Rahbar: AU Salah Satu Unsur Kemenangan Revolusi Islam

Rate this item
(0 votes)
Rahbar: AU Salah Satu Unsur Kemenangan Revolusi Islam

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei bertemu dengan sejumlah komandan Angkatan Udara (AU) dan unit anti udara militer serta menyebut baiat bersejarah Homafaran (sebutan AU di era Shah Pahlevi) dengan Imam Khomeini sebagai Ayamullah dan salah satu keajaiban yang menentukan serta anasir utama kemenangan Revolusi.

19 Bahman mengingatkan moment bersejarah di mana Homafaran di tahun 1357 Hs menggelar pawai militer di jalan Enghelab, Tehran sebagai bentuk baiat dengan Imam Khomeini serta rakyat menyambutnya dengan memberi untaian bunga kepada mereka. Hari-hari itu disebut sebagai Ayamullah. Unsur utama di arti Ayamullah adalah manusia menyaksikan kekuasaan Allah di sebuah peristiwa, dengan demikian hari-hari tersebut menjadi titik balik sejarah dan hari-hari bersejarah.

Pada 19 Bahman 1399 Hs, Ayatullah Khamenei saat bertemu dengan para komandan angkatan udara dan unit anti udara militer Republik Islam menyebut baiat bersejarah Homafaran dengan Imam Khomeini sebagai Ayamullah dan salah satu keajaiban penting dan anasir utama kemenangan Revolusi. Rahbar mengatakan, "Berpisahnya bagian penting militer dan bergabungnya merka dengan Imam serta rakyat menyerupai mukjizat, karena mendorong seluruh unit militer bergabung dengan Republik Islam. Dan para komandan militer saat itu ketika menyaksikan fakta terpaksa menunjukkan sikap netral terhadap Revolusi; Ini menyerupai mukjizat, ini benar-benar seperti mukjizat. Ketergantukan utama rezim taghut saat itu kepada militer dan Savak dan sandaran pentin serta harapan rezim saat itu, justru menjadi faktor yang menghancurkan rezim sendiri."

Menurut Rahbar, Amerika hingga detik-detik terakhir sangat berharap kepada militer rezim Shah dan mereka menganggap bahwa militer dapat bertahan. Menurut berita pasti, mereka tengah merancang kudeta dan harus berlangsung bulan Bahman serta dengan penangkapan para pemimpin Revolusi dan memanfaatkan kekerasan luas terhadap rakat, mereka dapat mencegah kejatuhan Shah. Jenderal Husyer salah satu wakil AS di Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di buku memorialnya mengakatan bahwa Jenderal Brown, menhan AS saat itu memberi ijin dirinya mencegah kejatuhan Shah Pahlevi bahkan jika harus membantai puluhan ribu warga Iran, namun salah satu anasir yang merusak skenario setan mereka adalah gerakan angkatan udara pada 19 Bahman.

Dari sudut pandang Ayatullah Khamenei, musuh-musuh Revolusi Islam, terutama Amerika Serikat, sejak awal mengalami kesalahan perhitungan, yang merupakan poin yang luar biasa dan instruktif. Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam, menekankan bahwa musuh masih belum memiliki pemahaman yang benar tentang bangsa Iran, menunjuk pada pengulangan kesalahan ini dalam beberapa tahun terakhir.

Rahbar mengatakan, "Mereka (musuh Iran) mengalami kesalahan fatal karena mengatakan menguasai penuh militer dan tidak mungkin rezim Shah tumbang. Namun...justru militer ini yang dianggap sangat penting oleh Amerika dan dipelihara baik oleh Washington serta sebanyak empat ribu penasihat militer aktif di dalamnya menjadi faktor kekalahan rezim Taghut dan menghancurkan harapan AS di Iran. Allah Swt di al-Quran berfiman,  فَاَتیٰهُمُ اللهُ مِن حَیثُ لَم یَحتَسِبوا؛ Mereka menerima tamparan dan pukulan dari arah yang tidak mereka sangka (QS. al-Hashr: 2).

Kesalahan perhitungan lain Amerika di kasus sanksi; elit politik AS menyangka dapat menundukkan Iran dengan sanksi yang mereka sebut belum pernah terjadi dalam sejarah dan sanksi total. Ayatullah Khamenei berkata, "Salah satu orang terbodoh (John Bolton) dua atau tiga tahun lalu mengatakan kita akan menggelar perayaan tahun baru Januari 2019 di Tehran; harapan mereka adalah Republik Islam akan runtuh pada Januari 2019, mereka datang dan menggelar perayaan tahun baru di Iran. Kini ia pun bergabung dengan tong sampah sejarah. Sementara ketuanya (Donald Trump) juga ditendang dari Gedung Putih dan keduanya masuk ke tong sampah sejara. Adapun Republik Islam Iran, Alhamdullih masih tetap tegar berdiri."

Rahbar memberi perhatian bahwa kita tidak boleh berpikir sederhana, kita harus berhati-hati bahwa sekedar kerusakan sistem komputasi musuh tidak akan membuat kita berhasil. Ada faktor lain yang membuat efektif gerakan Revolusi Islam seperti bekerja dan berusaha, kehadiran rakyat di medan, dan kepercayaan mereka akan keharusan berpartisipasi di medan, percaya akan janji Tuhan. Sekedar duduk dan menyaksikan serta tidak berusaha, tidak akan membawa hasil. Para pejabat dengan hadir di medan dan bekerja dengan benar serta percaya kepada Tuhan, akan meningkatkan elemen kekuatan nasional dan secara praktis memproduksi kekuatan di mana salah satunya adalah memperkuat angkatan bersenjata sesuai dengan kebutuhan kawasan dan dunia. Seraya memuji manuver angkatan bersenjata terbaru, Rahbar mengatakan, "Penyelenggaraan manuver besar dan menakjubkan seperti ini, di kondisi sanksi, sejatinya peraihan jaminan keamanan nasional oleh putra bangsa di angkatan bersenjata dan ini sebuah kebanggaan."

