
کمالوندی
FBI Serang Rumah Para Aktivis Occupy Wall Street
Sebuah surat kabar AS mengungkap bahwa FBI menyerang rumah-rumah para aktivis gerakan Occupy Wall Street di Oregon dan Washington dalam operasi yang diklaim sebagai "penyelidikan terhadap kejahatan kekerasan yang sedang berlangsung."
Koran Oregonian menyebutkan bahwa pasukan anti-terorisme domestik FBI dengan perlengkapan penuh menyerang rumah para aktivisdi Seattle dan Olympia, Washington dan Portland, Oregon selama sebulan terakhir.
Laporan itu menegaskan bahwa sedikitnya enam rumah telah digrebek di dua negara bagian itu sejak10 Juli.
FBI mengklaim bahwa serangannya merupakan bagian dari penyelidikan kejahatan kekerasan yang sedang berlangsung, berkaitan dengan peristiwa protes Occupy May Day tahun lalu, yang menurut polisi federal telah terjadi vandalisme.
Dalam salah satu serangan, saksi mata melaporkan sebanyak 80 agen dengan mengenakan rompi anti-peluru, seragam militer, dan dipersenjatai dengan senapan serbu berpartisipasi dalam serangan itu.
Surat kabar itu menambahkan bahwa para agen sedang mencari "literatur atau materi anti-pemerintah atau anarkis " serta "dokumen dan komunikasi yang berkaitan dengan tindak kekerasan."
Gerakan para aktivis Occupy Wall Street dimulai ketika sekelompok demonstran berkonsentrasi didistrik finansial New York pada tanggal 17 September 2011 untuk memprotes korupsi, distribusi kekayaan yang tidak adil di negara ini,dan pengaruh berlebihan perusahaan-perusahaan besar terhadap kebijakanAS.(IRIB Indonesia/MZ)
Sabahi: Jika Mursi Memutuskan Perang dengan Israel Kami Akan Mendukung
Hamdeen Sabahi, mantan rival Muhammad Mursi dalam pilpres Mesir mengatakan bahwa jika Presiden Mesir pada suatu hari memutuskan untuk melawan rezim Zionis Israel, maka pihaknya akan mendukung penuh keputusan tersebut.
Pendiri Partai al-Karamah itu dalam wawancaranya dengan wartawan Fars News (13/8) mengatakan bahwa dirinya sedang berusaha mewujudkan perimbangan politik baru di Mesir. Ditambahkannya, "Tampaknya garis besar ekonomi Ikhwanul Muslimin tidak jauh berbeda dengan rezim yang telah kami gulingkan."
Berbicara tentang hubungan Israel dengan pemerintahan baru Mesir, Sabahi mengatakan, "Saya mengatakan kepada Mursi (Presiden Mesir) bahwa meski kami adalah oposisi, akan tetapi jika dia memutuskan melawan Israel, maka kami semua akan bersamanya."
Sabahi menilai insiden di Gurun Sinai yang menewaskan puluhan penjaga perbatasan Mesir sebagai aksi teror seraya menegaskan bahwa untuk mematahkan aksi-aksi teror di wialyah Sinai, adalah revisi kesepakatan Camp David dan penambahan pasukan militer di Sinai. Karena berdasarkan kesepakatan tersebut, kehadiran militer Mesir di Sinai dibatasi.
Dalam wawancara tersebut, Sabahi mengungkapkan keluhannya atas Mursi dan mengatakan bahwa tujuan revolusi secara pasti belum terealisasi dan Mursi sedang berupaya menstabilkan dan memperkokoh pondasi Ikhwanul Muslimin dalam kekuasaan."
Menyinggung hubungan Mesir dan Iran, Sabahi mengatakan, "Tentunya saya tetap menekankan menekankan hubungan dengan Republik Islam Iran dan bukti dari ucapan saya ini adalah kesediaan saya diwawancari Anda, dan saya berharap Muhammad Mursi segera mengambil langkah untuk memulai hubungan bilateral (dengan Iran)."(IRIB Indonesia/MZ/PH)
Lavrov: Hubungan Washington-Moskow Terancam Bila Sanksi Iran Berlanjut
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov menekankan bahwa berlanjutnya sanksi sepihak Amerika Serikat terhadap Iran akan merusak hubungan antara Moskow dan Washington.
