کمالوندی

کمالوندی

Cina menyatakan penentangan atas sanksi sepihak terhadap Korea Utara dan menganggap hal itu bisa meningkatkan ketegangan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Lu Kang pada Kamis (17/3/2016) mengatakan bahwa Baijing menentang sanksi sepihak terhadap Korut. Demikian dilansir Reuters.

Amerika Serikat pada Rabu lalu menerapkan sanksi baru terhadap Korut yang dimaksudkan untuk mengisolasi negara itu setelah melakukan uji coba nuklir dan rudal.

Para pejabat AS sebelumnya percaya bahwa larangan perdagangan komprehensif tidak akan efektif tanpa komitmen kuat dari Cina, selaku mitra dagang terbesar Korut.

Korut telah melakukan uji coba nuklir pada 6 Januari, dan meluncurkan sebuah roket pada 7 Februari.

Pada awal Maret, Cina menyetujui sanksi baru PBB terhadap Korut.

Dua orang lelaki dalam kondisi jengkel dan protes menemui Imam Ali as dan berkata, "Wahai Ali! Selesaikanlah masalah kami karena Engkau mampu mengatasi segala urusan..."

Imam Ali as berkata, "Apa masalahnya? Katakan agar kuketahui!"

Lelaki yang satu berkata, "Lelaki ini adalah budakku. Di pertengahan jalan menuju Kufah dia telah membangkang perintahku dan aku menghukumnya. Sekarang dia tidak mau mendengarkan ucapanku dan menganggap dirinya sebagai majikanku."

Lelaki yang lainnya berkata, "Wahai Abu al-Hasan! lelaki ini berbohong. Aku adalah majikannya, namun dia membangkang perintahku!"

Imam Ali memerintahkan keduanya untuk bersumpah dan berkata jujur. keduanya pun bersumpah dan masing-masing menganggap yang lain sebagai budaknya. Melihat kondisi semacam ini, Imam Ali memerintahkan Qanbar agar membuat dua lubang di dinding kemudian memerintahkan kedua lelaki tersebut untuk memasukkan kepalanya di lubang dinding yang ada. Lalu beliau berkata, "Hai Qanbar! Ambilkan pedangku!"

Qanbar berkata, "Tuan! Pedang untuk apa?!"

Imam Ali berkata, "Aku ingin memenggal kepala budak dari badannya!"

Tiba-tiba salah satu dari kedua lelaki itu ketakutan dan mengeluarkan kepalanya dari lubang dinding. Namun lelaki yang satunya tidak bergerak sama sekali. Imam Ali as berkata, "Hai lelaki! Engkau tadi mengatakan bahwa engkau sebagai majikannya?"

Sang budak berkata, "Iya. Dia telah memukulku dan aku melakukan yang demikian ini karena untuk membalas dendam."

Kemudian Imam Ali kepada sang majikan berkata, "Masalahnya sudah selesai. Kerjakanlah urusan kalian dan jangan lupa bahwa antara budak dan majikan, masing-masing memiliki hak di pundak yang lainnya; untuk itu, salinglah menyayangi satu sama lainnya!" (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Ali as

Sabtu, 12 Maret 2016 08:24

Ayah, Cucu-cucumu Lapar!

Hati Sayidah Fathimah as saat itu sedih, namun dia tahu apa obat kesedihan hatinya. Dia berpikir; aku akan pergi kepada ayahku untuk memperbarui pertemuan agar hatiku menjadi kuat kemudian kepadanya kukatakan, "Wahai Rasulullah, cucu-cucumu lapar dan..."

Sembari berpikir Sayidah Fathimah sudah berada di depan pintu rumah ayahnya. Dia mengetuk pintu. Rasulullah kepada Ummu Aiman berkata, "Bukalah pintu! Putriku ada di balik pintu!"

Ummu Aiman membuka pintu. Sayidah Fathimah as masuk dan duduk di samping ayahnya. Rasulullah Saw menanyakan keadaan Sayidah Fathimah, suami dan anak-anaknya seraya berkata, "Putriku! Tidak biasanya Engkau datang ke rumah kami pada saat ini. Apakah ada kesulitan?"

Sayidah Fathimah as menjawab, "Wahai Rasulullah! Apa makanan para malaikat?"

Rasulullah Saw bersabda, "Zikir [mengingat] Allah."

