Pentingnya Perlawanan Terhadap Jahiliyah Moderen

Rate this item
(0 votes)
Pentingnya Perlawanan Terhadap Jahiliyah Moderen

Sabtu (23/5), Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Khamenei, bertemu dengan para peserta MTQ Internasional Tehran ke-32 menyeru umat Islam untuk melawan upaya-upaya perpecahan. Menyinggung berbagai tantangan dunia Islam saat ini yang muncul dari kelemahan, kemiskinan, perselisihan dan perang internal, adalah akibat dari tekanan rezim-rezim jahiliyah.

Menciptakan perpecahan di antara umat Islam merupakan salah satu tujuan utama musuh. Perpecahan dengan menggunakan isu Syiah, Sunni, Arab, ajam, etnis, kebangsaan dan fanatisme nasional, menurut Rahbar adalah bagian dari program kerja musuh umat Islam.

Pada pertemuan tersebut, beliau menekankan pentingnya kehadiran al-Quran di semua dimensi kehidupan pribadi dan sosial umat Islam, serta perlawanan terhadap upaya-upaya perpecahan dengan memanfaatkan dua elemen tekad dan kesadaran. Solusi masalah dunia Islam saat ini adalah penyerahan diri di hadapan perintah al-Quran dan perlawanan menghadapi pemaksaan nilai-nilai jahiliyah moderen serta perjuangan menghadapi kesewenang-wenangan jahiliyah.

Penekanan Rahbar atas perlawanan di hadapan gerakan fitnah dengan bersandarkan perintah al-Quran berdasarkan kondisi kawasan sangat penting sekali mengingat umat Islam sekarang tengah menjadi sasaran serangan gerakan-gerakan distorsif berkedok Islam dan pemanfaatan musuh atas fenomena jahiliyah tersebut.  Kondisi dunia Islam sekarang menunjukkan bahwa persatuan telah menjadi rantai esensial yang hilang dari tubuh umat Islam. Salah satu faktor perpecahan tersebut adalah dangkalnya wawasan umat terkait ajaran al-Quran, sebagai kitab persatuan umat Islam.

Menciptakan jurang antara umat Islam dan al-Quran juga bagian dari strategi Barat untuk mencegah perluasan perspektif pemersatu umat. Hasilnya adalah meluasnya gerakan-gerakan yang muncul karena kebodohan atau sebagai lengan makar perpecahan musuh, yang mengadu domba umat Islam termasuk Syiah dan Sunni. Ini adalah bahaya besar yang mengancam dunia Islam. Gerakan-gerakan perusak itu dibentuk dengan busana agama namun

berasaskan prinsip khurafat dan ekstrimisme Salafi-Takfiri.

Mereka sesungguhnya adalah senjaga untuk kehancuran umat Islam. Oleh karena itu, gerakan-gerakan distorsif itu berupaya memudarkan seluruh elemen pemersatu dan keyakinan kolektif yang ditekankan dalam al-Quran dan berkaitan dengan seluruh nasib umat Muslim. Bahkan mereka dengan berani mengesankan kebatilan elemen-elemen tersebut agar persatuan sejati Islam tidak dapat mengkristal menjadi simbol kekuatan umat Islam.

Silsilah batil ini telah menyebabkan dunia Islam baik Syiah atau Sunni tidak dapat melalui berbagai rintangan dan tantangan kolektif mereka dalam mencapai kemajuan dan juga sampai pada posisi luhur Islam. Contoh dari politik tersebut dapat disaksikan dalam keselarasan sejumlah negara regional termasuk Arab Saudi dengan politik Amerika Serikat, dalam mengguankan kekuatan dan kekayaan mereka untuk menumpas uamt Islam di Bahrain, Yaman, Suriah, Irak dan Lebanon, serta melakukan intervensi luas sehingga menciptakan perpecahan mazhab, sosial dan nasional di negara-negara Islam.

Read 1116 times