کمالوندی
Hollywood dan Perannya dalam Perluasan Islamphobia 1
Islamphobia adalah sebuah ungkapan baru yang berkaitan diskriminasi atau fanatisme anti-Islam dan Muslim. Kata ini untuk pertama kalinya digunakan pada dekade 1980, namun pasca 11 September 2001, penggunaannya semakin meluas.
Sejak itu, Islamphobia berarti kekhawatiran dan kebencian terhadap Muslim, serta pemahaman terhadap Islam yang tidak memiliki nilai kolektif dengan budaya lain dan berada di posisi yang lebih rendah di Barat. Islam bukan sebuah agama langit melainkan sebuah ideologi politik radikal.
Islamphobia adalah dalam rangka menciptakan ketakutan terhadap agama dan syariat Islam, masyarakat Islam dan peradaban Islam. Itu merupakan kinerja media massa Barat dengan tujuan memperluas hegemoni dan juga dalam rangka mencoreng citra Islam dengan isu-isu seperti kekerasan, terorisme, anti-hak asasi manusia, despotisme,terbelakang, non-sipil, berbahaya untuk dunia, pembunuh dan tidak rasional. Dengan cara itu, mereka berusaha menciptakan atmosfer Islamphobia dalam masyarakat dunia.
Di antara seluruh agama yang berurusan dengan Kristen, hanya agama Islam yang lebih disalahpahami dan pada akhirnya menjadi target serangan dunia Kristen. Lebih dari 1.000 tahun, Islam dinilai sebagai salah satu ancaman utama bagi masyarakat Eropa.Sikap tersebut akhirnya melahirkan perspektif bahwa Islam dan penganutnya adalah musuh paling berat Kristen Barat. Adapun dampak utama pencitraan negatif dari Islam adalah pembenaran anggapan tidak benar tentang Muslim ditambah lagi dengan kinerja radikal serta gaya hidup para panguasa Timur di negara-negara Muslim. Perpaduan antara asumsi infaktual dan kinerja radikal serta gaya hidup para penguasa negara-negara Islam itu semakin mempercepat perluasan Islamphobia.
Penggunaan Islamphobia meningkat pada era pemerintahan mantan presiden AS George W. Bush dan khususnya pasca serangan 11 September 2001. Wacana tersebut merupakan dampak langsung dari perang melawan terorisme yang diupayakan Bush dengan alasan serangan 11 September. Setelah runtuhnya Uni Soviet Amerika Serikat tidak memiliki musuh di dunia dan serangan 11 September dijadikan sebagai alasan untuk membangun musuh baru dan menduduki negara Muslim yang sebelumnya dijajah pihak komunis.
Di saat musuh-musuh di era Perang Dingin, menjadi teman baru lembaga-lembaga penting Barat termasuk NATO, masalah keberadaan militan islamis, telah membantu visualisasi musuh baru kolektif Amerika Serikat. Secara keseluruan, pada beberada dekade di akhir abad-20, Islam tidak diperkenalkan dengan baik dalam sistem media massa Amerika Serikat. Selama itu, televisi-televisi seperti CNN dan media cetak serta sinema, memiliki peran penting dalam membentuk dan mengelola opini publik Amerika Serikat. Oleh karena itu mengingat visualisasi tidak benar terhadap Islam dan Muslim, dalam beberapa tahun pasca seranan 11 September, perspektif anti-Islam semakin meningkat di Amerika Serikat.
Berdasarkan sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga Gallup di Amerika Serikat, 22 persen responden menyatakan bahwa mereka tidak ingin bertetangga dengan Muslim, 39 persen ingin agar warga Muslim AS diberi tanda khusus yang membedakan mereka dari warga AS lainnya. Secara keseluruhan, politik pemerintah Amerika Serikat berdasarkan pada prinsip xenophobia sehingga mengokohkan Islamphobia, yang pada hakikatnya bertentangan dengan hukum hak-hak sipil dan supremasi hukum serta nilai-nilai kemanusiaan nasionalnya.
Pengurungan untuk jangka waktu lama dan tanpa perhitungan yang tercatat dalam berbagai data, pengambilan sidik jari dari warga Muslim, ekstradisi sejumlah warga Muslim, serta kelambanan dalam menangani berkas permintaan kewarganegaraan Amerika Serikat, merupakan di antara hasil dari Islamphobia dalam kebijakan negara itu. Masalah tersebut saat ini telah berubah menjadi sebuah norma umum.
Diskriminasi dan perilaku menyimpang terhadap warga Muslim di Barat, khususnya di Amerika Serikat, terjadi dalam berbagai bentuk. Bahkan hal-hal itu juga berdampak pada pemberian layanan yang timpang di berbagai restoran, pusat-pusat hiburan dan semacamnya. Kerap warga Muslim mendapat perilaku buruk dan tidak terhormat, olokan, penghinaan dan lain-lain. Di lain pihak, pihak berwenang menunjukkan sikap yang lebih ekstrim terhadap warga Muslim dengan penggeledahan tidak terhormat, pemukulan dan berbagai perilaku diskriminatif lain.
Di dunia Barat, Kristen khususnya kelompok Protestan, berperan penting dalam perluasan Islamphobia. Kelompok ini, akibat pengalaman sejarah yang mereka miliki soal peran dan intervensi agama di kancah sosial pada abad pertengahan, merasa terusik dengan masuknya agama dalam kehidupan sosial. Oleh sebab itu, mengingat peran sosial agama Islam, kelompok Kristen itu merasa terganggu dengan penyebaran Islam di bumi Eropa.
Kelompok Protestan menjelaskan Islam dengan menggunakan label-label yang marak dinisbatkan kepada Islam pada abat pertengahan. Sementara, kelompok Kristen radikal Amerika Serikat yang juga disebut dengan Kristen Zionis, memanfaatkan secara maksimal serangan 11 September 2001 untuk memasyarakatkan Islamphobia. Mereka menggunakan berbagai rekaman pidato Ben Laden dan sepemikirannya yang anti Yahudi dan Kristen, serta pernyataan-pernyataan kerasnya, sebagai bukti kuat untuk mencoreng citra Islam dan Muslim. Pernyataan para pemimpin sayap kanan Kristen Amerika Serikat dalam hal ini menunjukkan bahwa pelontaran berbagai masalah negatif anti-Islam dan Muslim pasca 11 September, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari wacana politik mereka. Dalam hal ini mereka mengemukakan konsep-konsep di antaranya, “jejak teroris Muslim di Amerika Serikat, Islam versus Barat dan pedang Islam” untuk menebar citra negatif tentang Islam dan Muslim di berbagai media massa penting di Amerika Serikat.
Namun setelah satu dekade berlalu sejak serangan 11 September, kini tibalah giliran pemanfaatan berbagai aktivitas ekstrimis kelompok teroris Takfiri (ISIS). Untuk kali ini, media massa Amerika Serikat dan Barat dengan menyebutkan nama ISIS yang berarti “pemerintah Islam”, berusaha untuk menisbatkan perilaku ISIS dengan pemikiran Islam yang sesungguhnya. Media massa ini meliput secara meluas seluruh aksi-aksi kekerasan ISIS serta menyetarakannya dengan pemikiran dan ajaran Islam.
Ini terjadi di saat Barat sendirilah yang melatarbelakangi pembentukan dan pengokohan kelompok-kelompok teroris Takfiri seperti ISIS. Sebagaimana yang diungkapkan Hillary Clinton, mantan menlu Amerika Serikat, dalam bukunya “Hard Choices”. Ditegaskannya bahwa ISIS dibentuk oleh Amerika Serikat dan dinas-dinas intelijen negara-negara sekutunya. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa proyek 11 September dan kelompok teroris Takfiri ISIS, keduanya adalah bagian dari perencanaan politik jangka panjang Islamphobia. Hal itu juag dimanfaatkan oleh Hollywood untuk menyebarkan Islamphobia dengan menampilkan berbagai aksi sadis kelompok ISIS.
Barat sepenuhnya mengetahui masalah ini bahwa Islam merupakan tantangan berat bagi hegemoni mereka. Tantangan yang dihadapi mereka dari Islam jauh lebih dalam dan berat dari bahaya perluasan komunisme. Apalagi Islam bukan hanya dilihat dari sisi ideologinya saja, mengingat Islam juga berhubungan dengan sumber-sumber alam melimpah di dunia.
Barat bersaing dengan komunisme soal pengaruh mereka di dunia termasuk di Afrika, Asia dan Amerika Latin. Akan tetapi dalam berhadapan dengan Islam, Barat harus menyusun rencana perang dan pertempuran di berbagai level. Karena umat Islam umat Islam mampu bangkit untuk memperjuangkan hak-hak mereka, sebagaimana gerakan kebangkitan di Timur Tengah yang dimulai dari Revolusi Islam Iran. Bangkitnya kembali Islam politik akhirnya memaksa Amerika Serikat untuk agresif berhadapan dengan Republik Islam Iran. Apalagi, gelomban
Bersama Imam Husein as; Husein, Tokoh Kebebasan terbesar di Sejarah (4)
Kami biasanya menggunakan kata bebas dan kebebasan secara bersama, kedua kata itu sangat mirip, tetapi perbedaannya jauh lebih besar daripada kesamaannya. Dibutuhkan peluang dan persiapan untuk mencapai bebas dan kebebasan; Pertama-tama, kesempurnaan harus dapat dibayangkan oleh manusia secara alami, dan kehendak manusia harus ditentukan untuk mencapai kesempurnaan itu.
Di sisi lain, jika seseorang layak untuk mencapai suatu tujuan dan tujuan, tetapi tidak begitu sempurna sekarang, pasti ada sesuatu yang menghalanginya untuk mencapai tujuan itu, maka orang tersebut harus menghadapi hambatan dan faktor pengganggu untuk mencapai tujuannya, yang harus diatasi. Kemenangan dalam konflik ini berarti bebas dari belenggu rintangan dan faktor pengganggu. Sejauh ini, bebas dan kebebasan adalah hal yang lumrah, tetapi perbedaan dimulai ketika faktor-faktor yang mengganggu merupakan hambatan bagi prinsip kehidupan atau hambatan bagi pertumbuhan spiritual. Tantangan pertama adalah perjuangan untuk bebas, tetapi perjuangan kedua adalah perjuangan untuk kebebasan.
Kebebasan, sebagai lawan dari perbudakan, adalah istilah hukum dan sosial yang berarti pembebasan dari penawanan dan pembebasan dari kesulitan hidup. Kebebasan adalah pembebasan dari tirani para penindas dan tiran dan pembukaan ke surga. Tetapi "kebebasan" adalah pembebasan manusia dari belenggu jiwa yang memalukan. Inilah pembebasan, pembebasan akal dan jiwa manusia dari penjara jiwa dan nafsu. Keterikatan manusia pada dunia, kekayaan, kedudukan, dan bahkan kasih sayang dan prasangka terhadap etnis, kebangsaan, ras, dan anak-anak menghalangi kebebasan akal dan jiwa dari keinginan-keinginan duniawi.
Kebebasan adalah semacam kebebasan batin yang merupakan langkah pertama dari tangga kesempurnaan dan awal untuk mencapai derajat kebebasan tertinggi, yaitu kebebasan jiwa. Kebebasan adalah pembebasan dari belenggu hawa nafsu, dan kebebasan dari belenggu ini adalah penghambaan penuh kepada Tuhan, Pencipta alam semesta, yang menciptakan manusia untuk kesempurnaan. Kesempurnaan umat manusia ada pada penyembahan kepada Tuhan yang tidak menginginkan apa-apa selain kebaikan bagi makhluk-Nya. Kebebasan mengangkat manusia dari temperamen binatang rendah ke ketinggian pengetahuan dan spiritualitas, dan dari bumi ke surga. Perbudakan nafsu dan keinginan duniawi adalah jenis perbudakan yang paling buruk dan paling parah. Hasrat binatang yang memperbudak jiwa manusia menimbulkan pukulan paling mematikan bagi umat manusia. Pukulannya, satu-satunya akibat buruknya adalah eksploitasi dan eksploitasi individu dan sosial terhadap manusia dan perampasan kebebasannya.
Kebebasan dan otoritas terjalin dengan keberadaan manusia dan sifat manusia diciptakan dengan kebenaran ini. Menuntut kebebasan adalah kekuatan terkuat untuk mengejar kesempurnaan dan pencapaian posisi manusia yang tinggi. Di bawah beban paksaan dan menerima penindasan adalah salah satu dosa terbesar dan menyebabkan seseorang berpaling dari rahmat kebenaran. Memperoleh dan mempertahankan kebebasan dan kebebasan adalah wajib, bahkan dengan mengorbankan nyawa seseorang.
Model orang-orang bebas di dunia adalah orang besar yang mengorbankan tidak hanya hidupnya sendiri tetapi juga hidup semua orang yang dicintainya untuk menjaga kebebasan dan kebebasan umat Islam. Dia tidak lain adalah Imam Husein as, putra Ali dan Fatimah dan cucu Nabi Suci Islam (Saw). Di sekolah Hosseini, pembebasan dari pemujaan terhadap selain Tuhan adalah puncak kebebasan spiritual manusia. Imam Husein adalah model terbaik tidak hanya bagi umat Islam tetapi untuk semua pencari kebebasan di dunia. Gandhi, pemimpin cinta kebebasan India, bangga telah membaca sejarah gerakan Karbala dan mengambil pelajaran kebebasan darinya. Dia percaya bahwa setiap bangsa yang ingin mencapai kebebasan sejati harus mengikuti teladan Husein as.
