Para ahli di Kenya dan Chili percaya bahwa bergabungnya negara mereka dalam kelompok BRICS akan menciptakan peluang baru bagi kedua negara ini.
Wakil Menteri Luar Negeri Chili, Gloria de la Fuente hari Sabtu mengumumkan bahwa negara tersebut sedang menjajaki kemungkinan bergabung dengan kelompok BRICS+ sebagai bagian dari strateginya untuk mendiversifikasi hubungan politik dan perdagangannya.
Menurut Pars Today, mengutip jaringan televisi internasional TV BRICS, De la Fuente menyinggung undangan Chili untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak BRICS, dan memandang tindakan ini sebagai tanda kredibilitas internasional negara tersebut dan menekankan perlunya mengembangkan industri pemrosesan dan menyerap teknologi ramah lingkungan.
Di sisi lain, Presiden Kenya William Ruto baru-baru ini mengumumkan bahwa Kenya siap berpartisipasi dalam mekanisme kerja sama BRICS.
Profesor XN Iraki dari Universitas Nairobi meyakini hubungan ekonomi dan diplomatik yang kuat dengan anggota BRICS akan menjadikan Kenya memperoleh keuntungan dari berbagai keuntungan seperti akses ke teknologi maju dan pembangunan industri.
Para analis yakin bahwa letak strategis Kenya di Afrika Timur dapat menjadikannya pintu gerbang BRICS ke benua Afrika.