کمالوندی
Operasi Militer Suriah Menewaskan Puluhan Teroris
Puluhan anasir teroris tewas selama operasi militer Suriah di sejumlah daerah di negara itu.
Kantor berita resmi Suriah (SANA), Sabtu (12/12/2015) melaporkan, operasi militer Suriah terhadap kelompok teroris ISIS dan Front al-Nusra di pinggiran Hama menewaskan 100 teroris.
Pasukan Suriah pada hari Jumat, juga menyerang posisi ISIS di desa-desa di sekitar timur Aleppo dan juga daerah di dekat Latakia. Dalam operasi itu, puluhan teroris tewas dan menderita kerugian besar.
Militer Suriah juga membersihkan wilayah pengunungan di bagian utara Provinsi Latakia di perbatasan negara itu dengan Turki dari teroris Front al-Nusra. Sejumlah anasir teroris dilaporkan tewas di Latakia.
Informasi lain menyebutkan bahwa militer Suriah telah menghancurkan markas persembunyian teroris di pinggiran timur Daraa.
Sementara itu, juru bicara kekuatan tempur Kurdi Suriah, Redur Khalil mengatakan pada Jumat bahwa sedikitnya 50 warga sipil tewas dan lebih dari 80 lainnya terluka akibat ledakan bom mobil yang dipasang ISIS di Provinsi Hasaka, Timur Laut Suriah.
Jahangiri: Keamanan Tetangga, Keamanan Iran Juga
Wakil Presiden Iran Eshaq Jahangiri, mengatakan Republik Islam Iran menganggap keamanan negara-negara tetangga sebagai keamanannya sendiri.
Dia menyampaikan hal itu, Sabtu (12/12/2015) pada acara perayaan 20 tahun kebijakan netralitas permanen Turkmenistan di Ashgabat. Demikian dikutip IRNA.
Jahangiri menekankan tekad Iran dan Turkmenistan untuk memperluas hubungan bilateral. Menurutnya, keamanan setiap negara dibentuk oleh daerah di sekitarnya dan dalam sebuah lingkungan sekitar yang kacau, keamanan harus ditegakkan dengan susah payah.
Hubungan Tehran dan Ashgabat, jelasnya, selalu bergerak maju di semua bidang dengan mengandalkan kesamaan sejarah dan budaya. Proses ini terus berlanjut berkat kebulatan tekad para pemimpin dari kedua negara.
“Republik Islam termasuk di antara negara pertama yang mendukung keputusan Turkmenistan untuk mengadopsi kebijakan netral. Tehran menilai positif keputusan Ashgabat untuk memperkuat hubungan bersahabat di antara kedua pihak serta mengubah garis perbatasan kedua negara menjadi gerbang persahabatan, persaudaraan, perdamaian dan keamanan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, Jahangiri juga menegaskan tekad serius Iran dalam perang terhadap momok terorisme. “Jika dunia lalai dalam memerangi terorisme, semua negara akan menanggung kerugian besar,” tambahnya.
Jahangiri bersama sebuah delegasi tingkat tinggi tiba di Ashgabat pada Sabtu (12/12/2015) dini hari, untuk berpartisipasi dalam perayaan dan konferensi internasional tentang kebijakan netral.
Pada 12 Desember 1995, Turkmenistan mengumumkan penerapan kebijakan netralitas permanen.
Rusia Minta Iran-Saudi Memperbaiki Hubungan
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menekankan perlunya peningkatan hubungan antara Iran dan Arab Saudi, dan mengatakan pemulihan hubungan tersebut bisa membantu mempromosikan keamanan regional.
Berbicara pada Konferensi Dialog Mediterania di Roma, Jumat (11/12/2015), Lavrov mengatakan hubungan dekat antara Tehran dan Riyadh sangat penting untuk meredakan bahaya besar di Timur Tengah. Demikian dilansir Press TV.
Dia menyeru Iran dan Saudi untuk berusaha menghilangkan perselisihan mereka.
Lavrov lebih lanjut meminta kekuatan dunia untuk mengesampingkan perbedaan mereka dan bersatu melawan terorisme.