Sekolah Husein as telah menghasilkan siswa-siswa hebat sepanjang sejarah, termasuk para syuhada delapan tahun perang dunia yang dipaksakan terhadap Iran. Orang-orang besar ini, seperti tuan mereka Husein as, pergi berperang dengan tangan kosong dengan musuh yang bersenjata lengkap, tetapi tidak tunduk pada penghinaan untuk sesaat, dan rekan senegaranya tidak ragu-ragu sejenak dalam membela mereka demi membela kebebasan.
Husein as adalah hamba Tuhan yang ikhlas, teman para malaikat dan termasuk Ahlul Bait Rasulullah. Ahlul bait yang disebut Nabi bahwa barang siapa yang berpegang teguh kepada mereka maka tidak akan tersesat. Manusia besar dan bebas seperti ini saat itu dipaksa untuk berbait kepada Yazid, putra Muawiyah. Yazid yang dikenal sebagai sosok pemabuk dan suka bermain kera. Imam Husein saat menjawab seruan tersebut berulang kali mengatakan tidak akan tunduk pada perbudakan dan kehinaan, serta bersumpah kepada Tuhan tidak akan menerima kehinaan dari Yazid dan menyerah kepadanya layaknya seorang budak.
Dalam kisah Karbala, Imam Husein as selalu berusaha membangunkan orang-orang yang telah menyerah kepada Yazidi dan melayani mereka dengan beberapa dirham. Imam berulang kali menyeru orang-orang yang terabaikan untuk merdeka dan bebas dengan berbagai dalih. Dia berkata dalam sebuah pidato: "Bukankah kebesan adalah seorang pria yang meninggalkan dunia yang setengah dimakan ini kepada orang-orang di dunia?" “Tidak ada harga bagimu kecuali surga, jangan menjualnya kecuali dengan surga.” Pengingat Imam as menyebabkan beberapa orang dari tentara musuh beberapa ribu orang untuk bangun dari kelalaian dan bergabung dengan Imam, salah satunya adalah "Hurr binYazid Riyahi". Hurr adalah salah satu komandan tentara Yazid dan orang yang memaksa Imam untuk tinggal di Karbala. Namun pada akhirnya, dia menyadari kesalahannya, bertobat dan kembali kepada Imam. Dia membela kemanusiaan dan nilai-nilai kemanusiaan dengan nyawanya.
Pada hari Asyura, Imam as, setelah menyelesaikan argumennya dengan orang-orang Kufah, memutuskan untuk menentang kekuasaan Bani Umayyah yang tidak sah dan tirani, meskipun dia tahu bahwa dia akan kehilangan orang yang dicintainya dan hidupnya dengan cara ini. Namun demikian beliau lebih memilih mati terhormat ketimbang tunduk pada penjahat dan kehinaan.
Imam yang bersemangat dan pemberani ini mengundang musuh menuju kebebasan bahkan di nafas terakhirnya. Ketika dia memiliki ribuan luka dan tidak ada ruang baginya untuk berdiri di atas kakinya, musuh berdiri di antara dia dan tendanya dan bermaksud menyerang tenda. Saat itu, Imam berkata, jika kalian tidak beragama, paling tidak jadilah orang yang bebas. Yakni jika akhirat bagi kalian tak penting, dan kalian tidak beriman kepada Tuhan dan rasul-Nya, paling tidak kalian komitmen dengan tradisi leluhur kalian.
Meskipun budaya Arab memiliki banyak bintik hitam, ada tradisi di antara mereka yang menyenangkan dan lebih dekat dengan kemanusiaan, salah satunya adalah bahwa orang-orang Arab tidak menyerang milik orang yang kalah sampai akhir perang, serta tidak mengambil wanita dan anak-anak sebagai tawanan. Imam bahkan dalam nafas terakhirnya mencoba membangunkan hati nuraninya untuk sadar dan berhenti menjadi vulgar dan jelek. Diriwayatkan bahwa pada saat ini, dua tentara Yazid menyadari keburukan pekerjaan mereka dan berbalik berperang melawan musuh dan mempertahankan kesucian Imam itu, dan menghunus pedang mereka untuk membela kemanusiaan sampai mereka mati syahid.
Eksistensi suci Abu Abdillah as selalu berdiri melawan tuntutan yang tidak adil dari pemerintahan yang menindas Bani Umayyah dan tidak tunduk pada kesetiaan dengan penindasan dan dengan kebangkitan berdarahnya mengajarkan pelajaran abadi tentang kebebasan, kebajikan dan maskulinitas bagi kemanusiaan. Menghindari penghinaan adalah salah satu ciri manusia yang bebas.
Peran Imam Husein as yang tak tergantikan dalam menghidupkan kembali budaya kebebasan telah membuatnya disebut "penguasa kebebasan", karena Husein as adalah hamba Allah yang setia yang memisahkan diri dari hal-hal lain dan bergabung dengan Tuhan. Mudah-mudahan, kita juga akan mengikuti Imam besar ini dan berdiri melawan para penindas zaman kita dan tidak menyerah pada tuntutan rendah mereka bahkan dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Bersama Imam Husein as; Imam Husein dan Pembelaan Nilai Agama (3)
Hari ini, hari ketiga bulan Muharram dan umat Syiah serta pecinta Imam Husein as siang dan malam tenggelam dalam duka.
Imam Husein pemimpin karavan cinta dan bangkit untuk menghidupkan kembali sunnah Rasulullah Saw serta melawan kejahatan. Dengan menghadiahkan darahnya dan para pengikut setianya, Imam Husein as menjaga spiritualitas dan membela nilai-nilai tinggi kemanusiaan.
Wahai manusia! Ini adalah Husein, putra Ali. Kenalilah dia. Aku bersumpah dengan jiwaku yang berada digenggaman-Nya, ia dan para pecintanya serta pencinta orang yang mencintainya berada di surga. Ini adalah bagian dari sabda Rasulullah Saw terkait penghulu para syuhada, Imam Husein as.
Dari kehidupan praktis Imam Husein as dapat dilihat bahwa ia adalah penjaga nilai-nilai ketuhanan dan penjaga tradisi kenabian dan tidak menyia-nyiakan upaya apa pun untuk memajukan tujuan mulia Islam. Memang kebangkitan Islam, wahyu nilai-nilai Islam yang terlupakan, adalah salah satu tindakan terpenting yang dilakukan Nabi selama hidupnya dengan berkahnya. Untuk alasan ini, kalimat ini menjadi sangat populer di kalangan pemikir Islam: "Nabi Muhammad (SAW) memperkenalkan Islam ke dunia umat manusia dan Husein ibn Ali as melindungi dan mendukungnya dengan segenap keberadaannya."
