کمالوندی
Ketua AEOI: Jika AS Langgar Janji, Negara Ini akan jadi Pecundang
Ketua Organisasi Energi Atom Republik Islam Iran (AEOI) mengatakan, jika Amerika Serikat tidak melaksanakan kewajibannya dalam kerangka Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) maka negara itu akan menjadi pecundang.
Ali Akbar Salehi mengatakan hal itu dalam wawancara dengan jaringan televisi Alalam ketika menyinggung tanggapan Iran jika AS tidak melaksanakan komitmennya dalam JCPOA.
"Jika AS ingin melanggar janji-janjinya, maka ia akan menjadi pecundang, sebab Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam laporannya telah mengumumkan bahwa Iran tidak pernah mengejar senjata nuklir. Laporan itu menyebutkan bahwa informasi yang telah diberikan kepada IAEA hingga tahun 2003 tidak berdasar," kata Salehi pada Minggu (20/12/2015).
Salehi lebih lanjut menyinggung waktu pelaksanaan kesepakatan nuklir antara Iran dan Kelompok 5+1 dan pengaturan yang masih tersisa terkait ini.
Ia menjelaskan, setelah Dewan Gubernur IAEA mengeluarkan resolusi akhir tentang Iran dan berkas nuklir negara telah dikeluarkan dari agenda kerja dewan tersebut, maka Tehran telah memulai sebagian langkah termasuk menonaktifkan sebagian sentrifugal di instalasi nuklir Natanz dan Fordow.
Dubes Iran untuk Malaysia Serukan Perluasan Kerjasama Bilateral
Duta Besar Republik Islam Iran untuk Malaysia mengabarkan perluasan kerjasama antara Tehran dan Kuala Lumpur.
Marzieh Afkham dalam agenda umum pertamanya, bertemu dengan warga Iran yang tinggal di Malaysia pada Minggu (20/12/2015) malam.
"Semua kapasitas akan digunakan untuk memperluas hubungan bilateral antara Iran dan Malaysia dalam babak baru hubungan kedua negara ini," kata Afkham seperti dilansir IRNA.
Afkham lebih lanjut menyinggung aktivitas berbagai lembaga Iran di Malaysia termasuk Atase Kebudayaan dan institusi Ilmiah.
Ia menilai lembaga-lembaga itu sebagai bagian dari kelompok kerja Kedutaaan Besar Iran di Kuala Lumpur.
"Lembaga-lembaga ini telah melakukan kegiatan-kegiatan yang cukup bagus dalam beberapa tahun lalu dan setahun terakhir," ujarnya.
Dubes Iran untuk Kuala Lumpur berharap akan terjalin hubungan dan interaksi yang positif antara lembaga-lembaga Iran dan Malaysia, di mana lembaga-lembaga ini akan menjembatani dalam memperkenalkan agenda-agenda pemerintah Tehran melalui konsultasi dan kerjasama.
Afkham juga menyinggung kapasitas dan potensi warga Iran di Malaysia termasuk mahasiswa, dosen dan pengusaha.
"Melalui interaksi dan hubungan yang baik dan konstruktif dengan masyarakat Iran, maka pengalaman mereka akan dimanfaatkan untuk memperluas hubungan," pungkasnya.
Parlemen Iran Tekanan Pembalasan Atas Darah Qantar
Lebih dari 200 anggota parlemen Iran mengecam keras teror terhadap Samir Qantar, anggota senior gerakan perlawanan Libanon Hizbullah, di Suriah, oleh Israel dan menyerukan pembalasan darahnya.
Dalam sebuah pernyataan Senin (21/12/2015), 212 anggota DPR Iran (Majlis) menyatakan belasungkawa mereka kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah atas kesyahidan Qantar.
Para anggota parlemen juga menyerukan pembalasan atas tumpahnya darah anggota Hizbullah tersebut.
Menurut laporan media lokal, Qantar gugur syahid dalam serangan Israel yang menarget rumahnya di dekat ibukota Suriah, Damaskus, Ahad (20/12.2015). Serangan udara itu juga menewaskan 10 warga Suriah dan melukai sejumlah warga sipil lainnya.
