4 Muharam, Ubaidillah bin Ziyad Mobilisasi Warga Kufah Lawan Imam Husein as

Rate this item
(0 votes)

Ubaidillah bin Ziyad Mobilisasi Warga Kufah Lawan Imam Husein as

Di masjid Kufah, Abdullah bin Ziyad berkata kepada warga yang hadir, "Wahai warga Kufah! Kalian telah menguji keturunan Abu Sufyan, dan telah menemukan mereka sebagaimana yang kalian inginkan! Kalian mengenal Yazid yang berakhlak dan berperilaku baik pada para bawahannya. Seluruh pemberian-pemberiannya berada pada tempatnya yang tepat. Demikian juga dengan ayahnya. Kini Yazid memerintahkanku untuk membagi-bagikan uang kepada kalian dan mengirimkan kalian untuk melawan musuhnya, Husein."

Setelah itu, ia memerintahkan untuk mengumumkan kepada seluruh warga dan mempersiapkan rakyat untuk bergerak menuju medan laga.

Syimr bin Dzil Jausyan bersama empat ribu pasukan; Yazid bin Rakab, dua ribu, Husein bin Namir, empat ribu; Mazhayir bin Rahinah, tiga ribu, dan Nashr bin Harsyah dengan dua ribu pasukan. Keseluruhannya menyatakan diri siap berperang melawan Imam Husein as.

Dan perjalanan menuju Karbala segera dimulai.

Dalam menjawab Qais bin Asy'ab yang menyarankannya untuk berbaiat pada Yazid, Imam Husein bin Ali as berkata, "Tidak, demi Allah! Aku tidak akan meletakkan tanganku dengan hina di atas tangan mereka, dan juga tidak akan melarikan diri dari medan laga sebagaimana para budak."

 

Abul Qasim Muhammad Baghdadi Meninggal

Tanggal 4 Muharam 485 Hijriah, Abul Qasim Muhammad Baghdadi, yang terkenal dengan nama Ibnu Naqiya, seorang penyair dan penulis terkenal dari Bagdad, meninggal dunia. Abul Qasim Baghdadi dikenal karena syair-syairnya yang indah, penuh hikmah, dan menggunakan bahasa yang sederhana, yang dimuat dalam buku kumpulan syairnya yang berjudul Maqamaat. Dalam buku ini, Ibnu Naqiya mengkritik kerusakan-kerusakan sosial dalam bentuk hikayat dan humor.

Ibnu Naqiya juga menulis buku lain berjudul "al-Jaman fi Tashbihaatil Quran" yang berisi penafsiran terhadap 226 ayat Al-Quran.

 

Abu Abdullah Muhammad Imrawi meninggal dunia

Tanggal 4 Muharam 1264 Hijriah, Abu Abdullah Muhammad Imrawi Fasi yang terkenal dengan gelar Ibn Idris, seorang menteri, penulis dan penyair muslim Maroko meninggal dunia. Ia memulai pelajarannya dengan menghafal Al Quran, lalu mempelajari ilmu nahwu dan sastra Arab. Sebelumnya, Ibn Idris bekerja sebagai petugas perpustakaan, kemudian bekerja sebagai juru tulis. Ia juga pernah bekerja sebagai juru tulis para sejarawan terkenal di zamannya. Dengan cara ini ia mendapat pengetahuan yang luas di bidang menulis kasidah dan serangan Perancis ke Aljazair sebanyak 111 bait seraya menyeru umat Islam untuk berjihad.

Tidak lama kemudian, karena konspirasi musuh, Ibnu Idris dipenjara dan disiksa oleh Sultan Maroko, lantaran dituduh sebagai pengerak utama pemberontakan. Selepas bebas dari penjara, Ibn Idris mengasingkan diri dan menumpukan perhatiannya dengan menulis syair. Kebanyakan syair-syairnya berisi pujian atas keagungan Rasulullah Saw dan keindahan alam semesta

Read 4403 times