Misi Kapal Perang Makran; Unjuk Keterampilan dan Kekuatan Maritim Iran

Rate this item
(0 votes)
Misi Kapal Perang Makran; Unjuk Keterampilan dan Kekuatan Maritim Iran

 

Angkatan laut strategis militer Republik Islam Iran selama beberapa tahun terakhir dengan dilengkapi beragam kapal baru produk dalam negeri, baik kapal permukaan atau kapal selam, telah menjadi kekuatan maritim besar di Teluk Persia dan utara Samudra Hindia.

Meski demikian untuk merealisasikan unsur strategis unit ini, sangat penting memiliki kemampuan Power Projection, yakni kemampuan memanfaatkan kecakapan militer dan operasi maritim di titik terjauh khususnya di berbagai samudra. Untuk mencapai tujuan ini, dimilikinya kapal-kapal besar multiguna sebagai sebuah pangkalan apung bergerak yang mampu melakukan operasi di wilayah yang jauh, dinilai penting untuk menambah kekuatan baik dari sisi logistik, maupun peralatan perang dan kemampuan tempur. Kapal perang multiguna Makran berfungsi sebagai kapal pelabuhan bergerak dan merupakan salah satu infrastruktur kunci yang mendukung peralatan tempur laut yang sudah diperluas.

Kapal pelabuhan adalah kapal-kapal dengan cakupan area yang luas, dan biasanya tidak memiliki tugas-tugas baku, ia sepenuhnya tergantung pada level kebutuhan pasukan yang menggunakannya. Kapal jenis ini pada kenyataannya berfungsi seperti sebuah pelabuhan kecil yang memberikan pelayanan kepada kapal-kapal tempur di perairan bebas, sehingga kapal-kapal perang tidak perlu meminta pelayanan dari pelabuhan-pelabuah di sebuah negara. Kapal pelabuhan secara mandiri dapat memberikan pelayanan kepada kapal perang di manapun mereka berada.

AL Militer Iran untuk mengembangkan kemampuan logistik strategis kapal-kapal di perairan bebas, dan tugas-tugas jangka panjang, melakukan perubahan pada kapal-kapal non-militer menjadi pangkalan apung bergerak yang kemudian disebut sebagai kapal pelabuhan. Dengan demikian tugas jangka panjang armada laut AL Iran untuk melindungi kapal-kapal dagang dan tanker negara ini terutama dari perompak laut yang membutuhkan waktu hingga dua bulan, dapat dilakukan lebih maksimal dan komprehensif.

Seiring dengan dioperasikannya kapal pelabuhan Makran, kini AL Militer Iran dilengkapi sebuah kapal perang multiguna dan terbesar di Asia Barat, dan hal ini membantu meningkatkan kemampuan strategis Iran. Kapal pelabuhan Makran merupakan kapal pengangkut helikopter yang dimiliki Iran, dan merupakan salah satu kapal terbaru AL Iran yang mulai digunakan dalam manuver militer di Laut Oman pada 13 Januari 2021.

Dengan diopersikannya kapal ini, impian lama angkatan laut Iran untuk melakukan misi maritim di berbagai wilayah dunia dan samudra terealisasi dan langkah pertama di bidang ini dilakukan bulan Mei 2021 dengan mengirim kapal Makran ke Samudra Atlantik.

Misi laut armada operasi intelijen 77 angkatan laut Iran “Armada Makran” ke Samudra Atlantik tercatat sebagai armada terbesar di sejarah angkatan laut Iran. Setelah bertahun-tahun usaha untuk menciptakan kemampuan yang diperlukan penjelajah samudra khususnya di Samudra Atlantik, pada 10 Mei 2021 kapal perusak Sahand bersama Kapal Makran bertolak dari Pelabuhan Bandar Abbas menuju Samudra Atlantik. Kini dua bulan dari misi ini berlalu, armada ini mampu melintasi Tanjung Harapan di Afrika Selatan dan memasuki Samudra Atlantik selatan, dan kemudian melanjutkan rutenya menuju Samudra Atlantik Utara.

