Iran Ingin Perkuat Hubungan dengan Kuwait

Rate this item
(0 votes)

Wakil Ketua Majlis (parlemen) Republik Islam Iran mengatakan, Tehran berharap negara-negara sahabat Iran mendukung hak sah bangsa untuk menggunakan teknologi modern.

"Amerika Serikat dan Barat menciptakan banyak hambatan dalam penggunaan pengetahuan nuklir damai Iran seperti mengirim kasus nuklir ke Dewan Keamanan PBB dan memaksakan sanksi ekonomi terhadap Iran," kata Mohammad Hassan Aboutorabi-Fard, Selasa (10/12).

Hal itu disampaikan Aboutorabi-Fard dalam pertemuan dengan Wakil Ketua Majelis Nasional Kuwait, Mubarak al-Khurainej di Islamabad, ibukota Pakistan di sela-sela sesi ke-6 Sidan Parlemen Asia(Asian Parliamentary Assembly/APA).

 

Ia menambahkan, dengan keteguhan, Tehran mengambil langkah pertama untuk melindungi hak-hak bangsa Iran dalam menggunakan teknologi nuklir damai. Langkah tersebut, lanjutnya, terwujud dalam kesepakatan nuklir baru-baru ini yang ditandatangani antara Iran dan Barat di Jenewa, Swiss.

 

Di bagian lain pernyataannya, Aboutorabi-Fard menandaskan, Iran memiliki tekad kuat untuk memperkuat hubungan ekonomi, politik dan budaya dengan negara-negara tetangga dan negara-negara di pesisir Teluk Persia, terutama dengan Kuwait.

"Republik Islam Iran menyatakan kesiapan untuk membentuk kelompok persahabatan antara parlemen Iran dan Kuwait dalam rangka meningkatkan hubungan dan mengembangkan interaksi politik, ekonomi dan budaya," pungkasnya.

 

Sementara itu, Wakil Ketua Parlemen Kuwait mengatakan bahwa negaranya selalu mendukung hak Iran untuk menggunakan energi nuklir untuk tujuan damai.

Al-Khurainej menyerukan untuk mengakhiri pembunuhan warga sipil di Suriah dan mengatakan bahwa Kuwait menekankan pentingnya menemukan solusi damai terhadap krisis Suriah melalui dialog.

Ia menambahkan, suplai senjata ke Suriah harus dihentikan dan gencatan senjata harus segera diumumkan di negara Arab tersebut.

Read 1489 times