Soal Syair Separatisme Iran, Erdogan Dijebak Wanita Zionis

Rate this item
(0 votes)
Soal Syair Separatisme Iran, Erdogan Dijebak Wanita Zionis

 

Puisi yang dibaca Presiden Turki di Baku, Republik Azerbaijan baru-baru ini telah memicu protes keras dari rakyat dan pemerintah Iran.

Alalam (14/12/2020) melaporkan, banyak spekulasi seputar maksud Recep Tayyip Erdogan membacakan bait puisi tentang pemisahan salah satu bagian wilayah Iran di masa dinasti Qajar, namun sebagaimana disampaikan Menteri Luar Negeri Turki, tampaknya Erdogan memang tidak memahami makna asli dari puisi tersebut.
 
Di sisi lain tidak diragukan bahwa dalam banyak kesempatan Erdogan kerap mengeluarkan statemen yang menunjukkan ambisinya menghidupkan kembali imperium Turki Ottoman, namun sepertinya dalam kasus ini ia masuk perangkap yang dipasang pihak tertentu.
 
Beberapa bukti memperkuat dugaan ini termasuk bahwa karena posisi ekonomi Turki saat ini tidak menguntungkan, dan pada saat yang sama ia terlibat dalam perang di sejumlah negara seperti Libya, Suriah, Irak, dan Azerbaijan, logikanya tidak boleh membuka medan perang baru.
 
Sebuah sumber terpercaya di Turki kepada Nour News mengungkap skenario perangkap yang dilancarkan beberapa gerakan Pan-Turkisme dengan arahan seorang wanita Zionis anggota lobi Zionis di Amerika, FDD, melaui tangan sejumlah penasihat Erdogan.
 
Wanita Zionis itu bernama Brenda Shaffer, dosen Universitas Haifa, Israel dan merupakan salah satu elemen lobi Zionis di Amerika, serta aktif di Direktorat Intelijen Militer Israel, Aman. Dalam dua bukunya, Shaffer menulis tentang situasi wilayah Kaukasus, dengan istilah "Manifesto Pan-Turkisme di Iran".

Read 456 times