Maraknya pemberitaan media asing membuat sebagian negara belum menyadari akan semakin lemahnya kekuatan Amerika dan kesalahan negara kawasan adalah menggantunkan keamanan nasionalnya kepada pihak asing  dan meski mereka membelanjakan miliaran dolar serta dihina dan juga mendengar pelecehan, pada akhirnya keamanan mereka tetap tidak terjamin; sama seperti di kasus beberapa tahun lalu Mesir dan Tunisia atau nasib Mohammad Reza Pahlevi. Ayatullah Khamenei mengaitkan kebingungan dan kepanikan rezim yang berafiliasi dengan AS di kawasan itu, terutama rezim Zionis, dan omong kosong mereka baru-baru ini dengan ketakutan dan kecemasan tentang realitas penurunan Amerika di lingkungan internasional dan domestik.

Di sinilah Rahbar sangat menekankan untuk berhati-hati atas kesalahan kita sendiri. Kita tidak boleh diintimidasi oleh musuh atau bergantung pada musuh dalam urusan politik dan ekonomi ... Kita harus melihat realitas batin dan mempromosikannya dan mengetahui bahwa jika kita dengan sekuat tenaga, takut kepada musuh, maka  kita akan gagal. Berharapkepada pihak asing yang dibangun di atas pemerkosaan, penjarahan dan gangguan; Itu akan menjadi kesalahan besar. Ketika kita sadar dan mengandalkan diri kita sendiri dan meminta bantuan Tuhan, kita ingin memastikan keamanan nasional diri kita sendiri, hasilnya adalah kehormatan yang Alhamdulillah dinikmati Republik Islam saat ini.

Ayatullah Khamenei menyarankan orang-orang yang secara tidak realistis mengkahi kemampuan dan kekuatan AS serta sejumlah kekuatan lainnya untuk melihat peristiwa terbaru di AS. Rahbar mengatakan, "Masalah jatuhnya Trump tidak disayangkan dengan jatuhnya presiden Amerika yang memalukan ini. Bukan jatuhnya citra AS, jatuhnya kekuatan Amerika. Tumbangnya sistem sosial dan Amerika. Mereka sendiri mengatakannya, para pakar politik juga bahwa Amerika rusak dari dalam. Jika peristiwa yang terjadi di Amerika terjadi di negara lain di belahan dunia, khususnya negara yang tidak disukai Washington, maka AS tidak akan membiarkannya begitu saja. Namun media-media Barat berusaha mencitrakan masalah di AS telah selesai, padahal masalahnya belum selesai dan masih terus berlanjut....Mereka sendiri mengatakan bahwa sistem sosial di negara ini rusak dari dalam, bahkan sebagian berbicara mengenai era pasca Amerika."

Seraya menyinggung statemen petinggi Eropa dan AS terkait JCPOA dan sanksi, Rahbar mengatakan, "AS dan troika Eropa (Prancis, Jerman dan Inggris) yang menginjak-injak komitmennya di JCPOA, tidak lagi berhak menentukan syarat di kesepakatan nuklir. Mereka sama sekali tidak menjalankan komitmennya di JCPOA, oleh karena itu mereka dalam hal ini tidak berhak menentukan syarat atupun persyaratan dan pihak yang berhak menentukan syarat untuk berlanjutnya kesepakatan nuklir adalah Iran. Alasannya adalah Iran sejak awal telah menjalankan komitmennya di JCPOA. Republik Islam Iran menjalankan seluruh komitmennya, mereka sebaliknya tidak melakukan apapun tapi malah melanggarnya. Kita berhak menentukan syarat untuk melanjutkan JCPOA dan kami telah menentukannya dan kami katakan tidak ada yang mundur darinya; syarat tersebut adalah jika mereka menghendaki Iran kembali ke komitmen penuhnya di JCPOA- yang sebagian ditangguhkan secara bertahap- maka Amerika harus mencabut total sanksinya; bukan sekedar di ucapan atau di atas kertas, tapi secara praktis mereka harus mencabutnya dan kami akan menverifikasinya dan kami juga harus merasa sanksi telah dicabut. Maka saat itu kami akan kembali ke komitmen penuh di JCPOA.Ini adalah kebijakan pasti Republik Islam Iran dan didukung seluruh pejabat negara serta kami tidak akan mundur dari kebijakan ini."

Di akhir pertemuan Rahbar menekankan seluruh pejabat untuk satu suara dan mengatakan, kesatuan suara pejabat pemerintah dan rakyat merupakan faktor utama melewati beragam kesulitan selama 42 tahun terakhir. Dan kesatuan suara dan koordinasi ini harus berlanjut. Rahbar juga merekomendasikan angkatan bersenjata terus memproduksi kekuatan dan menekankan, "Dengan Rahmat Ilahi dan doa Imam Zaman, masa depan bangsa dan negara Iran pastinya akan lebh baik dari hari ini."

Read 529 times