Ya Allah Tunjukkan Jalan yang Lurus dan Bimbinglah Kami

Rate this item
(0 votes)

رُوِيَ عَنْ الصادِقِ عَلَيْهِ السَّلامُ قالَ:

في قَوْلِهِ تَعالي «اِهْدِنَا الصِّراطَ الْمُسْتَقيمَ» يَقُولُ اَرْشِدْنَا الصِّراطَ الْمُسْتَقيمَ اَرْشِدْنا لِلُزُومِ الطَّريقِ الْمُوَدّي اِلي مَحَبَّتِكَ وَ الْمُبَلِّغِ اِلي جَنَّتِكَ مِنْ اَنْ نَتَّبِعَ اَهْوائَنا فَنَعْطَبَ[1]

Diriwayatkan Imam Ja'far as-Sadiq as berkata: "Dalam firman Allah Swt tunjukkanlah kami jalan yang lurus, kemudian Imam berkata, bimbinglah kami di jalan yang lurus, bimbinglah kami di jalan yang mengantarkan kami pada kecintaan terhadap-Mu, dan yang menyampaikan kami ke sorga-Mu, bimbinglah kami agar tidak mengikuti hawa nafsu yang akan membinasakan kami."

Ayatullah Mojtaba Tehrani menjelaskan, Imam meminta ihdina tunjukkanlah kami, akan tetapi beliau selanjutnya mengatakan arshidna yang berarti bimbinglah kami untuk sampai pada kecintaan-Mu. Seperti dalam kalimat sebelumnya disebutkan,

«ايّاكَ نعبُد و ايّاك نَستَعين»

Ya Allah! Bimbinglah kami di jalan yang membuat kecintaan kepada-Mu ada dalam hati kami. Sampaikanlah kami ke sorga-Mu yang khusus untuk jiwa-jiwa yang tenang.

«ياايَّتُها النَّفسُ المُطمَئنَّة إرجِعی الی ربِّکِ راضِیةً مَرضِیةً فَادخُلی فی عِبادی وادخُلی جنَّتی»

Poin penting di sini adalah tidak disebutkan jalan yang sampai ke sorga, melainkan sorga-Mu. Berikan kami kecintaan yang menyampaikan kami ke sorga-Mu. Para arif berpendapat bahwa sorga itu adalah pertemuan dengan Allah Swt. Yang penting adalah bahwa manusia yang meminta kecintaan, bimbingan, dan pertolongan, harus menempuh jalan yang menjadi mukaddimah, tidak bisa hanya dengan berbicara saja tapi dalam amal dia melakukan hal yang berbeda.

Poin penting lainnya adalah bahwa dalam hidayah dan bimbingan tidak ada stagnasi melainkan selalu ada gerakan. Bimbingan dari Allah Swt untuk manusia tidak pernah terputus. Hidayah itu juga memiliki derajat, ada yang sedikit ada yang lebih banyak. Jika seseorang tidak mendapat hidayah dari Allah, maka bimbingan jalannya akan diberikan oleh setan dan hawa nafsu. Orang yang terjebak hawa nafsunya, pada akhirnya dia akan terjerumus dan hancur."

[1]بحارالانوار، جلد47، باب7، روايت 23، صفحه 238

Read 2838 times