Qantar dibebaskan dari sebuah penjara Israel dalam proses pertukaran tawanan antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2008, setelah mendekam di penjara Zionis selama 29 tahun.
Brigjen Dehqan: Kekuatan Rudal Iran Jamin Keamanan Kawasan
Menteri Pertahanan Iran mengatakan, kekuatan rudal Iran digunakan untuk menjamin perdamaian, stabilitas dan keamanan kawasan.
ISNA (21/12) melaporkan, Brigjen Hossein Dehqan, Menhan Iran, Senin (21/12) di Utara Iran menuturkan, "Republik Islam Iran tidak pernah memproduksi rudal dengan hulu ledak nuklir."
Dehqan menambahkan, "Hingga kini proses desain, produksi dan uji coba rudal Iran tidak pernah terhenti atau tertunda, sebaliknya volume produksi rudal Iran bertambah."
Menhan Iran juga menyinggung soal situasi khusus kawasan saat ini.
Ia menjelaskan, "Musuh melancarkan serangan terhadap Iran dengan berbagai cara termasuk dengan perang budaya, ekonomi dan sanksi menindas."
Iran akan Kirim Uranium ke Rusia
Kepala Badan Energi Atom Iran (IAEO), Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa program jangka panjang organisasinya akan dikirim ke Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam waktu dekat.
Berbicara kepada wartawan di Tehran, Rabu (16/12/2015) malam, Salehi menambahkan, program jangka panjang kegiatan nuklir Tehran akan dikirim ke IAEA setelah disetujui oleh tim pengawasan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) dan Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran. Demikian dikutip kantor berita IRNA.
Berkenaan dengan pemindahan uranium yang diperkaya milik Iran ke Rusia, Salehi menerangkan, kegiatan itu akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan dan IAEA akan mengawasi proses tersebut.
Saat ditanya tentang pelepasan tabung utama reaktor air berat Arak, ia menuturkan, “Dalam hal ini ada kesepakatan antara Iran dan IAEA, jadi prosesnya akan berjalan sesuai kesepakatan.”
Dia juga berharap agar proses pembangunan reaktor baru di Bushehr (Iran Selatan) dapat dimulai dalam tiga bulan ke depan.
Konvergensi untuk Menghapus Monopoli Internet dari Tangan AS
Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Republik Islam Iran, Mahmoud Vaezi mengatakan, telah terbentuk konvergensi yang cukup baik untuk menghapus monopoli internet dari tangan Amerika Serikat di dunia maya.
Vaezo di akhir pertemuan internasional kedua internet saat diwawancarai IRNA menambahkan, konferensi internasional internet kedua di kota Wuzhen, Cina, para peserta di pertemuan ini menuntut dihormatinya kedaulatan bangsa di dunia maya dan kepemilikan infrastruktur aman serta bebas dari segala bentuk ancaman.
Seraya mengisyaratkan penekanan negara peserta untuk secara serius memerangi terorisme di dunia maya, Vaezi menandaskan, isu perang anti fenomena buruk ini yang setiap hari semakin luas merupakan kekhawatiran utama peserta.
Vaezi menjelaskan, peserta menyatakan perang anti terorisme membutuhkan kerjasama internasional dan tidak ada negara yang mampu menghadapi fenomena buruk ini sendirian.
Konferensi internasional internet dihadiri oleh 120 perwakilan negara dunia dan berakhir hari Jumat (18/12) di kota Wuzhen, Cina dengan merilis statemen bersama.
Ayatullah Khatami: Penutupan Berkas PMD Berkat Arahan Rahbar
Khatib shalat Jumat Tehran, Ayatullah Ahmad Khatami mengatakan, ditutupnya berkas berkas kemungkinan dimensi militer (PMD) di program nuklir Iran oleh Organisasi Energi Atom Internasional (IAEA) adalah berkat arahan Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam serta resistensi rakyat Iran.
Ayatullah Khatami di khutbah shalat Jumat di Tehran seraya memuji upaya pejabat Iran, khususnya tim juru runding nuklir di proses penutupan berkas PMD menjelaskan, “Pihak seberang dengan menutup berkas ini tidak berjasa kepada Iran, namun berhasil menarik kebohongan selama 12 tahun mereka terhadap program nuklir damai Iran.”
Khatib shalat Jumat Tehran seraya mengisyaratkan sejumlah subyek di laporan dirjen IAEA terkait bahwa sejak tahun 2003 hingga 2009, Iran memiliki pergerakan di bidang senjata nuklir, menekankan, subyek seperti ini sepenuhnya palsu dan tidak berdasar, oleh karena itu, pejabat Iran harus menindaklanjutinya.
Ayatullah Khatami memperingatkan mereka yang mengawasi penuh Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA) untuk waspada dan mencermati pelaksanannya oleh pihak seberang.
Khatib shalat Jumat Tehran seraya mengisyaratkan pembantian warga Syiah Nigeria oleh tentara negara ini pada pekan lalu mengutuk aksi biadab tersebut dan memperingatkan dampak besar bagi pelaku serta pemerintah Nigeria.
Ayatullah Khatami seraya mengungkapkan penyesalannya atas ucapan selamat Arab Saudi kepada pemerintah Nigeria karena melakukan pembantaian sadis seperti ini dan menangkap Sheikh Zakzaky, ulama besar Syiah negara ini menambahkan, “Kejahatan ini dilakukan atas permintaan rezim Zionis Israel, Wahabi dan kelompok teroris seperti ISIS dan Boko Haram. Oleh karena itu, pemerintah Nigeria secepatnya harus menghukum pelaku serta mencegah terulangnya peristiwa serupa.”
Imam shalat Jumat Tehran di bagian lain khutbahnya mengkritik langkah terbaru Turki melanggar wilayah Irak dan menilainya sebagai pelanggaran nyata terhadap integritas wilayah negara lain.
Ayatullah Khatami di akhir khutbahnya mengisyaratkan langkah rezim Al Saud membentuk koalisi negara Islam anti-ISIS dan menyatakan, “Rezim ini di saat mengklaim memerangi ISIS, di saat yang sama Riyadh adalah pihak yang membantuk kelompok teroris ini, melatih mereka dan memberi bantuan finansial serta senjata.”
Ayatullah Araki: Lembaga HAM harus Tuntut Pembebasan Pemimpin IMN
Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam mengatakan, lembaga-lembaga Hak Asasi Manusia harus menuntut pemerintah Nigeria untuk membebaskan Pemimpin Gerakan Islam Nigeria (IMN).
Ayatullah Mohsen Araki mengungkapkan hal itu dalam acara mengenang para korban serangan militer Nigeria yang digelar di Qom, selatan Tehran, Sabtu (19/12/2015) malam. Demikian dilaporkan IRNA.
Ia menambahkan, semua badan HAM dunia harus menuntut pemerintah dan militer Nigeria untuk membebaskan Sheikh Ibrahim al-Zakzaky, Pemimpin IMN yang dihormati ratusan juta manusia di dunia.
Ayatullah Araki menjelaskan, semua pemimpin dan tokoh politik, intelektual, ilmiah, agama dan orang-orang yang berpengaruh di Nigeria harus berperan aktif dalam upaya ini ini.
Ia menegaskan, bangsa Iran dan bangsa-bangsa penuntut kebebasan dunia tidak akan pernah membiarkan para pelaku kejahatan serangan terhadap warga Muslim Syiah di Nigeria, dan selama para pelaku tidak diadili, maka mereka akan melakukan tindak lanjut yang diperlukan.
Sekjen Forum Internasional Pendekatan Antar-Mazhab Islam lebih lanjut menilai pembantaian terhadap warga Muslim Syiah di Nigeria sebagai tindakan yang sangat disesalkan.
"Ini adalah tragedi terbesar dan paling memilukan yang masih terlihat dalam abad sekarang," pungkasnya.
Serangan terpisah militer Nigeria ke rumah Sheikh Zakzaky dan Huseniyyah Baqiyatullah telah merenggut nyawa ratusan warga Muslim Syiah.
Pada tahun lalu, puluhan warga Muslim Syiah Nigeria juga dibunuh hanya karena mengikuti pawai akbar Hari al-Quds Internasional untuk membela Palestina.