Debu kebodohan dan penindasan telah membayangi hukum Islam di tahun-tahun setelah kematian Nabi. Kesyahidan Hazrat Aba Abdullah Al-Hussein (AS) dan para sahabatnya yang setia menyebabkan debu ini disingkirkan dari wajah tradisi Islam yang benar dan cahaya bersinar pengetahuan ilahi bersinar sekali lagi di hati yang terabaikan. Seperti yang kita baca dalam doa ziarah kepada beliau: “Aku bersaksi bahwa kamu telah mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar.”
Pada dasarnya, dari sudut pandang budaya wahyu Ahlul Bait as, menghidupkan amar ma'ruf nahi munkar memiliki kedudukan yang lebih tinggi dan lebih penting dari nilai-nilai ketuhanan lainnya, sebagaimana Imam Ali as memandang nilai-nilai amar ma’ruf nahi munkar lebih tinggi dari jihad. Ia berkata, “Seluruh perbuatan baik dan jihad di jalan Allah seperti tetesan air di tengah laut bila di hadapan amar ma'ruf nahi munkar.”
Pada dasarnya, untuk mempertahankan prinsip-prinsip aliran yang benar dan samawi, para pendiri aliran sesat harus diperangi, dan seorang Muslim bebas tidak berkompromi dengan para pendiri tradisi negatif dalam mempertahankan alirannya. Imam Husein as percaya bahwa nilai-nilai Islam harus didukung dengan sekuat tenaga. Kepribadian Imam Husein as mengekspresikan semangat perlawanan dan manifestasi kebebasan. Dia memulai kampanye di Karbala dengan pola pikir seperti itu untuk memberi pelajaran kepada umat manusia tentang kebebasan dan untuk membuktikan bahwa dia tidak akan menyerah pada penindasan dalam keadaan apa pun.
Imam Hussein (AS) tidak pernah berkompromi dengan penguasa tirani dan korup dari Bani Umayyah. Dia memulai perjuangan tanpa henti dengan penguasa fanatik dan egois dan mengorbankan hidupnya dengan seluruh keberadaannya dengan cara ini. Dia selalu mengacu pada riwayat dari ayahnya yang mulia yang mengatakan: "Orang yang paling menindas adalah mereka yang menyebarkan tradisi penindasan di masyarakat dan menghancurkan tradisi yang adil."
Salah satu karakteristik terpenting dari para pemimpin samawi yang telah menuntun pada kesuksesan terbesar mereka adalah iman yang kuat, kemauan keras, dan tekad baja. Tentu saja, orang-orang yang berjalan di jalan Allah dengan iman yang teguh dan pengetahuan yang mendalam memiliki tekad yang kuat dan tidak menyerah pada masalah jalan dan rintangan yang menakutkan dari ketakutan itu untuk mencapai tujuan mulia mereka.
Imam Husein as, sebagai pemimpin kebangkitan Asyura, memiliki kemauan dan kekuatan seperti itu. Menanggapi saudaranya Muhammad Hanafiyah - yang menyarankan cara-cara bijaksana untuknya dan membujuknya untuk menjauh dari mata Mu'awiyah - dia mengungkapkan motivasi yang kuat dan kemauan yang teguh dalam perjuangan melawan penguasa tirani Bani Umayyah. Imam Husein berkan, “Saudaraku! Jika tidak ada tempat berlindung atau pusat yang aman di bumi, saya tidak akan berjanji setia kepada Yazid bin Mu'awiyah."
Dalam budaya agung Imam Husein as, penghinaan dan ketundukan kepada yang tidak adil tidak ada artinya. Ketangguhan dan keteguhan Imam Husein as dapat dilihat dalam kalimat terkenal Imam tersebut di mana wacana sejarah mengungkapkan penyebab dan motifnya dari kebangkitan Asyura, dan dengan suara lantang mengajarkan budaya muqawama dan konsisten di jalan kebenaran kepada semua orang bebas di dunia.
Imam berkata, "Ketahuilah bahwa putra najis dari yang najis (Ubaidillah bin Ziyad) telah memaksa saya untuk menerima salah satu dari dua jalan: antara kematian dan penghinaan. Tapi itu jauh! Bahwa kami menerima kehinaan, Tuhan Yang Maha Esa dan Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman dan orang yang suci dan murni dan orang-orang yang terhormat di dunia tidak menghendaki kita memilih ketaatan kepada penjahat dari pada kematian terhormat.”
Imam Husein as adalah penjaga tradisi dan agama ilahi dan menciptakan epik Asyura untuk membela cita-cita Islam Muhammad yang murni dan melestarikan prinsip-prinsip agama. Imam as itu dinobatkan sebagai guru kebebasan dan keberanian dengan kebangkitan yang menentukan dan dengan demikian memberi kehidupan baru bagi masyarakat Islam.
Dengan darahnya, Imam Husein as memberi kemuliaan dan kehormatan kepada mazhab Syiah, dan hingga akhir kehidupannya beliau mengangkat senjata untuk agama dan memberi petunjuk masyarakat. Imam Husein as menunjukkan dengan indah keagungan pengorbanan dan pembelaan terhadap nilai-nilai murni Islam di Padang Karbala, dan mengorbankan nyawanya dan orang-orang yang dicintainya demi meninggikan Syiah dan menghidupkan Islam murni Muhammadi, serta menorehkan peristiwa besar di sejarah untuk memperbaiki umatnya dan memberi pertunjuk masyarakat Islam. Epik ini kekal dalam sejarah.
Kebangkitan Imam Husein as menyebabkan orang-orang bijak dan adil menjadi lebih sadar akan penindasan dan tidak berdiam diri. Peristiwa Asyura menyebabkan banyak orang yang entah bagaimana ikut serta dalam peristiwa Karbala mencari balasan akan darah Imam Husein as dan para sahabatnya. Ini merupakan awal dari berbagai kebangkitan berikutnya dan kebangkitan Mukhtar melawan pemerintah zalim saat itu terjadi.
Di zaman kontemporer, revolusi dan gerakan yang terinspirasi oleh gerakan Asyura terjadi di berbagai belahan dunia. Sebuah bangsa yang menerima urusan masyarakat dengan kewaspadaan dan kesadaran tidak akan pernah tertipu oleh musuh-musuh Islam dan simpatisan, dan akan memotong tangan mereka dalam mempengaruhi keyakinan dan kehidupan mereka.
Imam Husein as bangkit untuk membela legitimasi Islam melawan tirani Yazid bin Mu'awiyah, untuk menyebarkan pesan persatuan umat Islam, untuk menerapkan aturan keadilan dan melestarikan nilai-nilai Islam yang sebenarnya, sehingga bahwa sekarang setelah beberapa abad sejak terjadinya Asyura, kaum Syi'ah di dunia telah merayakan ulang tahun peristiwa besar ini.
