31 Maret, Penentu Nasib Perundingan Nuklir Iran dan Kelompok 5+1

Rate this item
(0 votes)
31 Maret, Penentu Nasib Perundingan Nuklir Iran dan Kelompok 5+1

Hari keenam perundingan nuklir antara Republik Islam Iran dan Kelompok 5+1 di Lausanne, Swiss berlanjut hari ini, Selasa (31/3). Meskipun isu-isu kompleks belum terselesaikan, namun ada harapan tinggi untuk mencapai kesepakatan.

Hamid Baidinejad, Ketua Delegasi Pakar Iran dalam wawancara dengan wartawan di hotel  Beau Rivage, Lausanne, Selasa petang, mengatakan, perundingan berlanjut di semua level dan sewaktu-waktu mungkin akan terjadi perubahan.

Menurutnya, ada beberapa kasus yang masih diperdebatkan, dan isu-isu yang diperselisihkan itu penting namun tidak hanya berkaitan dengan Iran saja, di mana Kelompok 5+1 sendiri harus mencapai kesepakatan tentang isu-isu itu.

Pembahasan-pembahasan terpenting yang masih diperdebatkan terfokus pada tiga hal: pertama, mengenai pencabutan sanksi. Kedua, terkait penelitian dan pengembangan aktivitas riset nuklir damai di Iran, dan ketiga adalah terbentuknya lingkaran keputusan terakhir dan kemauan politik yang memungkinkan negosiasi dapat melewati hambatan dan mendorong penentuan mekanisme yang diperlukan untuk penulisan dokumen perjanjian.

Masalah lainnya yang masih diperselisihkan adalah terkait periode dan jangka waktu kesepakatan. Selain itu, ada pula persoalan-persoalan teknis nuklir yang akan disepakati di bagian lain.

Pertanyaannya adalah apakah hingga Selasa tengah malam semua persoalan akan terselesaikan, dan jika tidak tercapai kesepakatan, apa opsi-opsi yang akan ditawarkan?

Sejumlah sumber mengatakan, jika hambatan-hambatan yang ada dapat diatasi, maka perundingan akan mengalami kemajuan, dan pihak-pihak yang terlibat negosiasi akan tetap berada di Lausanne hingga hari Kamis. Saat ini, semua perhatian terfokus pada kondisi yang ada, dan ditegaskan bahwa semua harus terselesaikan dalam perundingan Lausanne.

Ada satu asumsi bahwa perundingan berhenti dan kemudian dilanjutkan kembali, namun jika hal ini terjadi, maka situasi semakin rumit. Sebab, gerakan-gerakan sabotase gencar dilakukan untuk merusak proses perundingan tersebut seperti yang telah dan sedang terjadi.

Salah satu upaya untuk merusak perundingan itu adalah manuver di Kongres Amerika Serikat yang mayoritasnya dikuasai oleh kubu Republik yang menentang kebijakan Presiden Barack Obama. Mereka mengatakan, jika perundingan nuklir tidak mencapai hasilnya, maka pada tanggal 14 April, sanksi-sanksi baru terhadap Iran akan diterapkan, di mana arti dari semua peristiwa ini adalah kemungkinan berakhirnya semua perundingan.

Terlepas dari semua itu, sekarang berbagai upaya sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan. Hal ini menunjukkan keseriusan dari semua pihak yang berunding. Sebab, negosiasi adalah satu-satunya penyelesaian atas semua masalah dan solusi untuk mengakhiri sengketa buatan dan sia-sia Barat selama lebih satu dekade tentang program damai nuklir Iran.

Semua pihak menegaskan untuk tidak menyia-nyiakan peluang yang ada untuk mencapai kesepakatan. Meskipun tanggal 31 Maret bukan peluang terakhir, namun tenggat waktu tersebut adalah tahap penting untuk mencapai kesepakatan kelanjutan negosiasi dan tercapainya perjanjian komprehensif beserta rincian teknisnya.

 

Yang pasti, hingga sekarang belum bisa dikatakan berita apa yang akan muncul dari Lausanne pada hari ini, besok atau beberapa jam ke depan, dan bagaimana hasil dari 1,5 tahun diplomatik maraton yang belum pernah terjadi sebelumnya ini.

Read 1616 times