Sisa Harapan Pentangon di Suriah pada Tentara Suriah Baru (NSA)

Rate this item
(0 votes)
Sisa Harapan Pentangon di Suriah pada Tentara Suriah Baru (NSA)

#beritadunia.net/ AS gagal melindungi satu-satunya kelompok pemberontak yang tersisa di Suriah setelah menghabiskan dana sebesar 500.000.000 dollar AS untuk program train-and-equip Pentagon, demikian media AS melaporkan, mengutip seorang komandan medan perang.

Tentara Suriah Baru (NSA), adalah sebuah kelompok pemberontak kecil dibentuk oleh AS saat perang berkecamuk di Suriah, dan dianggap satu-satunya faksi yang diajarkan oleh instruktur dan menerima pelatihan dan senjata Amerika.

Menurut Washington Post, medio Maret lalu kelompok NSA ini muncul dari kelompok-kelompok kecil pemberontak di wilayah Tanaf di perbatasan Suriah-Irak.

Tidak seperti kebanyakan dari murid Pentagon, elemen-elemen NSA tidak pernah membelot dan tidak ada yang diculik oleh kelompok-kelompok rival lainnya.

Namun, pembentukan kelompok ini dianggap sebagai risiko, setidaknya menurut pemimpin kelompok itu, mantan perwira Tentara Suriah, Letnan Kolonel Mohammed Tallaa.

Menurutnya, NSA memiliki beberapa pejuang yang tewas setelah ISIS menyerang basis mereka dengan menggunakan bom mobil pada 7 Mei lalu. Tallaa sendiri menolak mengomentari jumlah anggotanya yang tewas dalam insiden itu, dan seberapa jumlah keseluruhan anggotanya. Tapi, menurutnya, serangan itu merupakan pukulan berat terhadap fraksi NSA.

Tallaa menjelaskan, sebelum serangan itu, NSA memiliki beberapa lusin anggota, dan tidak memiliki senjata dan peralatan lainnya. Kemudian Amerika berjanji untuk mengalokasikan pasokan dana dan senjata ke NSA, tetapi katanya, AS melanggar janjinya, tambahnya.

"Saya tidak mengatakan orang Amerika mengecewakan kita, tapi ada kelalaian dalam tugas. Mereka tidak melakukan apa yang mereka bisa," katanya kepada Washington Post. "Kami tidak ingin Amerika tidak menghormati kehidupan orang-orang kita," sebutnya.

Sementara itu, menurut Kolonel Steve Warren, AS menanggapi permintaan bantuan dari pemberontak NSA, ketika ISIS menyerang basis NSA. Namun pesawat yang diarahkan ke lokasi ledakan, terlambat tiba di sana, jelasnya.

Sebagai buntut dari serangan itu, jet AS melakukan sederetan serangan terhadap posisi ISIS di daerah itu, kata Warren. Pemberontak NSA kemudian diberikan senjata baru, tambahnya.

Pada bulan Maret lalu, Pentagon mengumumkan penutupan program kereta-dan-equip yang gagal untuk mencapai tujuan awal demi menciptakan faksi yang mampu melawan ISIS. Kemudian, AS memutuskan untuk menghidupkan kembali usaha itu, tapi pada skala yang lebih kecil.

Read 1367 times