Fars News (13/8) mengutip Russia Today menyebutkan, Lavrov mengatakan bahwa hubungan AS dan Rusia akan melemah jika sanksi sepihak Gedung Putih terhadap Republik Islam Iran berlanjut.
Lavrov menambahkan, Amerika Serikat harus menyadari bahwa jika lembaga-lembaga finansial Rusia menderita kerugian dalam hubungan ekonomi dan perdagangannya dengan Iran, maka akan mempengaruhi hubungan bilateral Moskow dengan Washington.
Akhir Jumat pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menandatangani draf baru anti-Iran dengan tujuan menghukum sektor asuransi, finansial, minyak, petrokimia dan perkapalan Republik Islam.
Sebelumnya, Amerika Serikat telah memberlakukan undang-undang baru untuk merusak ekspor dan perdagangan asing dengan bank sentral Iran.
Rusia telah selama bertahun-tahun menjalin kerjasama dengan Iran di berbagai proyek termasuk pembangunan instalasi pembangkit listrik tenaga nuklir di Bushehr.(IRIB Indonesia/MZ/PH)
Reporter Alalam dan al-Ikhbariya Diculik Teroris Suriah
Sekelompok teroris Suriah menculik reporter televisi Alalam dan al-Ikhbariya Suriah dan hingga kini nasib mereka tidak diketahui.
Menurut laporan reporter Fars News (13/8) dari Damaskus, sekelompok teroris menculik Ahmad Sutuf, reporter Alalam dan al-Ikhbariya di kota Homs.
Ahad (12/8) Sutuf diculik ketika sedang pulang menuju rumahnya pada pukul 11 malam.
Beberapa hari sebelumnya, serangan terhadap para reporter dan stasiun televisi dan media meningkat.
Jum'at pekan lalu, satu tim beranggotakan empat orang kru televisi al-Ikhbariya diculik di Damaskus. Pihak penculik mempublikasikan rekaman video dan mengklaim bahwa seorang di antara kru tersebut telah tewas.
Pekan lalu, Ali Abbas, direktur warta dalam negeri kantor berita Suriah SANA diteror.
Reporter Fars di Damaskus menambahkan bahwa seluruh isi kantor Ahmad Sutuf di jalan al-Ahram di Homs, raib dan hingga kini tidak diketahui nasibnya.
Dalam beberapa hari terakhir, gedung televisi al-Ikhbariya dan gedung radio-televisi Aleppo, serta televisi Suriah di Damaskus menjadi sasaran sejumlah serangan.
Sebelumnya, para teroris menculik seorang juru kamera televisi al-Ikhbariya.
Di kancah politik, telah dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan siaran televisi Suriah di satelit Nilesat dan Arabsat.
Senin (13/8) para teroris yang berafiliasi dengan Pasukan Bebas Suriah merilis pengumuman agar seluruh personilnya menangkap reporter televisi Alalam dan Press TV serta dua juru kameranya. Mereka menyebut empat kru televisi Alalam dan Press TV itu sebagai "kaki tangan" rezim Suriah yang harus dibunuh.(IRIB Indonesia/MZ)
Iran Menolak Penggantungan Keanggotaan Negara Manapun di OKI
Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Ali Akbar Salehi menyatakan bahwa Tehran menentang penggantungan keanggotaan negara mana pun di Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Fars News melaporkan, Salehi mengemukakan hal itu Senin (13/8) di Jeddah, Arab Saudi dan menambahkan, "Saya secara tegas menentang penggantungan keanggotaan negara-negara anggota OKI.
Salehi menambahkan, "Penggantungan keanggotaan itu bukan berarti Anda sedang bergerak maju dalam menyelesaikan masalah, akan tetapi Anda sedang melenyapkan masalah."