Imam Husein as di hari Asyura melawan pasukan zalim dan bersama 72 sahabatnya gugur syahid. Beliau memberi pelajaran kepada pecinta kebebasan pelajaran pengorbanan dan keberanian dan teladan penuh membela nilai-nilai Islam.
Bersama Imam Husein as; Karakteristik Utama Imam Husein as (2)
Imam Husein as, mentari yang tak pernah tenggelam. Cahayanya selama berabad-abad menyinari hati-hati pecintanya dan api kecintaan berkecamuk di dalam diri mereka.
Nama dan memori Imam Husein as dan kebangkitannya, setelah berabad-abad, masih hidup dan abadi di hati orang-orang beriman. Para pecinta Husein as telah membentuk delegasi berkabung sekali lagi dan berkabung atas cinta Husein bin Ali as dengan mematuhi protokol kesehatan. Ragheb Isfahani, seorang penulis dan komentator Al-Qur'an, mengatakan dalam sebuah kalimat mistik tentang Imam Husein as: “Husein as adalah anggur murni yang dicurahkan oleh tangan kekuatan abadi ke dalam hati orang-orang beriman dan telah membuat mereka mabuk dengan cinta Huseini.”
Ya, Imam Husein as adalah matahari yang tak pernah tenggelam dan cahayanya telah menyinari hati para pecinta selama berabad-abad dan telah menyulut panasnya cinta dalam diri mereka. Dia adalah kapal dan mercusuar yang memanggil semua orang menuju keselamatan dan kebahagiaan. Nabi Suci (SAW) mengatakan: "Al-Hussein adalah mercusuar petunjuk dan bahtera keselamatan." Memang, Husein as adalah mercusuar dan kapal keselamatan. Kapal penyelamat Husein as bergerak sepanjang sejarah dan menyerukan umat manusia untuk melepaskan keputusasaan, kekosongan dan anonimitas, tidak beragama dan kecerobohan dan berpegang teguh pada wilayah Ahlul Bait as dan mempelajari cara penghambaan dari mereka untuk mencapai pantai kehormatan dan martabat. Imam Husein as berkata, “Wahai manusia! Allah menciptakan makhluk supaya mereka mengenal-Nya, ketika mereka mengenal-Nya, kemudian menyembah-Nya. Ketika mereka menyembah-Nya, maka mereka tidak lagi membutuhkan sesembahan selain-Nya.”
Dalam mengenal kepribadian Imam Husein as, apa yang menunjukkan lebih dari atribut lain dari Imam itu adalah pandangan tauhidnya yang hadir dalam semua tindakan dan kata-katanya. Husein as begitu tenggelam dalam tauhid sehingga seolah-olah dalam setiap tindakan dan ucapannya, ia mencari keridhaan Allah. Perhatian pada tauhid di semua sisi kehidupan adalah karakteristik dari semua nabi dan wali ilahi yang semakin dimanifestasikan dalam diri Imam Husein as dan melihat kehidupan Hussein, khotbah dan doanya menunjukkan bahwa tauhid telah mengkristal dalam kehidupan Imam itu lebih dari apapun.
Kata-kata Imam Husein as baik di Mekah dan Mina, dalam perjalanan ke Karbala atau selama kebangkitan Asyura, semuanya didasarkan pada tauhid mistis. Dalam pidatonya yang indah, beliau menginstruksikan kepada manusia untuk menyembah Allah sebagai berikut: “Suatu kelompok menyembah Allah karena menginginkan surga, yaitu ibadah para pedagang, dan kelompok menyembah Allah karena takut neraka, dan ini adalah ibadah budak. Dan suatu kelompok memuja Tuhan karena memang Ia layak untuk disembah, dan ini adalah penyembahan orang bebas, yang merupakan penyembahan tertinggi."
Husein as, pemimpin orang-orang bebas di dunia, adalah salah satu penyembah terbaik. Dia memiliki doa cinta dengan Tuhan yang merupakan puncak teologi dan teisme. "Doa Arafah" adalah sebuah buku di mana Imam Husein mengungkapkan perjalanan spiritualnya dengan cara yang mistis dan merupakan salah satu sumber ontologi dan kosmologi yang kaya. Dalam beberapa bagian doa mistik ini disebutkan: “Ya Allah, Engkau adalah orang yang paling dekat untuk diseru, yang paling cepat menjawab, yang paling mulia untuk memaafkan, yang paling dermawan untuk diberikan, dan yang paling mendengar untuk diminta. Wahai Yang Maha Penyayang di dunia, dan di akhirat dan yang Maha Penyayang di keduanya, Tidak ada yang diminta seperti Anda dan tidak ada keinginan selain Anda ... saya menyeruMu, Kamu menjawab, saya meminta Anda, Anda memberi saya dan saya merindukan Anda, Anda mengasihani saya, saya percaya Anda, Anda menyelamatkan saya dan saya berlindung pada Anda "Anda telah membuat saya cukup."
Husein adalah sosok yang dikatakan Nabi, “Tak diragukan lagi bahwa Husein adalah salah satu dari pintu surga.” Ia selalu berzikir kepada Tuhan. Al Quran menyebut berzikir dan mengingat Tuhan sebagai sumber ketenangan kalbu dan kalbu suci Husein as juga tenang dengan mengingat Tuhan dan setiap saat menambah imannya. Seperti yang dijelaskan Surah Fath ayat 4, “Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Bahwa Imam Husein as mengalami bencana yang paling parah pada hari Asyura; Dia melihat kesyahidan putranya yang berusia enam bulan Ali Asghar, kesyahidan putranya Ali Akbar, dan kesyahidan keluarga dan sahabatnya, tetapi dia tidak menunjukkan keraguan, kecemasan, keraguan, ketakutan, atau kepanikan karena perhatian batinnya kepada Tuhan. Hussein (AS) selalu memiliki nama Tuhan di bibirnya dan memori Tuhan di hatinya. Pada hari Asyura, ia biasa membaca dzikir " لاحول ولا قوه الا بالله " dan membacakan dzikir: " انا لله و انا الیه راجعون " untuk mengingatkan musuh yang berhati hitam bahwa semua orang kembali kepada Tuhan dan membunuh cucu Rasulullah (SAW) tidak akan ada apa-apa selain murka ilahi.
