Bahan Bakar Iran dan Pemerintahan Baru Lebanon

Rate this item
(0 votes)
Bahan Bakar Iran dan Pemerintahan Baru Lebanon

 

Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, hari Minggu (12/9/2021) mengaku gembira dengan terbentuknya kabinet baru Lebanon, dan mengumumkan pemerintahan baru negara ini mulai bekerja hari Senin.

Presiden Lebanon Michel Aoun, hari Jumat lalu menandatangani draf susunan kabinet usulan Perdana Menteri Najib Mikati, sehingga dengan demikian kabinet baru Lebanon akhirnya terbentuk setelah 13 bulan. Pemerintah baru Lebanon memulai aktivitasnya di tengah kondisi negara yang dilanda krisis ekonomi, dan krisis ini terus memburuk sejak tahun 2019 lalu.

Banyak kalangan menilai kriris ekonomi Lebanon telah memperburuk kondisi keuangan negara, dan meningkatkan angka kemiskinan. Sampai-sampai beberapa pihak menyebut Lebanon berada di ambang keruntuhan.

Sebagaimana diketahui, sebelum ini Najib Mikati juga pernah ditugasi membentuk kabinet Lebanon, pertama pemerintahan sementara yaitu April hingga Juli 2005, dan kedua dari Juni hingga Maret 2013. Oleh karena itu dia dianggap memiliki pengalaman yang cukup dalam bernegosiasi dengan berbagai kelompok politik dalam negeri, dan dinilai memiliki kekuatan regional serta internasional.

Sepertinya Najib Mikati berbeda dengan Ketua Gerakan 14 Maret, Saad Al Hariri, karena ia lebih mengedepankan kebijakan baru untuk menghidupkan hubungan diplomatik dengan negara-negara kawasan. Kebijakan yang diterapkan PM Lebanon ini menguatkan dugaan bahwa ia berusaha memulai upaya menghidupkan kembali hubungan dengan Suriah.

Alasan Mikati menerapkan kebijakan fleksibel dan terbuka dalam hubungan dengan negara-negara kawasan kecuali rezim Zionis Israel, dipicu oleh kondisi ekonomi dalam negeri Lebanon yang mengkhawatirkan. Selain karena Najib Mikati adalah seorang pebisnis berpengalaman, ia juga seorang politisi ulung yang dianggap memiliki kemampuan membawa Lebanon melewati krisis yang sedang melanda negaranya saat ini.

Read 398 times