Tafsir Al-Quran, Surat Ar-RaÔÇÖd Ayat 23-26

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 23-24

 

ϼ┘Ä┘å┘æ┘ÄϺϬ┘Å Ï╣┘ÄÏ»┘Æ┘å┘ì ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ«┘Å┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä┘ç┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘Ä┘å┘Æ ÏÁ┘Ä┘ä┘ÄÏ¡┘Ä ┘à┘É┘å┘Æ Ïó┘ÄÏ¿┘ÄϺϪ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏú┘ÄÏ▓┘Æ┘ê┘ÄϺϼ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ░┘ÅÏ▒┘æ┘É┘è┘æ┘ÄϺϬ┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘ê┘ÄϺ┘ä┘Æ┘à┘Ä┘ä┘ÄϺϪ┘É┘â┘ÄÏ®┘Å ┘è┘ÄÏ»┘ÆÏ«┘Å┘ä┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ ┘â┘Å┘ä┘æ┘É Ï¿┘ÄϺϿ┘ì (23) Ï│┘Ä┘ä┘ÄϺ┘à┘î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÄϺ ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ü┘Ä┘å┘ÉÏ╣┘Æ┘à┘Ä Ï╣┘Å┘é┘ÆÏ¿┘Ä┘ë Ϻ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (24)

 

Artinya:

(yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu. (13: 23)

 

(sambil mengucapkan): "Salamun 'alaikum bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.(13: 24)

 

Dalam pertemuan sebelumnya, telah dibahas karakteristik orang mukmin yang sejati. Salah satunya adalah sikap sabar mereka, baik dalam beribadah maupun dalam mengatasi persoalan masyarakat, khususnya kalangan fakir miskin. Orang mukmin yang sejati adalah manusia yang teguh dan tabah dalam menghadapi segala bentuk kesulitan dan cobaan. Dalam ayat di atas dinyatakan bahwa mereka yang sabar melangkah di jalan kebenaran akan masuk surga dan mendapat penghormatan dari para malaikat.

 

Tentu saja, orang-orang mulia seperti mereka lahir dan dibesarkan dari lingkungan keluarga yang suci dan islami. Selain itu, mereka juga amat bijaksana dalam memilih calon pasangan hidupnya yang layak. Mereka memilih calon pasangannya sesuai dengan tolak ukur yang diajarkan oleh agama. Begitu juga dengan anak-anak yang mereka lahirkan. Mereka senantiasa berusaha mendidik anak-anaknya menjadi insan mukmin dan bertakwa. Karena itu, wajar bila di Hari Kiamat kelak mereka sekeluarga sama-sama masuk surga. Tentu saja dengan catatan, bahwa semua anggota keluarga tergolong orang-orang yang saleh.

 

Di samping itu, menerima dan menaati pemimpin yang saleh merupakan juga salah satu persyaratan untuk bisa mencapai derajatmukmin. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya, "Menaati Imam Ali dan para iman sesudahnya, bisa melapangkan jalan menuju surga."

 

Seperti yang diisyaratkan dalam ayat di atas, para malaikat tidak hanya mendoakan dan beristighfar bagi orang-orang mukmin di dunia saja, tapi kelak di hari kiamat, mereka juga akan menyambut dan melayani orang-orang mukmin.

 

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Keluarga surga adalah keluarga yang seluruh anggotanya melangkah di jalan Allah. Mereka adalah keluarga yang rukun, hangat dan harmonis.

2.Sabar adalah sumber segala kesempurnaan. Sabar dalam menghadapi maksiat, sabar dalam mengamalkan ibadah, dan sabar dalam menghadapi musibah.

3.Mengucapkan salam saat hendak memasuki suatu ruangan atau pertemuan merupakan tradisi para malaikat.

 

Ayat ke 25

 

┘ê┘ÄϺ┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘è┘Ä┘å┘Æ┘é┘ÅÏÂ┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘ç┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï¿┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘É ┘à┘É┘èϽ┘ÄϺ┘é┘É┘ç┘É ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘é┘ÆÏÀ┘ÄÏ╣┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘ÄÏ▒┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘å┘Æ ┘è┘Å┘êÏÁ┘Ä┘ä┘Ä ┘ê┘Ä┘è┘Å┘ü┘ÆÏ│┘ÉÏ»┘Å┘ê┘å┘Ä ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘É Ïú┘Å┘ê┘ä┘ÄϪ┘É┘â┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄÏ®┘Å ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï│┘Å┘êÏí┘ŠϺ┘äÏ»┘æ┘ÄϺÏ▒┘É (25)

 

Artinya:

Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).(13: 25)

 

Dalam ayat-ayat sebelumnya, al-Quran memberitakan tentang ciri-ciri orang mukmin dan saleh. Namun di ayat 25 ini, al-Quran menuturkan tentang sekelompok manusia yang melanggar janji Ilahi. Mereka memutus hubungan dengan orang-orang yang saleh dan suci, lantas menjalin hubungan dengan orang-orang yang dibenci oleh Allah. Orang-orang hina semacam itu, niscaya telah menjauhkan diri dari Tuhannya dan telah kehilangan esensi kemanusiaannya. Karena itu, mereka melakukan segala tindakan yang menyebabkan munculnya kerusakan dan kemaksiatan di tengah-tengah umat manusia. Mereka sejatinya telah menjauhkan dirinya dari rahmat Ilahi baik di dunia maupun di akhirat.

 

Berdasarkan penegasan hadis-hadis Rasulullah Saw, menjaga hubungan dan mengatasi persoalan keluarga dan sanak saudara merupakan salah satu perkara yang senantiasa dianjurkan oleh Allah Swt. Umumnya, mereka yang tidak peduli dengan ajaran agama, mereka juga abai terhadap keluarga dan orang-orang di sekitarnya.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Jalan kebenaran dan kebatilan akan makin mudah dikenali dengan cara membandingkan akibat yang diterima oleh orang-orang mukmin dan orang-orang yang durhaka.

2.Memisahkan diri dari Allah dan agama-Nya, merupakan titik awal segala bentuk penyimpangan dan kemaksiatan.

 

Ayat ke 26

 

Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘è┘ÄÏ¿┘ÆÏ│┘ÅÏÀ┘ŠϺ┘äÏ▒┘æ┘ÉÏ▓┘Æ┘é┘Ä ┘ä┘É┘à┘Ä┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄϺÏí┘Å ┘ê┘Ä┘è┘Ä┘é┘ÆÏ»┘ÉÏ▒┘Å ┘ê┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘ÉÏ¡┘Å┘êϺ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘ÄϺϮ┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘è┘ÄϺϮ┘ŠϺ┘äