Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 87-89

Rate this item
(4 votes)

Ayat ke 87

 

┘è┘ÄϺ Ï¿┘Ä┘å┘É┘è┘æ┘Ä ÏºÏ░┘Æ┘ç┘ÄÏ¿┘Å┘êϺ ┘ü┘ÄϬ┘ÄÏ¡┘ÄÏ│┘æ┘ÄÏ│┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘É┘è┘ç┘É ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘è┘ÆϪ┘ÄÏ│┘Å┘êϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘ÄϺ ┘è┘Ä┘è┘ÆϪ┘ÄÏ│┘Å ┘à┘É┘å┘Æ Ï▒┘Ä┘ê┘ÆÏ¡┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘ŠϺ┘ä┘Æ┘â┘ÄϺ┘ü┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä (87)

 

Artinya:

Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(12: 87)

 

Pada pembahasan yang lalu telah disinggung bahwa sewaktu putra-putra Ya'qub as memberitahukan kepada ayah mereka bahwa Benyamin ditahan di Mesir, maka ayah mereka mengingat peristiwa yang menimpa putranya, Yusuf. Beliau pun memohon dan mengadu kepada Allah Swt seraya meminta pertolongan kepada-Nya agar diberi jalan keluar mengenai masalah yang sedang dihadapinya itu. Oleh karena Nabi Ya'qub as sebelumnya telah mengetahui mimpi yang dialami oleh Yusuf ketika masih remaja, dan meyakini bahwa putranya ini masih hidup dan akan mencapai kedudukan yang tinggi dan mulia, maka Ya'qub as berkata kepada putra-putranya, "Sekali lagi pergilah ke Mesir, untuk mencari informasi tentang Yusuf dan membanya ke mari. Juga carilah jalan untuk membebaskan saudara kalian, Benyamin dan mereka semua kembali kepadaku."

 

Dalam rangka mendorong anak-anaknya agar tetap bersemangat mencari informasi tentang Yusuf dan membebaskan saudara mereka, Benyamin, Nabi Ya'qub as berkata kepada mereka berkata kepada mereka bahwa seorang mukmin dalamkeadaan bagaimanapun tidak boleh berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah swt. Karena putus asa dari rahmat Allah adalah tanda-tanda kekafiran. Kata-kata "rauh" (Ï▒┘Ä┘êÏ¡) yang dipakai dalam ayat ini berasal dari kata "rih" (Ï▒┘èÏ¡) yang berarti angin. Dengan demikian kata rauh berartisemangat. Karena dengan hembusan angin segar, seseorang akan merasakan ketenangan dan ketentraman. Sebagian lain mufassir, mengartikan kata tersebut sebagai "jiwa". Karena dengan terbukanya pintu usaha dan tersingkirnya kesulitan, seseorang akan memperoleh jiwa segar.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Untuk memperoleh pertolongan dan rahmat Allah, orang harus bergerak dan berusaha bukan dengan duduk berdiam diri di dalam rumah danmenunggu turunnya rahmat ilahi. Nabi Ya'qub berkata kepada putra-putranya, "Untuk menemukan Yusuf kalian harus bergerak dan jangan sekali-kali berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah.

2. Auliya Allah selalu mendorong manusia untuk tetap berharap kepada rahmat dan pertolongan Allah. Akan tetapi mereka yang membuat orang lain berputus asa, demikian pula orang yang berputus asa itu sendiri, adalah orang yang jauh dari agama.

 

Ayat ke 88

 

┘ü┘Ä┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ Ï»┘ÄÏ«┘Ä┘ä┘Å┘êϺ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘è┘ÄϺ Ïú┘Ä┘è┘æ┘Å┘ç┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘Å ┘à┘ÄÏ│┘æ┘Ä┘å┘ÄϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ç┘Æ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ Ϻ┘äÏÂ┘æ┘ÅÏ▒┘æ┘Å ┘ê┘Äϼ┘ÉϪ┘Æ┘å┘ÄϺ Ï¿┘ÉÏ¿┘ÉÏÂ┘ÄϺÏ╣┘ÄÏ®┘ì ┘à┘ÅÏ▓┘Æϼ┘ÄϺϮ┘ì ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘ê┘Æ┘ü┘É ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘Æ┘â┘Ä┘è┘Æ┘ä┘Ä ┘ê┘ÄϬ┘ÄÏÁ┘ÄÏ»┘æ┘Ä┘é┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘è┘Äϼ┘ÆÏ▓┘É┘è Ϻ┘ä┘Æ┘à┘ÅϬ┘ÄÏÁ┘ÄÏ»┘æ┘É┘é┘É┘è┘å┘Ä (88)