Iran Ramalkan Penurunan Harga MInyak Mentah
Iran pada Sabtu (19/12/2015) memprediksi turunnya harga minyak hingga di bawah 30 USD per barel, dan mengakui bahwa ini dapat memiliki dampak serius pada ekonomi.
"Negara-negara produsen minyak akan menderita pukulan serius pada kondisi saat ini dan dengan [berlanjutnya] anjoknya harga produk ini (minyak)," kata Wakil Presiden Pertama Iran, Es'haq Jahangiri.
Untuk sebuah negara yang telah menentukan anggaran berdasarkan 100 dolar untuk setiap barel minyak, itu aakan terjual, itu akan sulit untuk mengubah perhitungan untuk 30 USD per barel, Jahangiri menambahkan.
Pada hari Jumat, patokan US West Texas Intermediate untuk pengiriman Januari turun 22 sen menjadi34,73 USD per barel di New York Mercantile Exchange, yang sekaligus terendah sejak Februari 2009.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari turun 18 sen menjadi $ 36,88 per barel.
"Itu tidak diharapkan di Iran ... untuk minyak jatuh di bawah $ 60 per barel," katanya. "Spekulasi menunjukkan bahwa minyak akan jatuh lebih jauh di bawah 30 USD per barel."
Jahangiri menambahkan bahwa ekonomi Iran membuat kemajuan yang memuaskan selama tahun 1393 kalender Iran (Maret 2014-2015). Dia menambahkan bahwa lebih banyak kemajuan diharapkan akan tercapai sebelum akhir tahun berjalan (21 Maret 2016).
Para pejabat Iran sebelumnya telah mengumumkan bahwa negara itu akan menyusun anggaran untuk tahun kalender berikutnya (Maret 2016-2017) dengan pertimbangan rata- harga rata untuk setiap barel minyak akan menjual sepanjang tahun 42 sampai 50 USD.
Pertemuan ESCAP Ke-4 Digelar di Tehran
Pertemuan keempat Komisi Ekonomi dan Sosial untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) yang bertujuan untuk memperkuat jalur transportasi telah dimulai di Republik Islam Iran dan dihadiri oleh 15 negara regional.
Timor Bashir Gonbadi , Sekjen Pertemuan ke-4 ESCAP di sela-sela pertemuan ini kepada IRNA pada Minggu (20/12/2015) mengatakan, tujuan dari pertemuan internasional ini adalah untuk memperkuat jalur transportasi regional dan mengidentifikasi tantangan serta peluang dalam kerangka peningkatan kerjasama negara-negara di kawasan ESCAP.
Ia menambahkan, lemahnya jalur transportasi di antara negara-negara regional telah menambah biaya perdagangan, oleh karena itu penguatan jalur negara-negara ini di sektor transportasi adalah hal yang penting untuk mengurangi biaya tersebut.
Bashir Gonbadi menjelaskan, perwakilan negara-negara yang hadir dalam pertemuan ESCAP di Tehran akan mencapai kesepakatan tentang sebuah rencana komprhensif terkait jaringan transportasi setelah penawaran sebuah solusi tepat.
Menurutnya, pertemuan ke-4 ESCAP digelar oleh Kementerian Jalan Raya dan Pembangunan Perkotaan yang bekerjasama dengan kantor sub-regional ESCAP di New Delhi. Pertemuan ini akan ditutup pada Senin dengan sebuah pernyataan.
Selain perwakilan dari Nepal, Myanmar, India, Pakistan, Afghanistan, Bangladesh, Turki, Kazakhstan, Tajikistan, Kirgistan, Uzbekistan dan Azerbaijan, hadir pula perwakilan dari Bank Dunia, Organisasi Kerjasama Ekonomi (ECO), Bank Pembangunan Asia dan Organisasi Kerjasama Ekonomi Shanghai, dalam pertemuan ESCAP di Tehran.
Pertemuan pertama ESCAP digelar di Korea Selatan pada tahun 2007, pertemuan kedua selenggarakn di Republik Indonesia pada tahun 2010 dan pertemuan ketiga digelar di Tehran, ibukota Iran.



























