PBB Kutuk Kekerasan Terhadap Syiah Indonesia

Rate this item
(0 votes)

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB memprotes kekerasan dan diskriminasi yang dilakukan terhadap umat Islam Syiah di Indonesia, negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.

Navi Pillay, Selasa (13/11) mengaku telah bertemu dengan pemimpin minoritas umat Islam,Syiah di Indonesia. Press TV (14/11) melaporkan.

Dalam konferensi persnyadi Jakarta,Pillay mengatakan,"Saya khawatir mendengar laporan serangan dengan kekerasan, pengusiranpaksa, dan tidak bisa memperoleh kartu identitas, serta bentuk diskriminasi lain terhadap umat Islam Syiah Indonesia."

Menurut laporan sejumlah lembaga HAM internasional, kekerasan terhadap minoritas Syiah di negara dengan populasi 240 juta jiwa dan 90 persennya muslim itu, sejak tahun 2008 sampai sekarang mengalami peningkatan.

"Jika Jakarta tidak mengambil langkah serius untuk menyelesaikan kekerasan dan kebencian terhadap kelompok minoritas, maka ia terancam kehilangan tradisi menghargai perbedaan serta tenggang rasa," tegas Pillay.

Kekerasan dan diskriminasi terhadap umat Islam Syiah di Indonesia akhir-akhir ini menjadi hal yang biasa. Pada bulan Agustus 2012,setidaknya dua orangmeninggal duniaakibat kekerasan itu. Pada saat yang sama sejumlah kelompok anarkis membumihanguskan puluhan rumah warga muslim Syiah.

KombesPol Hilman Thoyib, Kabid Humas PoldaJawa Timur pada tanggal 27 Agustus 2012 mengatakan, "Dua orang yang diserang dengan celurit itu akhirnya tewas. Salah satunya tewas di tempat kejadian, dan seorang lagi meninggal lewat tengah malam tadi."

Pada 26 Agustus 2012, sekelompok orang menyerang sejumlah mahasiswa muslim Syiah dengan senjata tajam di Sampang, akibatnya enam orang terluka dan 39 rumah dibakar massa.

Menurut keterangan Human Rights Watch, di penghujung bulan Desember 2011, setidaknya 500 muslim Syiah terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka di Nangkernang, Sampang akibat serangan kelompok garis keras. (IRIB Indonesia/HS)

Read 1632 times