Wakil koordinator militer dan mantan komandan AL Iran, Laksamana Habibollah Sayyari satu bulan setelah misi bersejarah ini di sebuah jumpa pers menjelaskan bahwa Armada 77 AL Iran terdiri dari kapal pelabuhan Makran dan kapal perusak Sahand mampu untuk pertama kali dan tanpa berlabuh di pelabuhan negara lain memasuki Samudra Atlantik.

Ia mengatakan, “Armada ini 10 Mei lalu meninggalkan Pelabuhan Bandar Abbas dan setelah melalaui rute panjang dan melintasi Tanjung Harapan serta memutari Afrika dan melalui jalur sepanjang 12 ribu km, dan setelah 30 hari, kini berada di Samudra Atlantik. Armada ini melanjutkan perjalanannya ke Samudra Atlantik Utara untuk menjalankan misi terpanjangnya.”

Tujuan dari misi ini adalah untuk menguji kemampuan kapal-kapal buatan Iran dalam mengarungi lautan, dan jika kepentingan komersial Iran, terutama kapal-kapal Iran, terancam di suatu tempat, armada ini harus masuk untuk mendukung kepentingan tersebut. Samudera Atlantik hingga tiga benua Eropa, Afrika dan Amerika Serikat, bisa dikatakan menjadi target utama Angkatan Laut. Iran akan menunjukkan bahwa ia memiliki kemampuan untuk mengamankan kapal-kapal Iran yang menuju ke tiga benua ini.

Misi maritim kapal Makran dari Angkatan Laut Angkatan Republik Islam Iran sangat penting dalam berbagai hal. Isu pertama adalah bahwa operasi angkatan laut yang belum pernah terjadi sebelumnya ini telah dilakukan dengan mengandalkan kemampuan dan fasilitas internal spesialis lokal. Kedua kapal yang ikut serta dalam misimaritim ini merupakan hasil kerja keras industri maritim Iran yang tak henti-hentinya. Kapal perusak Sahand dengan nomor lambung 74 diluncurkan pada Desember 2018 dan merupakan kapal perang ketiga yang dibangun Iran setelah Jamaran dan Damavand. Kapal perusak ini telah menjadi berita utama dalam beberapa hari terakhir karena pelayaran pertamanya di Samudra Atlantik dalam sejarah Angkatan Laut Iran dengan navigator Makran.

Tingginya kapasitas kapal perusak Sahand dalam menyimpan ransum dan muatan, bahan bakar dan air menjadikannya salah satu pilihan utama pengiriman ke perairan yang jauh. Fitur Sahand lainnya adalah mendapatkan kebutuhannya lebih cepat dan lebih mudah dari kapal pendukung. Salah satu fitur terpenting dari kapal perusak Sahand adalah kekuatan angkatan lautnya yang tinggi. Struktur lambung yang kuat memungkinkan kapal perang untuk berlayar selama lebih dari 150 hari di perairan yang bergejolak tanpa dukungan angkatan laut. Kapal perusak ini memiliki kemampuan serangan dan pertahanan ganda dibandingkan dengan kapal perusak Jamaran, upgrade peluncur torpedo, meriam anti-pesawat dan anti-permukaan, sistem rudal permukaan-ke-permukaan dan permukaan-ke-udara, sistem pertahanan titik, sistem anti angkatan laut, kemampuan penghindaran radar, meningkatkan jangkauan operasional Dan kemampuan manuver yang sangat tinggi telah bergabung dengan armada angkatan laut strategis militer Republik Islam Iran.

