Tafsir Al-Quran, Surat Hud Ayat 50-56

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 50

 

┘ê┘ÄÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ï╣┘ÄϺϻ┘ì Ïú┘ÄÏ«┘ÄϺ┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ç┘Å┘êÏ»┘ïϺ ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ÏºÏ╣┘ÆÏ¿┘ÅÏ»┘Å┘êϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ç┘ì Ï║┘Ä┘è┘ÆÏ▒┘Å┘ç┘Å ÏÑ┘É┘å┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘Å┘ü┘ÆϬ┘ÄÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (50)

 

Artinya:

Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (11: 50)

 

Ayat-ayat sebelumnya dari surat Hud ini mengisahkan riwayat Nabi Nuh as. Mulai ayat ke 50 ini, Allah Swt melalui firman-Nya menceritakan kehidupan Nabi Hud dan kaumnya. Karena itu pula, surat ini dinamakan dengan nama Hud. Berdasarkan berbagai riwayat, sewaktu Nabi Nuh as akan menjemput ajal, beliau mengatakan kepada para sahabat beliau, "Setelahku akan tiba masa-masa gaib (ketiadaan utusan Allah), dan pada masa-masa tersebut akan muncul para taghut dan penguasa-penguasa zalim. Maka saat itulah Allah Swt mengutus seorang laki-laki dari keturunanku. Dia akan bangkit memberantas kezaliman dan taghut-taghut tersebut. Namanya adalah Hud. Dia akan menunjukkan jalan keluar bagi kesulitan manusia pada zaman itu."

 

Sebagaimana Nabi-Nabi lainya, Nabi Hud menyeru kepada kaumnya, yaitu kaum Ad, agar menyembah Allah Yang Maha Esa.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Seruan tauhid atau seruan menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, merupakan inti dari dakwah dan ajakan para Nabi. Mereka senantiasa menyeru manusia kepada Allah dan bukan kepada diri mereka.

2. Syirik dan menyekutukan Allah merupakan tindakan penghinaan atau yang mengada-ada terhadap Allah, karena menganggap bahwa Sang Penguasa Jagat Raya ini tidak mampu mengelola alam semesta ini, sehingga memerlukan sekutu atau pembantu.

 

Ayat ke 51-52

 

┘è┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘ä┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ│┘ÆÏú┘Ä┘ä┘Å┘â┘Å┘à┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ïú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘ïϺ ÏÑ┘É┘å┘Æ Ïú┘Äϼ┘ÆÏ▒┘É┘è┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è ┘ü┘ÄÏÀ┘ÄÏ▒┘Ä┘å┘É┘è Ïú┘Ä┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ╣┘Æ┘é┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (51) ┘ê┘Ä┘è┘ÄϺ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ÏºÏ│┘ÆϬ┘ÄÏ║┘Æ┘ü┘ÉÏ▒┘Å┘êϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï½┘Å┘à┘æ┘Ä Ï¬┘Å┘êÏ¿┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘è┘ÅÏ▒┘ÆÏ│┘É┘ä┘É Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺÏí┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÉÏ»┘ÆÏ▒┘ÄϺÏ▒┘ïϺ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏ▓┘ÉÏ»┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘é┘Å┘ê┘æ┘ÄÏ®┘ï ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘é┘Å┘ê┘æ┘ÄϬ┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘ÄϬ┘Ä┘ê┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘ê┘ÆϺ ┘à┘Åϼ┘ÆÏ▒┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä (52)

 

Artinya:

Hai kaumku, aku tidak meminta upah kepadamu bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang telah menciptakanku. Maka tidakkah kamu memikirkan(nya)?" (11: 51)

 

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa". (11: 52)

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bertaubat dan kembali kepada Allah Swt akan diberi pahala duniawi, yaitu berkah dan meningkatnya kekayaan dan kemampuan masyarakat.

2. Terbentuknya masyarakat yang sehat, kuat dan selalu mendapatkan nikmat Allah adalah salah satu tujuan para Nabi dan agama-agama samawi.

