کمالوندی

کمالوندی

Sabtu, 20 Februari 2016 05:28

Pemimpin MILF Tekankan Gencatan Senjata

Murad Ibrahim, pemimpin MILF menekankan dijaganya gencatan senjata dan meminta kedua pihak komitmen dengan kesepakatan ini.

Kesepakatan damain yang ditandatangani pemerintah Manila dan MILF pada tahun 2014 dan harapan bagi perdamaian serta rekonsiliasi, sampai kini masih belum ditandatangani majelis Senat Filipina. Sejak tahun 2014 hingga kini, ribuan kali pejabat kedua pihak saling menuding melakukan sabotase dan menghalangi peratifikasian final kesepakatan ini.

Dalam halini, pemerintah Manila dengan posisinya di atas, menuding anasir MILF memiliki hubungan dengan kelompok teroris Takfiri ISIS dan Abu Sayyaf. Mereka berusaha menerapkan represi kepada front ini dengan anggapan kubu tersebut bersedia melakukan fleksibilitas lebih dan kerjasama luas dengan pemerintah.

Realitanya adalah MILF berbeda dengan Front Nasional Moro, memiliki popularitas lebih besar di mata Muslim di wilayah selatan Filipina dan untuk membuktikannya dalam bentuk nyata, kelompok ini untuk menunjukkan keseriusan kerjasama dengan pemerintah Manila telah mengusir banyak anggotanya yang dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok teroris.

Langkah MILF ini sejatinya telah membuka peluang ditandatanganinya kesepakatan damai dengan pemerintah pada tahun 2014. Namun pemerintah, khususnya militer negara ini sampai kini tetap yakin masih ada anasir teroris di front tersebut dan pemimpin MILF harus menunjukkan kejujurannya dengan mengambil langkah jangka panjang.

Landasan diterimanya gencatan senjata selama satu tahun terakhir juga memiliki arti ini, sehingga terbukti bagi pemerintah Manila bahwa MILF melalui transparansi dan penciptaan kepercayaan, berniat menggalang kerjasama dengan pemerintah terkait penentuan batasan otonomi di wilayah selatan.

Namun begitu penangkapan Hassan Indal,salah satu komandan MILF oleh militer Filipina menunjukkan bahwa pemerintah Manila dan militer sampai saat ini masih memiliki keraguan atas kinerja makro front ini. Bahkan Retituto Pedill, juru bicara militer Filipina mengklaim bahwa sejumlah anggota MILF memiliki hubungan dengan anasir kelompok teroris Abu Sayyaf.

Kesepakatan pemerintah Manila dan MILF memperpanjang gencatan senjata hingga Maret 2017 pastinya dapat dicermati dalam masalah ini bahwa pemerintah Filipina ingin perdamaian dan stabilitas serta pembentukan wilayah otonomi Muslim di selatan negara ini.

Sejatinya kedua pihak yang bertikai sejak awal merilis statemen dan kemudian dengan menerima perpanjangan gencatan senjata telah menunjukkan tujuan serius mereka memerangi anasir teroris. Dengan mengedepankan rasa persaudaraan dan menerima isi kesepakatan damai 2014, mereka dapat mengakhiri bentrokan selama beberapa dekade, instabilitas, dan kekacauan serta memikirkan untuk meraih prestasi sebuah kesepakatan damai yang baik.

Sejumlah pengamat dengan mencermati berakhirnya periode kepemimpinan Benigno Aquino, yakin bahwa Aquino akan berusaha menjadikan draf Undang-undang Asas Bangsamoro (BBL) yang menjadi jaminan perdamaian, rekonsiliasi dan stabilitas di wilayah selatan negaranya berhasil diratifikasi sempai final di periode tersisa dari kepemimpinannya di Filipina.

Kementerian Luar Negeri Rusia, menyatakan bahwa pembicaraan bilateral hari Jumat (19/2/2016) antara Moskow dan Washington membahas masalah gencatan senjata di Suriah dan perang bersama dengan ISIS dan Front al-Nusra.

Seperti dlansir Reuters, juru bicara Kemenlu Rusia Maria Zakharova mengkonfirmasi pembicaraan kedua pihak di Jenewa, Swiss untuk mendiskusikan kerjasama Rusia dan Amerika Serikat di Suriah.

"Para pejabat Moskow dan Washington berbicara tentang cara-cara menciptakan gencatan senjata di Suriah dan perang bersama dengan kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra," ujarnya.

AS sejauh ini belum memberi pandangan dalam masalah tersebut, tapi ini pertama kalinya kedua negara berbicara tentang kerjasama militer di Suriah.

Zakharova juga menyinggung soal permintaan pemberontak Suriah untuk menghentikan serangan udara dan menegaskan bahwa kampanye udara terhadap teroris akan terus berlanjut.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan bahwa pasukan pemerintah Sudan Selatan kemungkinan mengambil bagian dalam serangan ke sebuah kamp pengungsi milik organisasi itu.

Menurut laporan Africa Time, Komisioner Tinggi PBB untuk Urusan Pengungsi pada Jumat (19/2/2016) mengumumkan bahwa militer Sudan Selatan kemungkinan terlibat dalam serangan Rabu lalu ke kamp pengungsi PBB di daerah Malakal.

Serangan itu sedikitnya menewaskan 18 warga sipil dan melukai lebih dari 90 lainnya.

Juru bicara UNHCR, Andreas Needham mengatakan bahwa sedikitnya 26.000 orang dari 48.000 pengungsi yang berlindung di kamp tersebut telah melarikan diri setelah serangan terjadi.

Sudan Selatan merdeka pada Juli 2011, namun terjebak dalam perang saudara sejak 15 Desember 2013. Pertikaian internal telah menciptakan kejahatan luas di negara tersebut.

Khatib Jumat Tehran mengatakan, ketaatan pada Wilayatul Fakih sudah bercampur dengan jiwa dan raga rakyat Iran, dan mereka secara sadar memilih Republik Islam Iran.

Hujatulislam Kazem Sedighi, Khatib Jumat Tehran menyinggung penyelenggaraan pemilu ke-10 parlemen dan pemilu ke-5 Dewan Ahli Kepemimpinan Iran.

Ia menuturkan, alasan kehadiran masyarakat dalam pemilu adalah berlanjutnya kehidupan politik dan keterlibatan mereka dalam menentukan nasib bangsa.

Khatib Jumat Tehran menjelaskan bahwa rakyat Iran tetap setia kepada Wilayatul Fakih dan cita-cita Revolusi Islam Iran.

"Parlemen yang kuat, efektif dan loyal kepada revolusi adalah milik seluruh lapisan masyarakat," ujarnya.

Hujatulislam Sedighi dalam khutbahnya menerangkan upaya musuh Revolusi Islam untuk mengendorkan semangat masyarakat agar partisipasi mereka dalam pemilu mendatang menurun.

Menurutnya, setelah putus asa karena tidak berhasil mematahkan semangat masyarakat untuk mengurangi nilai penting pemilu, musuh merusak pondasi utama pemilu, termasuk Dewan Garda Konstitusi Iran dan menyebarkan propaganda anti-Wilayatul Fakih.

Sedighi menegaskan, musuh tidak akan pernah berhasil memisahkan rakyat Iran dari Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, dan rakyat Iran sudah membuktikannya dalam banyak pemilu yang digelar di negara ini.

Khatib Jumat Tehran juga menyinggung pergerakan dan kejahatan kelompok teroris ISIS di kawasan khususnya Suriah dan Irak.

"Kelompok teroris ini adalah buatan dan binaan Inggris bersama Amerika Serikat. Kedua negara itu juga terus memberi dukungan kepada ISIS," pungkasnya.

Tepat pada hari ini, Minggu (14/2/2016), ratusan personel gabungan, yakni Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polisi, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), menggeruduk kawasan prostitusi tersebut dan memberikan surat peringatan.

Pantauan Warta Kota, berbondong-bondong pihak Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara bersama satuan keamanan gabungan lainnya menggeruduk Kawasan Kalijodo.

Terpantau Kapolsek Penjaringan, AKBP Ruddi Setiawan, dan Walikota Jakarta Utara, Rustam Effendi memantau lokasi yang terbilang menyeramkan akan keberadaan premanisme tersebut. Sepanjang Jalan Kepanduan II tersebut, satu persatu club, Pub, kafe, disatroni petugas gabungan.

Adapun beberapa kisah Kalijodo yang harus Anda ketahui adalah sebagai berikut:

Pertempuran Antarmafia di Kalijodo 14 Tahun Silam, Ratusan Rumah Terbakar

SAAT  ini kawasan prostitusi dan judi Kalijodo, Jakarta Utara, tengah bergejolak menyusul rencana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang akan menggusurnya.

Sejenak mari kita kilas balik soal kawasan yang pernah rusuh sekitar 14 tahun lalu ini.

