Rahbar: AS Marah pada Iran karena Ajak Dunia Melawan

Rate this item
(0 votes)
Rahbar: AS Marah pada Iran karena Ajak Dunia Melawan

 

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar dalam pesannya untuk umat Islam dunia bertepatan dengan musim haji tahun ini mengatakan, seluruh upaya Iran dikerahkan untuk melawan campur tangan dan kejahatan Amerika Serikat serta kekuatan lain, dan meraih masa depan Dunia Islam dengan bersandar pada ajaran Islam.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (19/7/2021) dalam pesannya menuturkan, harapan berkepanjangan untuk mengunjungi Baitullah merupakan ujian yang akan berlalu, dan pesan-pesan haji tidak akan pernah luntur, dan perlawanan menghadapi kekuatan-kekuatan agresor terutama AS termasuk di antara pesan luhur haji.

Rahbar menyinggung berbagai permasalahan dan kesulitan yang Dunia Islam, dan menurutnya, menjaga elemen-elemen perlawanan dan kebangkitan terutama di Palestina, Yaman dan Irak merupakan realitas penuh harapan yang muncul di kawasan.

Ia menegaskan, "Janji Ilahi yang pasti ditepati adalah bantuan kepada para pejuang, dan buah pertama dari perjuangan ini mencegah AS dan negara arogan lain mencampuri serta melakukan kejahatan di negara-negara Muslim."

Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Seluruh upaya Republik Islam Iran yang membuat kubu arogan dunia cemas dan marah adalah mengajak kepada perlawanan. Perlawanan menghadapi intervensi dan kejahatan AS serta kekuatan agresor lain, serta meraih kesadaran akan masa depan Dunia Islam dengan bersandar pada ajaran Islam."

Ia menambahkan, "Jelas AS dan sekutunya sangat sensitif dengan kata 'perlawanan', dan siap melancarkan berbagai bentuk permusuhan terhadap 'Front Perlawanan Islam'. Kerja sama sebagian negara kawasan dengan AS dan sekutunya juga merupakan kenyataan pahit dalam kerangka berlanjutnya kejahatan tersebut."

Menurut Rahbar, upaya propaganda AS untuk menyimpangkan tekad, tuntutan dan kinerja para pemuda pemberani kubu perlawanan di Irak, Suriah, Lebanon dan negara lain, kemudian menyalahkan Iran atau sumber yang lain, jelas merupakan penghinaan terhadap para pemuda pemberani dan bangkit itu, dan ini disebabkan oleh tidak dimilikinya pemahaman yang benar oleh AS terkait bangsa-bangsa kawasan.

Pemahaman keliru ini, katanya, menyebabkan AS harus menanggung kehinaan di Afghanistan, setelah masuk ke negara itu 20 tahun lalu dengan penuh kebisingan, dan setelah penggunaan persenjataan, bom dan tembakan terhadap warga sipil tanpa perlindungan, mereka merasa terjebak, lalu menarik pasukan serta peralatan militernya dari sana.

"Akan tetapi rakyat Afghanistan yang sadar harus berhati-hati terhadap instrumen intelijen dan senjata-senjata lunak AS di negara mereka, dan harus berdiri menghadapinya dengan penuh kewaspadaan," ujar Rahbar.

Ayatullah Khamenei menegaskan, "Bangsa-bangsa kawasan telah membuktikan bahwa mereka sadar dan waspada, dan memisahkan jalan serta strategi mereka dari beberapa negara yang bahkan demi memuaskan keinginan AS, bersedia menyerah pada Washington dalam masalah vital semacam Palestina."

Read 374 times