Dia juga mengkritik Amerika Serikat karena tidak bekerja sama dengan Rusia dalam kampanye anti-terorisme di Suriah, sebab mereka berbeda pandangan tentang nasib Presiden Bashar al-Assad.
Menlu Rusia menyebut desakan Barat untuk menggulingkan Assad sebagai kesalahan besar. "Kami percaya bahwa nasib Assad hanya dapat diputuskan oleh rakyat Suriah sendiri," tegasnya.
Konferensi Dialog Mediterania digelar selama tiga hari di Roma untuk membicarakan isu-isu politik, ekonomi dan budaya.
Reaksi Media Rusia atas Surat Rahbar untuk Pemuda Barat
Publikasi surat kedua Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar untuk para pemuda Barat mendapat reaksi luas dari media-media Rusia.
IRNA (1/12) mengutip kantor berita Rusia, Interfax, Senin (30/11) mengulas surat Rahbar dan menulis, "Ayatullah Khamenei menilai standar ganda Barat pimpinan Amerika Serikat terkait Dunia Islam sebagai sebab lahirnya kelompok-kelompok teroris termasuk Taliban dan ISIS serta meningkatnya aksi-aksi teror di arena internasional."
Interfax mengatakan, "Pemimpin tertinggi Iran dalam suratnya untuk para pemuda mengakui bahwa terorisme merupakan masalah besar dan kegelisahan kolektif."
Sementara itu kantor berita Sputnik, terkait surat Rahbar menuturkan, "Pemimpin tertinggi Iran menganggap standar ganda Barat terkait kebangkitan di Dunia Islam sebagai simbol wacana kontradiktif dalam kebijakan luar negeri Barat."
Itar Tass juga memuat ulasan tentang surat kedua Rahbar untuk pemuda Barat dan mengatakan, "Pemimpin tertinggi Iran menegaskan, akar-akar kekerasan harus dicari di Barat, bukan di Dunia Islam. Pasalnya, budaya politik Barat selama bertahun-tahun bersandar pada serangan lunak dan luas terhadap Dunia Islam."
Situs internet Rusia, Islam Today menulis, "Ayatullah Khamenei dalam surat keduanya untuk para pemuda Barat menegaskan, negara-negara Timur Tengah lebih menderita karena terorisme dibanding Eropa."
Portal berita, Iran.ru memuat potongan surat Rahbar dan menulis, "Pemimpin tertinggi Iran mengirim surat lain kepada para pemuda Barat , ini adalah surat kedua untuk pemuda Barat dan alasan ditulisnya surat itu adalah peristiwa teror di Paris yang menewaskan 130 orang."
Kantor Ayatullah Khamenei, 20 November 2015 mempublikasikan surat Rahbar untuk para pemuda Barat dan menyebut motif ditulisnya surat itu adalah peristiwa getir Paris.
Nasihat dan Penegasan Rahbar untuk Peziarah Arbain
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menilai gerakan cinta dan iman masyarakat dari negara-negara dunia dalam pawai Arbain Huseini, tidak diragukan termasuk salah satu syiar Ilahi.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, hari ini, Senin (30/11) dalam pelajaran fikih tingkat tinggi, menilai fenomena luar biasa, gerakan agung dan penuh makna, pawai Arbain Huseini, sebagai nilai kebaikan abadi.
Ia menuturkan, "Kombinasi cinta dan keimanan, akal dan perasaan, adalah karakteristik unggul para pengikut jalan Ahlul Bait as."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung kemurahan hati dan kecintaan rakyat Irak menjamu para peziarah Arbain.
Kepada mereka yang diberi kesempatan dan taufik hadir dalam gerakan penuh makna dan bernas ini, Rahbar menyarankan agar kesempatan tersebut jangan sampai disia-siakan.
"Kami merasa iri dengan para peziarah Arbain dan berharap suatu saat bisa bersama kalian," ujarnya.
Menurutnya, kesempatan menjalin hubungan maknawi dan cinta dengan keluarga Rasulullah Saw serta menziarahi pribadi-pribadi agung, terkemuka, penerang umat dan spiritual itu adalah nilai unggul pemikiran Syiah dibanding mazhab-mazhab Islam lain.
