Parlemen Yaman Menuntut PM Segera Mundur

Rate this item
(0 votes)

Para anggota parlemen Yaman menuntut pengunduran diri pemerintah negara itu menyusul protes secara nasional selama berbulan-bulan, dengan alasan bahwa pemerintah rekonsiliasi gagal untuk menyelesaikan isu-isu utama yang memicu kemarahan publik.

 

Ketua Parlemen Yaman Yahya Ali Al-Raee secara tegas pada Rabu (21/5) menyerukan pengunduran diri pemerintah di hadapan Perdana Menteri Mohamed Salim Basindwa, dan bahkan menudingnya telah mengubah pemerintah menjadi sebuah organisasi penuh pejabat yang korup.

 

Salah satu anggota parlemen Yaman bahkan memperingatkan bahwa sebuah revolusi baru bisa terjadi jika pemerintah gagal meningkatkan kondisi kehidupan rakyat.

 

"Rakyat berharap parlemen dan pemerintah memberikan solusi atau sebuah revolusi baru akan segera meletus," kata seorang anggota parlemen Yaman, Mansour al-Zandani.

 

Perdana Menteri Basindwa dikritik oleh sejumlah anggota parlemen yang menuduhnya tidak jujur dan gagal melaksanakan tugas.

 

"Saya menyarankan perdana menteri untuk mengundurkan diri sekarang secara terhormat sehingga karirnya tidak berakhir dengan cara yang buruk dan memalukan," kata Mohammed Saleh, seorang anggota parlemen Yaman lain.

 

Di lain pihak, Basindwa menolak keras keterlibatannya dalam kasus korupsi, bahkan menantang para penuduhnya untuk membuktikan tuduhan mereka.

 

"Saya mendengar banyak klaim bahwa saya terlibat dalam korupsi," kata Basindwa. "Jika hal ini terjadi, maka buktikan kepada saya korupsi apa yang saya terlibat di dalam dalamnya, maka saya akan menyerahkan diri," katanya.

 

Pemerintah rekonsiliasi Yaman dibentuk pada tahun 2011 di Arab Saudi setelah mantan penguasa Ali Abdullah Saleh terpaksa menyerahkan kekuasaan kepada wakil presidennya, menyusul berbulan-bulan demonstrasi yang menuntut mundur Saleh.

Read 1179 times