Salehi menegaskan bahwa setiap negara khususnya anggota OKI harus bersama-sama berusaha menyelesaikan masalah ini yang pada akhirnya akan mewujudkan stabilitas dan keamanan di kawasan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal OKI, Ekmeleddin Ehsanoglu, kepada AFP mengatakan bahwa Suriah tidak akan menghadiri KTT OKI di Jeddah dan para menteri luar negeri anggota OKI Senin (13/8) bersidang mengusulkan penggantungan keanggotaan Suriah di organisasi ini.(IRIB Indonesia/MZ/PH)
Rasulullah Menjamin Tiga Hal Jika Anda Menunaikan Shalat Awal Waktu
Islam telah menunjukkan semua jalan yang dapat ditempuh manusia untuk menggapai kebahagiaan. Demi mengantarkan manusia pada perkembangan materi dan maknawi, serta penekanan terhadap masalah ketepatan waktu, Islam melatih manusia untuk teratur dalam menyusun prioritas dalam rutinitas dan kehidupan. Ini juga berlaku dalam ibadah. Dalam surat an-Nisa ayat 103, Allah Swt berfirman:
«إِنَّ الصَّلاةَ کانَتْ عَلَی الْمُؤْمِنینَ کِتابًا مَوْقُوتًا»
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Keutamaan shalat akan terkikis jika tidak dilaksanakan tepat waktu dan peran shalat sebagai ruh hubungan antara manusia dengan Allah Swt, juga tidak akan berpengaruh.
Imam Ja'far as-Shadiq as berkata:
«الصلوةُ تستحبُّ فی اَوَّلِ الأَوقاتِ»
Shalat memiliki pahala mustahab di awal waktu.
(بحارالانوار، جلد 80، صفحه 13)
Dalam riwayat lain imam juga mengatakan bahwa untuk setiap shalat lima waktu telah ditetakan dua waktu, pertama di awal dan kedua di akhir, menunaikan shalat di awal waktu lebih afdol.
Diriwayatkan pula dari Imam Hasan al-Askari, "Allah berbicara kepada Nabi Musa. Nabi Musa bertanya, ya Allah! Apa pahala orang yang menunaikan shalatnya di awal waktu? Allah Swt menjawa; Aku akan mengabulkan hajat dan permintaannya dan Aku akan me-mubah-kan (menghalalkan) sorga-Ku untuknya."
Rasulullah dalam sebuah hadis bersabda: "Tidak ada hamba yang memperhatikan waktu shalat dan posisi matahari, kecuali aku telah menjamin untuknya tiga hal, masalah dan kesedihannya terselesaikan, merasakan ketenagnan dan kebahagiaan ketika meninggal dunia, dan terselamatkan dari api neraka."
(سفینه البحار،جلد 2، صفحه 42)
Dalam hadis lain disebutkan bawa ketika Zuhur, pintu-pintu langit terbuka dan gerbang-gerbang sorga juga terbuka dan doa akan terkabulkan, maka berbahagialah orang-orang yang amal salehnya terangkat.(IRIB Indonesia/MZ)
Warga Tunisia Setuju dengan Perspektif Imam Khomeini Soal Baitul Maqdis
Abdul Aziz al-Musa seorang penyair Tunisia dalam syairnya menjelang peringatan Hari Quds Sedunia, menekankan sisi kolektif dan tujuan dua bangsa Muslim Tunisia dan Iran, khususnya dalam upaya menghancurkan rezim penjajah Zionis Israel.
Abdul Aziz al-Musa mengatakan bahwa syair-syairnya yang terinspirasi dari perspektif Revolusi Islam dan Imam Khomeini ra, ditujukan kepada seluruh insan bebas di dunia tentang pembebasan Baitul Maqdis dari cengkeraman musuh Israel.
Dalam pertemuannya dengan Sadeq Ramazan Gol-afzani, deputi budaya Republik Islam Iran di Tunisia, al-Musa mengatakan bahwa ketika dia melantunkan syairnya, para budayawan dan penyair Muslim Tunisia, setuju dengan perspektif Imam Khomeini ra dan mereka semua berharap Baitul Maqdis segera terbebaskan.
Penyair Tunisia ini menyatakan bahwa jika bukan karena revolusi yang diperjuangkan Imam Khomeini, maka tidak akan terjadi gerakan revolusi baru di negara-negara Islam dan Arab.(IRIB Indonesia/MZ)
Sangat Mudah untuk Menilai Diri Kita Mukmin Atau Tidak
رُوِيَ عَن الصّادِقِ عَلَيهِ السَّلامُ قالَ:
لاتَکُونُ مُؤمِناً حَتّي تَکُونَ خَائِفاً رَاجِياً وَ لاتَکُونُ خَائِفاً رَاجِياً حَتّي تَکُونَ عامِلاً لِما تَخافُ وَ تَرجُوا
Diriwayatkan Imam Ja'far as-Shadiq as berkata: "Kalian bukan mukmin kecuali kalian takut dan mengharap dan kalian tidak takut dan mengharap kecuali kalian beramal atas apa yang kalian takutkan dan harapkan."
Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan hadis tersebut, "Dalam bab hakikat iman, ada banyak riwayat yang menjelaskannya. Akan tetapi dalam riwayat ini dijelaskan kriteria seorang mukmin. Jika tidak ada tanda-tanda tersebut, maka dia bukan orang Mukmin. Pertama adalah rasa takut dan kedua adalah harapan. Jika hanya memiliki rasa takut tanpa harapan atau harapan saja tanpa rasa takut, maka orang tersebut belum mencapai keimanan hakiki."
Takut dan harapan adalah dua sifat batin. Muncul pertanyaan, takut dari apa dan mengharapkan apa? Takut akan azab dan siksa Allah serta berharap atas pahala- Allah Swt. Dua sifat batin ini harus terefleksikan dalam lahiriyah seseorang, yang berarti bahwa seseorang harus takut akan azab dan neraka jahanam dan tidak melakukan apa yang diharamkan oleh Allah Swt. Di sisi lain, mengharapkan pahala dan sorga dengan mengerjakan seluruh perintah dan kewajiban yang ditentukan oleh Allah."
Akan tetapi orang yang mukmin, setelah meninggalkan haram dan melaksanakan kewajiban, di tahap yang lebih tinggi, dia akan meninggalkan yang makruh dan menunaikan mustahab. Jika seseorang melihat kembali pada amal-amalnya, maka dia tidak akan menemukan kesulitan sama sekali apakah dia benar-benar telah beriman atau hanya menyandang nama mukmin."(IRIB Indonesia/MZ)
[1]بحار الانوار، جلد 75، صفحه 253
24 Ramadhan, Quthbuddin Shirazi Wafat
Quthbuddin Shirazi Wafat
Tanggal 24 Ramadhan 710 Hijriah, Quthbuddin Shirazi, dokter, ahli matematika, fisikawan, astronom, dan filsuf besar Iran, meninggal dunia di kota Tabriz. Dia adalah salah satu murid Nashiruddin Thusi, ulama terkemuka pada zaman itu. Quthbuddin adalah orang pertama yang meneliti fenomena pembentukan pelangi dan berhasil menemukan penafsiran ilmiah atas fenomena tersebut.
Quthbuddin Shirazi juga aktif sebagai dokter dan bertahun-tahun bekerja di rumah sakit Shiraz, Iran selatan. Dia banyak menulis buku di bidang kedokteran, hikmah, matematika, dan astronomi . Di antara karya-karyanya adalah buku berjudul Penjelasan Atas Buku "Qaanun" Ibnu Sina dan Observasi Akhir dalam Astronomi.
Hari Quds Sedunia: MITOS ZIONISME; Merumuskan Undang Undang
Roger Garaudy dalam bukunya The Founding Myths of Israeli Politics juga menuliskan fakta serupa, yaitu bahwa segala kisah tentang pembunuhan kaum Yahudi oleh Nazi dalam jumlah besar, yaitu enam juta orang, adalah isapan jempol belaka dan bahkan Yahudi dan Nazi bekerja sama untuk menciptakan kisah tragedi bangsa Yahudi untuk menarik simpati dunia agar menyetujui dibentuknya negara Israel.
Namun, sebagai catatan di sini, Roger Garaudy tidak menolak dan membantah bahwa memang ada orang-orang Yahudi terbunuh, dengan terlebih dahulu mengalami penyiksaan. Dengan berpijak kepada dokumen-dokumen dan hasil berbagai kajian dan riset, Garaudy sampai pada kesimpulan bahwa jumlah orang-orang Yahudi yang terbunuh jauh lebih sedikit daripada jumlah yang diumumkan oleh rezim Zionis.