Imam Husein as berulang kali dengan penuh kasih mengundang tentara untuk menaati Allah dan wilayahnya karena dia tahu bahwa Yazid adalah seorang ateis, seorang pria yang bernafsu dan malas yang telah menyesatkan agama dan menyebarkan bid'ah dan tidak pantas menjadi khalifah umat Islam. Imam melihat bahwa keduniawian telah membutakan mata para prajurit dan memekakkan telinga mereka, dia berkata kepada mereka: "Setan telah menguasai Anda dan telah mengambil dzikir Allah dari hati dan pikiran Anda! Malu pada Anda dan tujuan Anda, kita adalah milik Tuhan dan kembalinya kita adalah kepada-Nya."
Sifat indah lainnya dari Imam Hussein (AS) adalah martabat, kebanggaan dan kebebasan. Atribut ini juga berasal dari pandangan tauhid Imam Husein (AS). Karena Imam memiliki hubungan yang mendalam dengan Pencipta alam semesta dan melihat dirinya sebagai satu-satunya hamba Tuhan, dia tidak mau melayani orang lain dan tunduk hina, dan sifat bebasnya terlihat dalam kata-kata dan perilakunya.
Kata-kata pemimpin para syuhada as adalah halaman cerah dan abadi dalam sejarah yang menunjukkan kebebasan Husein. Salah satu kata-kata terakhir Imam itu ditujukan kepada mereka yang mendorongnya untuk berjanji setia kepada Yazid, "Apakah kamu tidak melihat bahwa kebenaran tidak dijalankan dan kebatilan tidak dilarang? Sesungguhnya kembalinya orang mukmin adalah kepada Tuhan. "Jadi saya tidak melihat kematian kecuali kebahagiaan, dan hidup dengan para penindas sebagai penderitaan dan kebosanan."
Ahlul Bait as pembawa bendera kebenaran dan perilaku benar, seluruhnya adalah sosok mulia dan cinta kebebasan, tapi munculnya sifat-sifat ini terjadi di zaman Husein as, dan Imam Husein dengan indah menggambarkan cinta kebebasan dan penolakan terhadap kehinaan. Ia diberi gelar pemimpin pecinta kebebasan di dunia. Di kondisi paling sulit pun, Imam Husein as menolak menyerah kepada musuh dan untuk menjaga hidupnya, beliau tidak menunjukkan toleransi terhadap kehinaan. Epik Asyura penuh dengan kebebasan, kemuliaan, sifat ksatria dan kehormatan.
Pesan Imam Husein as muncul dari seluruh pecinta kebebasan di dunia. Saat menjawab sekelompok orang yang melarang dirinya pergi ke Karbala, Imam menjawab, “Mereka mengatakan kepadaku, jangan pergi, tapi aku tetap pergi. Mereka mengatakan, kamu akan terbunuh. Apakah mati adalah aib bagi seorang pria terhormat? Mati adalah aib ketika tujuan manusia rendah dan dia ingin dibunuh demi tuan dan presiden ..., tetapi untuk orang yang terbunuh demi meninggikan kalimat kebenaran dan di jalan kebenaran, ini bukan aib karena ia berjalan di jalan orang saleh dan hamba Tuhan yang layak. Imam juga berkata, “Mati dengan terhormat lebih mulia dari hidup penuh kehinaan.”
Bersama Imam Husein as; Muharram, Bulan Imam Husein as (1)
Setiap bulan Muharram tiba, memori akan kebangkitan Asyura dan Imam Husein as hidup kembali dan semakin melekat di benak pecinta kebebasan.
Sekitar dua abad sebelum kedatangan Islam, para pemimpin kabilah Arab di Mekah berkumpul untuk menyatukan nama-nama bulan Arab. Pertemuan tersebut digelar di rumah Kilab bin Murrah, kekek kelima Rasulullah Saw. Arab mengharamkan perang di hari-hari tersebut dan meninggalkan permusuhan. Oleh karena itu, sejak saat itu, bulan ini dinamakan dengan larangan tersebut dan hari pertama Muharram ditetapkan sebagai awal tahun hijriah qamariah.
Dengan hijrahnya Nabi (SAW) dari Mekah ke Madinah pada tahun ketiga belas kenabian, yang terjadi pada bulan Rabiul Awwal, peristiwa bersejarah ini dan bulan ini menjadi awal dari sejarah umat Islam. Oleh karena itu, sejak tahun pertama Hijriah, peristiwa ini menjadi cikal bakal penanggalan Islam. Penyebaran Islam ke wilayah kerajaan Persia dan Romawi, dan kesimpulan dari berbagai perjanjian seperti perdamaian, upeti, upeti, dll, mendorong perhatian terhadap sejarah yang akurat.
Isu-isu ini mendorong khalifah kedua untuk mengadakan pertemuan konsultatif untuk membangun sejarah yang teratur dan akurat. Sejak masa khalifah kedua, umat Islam, atas saran Imam Ali (AS), telah menganggap migrasi Nabi (SAW) dari Mekah ke Madinah sebagai sumber sejarah dan kalender Islam, dan bulan Muharram menurut dengan ciri-ciri khusus yaitu akhir haji, bulan terakhir dianggap haram, dipilih sebagai bulan pertama tahun qamariyah. Hari ini adalah hari pertama tahun baru qamariyah dan awal Muharram.
Setiap kali bulan Muharram tiba, ingatan tentang gerakan Asyura dan pemberontakan Imam Husein as semakin hidup dan bergairah. Darah Imam Husein, yang ditumpahkan secara tidak adil di tanah pada tahun 61 H dan di bulan ketika perang dilarang, masih hangat dan setelah 14 abad masih mengalir di pembuluh darah jutaan pecinta kebebasan dan keadilan. Husein bin Ali -sebagai manusia yang saleh dan anti-penindasan- menjadi teladan gerakan para pejuang dan memori kesyahidan Husein as dan para sahabatnya menciptakan semangat yang tak terlukiskan di hati.
Dengan datangnya hari-hari kesyahidan Imam Husein as, cucu suci Rasulullah di Karbala, suasana di Iran dan banyak negara Islam tiba-tiba berubah dan aroma Muharram dapat tercium di mana-mana dan di kota-kota dan desa. Kain yang tertulis di pintu dan dinding kota, bendera warna-warni yang di atasnya terukir nama Ahlul Bait Nabi (SAW), pakaian hitam di tubuh orang melambangkan awal bulan kesedihan, bulan dari Muharram. Selamat datang Muharram...
Epik yang diciptakan Imam Husein as, cucu tercinta Rasulullah Saw di tahun 61 Hijriah, sebuah epik lintas sejarah dan geografi yang menghembuskan semangat kebenaran manusia dalam diri setiap orang. Hari-hari kesyahidan Husein bin Ali mengingatkan kebangkitan kekalnya di tanah Karbala. Sebuah perang yang tak seimbang dengan Yazid, penguasa tak layak dan zalim saat itu, dan membuat muqawama Husein as menjadi pelajaran berharga bagi seluruh sejarah.