 

Ayat ke 53-55

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ ┘ç┘Å┘êÏ»┘Å ┘à┘ÄϺ ϼ┘ÉϪ┘ÆϬ┘Ä┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ¿┘Ä┘è┘æ┘É┘å┘ÄÏ®┘ì ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å Ï¿┘ÉϬ┘ÄϺÏ▒┘É┘â┘É┘è Ïó┘Ä┘ä┘É┘ç┘ÄϬ┘É┘å┘ÄϺ Ï╣┘Ä┘å┘Æ ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘ä┘É┘â┘Ä ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘å┘ÄÏ¡┘Æ┘å┘Å ┘ä┘Ä┘â┘Ä Ï¿┘É┘à┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘É┘è┘å┘Ä (53) ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘å┘Ä┘é┘Å┘ê┘ä┘Å ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ϺÏ╣┘ÆϬ┘ÄÏ▒┘ÄϺ┘â┘Ä Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏÂ┘Å Ïó┘Ä┘ä┘É┘ç┘ÄϬ┘É┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ│┘Å┘êÏí┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ïú┘ÅÏ┤┘Æ┘ç┘ÉÏ»┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄϺÏ┤┘Æ┘ç┘ÄÏ»┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘æ┘É┘è Ï¿┘ÄÏ▒┘É┘èÏí┘î ┘à┘É┘à┘æ┘ÄϺ Ϭ┘ÅÏ┤┘ÆÏ▒┘É┘â┘Å┘ê┘å┘Ä (54) ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘Å┘ê┘å┘É┘ç┘É ┘ü┘Ä┘â┘É┘èÏ»┘Å┘ê┘å┘É┘è ϼ┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ Ͻ┘Å┘à┘æ┘Ä ┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Å┘å┘ÆÏ©┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘É (55)

 

Artinya:

Kaum 'Ad berkata: "Hai Huud, kamu tidak mendatangkan kepada kami suatu bukti yang nyata, dan kami sekali-kali tidak akan meninggalkan sembahan-sembahan kami karena perkataanmu, dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kamu. (11: 53)

 

Kami tidak mengatakan melainkan bahwa sebagian sembahan kami telah menimpakan penyakit gila atas dirimu". Huud menjawab: "Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah olehmu sekalian bahwa sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan. (11: 54)

 

Dari selain-Nya, sebab itu jalankanlah tipu dayamu semuanya terhadapku dan janganlah kamu memberi tangguh kepadaku. (11: 55)

 

Meski Nabi Hud as telah menyeru dan mengajak masyarakat untuk menjauhi perbuatan syirik, bertaubat, lalu kepada ajaran tauhid, akan tetapi orang-orang musyrik tetap saja keras kepala dan berpegang teguh pada akidah-akidah yang batil. Mereka mengatakan, "Kami tidak mau melepas keyakinan kepada tuhan-tuhan kami, kami yakin kamu akan ditimpa kemurkaan mereka dan kamu akan menjadi orang gila."

 

Dari tiga ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Dalam berdakwah, para Nabi selalu menghadapi kesulitan akibat sikap keras kepala dari orang-orang musyrik, namun mereka tetap tabah dan konsisten dalam berdakwah.

2. Label gila yang dilekatkan kepada para pembaharu atau nabi-nabi merupakan tradisi para penentang kebenaran dan perilaku seperti ini bukanlah hal yang baru.

3. Para nabi sama sekali tidak takut terhadap penguasa-penguasa zalim, bahkan mereka menggalang ummat untuk memerangi penyelewengan dan kesewenang-wenangan.

 

Ayat ke 56

 

ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è Ϭ┘Ä┘ê┘Ä┘â┘æ┘Ä┘ä┘ÆϬ┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ┘ê┘ÄÏ▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘ÄϺϿ┘æ┘ÄÏ®┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïó┘ÄÏ«┘ÉÏ░┘î Ï¿┘É┘å┘ÄϺÏÁ┘É┘è┘ÄϬ┘É┘ç┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ÏÁ┘ÉÏ▒┘ÄϺÏÀ┘ì ┘à┘ÅÏ│┘ÆϬ┘Ä┘é┘É┘è┘à┘ì (56)

 

Artinya:

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus". (11: 56)

 

Dalam rangka menghadapi berbagai ancaman dan tuduhan kaum musyrikin, Nabi Hud as berkata, kumpulkan dan satukan kekuatan kalian untuk melakukan konspirasi terhadapku, akan tetapi ketahuilah bahwa aku punya Tuhan Yang Maha Berkuasa, dan aku bertawakkal kepada-Nya. Karena itu janganlah kalian menyangka bahwa Dia hanya Tuhanku saja, dan kalian bisa dengan leluasa keluar dari kekuasaan dan cengkraman-Nya. Sebenarnya bukan saja aku dan kalian, bahkan seluruh makhluk melata di jagat raya ini berada di bawah kekuasaan-Nya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kelebihan orang-orang mukmin di hadapan orang-orang kafir adalah bahwa orang-orang mukmin memiliki Tuhan Pencipta Jagat Raya ini.

2. Kita harus percaya kepada pemimpin yang tawakal kepada Allah, memiliki kekuatan, dan keadilan, serta terjaga dari segala bentuk penyimpangan.

Read 3650 times