Hari itu Jumat, 22 Februari 2002, kerusuhan terjadi di kompleks perjudian dan prostitusi ilegal di Kalijodo, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Dalam pemberitaan harian Kompas, Sabtu 23 Februari 2002 disebutkan bahwa kerusuhan melibatkan dua kelompok.

Mereka saling serang sehingga tiga orang luka berat karena dibacok.

Dalam peristiwa yang berlangsung pukul 02.30 sampai pukul 07.30 itu, 225 bangunan terbakar.

Kerusuhan berawal dari perkelahian kecil yang diawali lempar-lemparan botol di antara dua pihak di ruas Jalan Bidara Raya antara Gang Kambing dan Gang Mabes.

Lempar-lemparan itu sempat berhenti sebentar.

Akan tetapi, ketika listrik mati, yang terjadi justru pertarungan yang diikuti pembakaran.

Kisah Dua Kelompok Paling Berkuasa di Kalijodo

TERCATAT, 225 rumah terbakar. Tiga korban bacok dirawat di rumah sakit. Mereka juga ditetapkan sebagai tersangka.

Selain ketiga orang tersebut, terdapat delapan tersangka lain yang diduga menjadi pemicu pertikaian. Semuanya ditahan.

Polisi menyita tujuh tombak besi, dua bambu runcing, satu besi panjang, badik, serta sejumlah pedang dan katana samurai.

Dua kelompok paling berkuasa

Ada dua kelompok yang selama ini dikenal menguasai dan memiliki pengaruh kuat di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara.

Dua kelompok ini adalah kelompok Bugis dan Mandar.

Dalam bukunya, Geger Kalijodo, Krishna Murti, yang kini dikenal sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dengan pangkat Komisaris Besar, menuturkan, walaupun sama-sama berasal dari Sulawesi Selatan, kelompok Bugis dan Mandar memiliki latar belakang kultural yang berbeda.

"Mereka mempunyai kepercayaan dan keyakinan agama serta politik yang tak seragam," kata Krishna.

Menurut Krishna, perbedaan itu tidak lepas dari ikatan kekerabatan dan kelompok keluarga masing-masing.

Krishna menilai perbedaan sosio kultural ini masih mereka bawa saat sudah berada di perantauan, dalam hal ini Jakarta.

"Seperti perantau dari daerah lain, Jakarta juga menjadi tempat hidup mereka yang kedua, setelah tanah kelahiran," ujar Krishna.

Mengapa Mereka Bertikai ?

KOMBES Krishna Murti, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menyebut dalam sejarahnya, kelompok Bugis dan Mandar tidak memiliki akar konflik.

Namun, situasi tersebut tak terjadi saat keduanya berada di tanah perantauan.

Menurut Krishna, di Kalijodo, persaingan hidup dan tuntutan untuk tetap eksis membuat kelompok Bugis dan Mandar harus bersaing untuk dapat memperebutkan sumber daya kehidupan.

Krishna mengatakan perjudian memicu kelompok Bugis dan Mandar untuk saling bertarung.

"Mereka inilah jagoan-jagoan yang berkuasa atas lahan-lahan kosong di bantaran Kanal Banjir Barat maupun Kali Angke yang mereka bangun sebagai lapak judi," tutur Krishna.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Saud Usman Nasution mengungkapkan pihaknya mengendus banyak paham-paham ekstrim dan cenderung mengarah pada terorisme.

Seperti dikutip dari batampos, Minggu (14/02), Usman menyebutkan bahwa sel-sel penyebaran paham terorisme itu terus tumbuh kembang. Indikasi itu terlacak dari dunia maya. Baik itu melalui laman perambah digital (website) maupun melalui media sosial. Selain itu juga ada dari laporan masyarakat.

"Jelas, kami rutin memantau lewat keterampilan teknologi dan informasi (IT), dan ada banyak," kata Komjen Pol Saud Usman Nasution usai mengisi acara Seminar Nasional dan Rapat Kerja Cabang GP Ansor Kota Batam di Harmoni One Hotel Batamcenter, Batam, Sabtu (13/2).

Saud jelaskan selama ini sudah ada laporan-laporan yang masuk terkait indikasi paham-paham radikal tersebut di Batam. "Kita melihat potensi-potensi itu, di mana mereka ada kita ikuti (pantau) terus," kata mantan Kepala Datasemen Khusus 88 Anti Teror tersebut.

Sayangnya, Saud tak merinci nama-nama sel jaringan teroris yang potensinya sudah terendus di Batam itu. Namun, dia mengungkap beberapa ciri kelompok atau orang yang berpotensi menyebarkan paham radikal.

Antara lain, lebih sering bersikap eksklusif dan tidak mau bergaul, dan juga suka mengkafirkan pihak lain yang tak sepaham dengannya. "Waspada juga jika putra-putri kita mulai ada keanehan (mengikuti paham atau ajaran tertentu)," kata dia.

Perwakilan pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi PBNU) beserta rombongan dari Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) menghadiri Kajian Islam bertema "Pemurtadan Terselubung di Balik Gerakan Jaringan Islam Nusantara" yang digelar di Masjid Al-Mujahidin Jl. Anggrek Nelimurni VII Blok A Slipi Jakarta Barat, Ahad (14/2).

Acara yang diselenggarakan Panitia Kajian Salafy Jakarta ini menghadirkan pembicara tunggal Ustadz Lukman bin Muhammad Ba'abduh.

Sebagaimana tertera dalam panflet publikasi yang tersebar sebelumnya, tema pengajian tersebut terbilang cukup provokatif dan berisi tuduhan bahwa gerakan Islam Nusantara merupakan ancaman bagi umat Islam di Indonesia.

"Islam Nusantara itu bukan mazab atau aliran baru yang perlu dicurigai macam-macam. Islam Nusantara adalah bentuk sikap kita yang hidup di Nusantara untuk menjalankan keyakinan beragama kita, tanpa harus kita tercerabut dari akar kebudayaan lokal kita", ungkap Wakil Sekretaris Lesbumi PBNU Abdullah Wong yang hadir ke tempat itu.

Senada dengan Wong, pengasuh Pondok Pesantren Darul Mukhtazin, Tegal, Eko Ahmadi mengatakan bahwa acara pengajian semacam ini cenderung memecah belah umat Islam sendiri dan menyampaikan tuduhan yang bisa mengakibatkan sikap permusuhan.

"Umat Islam harus mendapatkan informasi berimbang tentang apa itu Islam Nusantara, bukan melalui cara-cara agitasi dan menyampaikan kebencian seperti ini", kata pria yang akrab Gus Eko, pengurus Departemen Seni dan Budaya Lesbumi PBNU.

Dengan berpakaian serba hitam, lima belas orang dari Padasuka dan Lesbumi PBNU hadir di Masjid Al-Mujahidin, Slipi dan langsung berbaur dengan ratusan jamaah yang sudah memadati tempat tersebut. Tak pelak, kedatangan mereka pun langsung menyita perhatian pengunjung lain yang hadir di masjid tersebut dan serta-merta mengubah atmosfir acara.

Herannya, Ustadz Lukman yang tengah berbicara pun akhirnya menyudahi ceramahnya dan forum itu pun akhirnya bubar.

"Kami hanya ingin mendengar apa yang dipahami saudara-saudara ini tentang Islam Nusantara. Jika memungkinkan mari kita berdialog secara terbuka, biar tak muncul fitnah", kata Gus Eko, Ketua Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga (Padasuka) Jawa Tengah.

"Saya sempat bilang sama panitia untik bicara langsung kepada Ustadz Lukman. Dan saya pun mendatangi beliau untuk tabayyun, mengajaknya berbicara. Tapi sayangnya dia menghindar dengan alasan ada acara lain", lanjutnya.

Sebagaimana dituturkan Abdullah Wong, Gus Eko terlihat mengejar ustadz Lukman hingga ke pinggir jalan setelah tiba-tiba acara itu bubar. Namun demikian penceramah yang menyebut diri salafi tersebut menolak menemuinya dan langsung pergi dengan mobilnya.

"Nggak apa-apa, setidaknya kita sudah berniat baik untuk mengedepankan dialog. Kita juga sudah mendapatkan rekaman ceramah dan pamflet yang dibagikan kepada jamaah yang hadhir pada kesempatan tersebut. Saya berharap tidak ada provokasi-provokasi yang dapat memecah belah kita, baik sebagai umat Islam maupun entitas bangsa yang memiliki akar sejarah kebudayaan dan peradaban yang besar", ujar Gus Eko.

Panitia dan Ustadz Luqman tidak memberi keterangan resmi tentang mengapa acara itu tiba-tiba bubar setelah rombongan Lesbumi PBNU dan Padasuka tiba di lokasi. Lesbumi PBNU memberi kesempatan kepada panitia dan ustadz Luqman untuk tabayyun dan berdiskusi lebih jauh tentang Islam Nusantara di Kantor PBNU Jalan Kramat Raya No 164 Jakarta.