Garaudy dalam pidatonya yang belum lama ini disampaikan di kantor pengkajian politik internasional Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan, "Dalam buku saya, dengan berlandaskan pada tulisan-tulisan sejumlah besar cendikiawan dunia, termasuk penulis Rusia dan bahkan Yahudi, saya berhasil membuktikan bahwa jumlah orang Yahudi yang terbunuh dalam Perang Dunia II oleh tentara Nazi, kira-kira satu setengah hingga dua juta orang. Sedang pernyataan bahwa enam juta yang terbunuh, adalah tidak lebih dari membesar-besarkan saja, malahan boleh disebut sebagai tindakan Apartheid atau rasialis."
Di sepanjang sejarah Perang Dunia II, puluhan juta orang terbunuh di seantero dunia, namun dewasa ini yang dibicarakan hanyalah korban Yahudi, itupun dengan membesar-besarkan jumlah mereka. Cendekiawan ePrancis ini memandang penulisan sejarah yang berlebihan dan jauh dari kebenaran, berkaitan dengan kekejian Hitler terhadap orang-orang Yahudi semata-mata untuk melegitimasi pendirian rezim Zionis.
Atas bukunya itu, Garaudy dipenjara dan dijatuhi denda 40.000 dolar oleh pengadilan Paris. Roger Garaudy diadili berdasarkan undang-undang "Gayssot-Fabius Law" yang melindungi orang-orang Yahudi. Berdasarkan undang-undang ini, setiap tindakan yang mengecilkan kekejian tentara Nazi Jerman terhadap kaum Yahudi, dikatagorikan sebagai kekejian anti kemanusiaan.
Jelas sekali, peran orang-orang Zionis dalam lahirnya UU semacam ini di negara Prancis tak dapat dipungkiri. Seorang dosen Universitas Perancis dalam wawancara dengan IRIB berkenaan dengan UU ini mengatakan, "Fabius adalah Ketua Parlemen Rakyat Perancis yang merupakan pencetus pengesahan undang-undang "Gayssot-Fabius". Peraturan ini akan menekan orang-orang yang berusaha meragukan jumlah orang Yahudi yang terkorbankan dalam Perang Dunia II. Lantaran dukungannya terhadap orang-orang Zionis, Fabius terkenal dan menjadi tokoh kenamaan. Dan kendati ada larangan bagi kegiatan kelompok-kelompok bersenjata di Perancis, akan tetapi pasukan bersenjata zionis yang dijuluki kelompok Tabar, memperoleh ijin melakukan kegiatan. Saya sendiri pada tahun 1998 menyaksikan kegiatan kelompok ini di sidang pengadilan Roger Garaudy. Orang-orang Zionis dalam sidang ini, melakukan kekerasan berupa pemukulan terhadap orang-orang Iran."
Di Perancis, selain Roger Garaudy, Jean Marie Le Pen, Ketua Partai Nasionalis Perancis juga merupakan di antara orang-orang yang menjadi korban lobi Zionis dalam birokrasi pengadilan negara ini. Le Pen dalam sebuah pidatonya di kota Munich, menyatakan bahwa kisah mengenai kamar-kamar gas di era pemerintahan Nazi yang menyebabkan terbunuhnya hampir 6 juta orang Yahudi hanyalah sebuah bagian kecil dalam sejarah Perang Dunia Kedua. Akibat pernyataannya ini, Le Pen dijatuhi hukuman oleh pengadilan Munich dengan tuduhan melakukan provokasi rasialis dan dikenakan hukuman berupa denda sebesar satu setengah juta Frank. Sebelum itu, Le Pen juga pernah dijatuhi hukuman karena mengeluarkan pendapat tentang masyarakat Yahudi di Perancis.
Tindakan keras yang ditunjukkan oleh Zionis itu menunjukkan betapa dalamnya kekhawatiran mereka atas terungkapnya hasil-hasil kajian mengenai tragedi pembantaian orang-orang Yahudi dalam PD II. Dengan berbagai upaya yang luas di berbagai negara, mereka berusaha untuk menghalangi dan mencegah terungkapnya kenyataan yang sesungguhnya mengenai pembantaian enam juta orang Yahudi di kamar-kamar gas Nazi. Bila tidak demikian, kemungkinan akan semakin banyak lagi kebohongan Zionis yang akan terungkap dan opini umum masyarakat dunia akan lebih keras mengutuk kekejian anti kemanusiaan yang dilakukan rezim ini di Bumi Pendudukan Palestina. (IRIB Indonesia)