Ketika dia melihat penindasan, ketidakadilan dan korupsi dalam masyarakat Muslim saat itu, dia merasa perlu untuk bangkit untuk mereformasi urusan umat Islam. Imam Husein as di jalan ini tidak pernah menggunakan cara-cara munafik dan sejak awal gerakan secara eksplisit menyatakan bahwa dia berdiri untuk amar ma'ruf dan nahi munkar, karena dia melihat bahwa hadis Nabi sedang dilupakan. Baginya, bertindak atas kewajiban ilahi adalah yang utama, dan ini adalah logika Imam Husein di semua tahap gerakan. Faktanya, gerakan Asyura adalah sistem multifaset yang Anda lihat dari semua sisi, manifestasi indah dari Husein as muncul di dalamnya. Salah satu aspeknya adalah keberanian dan tidak takut pada penguasa yang menindas.
Sisi lain, pengorbanan diri, berada pada puncaknya. Aspek lainnya adalah kehormatan dan kebanggaan bahwa Husein as, ketika dibunuh adalah terhormat/mulia dan akan tetap terhormat. Karena kemuliaan yang hakiki adalah milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Isi lainnya adalah reformisme. Artinya, Husein as adalah seorang pembaharu besar yang membela tujuan sucinya sampai kematiannya. Dalam gerakan besar ini, mati syahid berarti terbunuh di jalan Tuhan dan perjuangan tanpa henti melawan tirani saat itu. Aspek terpenting yang mempengaruhi aspek lainnya adalah keyakinan kepada Tuhan dan Hari Pembalasan, yang telah menjadikan Husein as seorang pemberani, tak kenal lelah, mulia, reformis, dan syahid abadi.
Imam Husein as di kebangkitan Karbala, mengingatkan dunia akan nilai martabat dan harga diri. Dengan semboyan Haihata Min al-Dhillah (kita tidak akan pernah berada di bawah beban penghinaan), dengan tidak menyerah pada penindas dan arogan, ia menunjukkan bahwa kepribadian dan martabat manusia tidak dapat diperjualbelikan. Artinya, jika mereka memberinya seluruh dunia dan menuntut harga diri dan kebebasan sebagai ganti iman, Imam Husein as tidak akan bersedia membuat kesepakatan seperti itu. Karena dia tahu pentingnya kebajikan manusia dengan baik dan dia adalah contoh yang jelas tentang itu. Itulah mengapa kita melihat perilaku moral yang paling indah dalam kebangkitan beliau.
Di sebutkan di sejarah bahwa di tengah jalan, Imam dan para sahabatnya bertemu dengan seribu pengendara yang dipimpin oleh Hurr bin Yazid Riyahi. Hurr menghalangi jalan bagi Imam; Mereka bermaksud untuk mengepung kafilah Imam Husein as, tetapi di gurun yang panas tersebut, pasukan Hurr kehausan. Imam Husein as mengambil tindakan yang unik dan mengatakan kepada para sahabatnya: "Berilah minum orang-orang ini. " Para sahabat Imam bahkan memberi minum kuda-kuda pasukan Hurr. Imam Husein (AS) bisa saja menolak untuk memberikan air kepada pasukan musuh, tetapi kasih sayang dan cinta sang Imam, yang berasal dari akhlak dan sifat mulianya, tidak mengizinkannya untuk memperlakukan musuh sekalipun dengan cara ini. Kebiasaan orang-orang pada waktu itu adalah ketika mereka menemukan kemenangan atas musuh atau menghadapinya, api kebencian membakar di hati mereka dan mereka melanggar janji moral, tapi Imam Husein as dan pengikutnya tidak demikian karena mereka mengikuti ajaran Islam.
Karakteristik Imam Husein as sebagai seorang tokoh berpengaruh dalam sejarah adalah memimpin manusia menuju kesempurnaan dan kemajuan. Alih-alih arogansi dan membual tentang orang lain, ia mencoba untuk menciptakan sifat-sifat kepribadian yang indah di dalamnya. Imam Husein, karena dia adalah manifestasi dari rahmat Allah, mencintai orang-orang dan bangkit untuk menyelamatkan mereka dari penghinaan dan penawanan. Profesor Shahid Muthahhari menulis: "Penderitaan dan kesengsaraan musuh-musuh Nabi sangat mahal dan menyakitkan bagi Nabi sendiri. Tentu saja, musuh mereka sendiri tidak mengerti. Kemalangan musuh juga disayangi Imam Husein. Dia tidak ingin mereka bergelimang di dalam penderitaan. Dalam perjalanannya, dia diliputi oleh cinta dan persahabatan. Dia berbicara kepada oposisi di berbagai kesempatan, dan mungkin dia bisa memberi petunjuk seseorang dari kelompok kejam ini. Imam Husein berkata, "Sesungguhnya aku adalah putra Fatimah, putri Rasulullah dan Ali. Aku bersamamu dan keluargaku bersama keluargamu dan aku adalah panutanmu."
Pengalaman kekal sejarah menunjukkan bahwa sekelompok manusia mendukung kebatilan dengan mengikuti orang yang haus kekuasaan dan kelompok lain yang memiliki kesadaran dan pengetahuan, mendukung kebenaran. Kedua kelompok ini di sepanjang sejarah saling berperang baik terang-terangan atau rahasia. Sementara kekuatan batil dan keangkuhan dan despotismenya mampu berkuasa untuk beberapa waktu dan melanjutkan kejahatannya, tapi mereka tidak pernah mampu memadamkan kebenaran dan di sistem penciptaan, kebenaran adalah prinsip.
Kebenaran dan kebatilan seperti, bayangan dan cahaya. Cahaya adalah yang utama dan senantiasa tetap, bahkan ketika ada banyangan, cahaya tidak hilang, meski ia tidak terlihat untuk sementara.
Pertempuran tak seimbang antara pasukan Yazid dan sekelompok kecil pengikut Imam Husein as, contoh nyata pertempuran antara kebenaran dan kebatilan yang terus berlanjut di sepanjang sejarah dalam berbagai bentuknya. Setiap tahun, di awal bulan Muharram, pertempuran tak seimbang ini kembali memenuhi memori kita, sehingga menjadi petunjuk dan cahaya bagi pencari kebenaran.
Salam kepada Husein, salam kepada bulan Muharramnya yang menyeru seluruh dunia di setiap zaman kepada kebenaran.
Al Hashd Al Shaabi Temukan Gudang Senjata Teroris Daesh
Pasukan Al Hashd Al Shaabi Irak berhasil menemukan gudang senjata, amunisi, dan bahan peledak milik sisa-sisa kelompok teroris Daesh di wilayah timur kota Samarra.
