Pernyataan Organisasi Penerbangan Sipil Iran Soal Gangguan Jet Tempur AS pada Pesawat Mahan

Rate this item
(0 votes)
Pernyataan Organisasi Penerbangan Sipil Iran Soal Gangguan Jet Tempur AS pada Pesawat Mahan

 

Organisasi Penerbangan Sipil Iran telah menyerukan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) untuk segera menindaklanjuti masalah gangguan jet tempur AS terhadap pesawat penumpang Mahan.

Menurut laporan Humas Organisasi Penerbangan Sipil Iran hari Jumat (24/07/2020), menyusul gangguan jet tempur AS pada penerbangan 1152 Mahan Air, yang berangkat dari Bandara Internasional Imam Khomeini dengan tujuan Beirut pada hari Kamis (23/07/2020) di koridor udara internasional di langit Suriah, sejumlah penumpang cedera setelah pilot berusaha untuk mencegah tabrakan dengan jet tempur AS.

Pesawat penumpang Mahan Air setelah memastikan keamanan penerbangan dan mendarat di bandara Beirut, akhirnya kembali ke Bandara Imam Khomeini di Tehran Jumat (24/07/2020) pagi.

Menurut laporan ini, Organisasi Penerbangan Sipil Iran, sesuai dengan ketentuan Lampiran 13 Konvensi Chicago, menghubungi pihak Suriah lalu menyerukan penyelidikan cepat dan akurat atas insiden tersebut, dan tim teknis investigasi kecelakaan Iran juga memulai penyelidikan teknis insiden tersebut dari menit-menit pertama setelah kedatangan pesawat Mahan di Bandara Imam Khomeini di Tehran.

Organisasi Penerbangan Sipil Iran menyebutkan, "Rincian kejadian ini akan dipublikasikan setelah meninjau semua data teknis dan informasi yang diperoleh berdasarkan proses investigasi kecelakaan, serta beberapa informasi yang terdokumentasi dengan baik dan dapat diandalkan dari otoritas penerbangan sipil Suriah."

Organisasi Penerbangan Sipil Iran menganggap tindakan jet-jet tempur AS dalam menganggu pesawat penumpang Iran sebagai pelanggaran yang jelas terhadap hukum dan peraturan dan standar penerbangan internasional, serta secara resmi menyatakan protes seriusnya kepada Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan menuntut segera penyelidikan masalah ini.

Read 523 times