Dukungan Iran atas Keamanan, Independensi dan Integritas Wilayah Irak

Rate this item
(0 votes)
Dukungan Iran atas Keamanan, Independensi dan Integritas Wilayah Irak

 

Republik Islam Iran menyatakan dukungannya terhadap pemerintah dan bangsa Irak serta atas hal-hal yang berkaitan dengan keputusannya di bidang urusan dalam negeri termasuk penarikan pasukan asing dan penyelenggaraan pemilu dini.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian Sabtu (28/8/2021) di sidang regional mendukung Irak, di pidatonya seraya menekankan masalah ini menjelaskan, Irak baru yang bebas dari terorisme, saat ini membutuhkan rekonstruksi dan pengokohan internal serta peluasan dan peningkatan kerja sama di kawasan, serta Republik Islam Iran seraya mendukung stabilitas, keamanan, independensi, integritas wilayah, kehormatan, kekuatan dan peningkatan posisi regional dan internasional Iran, siap memperluas kerja sama bilateral dan regional di bidang ini.

Statemen menlu Iran di pertemuan Baghdad mengisyaratkan tantangan yang dialami kawasan selama lebih dari dua dekade dan Irak juga salah satu negara yang mengalami kerusakan serius di proses ini, namun ini bukan berarti ada kebuntuan untuk keluar dari kondisi rumit negara ini.

Irak mengalami banyak kendala dan tantangan akibat intervensi asing, termasuk perang, instabilitas dan kekacauan. Di kondisi seperti ini, interaksi dan kerja sama antara negara-negara kawasan tanpa intervensi asing merupakan syarat utama untuk menerapkan keamanan permanen di kawasan.

Presiden Iran, Sayid Ebrahim Raisi di kontak telepon terbarunya dengan Perdana Menteri Irak, Mustafa al-Kadhimi menjelaskan bahwa dirinya senantiasa mendukung prakarsa dan langkah yang mendorong stabilitas kondisi di Irak dan peningkatan peran negara ini di kawasan, serta kami akan terus mendukung.

Seraya menekankan bahwa negara-negara kawasan mampu merancang dan menjalankan peta jalan untuk meraih keamanan, stabilitas dan perdamaian berkesinambungan melalui kerja sama, mengingatkan, intervensi asing di urusan kawasan bukan peluang untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan pembangunan serta kemajuan.

Pidato menlu Iran di pertemuan Baghdad juga mengingatkan urgensitas kerja sama politik dan keamanan regional.

Para pengamat media menilai pidato menlu Iran dari sisi ini membawa pesan bagi pihak-pihak yang hadir di pertemuan Baghdad.

Menlu Iran menilai keberadaan pasukan asing sebagai faktor tantangan di kawasan dan menekankan, selama Amerika dan pihak asing tidak keluar dari wilayah ini, kawasan tidak akan tenang.

Mayoritas media Irak menekankan sebagian pidato Amir Abdollahian bahwa keamanan keamanan tidak dapat direalisasikan kecuali melalui kepercayaan timbal balik antara negara-negara kawasan dan Tehran mendukung peran Irak dalam menyebarkan metode negosiasi dan perundingan.

Mengingat peristiwa keamanan regional selama beberapa tahun terakhir, Irak mencicipi pengalaman buruk atas kehadiran pasukan Amerika di negara ini.

Adnan Siraj, pakar politik Irak meyakini bahwa Irak sangat ditekan Amerika dan masalah ini membayangi hubungan Baghdad dengan negara-negara tetangga.

Irak kini membutuhkan rekonstruksi dan perluasan hubungan regional, dan pertemuan Baghdad membenarkan upaya negara ini untuk menciptakan peluang kerja sama dan interaksi di antara negara-negara kawasan.

Hossein Amir Abdollahian saat bertemu dengan Presiden Irak, Barham Salih dan ketika menjawab kebutuhan ini menekanan dukungan Republik Islam Iran atas independensi, kedaulatan nasional dan integritas wilayah Irak. Statemen menlu Iran di pertemuan Baghdad dan di pertemuan yang digelar di sela-sela sidang ini sejatinya indikasi sikap Iran yang sangat mementingkan stabilitas dan keamanan Irak.

Republik Islam Iran senantiasa mendukung dialog regional dan berusaha mengajak negara-negara lain ke pengaturan regional seperti ini.

Read 379 times