Sayidah Fathimah as bertanya, "Ayah, lalu apa makanan kita?"

Rasulullah Saw bersabda, "Demi Allah! Sudah satu bulan lamanya tungku di rumah keluarga Muhammad tidak menyala."

Kemudian beliau bersabda, "Wahai mata hatiku! Izinkan, Kuajarkan kepadamu lima kata yang diajarkan oleh Jibril kepadaku, sehingga dimudahkan urusanmu saat menghadapi kesulitan dalam kehidupan."

Sayidah Fathimah as berkata, "Saya akan mendengarkannya dengan baik."

Rasulullah Saw berkata, "Ketika menghadapi kesulitan, bacalah! "Ya Rabbal 'Awwalina wal Akhirin, Ya Dzal Quwwatil Matin, Wa Ya Rahimal Masakin, Wa Ya Arhamar Rahimin."

"Wahai Tuhannya orang-orang terdahulu dan yang akan datang, Wahai Pemilik kekuatan, dan Wahai Pengasih orang-orang miskin dan Yang paling Pengasih dari semua pengasih."

Sayidah Fathimah as mempelajari doa tersebut dan kembali ke rumahnya. Sayidina Ali kepadanya bertanya, "Apa yang terjadi?"

Sayidah Fathimah as berkata, "Aku pergi kepada Ayahku untuk meminta dunia, namun aku mendapatkan resep untuk akhirat."

Sayidina Ali as berkata, "Hari ini adalah hari terbaik dalam kehidupanmu!" (IRIB Indonesia / Emi Nur Hayati)

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Sayidah Fathimah Zahra as

Sabtu, 12 Maret 2016 08:23

Melanggar Janji

Tekanan Muawiyah terhadap masyarakat dan Imam Hasan as sedemikian rupa sehingga para pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw mengalami penderitaan dan siksaan. Dari sisi lain tidak ada sahabat yang setia dan pemberani yang mendukung Imam Hasan as sehingga kemudian Imam Hasan as berkata, "Demi Allah! Seandainya saja aku memiliki sahabat yang setia dan sepemikiran denganku sebanyak jumlah jari-jari tangan saja, maka aku tidak akan ragu-ragu berperang melawan Muawiyah. Namun..."

Dalam kondisi sulit itu tidak ada jalan lain bagi Imam Hasan as kecuali untuk sementara harus menerima syarat-syarat yang diajukan oleh Muawiyah. Oleh karena itu, setelah berpikir panjang terkait masalah ini, Imam Hasan as memutuskan untuk menerima pengajuan Muawiyah.

Hal-hal yang diperlukan sudah siap. Rencananya, perjanjian damai antara Imam Hasan as dan Muawiyah akan ditandatangani. Di hadapan penyerahan pemerintahan kepada Muawiyah, Imam Hasan memberikan beberapa syarat agar Muawiyah menepatinya. Antara lain:

- Mengamalkan Kitab Allah dan Sunnah Rasulullah Saw.

- Tidak berhak menentukan pengganti untuk dirinya.

- Masyarakat, di mana saja mereka berada di bumi Allah; di Syam atau Irak, Yaman atau Hijaz harus dijamin keamanannya, dan mereka berhak melindungi para sahabat Imam Ali as di rumah-rumah mereka.

- Tidak mengganggu para pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw dan tidak mewujudkan kesulitan bagi Hasan bin Ali as, saudaranya Husein dan siapapun dari Ahlul Bait [keluarga] Rasulullah Saw baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan dan secara umum, para pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw harus dijamin keamanannya secara penuh.

Imam Hasan as dan Muawiyah, keduanya menandatangani perjanjian itu. Namun tidak lama kemudian Muawiyah melupakan janjinya dan kembali kembali memulai kezaliman dan penyiksaan terhadap para pecinta Ahlul Bait Rasulullah Saw.

Sumber: Sad Pand va Hekayat; Imam Hasan as.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar mengatakan, rakyat Iran, dengan paritispasi luasnya dalam pemilu terbaru, membuktikan kepercayaannya pada pemerintahan Islam secara nyata.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Kamis (10/3) dalam pertemuan terakhir dengan Ketua dan para anggota Dewan Ahli Kepemimpinan Iran (khobregan) periode ke-4, mengapresiasi partisipasi luas rakyat dalam pemilu 26 Februari lalu.

