Pro Kontra Tanggapi Rencana ECB Beli Obligasi Negara Bermasalah

Rate this item
(0 votes)

Bank Sentral Eropa (ECB) di sidang hari Kamis (6/9) akhirnya menyatakan keputusannya untuk membeli obligasi negara-negara Eropa di zona Euro yang tengah dilanda krisis finansial. Hal ini dilakukan ECB demi menyelesaikan krisis ekonomi yang mendera kawasan ini.

Berbagai tanggapan bermunculan atas keputusan ECB ini. Jerman sebagai negara terkuat Eropa geram dengan keputusan tersebut. Namun demikian Jerman masih siap mengikuti kebijakan ECB yang telah diambil. Angela Merkel, kanselir Jerman mengatakan, selama hari Jum'at kemarin meski geram atas keputusan ECB, namun terpaksa harus mendukung, karena keputusan ini sama halnya dengan memberikan cek kosong kepada negara-negara yang dilanda krisis.

Sementara Ketua Uni Eropa, Herman Van Rompuy berkeyakinan bahwa ECB telah memberikan jawaban konstruktif. Rencana ECB ini muncul akibat krisis ekonomi dan eskalasi inflasi di tahun 2012. Diprediksikan laju ekonomi zona euro hingga akhir tahun 2012 akan mengalami penurunan sebesar 0,4 persen.

Daniel Gross, dari pusat riset kebijakan Eropa mengatakan, "Bank sentral telah melakukan langkah yang seharusnya diambil. ECB menyatakan tanggung jawab penyerahan bantuan diserahkan kepada para menteri keuangan, jika menteri keuangan Eropa memutuskan untuk memberi bantuan kepada negara tertentu maka saat itulah ECB dengan obligasinya tampil membantu negara tersebut. Ini merupakan peran Bank Sentral Eropa saat ini."

Gross menambahkan, "Bank Sentral Eropa sejatinya tidak memberikan keputusan baru, namun hanya menjalankan pendapat Mario Draghi yang sebelumnya pernya dirilis. Ternyata rencana tersebut berhasil meyakinkan pasar sehingga kita saksisak pasar mereaksi positif rencana ECB."

Setelah ECB merilis rencananya tersebut, nilai saham di bursa Eropa mengalami kenaikan cukup signifikan.

Adapun Indonesia juga menanggapi positif rencana ECB. Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang Brodjonegoro mengharapkan rencana pembelian obligasi negara-negara zona Euro yang mengalami kesulitan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dapat memberikan kestabilan bagi perekonomian global.

"Kalau apa yang dilakukan ECB bisa menstabilkan keadaan Eropa, kita harapkan global slowdown bisa lebih moderat dampaknya," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/9).

Bambang mengatakan apabila kondisi Eropa bisa lebih cepat pulih akibat adanya kebijakan ini, maka secara tidak langsung hal tersebut ikut memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia.

"Kita melihatnya kalau Eropa itu lebih cepat pulih, dampaknya tentu lebih positif ke ekonomi dunia termasuk Indonesia," katanya.

Bank Sentral Eropa, Kamis, meluncurkan rincian program baru untuk membeli obligasi pemerintah dalam jumlah tak terbatas dari negara-negara zona euro, melalui mekanisme mandat kebijakan bank yang ketat. (IRIB Indonesia/MF)

Read 1801 times