Rahbar menuturkan, "Gerakan agung rakyat Iran dan negara-negara lain untuk hadir di pawai Arbain, merupakan tampilan karakteristik unggul mazhab Ahlul Bait as, yang di dalamnya selain terdapat keimanan, keyakinan hati dan kepercayaan yang benar, juga cinta."
Ayatullah Khamenei juga menghimbau para peziarah Arbain untuk menjaga ketertiban dan aturan yang berlaku.
"Pemerintah telah menetapkan aturan terkait kunjungan ke luar negeri yang harus ditaati dan langkah-langkah di luar aturan ini, tidak diharapkan," pungkasnya.
Rahbar: AL Iran Capai Kemajuan Signifikan
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menekankan berlanjutnya kemajuan dan pembangunan Angkatan Laut Iran.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Ahad (29/11) bertemu dengan para komandan dan petinggi Angkatan Laut Iran di Hari AL Iran.
Dalam pertemuan itu, Rahbar menjelaskan, "Sebelum kemenangan Revolusi Islam Iran, urgensi, keagungan dan sensitivitas maritim terlupakan. Akan tetapi hari ini, AL Iran mencapai sejumlah kemajuan meskipun belum bisa dikatakan ideal."
Ayatullah Khamenei menilai laut sebagai arena untuk menghadapi kekuatan musuh, di saat yang sama menjadi lokasi aktivitas efektif dan kerja sama dengan mitra.
Rahbar menuturkan, "Akses ke perairan bebas, tersambung ke empat penjuru dunia melalui jalur laut dan fasilitas pertahanan negara di wilayah maritim, di antara berkah laut yang perlu diperhatikan oleh rakyat dan pemerintah".
Ayatullah Khamenei menganggap upaya mencapai posisi yang sesuai dengan kedudukan bersejarah bangsa Iran dan Republik Islam di zona maritim adalah tugas besar AL Iran.
"Personil yang saleh, tangkas dan memiliki pemikiran serta manajemen yang benar, di samping spirit perjuangan, tekad baja, tawakal kepada Tuhan, cita-cita, adalah unsur-unsur paling efektif untuk membawa Iran ke posisi tinggi, bersejarah dan tepat," paparnya.
Rahbar juga menyinggung pentingnya Laut Oman dan pesisir pantai Makran.
Ia menuturkan, "Wilayah ini adalah titik dasar bagi AL Iran dalam melaksanakan tanggung jawab dan untuk menghidupkan wilayah ini, pemerintah sudah mendapat pengarahan yang diperlukan."
Menurut Ayatullah Khamenei, kemenangan luar biasa bangsa Iran dalam Perang Pertahanan Suci dan kekalahan musuh yang memiliki seluruh fasilitas dan dukungan militer juga politik, adalah contoh lain keberhasilan AL Iran.
"Hari ini, kemampuan dan kemajuan bangsa Iran dan Angkatan Bersenjata, mengalami peningkatan, dan berkat perlawanan, tekad, kehendak kuat serta optimisme, kita bisa mencapai masa depan cerah yang sesuai dengan kedudukan bangsa Iran," pungkasnya.
Rahbar: Pasukan Basij Iran Harus Diperkuat
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar memperingatkan urgensi kewaspadaan dalam menghadapi konspirasi-konspirasi musuh terhadap rakyat Iran.
IRNA (25/11) melaporkan, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Rabu (25/11) bertemu dengan ribuan komandan Basij (pasukan sukarelawan rakyat Iran) di Huseiniyah Imam Khomeini, Tehran.
Dalam pertemuan itu, Rahbar mengatakan, "Kita tidak boleh lalai dari realitas yang sebenarnya yaitu infiltrasi musuh. Pasalnya, musuh selalu berusaha melancarkan konspirasi atas rakyat Iran dan pemerintahan Islam."