Rahbar menuturkan, rakyat Iran dalam pemilu Majelis Syura Islam (parlemen) dan Dewan Ahli Kepemimpinan (khobregan) membuktikan bahwa partisipasi 62 persen mereka dibandingkan dengan negara-negara pengklaim demokrasi, berada di level yang tinggi.

Ia menjelaskan bahwa rakyat Iran dengan partisipasinya dalam pemilu telah melaksanakan kewajiban mereka.

"Sekarang giliran para pejabat yang harus melaksanakan tanggung jawabnya," ujar Rahbar.

Ayatullah Khamenei menyebut kewajiban Dewan Ahli Kepemimpinan adalah hidup revolusioner, berpikir revolusioner dan bertindak revolusioner.

Ia menambahkan, diperhatikannya tiga karakteristik ini dalam proses memilih pemimpin negara mendatang merupakan tanggung jawab mendasar Dewan Ahli Kepemimpinan.

Ke depan, katanya, dalam memilih pemimpin negara, kepentingan pribadi dan golongan harus dikesampingkan.

Rahbar juga menyinggung soal kewajiban pejabat pemerintah dan mengatakan, dalam kondisi sekarang ini, tiga kewajiban dan prioritas utama seperti ekonomi perlawanan, berlanjuntya gerakan ilmu pengetahuan dan menjaga budaya negara, bangsa dan pemuda, harus menjadi perhatian pemerintah.

Menurut Ayatullah Khamenei, masalah infiltrasi di Iran sangat serius dan penting.

"Satu-satunya jalan kemajuan yang hakiki adalah penguatan struktur internal negara di bidang ekonomi, budaya dan politik, menjaga karakteristik revolusi, gerakan jihad, menjaga kemuliaan dan identitas keislaman dan nasional," paparnya.

Rahbar menegaskan, Iran, siap berinteraksi dengan seluruh dunia kecuali Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel.

Ia menilai perang-perang di kawasan saat ini, sepenuhnya politis.

"Musuh Islam berusaha merubah konflik-konflik ini menjadi konflik mazhab, sehingga tidak bisa diselesaikan dengan mudah, dan kita tidak boleh membantu tercapainya tujuan berbahaya ini," pungkas Rahbar.

Wakil Menteri Kebudayaan dan Bimbingan Islam Urusan Al-Quran, Hujjatul Islam Hamid Mohammadi, dalam acara peluncuran terjemahan bahasa Cina al-Quran al-Karim Ahad (5/3), menekankan pentingnya penerjemahan kitab langit terakhir itu berbagai bahasa.

Fars News melaporkan, menyingung ayat-ayat pertama surat al-Rahman, Mohammadi menegaskan, "Allah Swt dalam ayat-ayat tersebut, menyifati diri-Nya sebagaial-Muallim."

Seraya menegaskan pentingnya perluasan dan pemasyarakat program-programqurani, Mohammadi menandaskan pula bahwa, "Kita harus menjelaskan hakikat alam semesta ini dengan sebaik-sebaiknya kepada seluruh umat manusia."

Terkait perampungan terjemahan al-Quran ke bahasa Cina, Hujjatul Islam Mohammadi, mengapresiasi kerja keras dan terperinci Lembaga Wakaf dan Urusan Amal Iran dalam hal ini. Menurutnya, program penerjemahan al-Quran ke berbagai bahasa harus ditingkatkan mengingat hingga kini al-Quran baru diterjemahkan ke dalam 200 bahasa saja sementara kitab injil telah diterjemahkan ke lebih dari 2.500  bahasa.

Penerjemahan al-Quran ke dalam bahasa Cina itu telah dimulai sejak 10 tahun lalu dan pada tahun 2010 telah disetujui pencetakannya di Cina. Program terjemah itu diserahkan kepada Sulaiman Baiji Su.

ini merupakan terjemahan al-Quran dalam bahasa Cina pertama yang dilakukan oleh seorang Syiah Cina. Baiji Su adalah pasca sarjana Maarif Islami di Universitas Razavi, Mashhad, dan juga telah mengantongi ijazah S1 di bidang sastra Persia di Universitas Tehran. Penerjemah Cina itu telah berdomisili di Iran sejak 15 tahun.

Ketua Komisi Penunaian Shalat Iran, Mohsen Qaraati menyatakan, "Memahamkan tafsir al-Quran kepada semua orang memiliki nilai sangat penting, akan tetapi tafsir al-Quran itu harus dapat dimengerti oleh semua orang."

