Peringati HUT Kemerdekaan, KBRI Tehran Gelar Resepsi Diplomatik

Rate this item
(0 votes)
Peringati HUT Kemerdekaan, KBRI Tehran Gelar Resepsi Diplomatik

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) menggelar resepsi dilomatik memperingati HUT ke-73 Kemerdekaan RI. Acara diselenggarakan di Parsian Evin Hotel di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Minggu malam, 19 Agustus 2018.

Para tamu undangan yang hadir di antaranya duta-duta besar, atase pertahanan dan diplomat dari negara-negara asing, pejabat Iran, warga negara dan mahasiswa Indonesia di Iran. Dalam sambutanya, Duta Besar RI untuk Tehran Octavino Alimudin mengucapkan terimakasih atas kehadiran para tamu undangan.

Dia menyinggung hubungan antara Indonesia dan Iran yang telah terjalin sejak tahun 1950, di mana hubungan ini kian hari semakin kuat. Kedua negara saling mendukung dalam berbagai forum internasional.

"Indonesia menyatakan terima kasih kepada Republik Islam Iran atas dukungannya yang berharga kepada Indonesia selama pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa periode 2019-2020," ujarnya.

Octavino menambahkan, Indonesia juga mendukung Iran di forum internasional termasuk implementasi perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) dan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara.

Dubes RI untuk Tehran lebih lanjut menyinggung kerja sama bilateral kedua negara selama satu tahun terakhir. Menurutnya, banyak perjanjian  yang telah ditandatangani secara khusus tentang pendidikan, Hak Asasi Manusia, pengawasan makanan dan obat.

Octavino menjelaskan, kunjungan ketua DPR, wakil presiden, menteri dan utusan khusus serta komandan militer kedua negara menunjukkan dengan jelas komitmen kedua negara untuk meningkatkan level kerja sama di semua bidang.

"Indonesia saat ini menempati urutan ke-11 dari 20 besar mitra dagang Iran. Kedua negara bertukar komoditas di sektor minyak dan gas, mineral dan tambang, produk pertanian dan berbagai industri termasuk makanan dan minuman," ujarnya.

Di bagian lain sambutannya, Dubes RI untuk Iran menyinggung kesulitan-kesulitan ekonomi yang dihadapi kedua negara yangmenghambat kemampuan dan kapasitas yang ada, bahkan kesulitan-kesulitan ini bisa memburuk dengan adanya bencana alam yang tak terelakkan seperti gempa bumi, badai dan banjir.

Octavino menyinggung perkataan penyair besar Iran, Sa'adi Shirazi yang mengatakan, kita harus "memiliki kesabaran, semua hal adalah sulit sebelum mereka menjadi mudah." Oleh karena itu, lanjutnya, kita harus melakukan upaya terbaik untuk saling mendukung dan mengurangi hambatan ekonomi dan meningkatkan kapasitas termasuk transfer teknologi.

Menurutnya, kerja sama yang saling menguntungkan juga harus dikembangkan di bidang sosial-budaya seperti yang telah disaksikan kedua negara mengenai adanya peningkatan jumlah Qari, ilmuwan dan atlet yang berpartisipasi dalam

berbagai event selama beberapa terakhir tahun.

Dia meyakini bahwa hubungan baik antara Indonesia dan Iran akan berkembang lebih lanjut di semua bidang.

Di bagian akhir pidatonya, Dubes RI untuk Iran menyinggung perhelatan besar olahraga, Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Jakarta dan Palembang, di mana sekitar 15.000 atlet dari 45 negara termasuk atlet dari Iran bersaing dalam kompetisi ini.

"Kami berharap Republik Islam Iran dan negara-negara peserta lainnya dapat mencapai target dan sasaran mereka di kompetisi olahraga kedua dunia ini," pungkasnya.

Read 1234 times