Media Perang mengumumkan, Sabtu (13/02), tewasnya lima pemimpin terkemuka kelompok teroris di daerah Salahuddin yang berada dibawah kendali ISIS, mereka tewas saat serangan udara mendadak yang menargetkan tempat pertemuan (rapat) yang mereka adakan di sebuah desa dekat daerah Spyker.

Media tersebut dalam sebuah pernyataan yang diterima kantor berita INA mengatakan bahwa berdasarkan informasi badan keamanan nasional dan angkatan udara militer Irak, sebuah operasi militer udara mendadak telah dilaksanakan dan mengakibatkan tewasnya beberapa petinggi dari kelompok teroris ISIS, IraqNewsAgency memberitakan (13/02). (Baca:Tentara Irak Bersihkan Teroris di Fallujah)

Para pemimpin teroris yang tewas akibat serangan udara mendadak tersebut adalah Abu Omran Al-Iraqi asisten komandan militer di daerah barat Salahuddin, Abu Ekrb Al-Iraqi petugas administrasi wilayah Tigris selatan Salahuddin, Abu Hafsa Al-Suri pejabat keamanan di barat Salahuddin, Abdullah Al-Shihawi pejabat keuangan di Salahuddin, Khalid Younis Al-Tikriti pejabat yang mengamankan bantuan bagi kelompok teroris ISIS di barat Salahuddin. (Baca: Karena Tentara Irak Sukses Bebaskan Ramadi Para Pemimpin ISIS Bertikai)

Dilaporkan bahwa operasi militer angkatan udara Irak berlangsung saat mereka semua sedang berkumpul mengadakan pertemuan di rumah seorang yang bernama Khalid Al-Hayes di desa Shiha di daerah Spyker.

Kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump mengatakan bahwa Amerika Serikat bertanggung jawab atas kekacauan yang terjadi di Timur Tengah sementara invasi ke Irak merupakan kesalahan fatal.

Trump, (13/02), selama debat dengan saingannya dari Partai Republik Jeb Bush, mengatakan bahwa Amerika Serikat telah menghabiskan banyak uang untuk invasi ke Irak, anggaran yang telah dikeluarkan sejumlah dua triliun dolar dan banyak kehilangan nyawa, Islamtimes (14/02) memberitakan.

Trump menjelaskan bahwa invasi AS ke Irak adalah kesalahan George Bush kakak Jeb Bush, ia mengatakan "kita semua bisa membuat kesalahan, namun  kesalahan yang satu ini berbeda, seharusnya kita tidak usah pergi ke Irak, kamilah yang menghancurkan Timur Tengah".

Trump menuduh Presiden George W. Bush berbohong "mereka telah berbohong kepada rakyat Amerika, mereka mengatakan bahwa ada senjata pemusnah massal, tapi kenyataannya tidak ada senjata sama sekali, mereka mengetahui hal itu dengan baik"

Warga setempat melaporkan, Minggu (14/02), bahwa kelompok teroris ISIS menarik mundur puluhan elemennya dan 60 kendaraan milik mereka dari daerah selatan Mosul menuju Raqqah Suriah.

Beberapa saksi mata mengatakan kepada kantor berita Almaalomah (14/02) "kelompok teroris ISIS menarik mundur puluhan jihadisnya dan 60 kendaraan milik mereka termasuk SUV dan Humvee dari daerah Qayyarah dan Hamam Al-Alil selatan dari Mosul menuju ke arah Raqqah Suriah".


Para saksi menambahkan bahwa "hal itu dilakukan karena di perbatasan Mosul para elemen organisasi teroris ISIS kriminal itu menghadapi kesulitan dalam menghadapi gempuran ribuan tentara dan pasukan populer Irak serta beberapa kekuatan militer lainnya yang terdiri dari beberapa anggota suku, terutama di daerah bagian sisi timur dan selatan Makhmur".

Pasukan keamanan sedang mempersiapkan untuk operasi militer besar-besaran untuk membebaskan kota Mosul, terutama setelah kedatangan batalyon kelompok 15 yang telah dilatih secara khusus perang di jalanan.


Kelompok kriminal teroris ISIS masih menguasai kota Mosul sejak 10 Juni 2014, dimana kelompok teroris tersebut telah melakukan kejahatan kemanusiaan paling keji terhadap rakyat kota tersebut, terutama dari kaum minoritas keagamaan seperti Yazidi dan Kristen, Turkmen dan Shabak.