Mawazin News hari Kamis (12/8/2021) melaporkan, Pusat komando Al-Hashd al-Shaabi Irak di Samarra mengumumkan bahwa gudang senjata, amunisi, dan bahan peledak milik sisa-sisa milisi teroris Daesh di daerah Banat al-Hassan di sebelah timur kota Samarra berhasil disita.
Brigade 315 Al Hashd Al Shaabi melaporkan setelah memperoleh informasi intelijen tentang keberadaan gudang ini, langsung menyita sejumlah besar senjata dan amunisi di daerah tersebut, yang digunakan oleh teroris Daesh dalam operasi terhadap warga sipil dan pasukan keamanan Irak.
Dalam pernyataannya, Al Hashd Al Shaabi menekankan perlunya terus mengejar sisa-sisa kelompok teroris Daesh demi memastikan keamanan di berbagai daerah Irak.
Meski Daesh kalah di Irak, tapi sejumlah anggota kelompok teroris ini masih hadir di berbagai penjuru negeri dan melakukan serangan teroris secara sporadis. Sementara itu, ada laporan tentang upaya AS untuk menghidupkan kembali Daesh di Irak demi mewujudkan kepentingan Washington di negara Arab itu.
Pasukan keamanan Irak dan Al Hashd Al Shaabi tersu melanjutkan operasi pemnumpasan teroris untuk menjaga keamanan nasionalnya.
Rezim Zionis akan Bangun 2200 Unit Pemukiman Baru di Tepi Barat
Israel berencana membangun 2.200 unit permukiman baru Zionis di Tepi Barat.
IRNA mengutip beberapa sumber media hari Kamis (12/8/2021) melaporkan, pekan depan, pembangunan 2.200 unit permukiman baru Zionis akan disetujui oleh Dewan Tinggi Perencanaan Kota yang berafiliasi dengan Kementerian Perang Israel.
Israel membangun unit-unit pemukiman Zionis yang dibangun di berbagai wilayah Palestina, termasuk di Tepi Barat.
Menurut laporan, 650.000 orang tinggal di pemukiman Zionis di Tepi Barat, termasuk di Al-Quds yang diduduki Israel.
Tindakan rezim Zionis untuk memperluas permukiman terjadi pada saat masyarakat internasional memandang permukiman Zionis ilegal, dan berulang kali menyerukan penghentian pembangunan permukiman Zionis di wilayah Palestina.
Berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB, pembangunan dan perluasan pemukiman di wilayah Pendudukan Palestina sepenuhnya ditolak dan bertentangan dengan konvensi internasional.(
Hamas Kecam Kunjungan Lapid ke Maroko
Juru bicara Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) mengecam kunjungan menteri luar negeri Israel ke Maroko dan mengatakan, Hamas secara tegas menentang segala bentuk metode normalisasi hubungan dengan Zionis.
Seperti dilaporkan al-Ahed Kamis (12/8/2021), Fauzi Barhum memperingatkan dampak berbahaya kunjungan Yair Lapid, menlu Israel ke Maroko bagi bangsa Palestina. “Kunjungan ini dimaksudkan untuk memulihkan citra Israel khususnya setelah kejahatan dan agresi harian terhadap bangsa Palestina,” papar Barhum.
Barhum menyeru seluruh negara Islam dan Arab untuk tetap komitmen terhadap bangsa Palestina, mendukung bangsa tertindas ini dan melanjutkan kebijakan sanksi serta pengucilan Israel yang menjadi ancaman bagi Palestina dan seluruh kawasan.
Sebelumnya Jubir Jihad Islam Palestina, Tariq Salmi dalam sebuah statemen mengecam kunjungan Lapid ke Maroko dan mengatakan normalisasi hubungan dengan Israel kebijakan gagal dan bukan keinginan bangsa Arab dan Islam.
Yair Lapid Rabu (11/8/2021) bertolak dari Tel Aviv menuju Maroko. Ini kunjungan pertama seorang pejabat Israel ke Maroko sejak ditandatanganinya kesepakatan normalisasi hubungan.
Hizbullah: Krisis Lebanon saat ini Hasil Kebijakan AS
Seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon menekankan, Amerika Serikat dan anasir dalam negeri merupakan faktor krisis saat ini di Lebanon.
Seperti dilaporkan al-Manar, Sheikh Hassan al-Baghdadi Kamis (12/8/2021) di pidatonya mengkritik kebijakan permusuhan A di negara ini dan mengatakan, tantangan yang saat ini dihadapi warga Lebanon memiliki sejumlah faktor, dan yang paling penting adalah langkah Amerika, langkah yang dimulai sejak tahun 2001 dengan tujuan menjamin keamanan Israel.
“Setelah pemerintah Amerika putus asa menumbangkan pemerintahan di kawasan dan memecah belah wilayah ini, Washington mulai menerapkan sanksi ekonomi dan memblokade bangsa kawasan, serta Lebanon juga menjadi target kebijakan ini dan anasir bayaran dalam negeri menjadi pelaksana kebijakan tersebut,” ungkap al-Baghdadi.
Anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon ini seraya menjelaskan bahwa Amerika melalui kebijakannya di Lebanon telah membuat kondisi negara ini semakin buruk dan rakyat khawatir akan masa depannya mengungkapkan, Israel juga menganggap mampu kembali menyerang Lebanon, tapi demikian konstelasi dan perhitungannya kali ini tetap gagal.
Kondisi politik dan ekonomi di Lebanon krisis dan merosotnya nilai mata uang Lira terhadap dolar di samping kevakuman pemerintah, membuat kondisi Lebanon semakin rumit.
Warga Palestina Bentrok dengan Tentara Israel di Tepi Barat
Dilaporkan terjadi bentrokan sengit antara pemuda Palestina dan militer Israel di Tepi Barat Sungai Jordan.
Seperti dilaporkan akun Telegram Televisi Quds, Kamis (12/8/2021) malam terjadi bentrokan sengit antara pemuda Palestina dan tentara Israel di dekat pintu masuk Kamp Dheisheh di Bethlehem.
Sejumlah pemuda Palestina dilaporkan ditangkap tentara Israel selama bentrokan tersebut.
Di sisi lain, laman Walla Israel menulis, setelah sebuah bus Israel selama beberapa bulan terakhir pulhan kali menjadi sasaran lemparan batu Palestina, gerakan bus pemukim Zionis antara distrik Ma'ale Adumim dan Quds terhenti beberapa jam, dan asosiasi bus Israel mengancam akan menggelar aksi mogok pekan depan.
Demi meraih ambisi ekspansifnya, Israel hampir setiap hari menyerang berbagai wilayah Palestina dan menangkap warga tertindas ini dengan alasan palsu.
Sampai saat ini tercatat 4700 warga Palestina mendekam di penjara-penjara Israel dan di antara mereka terdapat 250 anak-anak dan 47 perempuan.



