 

Sistem tersebut diprakarsai oleh Graha Budaya al-Quran agar warga Tehran dapat langsung menghubungi nomor lokal 144, untuk mendengarkantilawahayat-ayat al-Quran bersama terjemannya. Sistem tersebut memiliki 60 saluran dan warga dapat mendengarkan terjemahan ayat dari Hujjatul Islam Mohsen Qaraati.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Graha Budaya al-Quran, tahun lalu tercatat 10 juta orang menggunakan sistem tersebut dan ini membuktikan sambutan hangat warga Tehran.

Di lain pihak, Mohsen Qaraati mengatakan, "Masyarakat di negara lain menggunakan waktu mereka secara efisien dan bahkan untuk berdakwah, oleh karena itu kita juga harus menggunakan waktu yang sebaik-baiknya untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama."

"Allah telah memberikan peluang kepada saya sehingga saya dapat merampungkan tafsir al-Quran dalam bentuk rekaman suara dan tulisan. Alhamdulillah tafsir tersebut telah disiarkan dalam 22 bahasa melalui radio al-Quran dan umat Islam di seluruh dunia."

Melanjutkan pernyataannya, Qaraati mengatakan, "Tafsir al-Quran sama seperti penglihatan yang lebih baik setiap hari dan semakin berkembang, Allamah Thabathabai dalam hal ini mengatakan bahwa tafsir al-Quran harus direvisi dua tahun sekali, karena dengan berlalunya waktu, pemikiran manusia lebih terbuka."

"Memahamkan tafsir al-Quran kepada semua orang memiliki nilai sangat penting, akan tetapi tafsir al-Quran itu harus dapat dimengerti oleh semua orang."

"Al-Quran meminta kita untuk berupaya sejauh kemampuan kita dan kita juga harus berusaha dengan sebatas kemampuan kita dan menyampaikan makna-makna al-Quran kepada masyarakat," ungkap Qaraati.

Sabtu, 12 Maret 2016 08:04

Cahaya Cemerlang al-Quran

Al-Quran, kitab suci umat Islam dan mukjizat abadi Rasulullah Saw memuat hikmah dan ajaran Ilahi bagi kebahagiaan umat manusia. Al-Quran juga menjadi tolok ukur ideologi benar dan batil. Keindahan kalimat, muatan dan kefasihan al-Quran memiliki daya tarik sendiri. Oleh karena itu, al-Quran sejak dahulu hingga kini tetap menjadi sumber pengetahuan manusia.

Al-Quran dari satu sisi menjadi rujukan bagi para ulama dan cendikiawan dan dari sisi lain merupakan pemikat hati-hati orang beriman. Kita suci ini juga memuat ajaran sosial dan politik. Cerita-cerita umat terdahulu yang dibawakan al-Quran menjadi tauladan bagi umat masa kini. Al-Quran bukan hanya kitab petunjuk dan hidayah, namun juga kitab politik, sains serta kehormatan.

Keistimewaan al-Quran terletak pada keterjagaannya dari segala bentuk tahrif dan penyelewengan sejak pertama kali diturunkan hingga hari Kiamat nanti. Ini adalah sisi mukjizat abadi al-Quran. Kitab suci ini diturunkan dengan memuat prinsip dan ajaran suci kehidupan bagi seluruh umat manusia. Ayat-ayat al-Quran dengan nyata menyebut undang-undang kehidupan ini diturunkan oleh kekuatan mutlak yang memahami semua lika-liku makhluk hidup serta kebutuhan mereka. Undang-undang ini tidak terpengaruhi oleh perubahan zaman dan kejadian alam. Allah Swt setelah Taurat dan Injil menurunkan al-Quran bagi umat manusia.

Dalam ayat 92 surat al-An'am, Allah berfirman, "Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi; membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya."

Sejak pertama diturunkan, al-Quran telah berhasil memikat hati-hati yang suci. Al-Qur'an juga berhasil mendidik masyarakat tak beradab dengan ajarannya sehingga menjadi masyarakat yang memiliki peradaban tinggi. Sementara itu, sejumlah orang kafir yang mementingkan kepentingan pribadinya berusaha mencegah lajunya pengaruh al-Quran dengan menyebutnya sebagai dongeng. Tak hanya itu, mereka juga mengklaim mampu membuat ayat-ayat seperti yang terdapat di al-Quran karena menurutnya apa yang terdapat di kitab suci ini tak lebih dari syair-syair buah karya Muhammad.