Pada kapal pelabuhan Makran, sesuai kebutuhan AL Iran, kapasitas tangki kapal tanker sebelumnya dipertahankan, dan hanya dilakukan sedikit perubahan dengan maksud untuk membawa bahan bakar, air dan peralatan. Makran juga mampu membawa 80.000 ton bahan bakar, dan 20.000 ton air, sehingga ia bisa mengelilingi bumi selama 93 hari sebanyak 10 kali tanpa perlu berlabuh ke pesisir pantai.

 Ini di luar kemampuannya memberikan dukungan pada kapal-kapal tempur dalam tugasnya. Kapal Kharg bisa membawa 18.000 ton bahan bakar, dan saat mendukung kapal tempur pada waktu yang bersamaan, ketahanannya di laut lebih rendah dari Makran. Dari tampilan lahir, perubahan terpenting pada Makran dari kapal tanker adalah penambahan sebuah geladak untuk lepas landas helikopter di bagian depan dek yang berukuran sekitar sepertiga luas kapal, kurang lebih 90 meter, dan lebarnya sama dengan lebar badan kapal.

Geladak luas ini memungkinkan penempatan 5 helikopter, dan menyalakan mesin serta persiapan untuk lepas landas pada waktu bersamaan. Kombinasi helikopter yang ditempatkan di atas kapal pelabuhan ini bisa seperti ini, 2 helikopter Bell 212, 2 helikopter Sea King, dan satu helikopter CH-53 Sea Stallion. Kapal pelabuhan Makran karena mampu membawa 5 helikopter dalam waktu bersamaan, dapat berfungsi sebagai sebuah pangkalan bergerak air-udara, dan bisa mendukung operasi pasukan elit dan operasi rudal, dengan memanfaatkan helikopter penyapu ranjau, anti-ranjau laut, dan pertempuran di permukaan laut.

Di bawah geladak lepas landas helikopter, ditambahkan sejumlah ruang kecil untuk berbagai keperluan yang dibuat dengan memperhatikan luasnya geladak, volume dan tingginya level kerja. Kapal pelabuhan Makran saat ini tidak dilengkapi hanggar helikopter, tapi tersiar kabar akan dibuat sebuah ruang baru di bagian tengah kapal, di depan landasan helikopter, hal ini membuka kemungkinan pembuatan hanggar helikopter pada bagian ini, di tahap kedua pengembangan. Sebuah crane besar ditempatkan di tengah geladak yang berjarak beberapa meter dari landasan helikopter, dengan maksud untuk membantu tugas kapal pelabuhan Makran.

Selain dua peluncur rudal, 6 tempat artileri pertahanan dan berbagai sistem perang elektronik juga dipasan di kapal pelabuhan Makran, hal ini dianggap sangat penting dalam atmosfir perang modern. Selain itu, Makran juga dilengkapi sistem pelacak dan pendukung elektronik buatan dalam negeri, ia juga memiliki radar laut X band, dan sistem komunikasi maritim. Kapal ini juga dilengkapi berbagai sistem canggih pengumpulan informasi sehingga ia bisa berfungsi sebagai sebuah kapal mata-mata, dan setiap informasi dikumpulkan, diolah dan dianalisa kemudian dikirim ke pusat komando dan kontrol di darat.

Jenis dan jumlah rudal yang dipasang di Makran masih belum jelas, tapi metode penempatan pembawa rudal untuk pertama kalinya dilakukan pada kapal pelabuhan Makran. Rudal-rudal jarak jauh Ghadir dengan jarak tempuh 300 kilometer dan Abu Mahdi dengan jarak tempuh 1000 kilometer, termasuk kandidat rudal ant-kapal yang mungkin dipasang di Makran dan disimpan di kontainer. Kontainer itu adalah kontainer dengan standar 40 kaki, memiliki panjang 12 meter, lebar 2,34 meter, dan tinggi 2,28 meter.

Maka dari itu kemungkinan kontainer ini bisa digunakan untuk rudal dengan panjang 4 meter dari tipe Abu Mahdi. Makran juga bisa membawa empat perahu cepat dengan kapasitas 12 orang dilengkapi peluncur roket 11 lubang dengan lebar 107 milimeter, dan empat kapal selam operasi khusus Al Sabehat-15 dengan 150 pasukan elit.

Selain itu kapal pelabuhan ini juga bisa membawa berbagai jenis drone yang mampu melakukan operasi dari atas kapal termasuk drone terbang vertikal Pelican dengan jarak tempuh 1.200 kilometer dan dilengkapi dengan sistem elektronik, serta mampu melakukan operasi pelacakan termasuk membidik target, dan pengawasan dari udara atas lokasi sekitar kapal dari berbagai jarak.

Salah satu poin penting seputar kapal pelabuhan Makran adalah kemampuan mendukung operasi serangan di pesisir pantai musuh dengan penambahan kapasitas pada tahap berikutnya, sehingga menambah kemampuan operasi air-udara militer Iran. Selain itu ada kabar kapal pelabuhan Makran juga akan dilengkapi dengan rudal-rudal jarak pendek.

Masalah kedua adalah waktu keberangkatan misi Kapal Makran adalah ketika musim badai di Samudra Atlantik. Laksamana Sayyari seraya menekakan bahwa kehadiran armada AL Iran di perairan bebas sesuai dengan hukum maritim internasional, terkait hal ini mengungkapkan bahwa alasan pelayaran panjang di kondisi seperti ini ketika cuaca di Samudra Atlantik utara dan selatan tidak baik adalah untuk meningkatkan kemampuan pelayaran dan membuktikan kekuatan kehadiran jangka panjang di laut yang bergejolak.

Dengan kata lain, misi angkatan laut jangka panjang ini, yang berlangsung di perairan Samudra Atlantik yang sangat bergejolak dan penuh badai, dapat memberikan pengalaman berharga bagi para pelaut Iran dan melatih mereka untuk menghadapi situasi sulit. Sementara itu, misi angkatan laut ini dilakukan untuk pertama kalinya dalam pelayaran militer Iran, dan semua masalah hukum rute dan ilmu navigasi telah dipertimbangkan di dalamnya.

Isu ketiga adalah bahwa menjalankan misi angkatan laut yang panjang dan sulit ini adalah dokumen yang tidak dapat diganggu gugat untuk membuktikan kemampuan angkatan laut strategis militer Republik Islam dan untuk membuktikan kebohongan propaganda musuh-musuh Iran, terutama Amerika Serikat, yang telah berulang kali mengklaim bahwa Iran tidak mampu melakukan operasi angkatan laut seperti itu.

Menurut Laksamana Sayari, ketika kami mengumumkan niat kami untuk pergi ke Samudra Atlantik, beberapa negara, termasuk arogansi global, mengumumkan bahwa angkatan laut Republik Islam Iran tidak dapat melakukan hal seperti itu, tetapi dalam praktiknya mereka melihat bahwa kami melakukannya. Di masa lalu dan beberapa tahun terakhir, kami melakukan pergerakan ke barat dunia telah melalui Teluk Aden, Bab al-Mandeb, Laut Merah, Laut Mediterania dan Selat Gibraltar.

Sementara Angkatan Laut telah menunjukkan bahwa sama seperti Amerika Serikat datang ke Teluk Persia dari ribuan mil jauhnya dan melakukan tindakan mengancam, Iran juga mampu memiliki kehadiran angkatan laut yang efektif di perairan dekat Amerika Serikat. Kehadiran angkatan laut Iran di laut dan perairan internasional, khususnya Samudra Atlantik, yang merupakan titik sensitif dan strategis, tidak dapat diabaikan, dan Amerika tidak dapat mengabaikan kehadiran Iran. Pastinya tindakan Iran ini dan unjuk kemampuan maritimnya akan mempengaruhi konstelasi militer dan strategis serta perhitungan militer Amerika terhaap Iran.

Read 465 times