Apa Arti Haram dalam Islam?

Rate this item
(0 votes)
Apa Arti Haram dalam Islam?

 

Haram adalah salah satu konsep terpenting dalam yurisprudensi Islam dan merujuk pada tindakan yang dilarang dalam Islam dan akan dikenakan hukuman di akhirat.

Haram adalah salah satu dari lima hukum praktis (wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram) dalam yurisprudensi Islam, yang mencakup serangkaian tindakan terlarang. Hukum ini disebutkan dalam Al-Qur'an dan berbagai hadis dan mencakup berbagai perilaku individu, moral, ibadah, dan sosial.

Dalam artikel dari Pars Today ini, kita akan membahas berbagai konsep haram dan jenis-jenisnya, serta mengapa beberapa tindakan dianggap haram.

Sumber Hukum Haram

Para ahli hukum Islam telah mengambil hukum haram dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadis. Misalnya, memakan bangkai, daging babi, dan darah (Surah Al-Maidah), riba (Surah Al-Baqarah), perjudian dan alkohol, ejekan, dan ghibah (Surah Al-Hujurat) termasuk di antara hal-hal yang secara tegas dinyatakan haram.

Filsafat dan Alasan Mengapa Haram

Ulama meyakini bahwa hukum Islam didasarkan pada manfaat dan mudharat yang nyata. Setiap tindakan yang memiliki mudharat yang signifikan dilarang, meskipun bermanfaat bagi sebagian orang. Mudharat ini dapat bersifat fisik, mental, sosial, atau spiritual.

Syahid Mutahari juga menekankan bahwa kriteria haram bukan hanya mudharat fisik, tetapi juga dampak spiritual dan moral.

Jenis-Jenis Haram

Haram diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori utama:

Keyakinan Haram, seperti politeisme, kekufuran, kemunafikan, berlebih-lebihan dalam beragama, dan putus asa akan rahmat Allah.

Ibadah, seperti meninggalkan salat, kemunafikan, murtad, berkurban kepada berhala, sujud kepada selain Allah.

Moral, seperti berbohong, menggunjing, curiga, pengkhianatan, penganiayaan terhadap orang beriman, memata-matai, memfitnah.

Sosial, seperti korupsi, penindasan, perusakan masjid, penyembunyian kebenaran.

Ekonomi, seperti suap, riba, perjudian, perampasan harta, menjual dengan harga lebih mahal.

Politik dan keamanan, seperti spionase, mengungkap rahasia, menebar perpecahan.

Seksual, seperti perzinahan, sodomi, pernikahan dengan inses, hubungan terlarang.

Makanan, seperti babi, bangkai, darah, anggur, hewan yang disembelih atas nama selain Allah.

Hikmah Menetapkan Hukum yang Terlarang

Penetapan hukum yang terlarang telah dilaksanakan dengan tujuan menjaga keselamatan manusia, menata masyarakat, menguji hamba-hamba Allah, dan menghukum orang-orang berdosa. Allah telah menghalalkan segala sesuatu yang suci dan bermanfaat, dan segala sesuatu yang jahat dan berbahaya diharamkan. Sebagian hikmahnya jelas bagi manusia, tetapi banyak di antaranya tersembunyi, dan manusia wajib tunduk kepadanya.

Pada hakikatnya, yang terlarang dalam Islam bukan hanya larangan, tetapi juga sarana pendidikan bagi perkembangan individu dan sosial manusia, agar mereka dapat mengarahkan hidup mereka menuju keselamatan, keadilan, dan kedekatan dengan Allah.

Read 3 times