Orang-orang kafir ini sengaja menutup mata mereka, padahal Muhammad dikenal sebagai seorang ummi(tidak bisa membaca dan menulis), bagaimana ia mampu menelurkan sebuah karya maha besar dan menulisnya menjadi sebuah kitab. Di sisi lain, al-Quran menantang mereka yang ingkar untuk membuat sebuah ayat seperti di kitab suci ini. Di surat al-Baqarah ayat 23 disebutkan, "Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar."

Untuk menilai ajaran al-Quran, kitab suci ini menjadikan ilmu dan pengetahuan sebagai tolok ukur. Oleh karena itu, al-Quran menyeru seluruh manusia untuk memikirkan dan bertadabur tentang ayat-ayat dalam kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Sementara itu, para ilmuwan dan cendikiawan menyebut al-Quran sebagai mukjizat sains terbesar. Guetta, penyair dan ilmuwan terkenal Jerman mengatakan, "Semakin kita mencapai kemajuan di bidang sains dan sekat-sekat fanatik berhasil kita hancurkan maka kita akan semakin terpikat oleh kebesaran al-Quran. Kitab suci ini mampu memikat seluruh ilmuwan dunia dan ajarannya sangat membekas dalam kalbu mereka."

Meski kebesaran al-Quran adalah hal pasti, namun terdapat orang-orang yang memilih menyingkir dari hidayah kitab suci ini dan lebih memilih hidup dalam kegelapan. Selain itu, terdapat orang-orang ingkar yang berusaha menyaingi al-Quran dan membuat ayat-ayat untuk menandingi kitab suci umat Islam tersebut. Namun, lagi-lagi sejarah membuktikan upaya orang-orang ini senantiasa menemui kegagalan.

Upaya terbaru yang dilakukan pengingkar al-Quran adalah tindakan brutal seorang pendeta fanatik Amerika Serikat, Terry Jones. Jones beberapa bulan lalu menyatakan akan membakar al-Quran bertepatan peringatan peristiwa 11 September 2001. Namun akhirnya Jones terpaksa membatalkan rencana busuknya setelah mendapat penentangan luas dari umat Islam di seluruh dunia. Namun demikian pendeta asal AS ini kembali melakukan tindakan brutal pada Maret lalu dengan membakar al-Qur'an.

Sejatinya tindakan Jones tersebut merupakan buah dari program terencana Islamphobia yang gencar dilancarkan Barat. Di sisi lain, Islamphobia bukan fenomena baru di Barat, namun kini strategi ini kini memiliki dimensi baru dan dikemas dalam aksi diskriminasi yang diterapkan negara-negara Barat terhadap umat Islam. Puncaknya adalah aksi pembakaran Kitab Suci umat Islam baru-baru ini oleh pendeta Kristen di Amerika Serikat.

Sementara itu para pengamat Amerika termasuk Victoria Clark menilai tindakan Jones membakar al-Quran semata-mata ditujukan untuk meraih popularitas dan uang. Seraya menyodorkan list kelompok-kelompok sesat di Amerika, Clark menandaskan bahwa Jones melakukan pembakaran al-Quran untuk menarik jemaat di gerejanya. Sejumlah pengamat memiliki pandangan berbeda saat menyikapi tindakan Jones. Mereka menyebut aksi ini malah menunjukkan kelemahan musuh Islam dalam menghadapi kitab suci paling rasional yang berhasil memukau umat manusia. Aksi-aksi seperti ini di sisi lain malah kian menarik manusia untuk mempelajari Islam.

Maraknya kecenderungan terhadap Islam di Eropa dan AS serta kebangkitan Islam di negara-negara muslim merupakan dalih lain bagi gerakan Zionis-AS untuk menghina kesucian Islam. Dengan demikian Barat berusaha membendung fenomena kecenderungan terhadap Islam di negara mereka dan menghalagi umat Islam untuk kembali kepada ajaran suci dan murninya.

