Tafsir Al-Quran, Surat Yusuf Ayat 100-101

Rate this item
(3 votes)

Ayat ke 100

 

┘ê┘ÄÏ▒┘Ä┘ü┘ÄÏ╣┘Ä Ïú┘ÄÏ¿┘Ä┘ê┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▒┘ÆÏ┤┘É ┘ê┘ÄÏ«┘ÄÏ▒┘æ┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ç┘Å Ï│┘Åϼ┘æ┘ÄÏ»┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ¿┘ÄϬ┘É ┘ç┘ÄÏ░┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘Å Ï▒┘ÅÏñ┘Æ┘è┘ÄϺ┘è┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ï¼┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘ÄϺ Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è Ï¡┘Ä┘é┘æ┘ïϺ ┘ê┘Ä┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïú┘ÄÏ¡┘ÆÏ│┘Ä┘å┘Ä Ï¿┘É┘è ÏÑ┘ÉÏ░┘Æ Ïú┘ÄÏ«┘ÆÏ▒┘Äϼ┘Ä┘å┘É┘è ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Éϼ┘Æ┘å┘É ┘ê┘Äϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ï¿┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¿┘ÄÏ»┘Æ┘ê┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘å┘ÄÏ▓┘ÄÏ║┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Å Ï¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘É┘è ┘ê┘ÄÏ¿┘Ä┘è┘Æ┘å┘Ä ÏÑ┘ÉÏ«┘Æ┘ê┘ÄϬ┘É┘è ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É┘è ┘ä┘ÄÏÀ┘É┘è┘ü┘î ┘ä┘É┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘Å (100)

 

Artinya:

Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah ta'bir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah syaitan merusakkan (hubungan) antaraku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(12: 100)

 

Pada pembahasan sebelumnya, telah dibahas bersama bahwa Yusuf menyambut kedatangan keluarganya di luar kota. Di saat mereka tiba di Mesir seraya mengucapkan selamat datang, Yusuf memeluk mereka dengan penuh kehangatan. Ayat ini menceritakan sikap Yusuf terhadap kedua orang tuanya. Dalam mengungkapkan rasa hormatnya terhadap mereka. Yusuf menempatkan kedua orang tuanya di singgasana. Namun al-Quran menyatakan, kedua orang tua dan saudara Yusuf bersyukur kepada Allah atas keselamatan dan kedudukan mulia yang diterima anaknya tersebut. Mereka bersujud kepada Allah sebagai ungkapan rasa terima kasihnya.

 

Namun sujud tersebut dilakukan di saat Yusuf sedang berdiri. Oleh karena itu setelah mereka bersujud, Yusuf berkata kepada ayahnya, kejadian ini merupakan takbir mimpi masa remajanya di mana matahari, bulan dan 11 bintang tersebut adalah ayah, ibu dan 11 saudaranya yang bersujud kepada Allah karena dirinya.

 

Dalam dialog selanjutnya beliau mengisyaratkan peristiwa pembebasan dirinya dari penjara Mesir. Menurutnya keluarganya mempunyai andil dalam peristiwa yang dia alami. Yusuf menyatakan bahwa semua itu terjadi atas kemurahan Allah. Disisi lain beliau tidak menceritakan peristiwa ketika dia dimasukkan ke sumur oleh saudaranya dan kejadian ketika beliau di perjualbelikan sebagai budak. Hal tersebut karena kebesaran hati dan demi menjaga kehormatan saudara-saudaranya. Beliau menilai sikap mereka di masa lalu karena pujukan syaitan sehingga timbullah kedengkian di hati mereka dan pada akhirnya terjadilah peristiwa tersebut.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Menghormati kedua orang tua hukumnya wajib dan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut berlaku bagi kita semua meski kita menduduki jawatan yang tinggi.

2. Meski manusia mempunyai pilihan dan kehendak. Namun sumber kebaikan adalah Allah Swt, sedangkan kejahatan berasal dari setan.

3. Hendaknya kita bersikap jantan dan memaafkan kesalahan orang yang berbuat salah terhadap kita, bukan malah sebaliknya menjadi orang pendendam.

 

Ayat ke 101

 

Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É ┘é┘ÄÏ»┘Æ Ïó┘ÄϬ┘Ä┘è┘ÆϬ┘Ä┘å┘É┘è ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Å┘ä┘Æ┘â┘É ┘ê┘ÄÏ╣┘Ä┘ä┘æ┘Ä┘à┘ÆϬ┘Ä┘å┘É┘è ┘à┘É┘å┘Æ Ï¬┘ÄÏú┘Æ┘ê┘É┘è┘ä┘É Ïº┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ¡┘ÄϺϻ┘É┘èϽ┘É ┘ü┘ÄϺÏÀ┘ÉÏ▒┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Ä ┘ê┘Ä┘ä┘É┘è┘æ┘É┘è ┘ü┘É┘è Ϻ┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É Ï¬┘Ä┘ê┘Ä┘ü┘æ┘Ä┘å┘É┘è ┘à┘ÅÏ│┘Æ┘ä┘É┘à┘ïϺ ┘ê┘ÄÏú┘Ä┘ä┘ÆÏ¡┘É┘é┘Æ┘å┘É┘è Ï¿┘ÉϺ┘äÏÁ┘æ┘ÄϺ┘ä┘ÉÏ¡┘É┘è┘å┘Ä (101)

 

Artinya:

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.(12: 101)

 

Al-Quran menyebutkan adanya dua pemimpin di Mesir. Pemerintahan Firaun yang menganggap kekuasaan adalah miliknya dan para penduduk adalah budaknya. Di sisi lain adalah pemerintahan Yusuf as yang menyatakan bahwa kekuasaan adalah milik Allah Swt. Beliau berkata, "Ya Allah! Segala yang kumiliki berasal dari-Mu, segala ilmu, kekuasaan dan pangkat adalah anugerah-Mu. Aku selalu membutuhkan-Mu baik di dunia maupun di akhirat. Engkau adalah pelindungku, aku berharap di saat kematian menjemputku, diriku berada dalam kondisi berserah diri kepada-Mu dan masukkanlah diriku bersama golongan orang-orang saleh."

 

Beliau mengucapkan kata-katanya dalam bentuk doa dan munajat. Hal ini menunjukkan kedalaman iman dan rasa tawakal beliau kepada Allah Swt. Yusuf as bersama keluarga dan saudaranya menikmati karunia Allah swt berupa kedudukan tinggi di Mesir. Namun di saat menghadapi kesulitan beliau tidak melupakan Tuhannya, hanya nama Allah-lah yang terucap dari bibir beliau guna menyelesaikan berbagai kesulitan yang dihadapinya. Yang lebih penting lagi adalah di saat beliau berada dalam puncak kekuasaan, beliau tetap mengingat hari kiamat dan selalu berdoa agar imannya tetap terjaga dan meninggal dalam kondisi beriman pada Allah Swt.

 

Dari ayat tadi terdapat tigapelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Kita harus selalu memikirkan nasib kita di dunia dan selalu memohon bantuan Allah Swt guna menjaga agama dan iman kita.

2. Jabatan dan kekuasaan adalah faktor yang mendorong manusia berbuat sewenang-wenang dan menjauhkannya dari keimanan, kecuali jika Allah Swt menjaga manusia dari segala bahaya.

3. Para penguasa harus menyadari bahwa Allah Swt selalu mengawasi mereka dan Dia-lah yang Berkuasa atas manusia di dunia dan akhirat.

Read 4521 times