Ayatullah Khamenei menegaskan, "Pasukan sukarelawan rakyat, Basij adalah kekayaan yang tak akan pernah habis, karena bangsa tidak terbatas dan orang-orang yang menuduh Basij ekstrem, sebenarnya telah menyempurnakan proyek infiltrasi musuh."
Rahbar juga menilai Basij Mustadafin sebagai bagian dari benteng kokoh dalam menghadapi musuh.
Ia menambahkan, "Basij harus diperkuat."
Ayatullah Khamenei juga menyinggung masalah Palestina yang sudah diduduki rezim Zionis Israel hampir 60 tahun.
"Sekalipun demikian cita-cita Palestina hingga saat ini tetap hidup," pungkasnya.
Rahbar Tekankan Pengokohan Tekad demi Hadapi Strategi AS
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menekankan pengokohan tekad untuk bertahan dalam menghadapi kebijakan Amerika Serikat yang bertujuan mengubah identitas berbagai bangsa.
Ayatullah Khamenei Selasa (24/11) di pertemuannya dengan Presiden Bolivia, Evo Morales di Tehran memuji resistensi rakyat Bolivia dan negara Amerika Latin lainnya menghadapi intimidasi kubu arogan. “Kebijakan berbahaya Amerika di dunia dan Amerika Latin adalah untuk mengubah identitas para pemuda,” ungkap Rahbar.
Rahbar menjelaskan, “Iran melalui kebangkitan rakyat dan independen pimpinan Imam Khomeini merupakan negara pertama dunia yang keluar secara total dari hegemoni AS serta bertahan terhadap benturan dua imperialis Timur dan Barat serta berbagai represi militer, keamanan dan ekonomi mereka.”
“Dengan dasar ini, Republik Islam Iran mendukung siapa saja dan di mana saja, pihak yang berjuang melawan intimidasi dan hegemoni,” tandas Rahbar.
Seraya mengisyaratkan fasilitas dan potensi besar Bolivia, Rahbar menambahkan, kapasitas dan hubungan antara Iran dan Bolivia serta beragam kerjasama dapat dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan resistensi melawan kubu arogan.
Ayatullah Khamenei menjelaskan bahwa jika AS mampu mengubah ideologi pemuda menjadi ideologi Amerika, maka saat itu Washington tanpa kudeta militer atau usaha keras akan mampu menguasai sebuah negara. “Pengokohan identitas pribumi dan pengenalan nilai-nilai kepada pemuda merupakan solusi untuk menghadapi strategi Amerika,” tambah Rahbar.
Sementara itu, Evo Morales di pertemuan ini mengatakan, “Rakyat Bolivia menganggap Rahbar sebagai bapak dan pemandu seluruh revolusi independen, khususnya revolusi Amerika Latin dan mereka banyak mengambil pelajaran dari pidato Rahbar.”
Morales menyebut intervensi Amerika menimbulkan banyak kesulitan dan menambahkan, Bolivia negara independen dan untuk memperluas hubungannya dengan negara lain tidak perlu meminta ijin dari pihak lain serta tidak akan memberi upeti kepada Amerika.
Presiden Bolivia menjelaskan, negaranya senantiasa memuji sikap Iran dan yakin bahwa Tehran dengan stabil akan melanjutkan jalannya.
Rahbar: Iran-Aljazair Punya Pandangan Politik yang Dekat
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar menegaskan bahwa bangsa Iran selalu memiliki pandangan positif terhadap negara dan rakyat Aljazair karena perjuangannya melawan imperialisme di era revolusi negara itu.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (24/11) dalam pertemuan dengan Abdelmalek Sellal, Perdana Menteri Aljazair bersama rombongan, menyinggung kedekatan pandangan politik Iran dan Aljazair di banyak masalah regional dan internasional.
Rahbar menuturkan, “Diharapkan, dengan terbentuknya komisi bersama dua negara dalam waktu dekat, hubungan ekonomi Iran-Aljazair dapat diperluas.”
Ayatullah Khamenei juga menyoroti pernyataan PM Al Jazair terkait fenomena ISIS dan urgensi perlawanan serius negara-negara kawasan atas teroris yang merusak citra Islam.
Ia menambahkan, “Masalah ISIS dan teroris yang tersebar di seluruh kawasan dengan memakai nama Islam, bukan masalah biasa dan normal, karena para teroris itu sengaja diciptakan dan didukung.”
Rahbar juga menyesalkan dukungan sebagian negara Islam kawasan terhadap ISIS dan dukungan Amerika Serikat serta musuh Islam atas para teroris.
Ia menegaskan, “Negara-negara Islam yang saling bersimpati dan saling memahami, dapat berdialog dan bekerjasama untuk menemukan solusi praktis menghadapi teroris.”
Rahbar juga mengenang front perlawanan yang terdiri dari Aljazair, Iran, Suriah dan beberapa negara lain di awal kemenangan Revolusi Islam.
“Sebagian negara pengekor Amerika, menghambat berlanjutnya aktivitas front itu, akan tetapi sepertinya sekarang terbuka peluang membentuk front negara-negara Islam yang memiliki pandangan kolektif,” ujarnya.
PM Aljazair menilai pertemuan petinggi negara-negara pengekspor gas, GECF di Tehran, sukses dan dengan menyinggung dialognya dengan petinggi Iran, menuturkan, “Pandangan Iran dan Aljazair dalam isu-isu politik khususnya perang melawan ISIS dan teroris di kawasan, sangat dekat.”
Rahbar: Arbain, Pemersatu Bangsa Iran dan Irak
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, bangsa Irak adalah bangsa besar yang memiliki sejarah kuno dan para pemuda kuat serta sadar.
Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (24/11) dalam pertemuan dengan Fouad Masoum, Presiden Irak dan rombongan, menilai eratnya hubungan dua bangsa memiliki akar sejarah dan melampaui hubungan dengan negara-negara tetangga dan regional lainnya.
Rahbar menilai hubungan bersaudara dan bersahabat Irak-Iran sebagai fenomena yang menakjubkan, walau sempat terjadi agresi militer delapan tahun oleh rezim Saddam ke Iran akibat provokasi pihak asing,.
Ia menambahkan, “Pawai Arbain Imam Husein as adalah salah satu contoh hubungan bersahabat ini. Pada acara itu, rakyat Irak menjamu para peziarah Iran dengan penuh suka cita.”
Rahbar mengaku gembira dengan kemajuan di Irak baru-baru ini dan kemenangan yang relatif baik atas fitnah ISIS, dan menekankan urgensi menjaga persatuan Irak.
“Dalam struktur pemerintahan Irak, Presiden memiliki kedudukan khusus dan dapat berperan menurunkan tensi ketegangan serta meningkatkan persatuan,” ujarnya.
Rahbar juga menyinggung upaya sebagian pihak asing untuk menciptakan perpecahan di Irak.
Ia menjelaskan, “Rakyat Irak baik Syiah maupun Sunni, Kurdi atau Arab, selama berabad-abad hidup rukun berdampingan tanpa ada masalah apapun. Akan tetapi sungguh disayangkan, beberapa negara kawasan dan pihak asing berusaha membesar-besarkan konflik yang harus diselesaikan itu.”
Mereka juga, katanya, menggunakan segala macam dalih untuk memunculkan konflik.
Rahbar menegaskan bahwa Irak hari ini, berkat rakyat besarnya dan para pemuda unggul serta sadar, sepenuhnya berbeda dengan Irak di masa lalu.
Ia menerangkan, “Para pemuda Irak saat ini sudah bangkit dan menyadari kekuatan serta kemampuannya. Pemuda-pemuda semacam ini pasti tidak akan pernah mau tunduk pada Amerika Serikat.”
Presiden Irak, mengaku gembira bisa bertemu dengan Rahbar dan menjelaskan tentang kedudukan serta pengaruh kata-kata Ayatullah Khamenei di tengah masyarakat dan pejabat pemerintah Irak sebagai seorang mujtahid dan Marji Taklid Muslim Syiah.
“Nasihat-nasihat anda terkait menjaga persatuan dan menghindari konflik di Irak, pasti berpengaruh,” pungkasnya.



