Mayoritas media massa Barat mengakui gelombang kecenderungan Islam di AS dan Eropa. Menurut laporan Koran Independent, kencenderungan warga kulit putih Inggris dan AS terhadap Islam di tahun-tahun terakhir mengalami peningkatan drastis meski Barat gencar menyebarkan propaganda anti Islam. Data statistik jumlah warga muslim di Inggris sepuluh tahun lalu tercatat 14.000 orang, namun kini jumlah tersebut meningkat drastis menjadi 100 ribu orang. Koran New York Times beberapa waktu lalu dalam laporannya menyebutkan laju kecenderungan pada Islam di Amerika. Koran ini menulis kenaikan jumlah umat Islam di Negara Paman Sam ini setiap tahunnya tercatat 200 ribu orang. Saat ini jumlah warga muslim di Inggris mendekati angka tiga juta jiwa dan di AS sekitar 8 juta.

Musuh-musuh Islam berusaha menutupi citra sejati Islam di mata dunia. Terry Jones jika bersungguh-sungguh bersedia mempelajari Islam, maka ia akan mendapatkan bahwa Islam dan Kristen memiliki kesamaan dalam sejumlah prinsip, karena kedua agama ini memiliki satu sumber yaitu sama-sama agama samawi.

Dr. Gary Miller, jemaat Kristen yang taat dan aktivis Gereja setelah menyaksikan maraknya kecenderungan pada Islam di Barat bertekad mempelajari Islam dengan harapan dapat menemukan kesalahan pada Kitab Suci ini. Ia mengatakan,"Saat diriku mulai membaca al-Quran dengan harapan dapat menemukan kesalahannya, namun semakin membaca kitab suci ini hatiku malah semakin tertarik. Tak disangka-sangka semakin membaca al-Quran, malah aku memahami bahwa kitab ini mencakup berbagai masalah dan perkara yang tidak dimuat dalam Kitab Suci lain. Selain itu, saya tidak menemukan kesalahan dalam Kitab Suci umat Islam ini. Al-Quran memiliki ayat-ayat yang kokoh serta jelas dan mengajak umat manusia untuk merenungkan setiap ayat yang ada."

Sejatinya al-Quran ibarat cahaya suci yang menerangi seluruh dunia. Setiap hari Kitab Suci ini semakin cemerlang. Oleh karena itu, pelecehan terhadap al-Quran bukannya mengurangi pengaruh serta popularitasnya di kalangan umat Islam, bahkan membuat non muslim pun semakin tertarik untuk mempelajari al-Quran.

Sabtu, 12 Maret 2016 07:51

Menlu Iran Tiba di Selandia Baru

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran telah tiba di Wellington, ibukota Selandia Baru dalam tahap kelima kunjungan periodiknya ke negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik.

Mohammad Javad Zarif dalam lawatan dua hari ke Wellington dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru, Menteri Dalam Negeri dan mitranya di negara ini pada Sabtu (12/3/2016).

Ia juga akan bertemu dengan warga Iran di Selandia Baru dan para pejabat di sektor swasta negara ini.

Usai kunjungan ke Selandia Baru, Menlu Iran akan melanjutkan safarinya ke Australia untuk bertemu dan berdialog dengan para pejabat tinggi negara ini tentangan isu-isu penting bilateral.

Sebelumnya, Zarif telah mengunjungi Indonesia, Singapura, Brunei dan Thailand untuk membahas perluasan kerjasama bilateral antara Iran dan negara-negara tersebut.

Warga Palestina di Tepi Barat menggelar unjuk rasa untuk memprotes langkah terbaru Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) yang memasukkan Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) ke dalam daftar organisasi teroris.

Seperti dilansir Qodsna, unjuk rasa tersebut digelar pada Jumat (11/3/2016). Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa keputusan P-GCC tidak hanya menarget Hizbullah, namun juga semua kelompok dan poros Muqawama.

Para demonstran juga mengumumkan bahwa mereka yang mengibarkan bendera al-Quds dan berperang melawan penjajah harus dibedakan dengan orang-orang yang memiliki hubungan normal dengan penjajah al-Quds.

Mereka mengatakan, hal ini mungkin bahwa keputusan P-GCC untuk memasukkan Hizbullah ke dalam daftar organisasi teroris juga akan merembet kepada kelompok-kelompok perlawanan Palestina.

P-GCC dalam sebuah langkah permusuhan pada awal bulan ini, telah memasukkan Hizbullah ke dalam daftar kelompok-kelompok teroris.