 

Artinya:

Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: "Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah". (12: 88)

 

Kali ketiga ketika saudara-saudara Yusuf datang menghadapnya, dengan sikap memelas dan dengan penuh kelemahan dan kerendahan diri, mereka mengatakan bahwa kali ini mereka datang dengan membawa sedikti uang untuk memperoleh gandum bagian mereka. Meski membawa sedikti uang, mereka berharap akan memperoleh bagian mereka sepenuhnya. Kali ini pun mereka mengharap kepada Yusuf, sebagaimana pertama kali dulu beliau mengembalikan uang mereka, kali ini pun mereka berharap beliau akan mengembalikan uang mereka yang sedikit ini, dan memperlakukan mereka dengan kemurahan hati dan kedermawanan beliau.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kefakiran dan kemiskinan mematahkan kesombongan manusia. Saudara-saudara Yusuf yang sebelumnya menyombong dengan mengatakan, kami adalah orang-orang yang kuat dan mereka menganggap ayah mereka berada dalam kekeliruan. Akan tetapi sekarang mereka menghadap Nabi Yusuf as, yang sesungguhnya adalah saudara mereka yang selama ini mereka hina, untuk memohon bantuan gandum.

2. Pahala ilahi akan menumbuhkan motifasi yang kuat dalam diri seseorang untuk membantu dan berkhidmat kepada orang lain.

 

Ayat ke 89

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ï╣┘Ä┘ä┘É┘à┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ ┘ü┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘è┘Å┘êÏ│┘Å┘ü┘Ä ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ«┘É┘è┘ç┘É ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ Ï¼┘ÄϺ┘ç┘É┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä (89)

 

Artinya:

Yusuf berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".(12: 89)

 

Sikap saudara-saudara Yusuf yang menunjukkan kelemahan dan memohon bantuan dengan memelas, membuat hati Yusuf yang lembut dan penuh kasih tidak tega untuk tetap menyembunyikan identitas dirinya. Untuk itu dengan mengajukan pertanyaan mengandung arti, Yusuf as bermaksud menyadarkan saudara-saudara beliau agar mengenalinya. Yusuf sengaja tidak menggunakan kata-kata tegas, seperti, "Saya adalah Yusuf dan kalian adalah saudara-saudaraku yang telah berbuat kejahatan...... dan seterusnya. Akan tetapi dengan beliau mengajukan pertanyaan, apakah kalian masih ingat, ketika masih muda dan sombong dulu, apa yang kalian lakukan terhadap Yusuf dan Benyamin?

 

Dengan mengajukan pertanyaan seperti ini, Yusuf as memberitahukan kepada mereka bahwa beliau mengetahui dengan baik apa yang berlaku antara dirinya dan saudara-saudaranya ini. Untuk itu jika hari ini mereka datang untuk meminta bantuan dan sedekah, maka lebihbaik mereka meminta ampun dan taubat kepada Allah Swt dari kejahatan masa lalu mereka. Poin menarik dalam hal in ialah pernyataan Yusuf bahwa perbuatan saudara-saudaranya itu dilakukan karena ketidaktahuan mereka. Seolah Yusuf as ingin menghibur mereka dengan mengatakan bahwa kalian tidak terlalu bersalah dalam hal ini. Mereka hanya tertipu oleh tipu daya setan, yang bertujuan menciptakan perpecahan di dalam persaudaraan mereka. Nabi Yusuf as mengulangi pernyataannya ini di Ayat 100 Surah ini.

 

Dari ayat tadi terdapat duapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kejahatan dan kezaliman terhadap hak orang lain, terutama keluarga dekat dan sanak famili, tidak mudah dilupakan, dan suatu hari masalah ini akan  terbuka dan muncul lagi ke permukaan.

2. Sikap satria dan besar hati akan menyebabkan seseorang yang meski memiliki kekuatan, akan bersikap lemah lembut dan lapang dada, terhadap siapa saja yang pernah menzaliminya dan kini datang kepadanya mengharapkan bantuan. Orang yang memiliki sifat jantan dan gagah berani tidak akan menyimpan dendam pribadi, terutama terhadap orang yang lebih lemah.

Read 9741 times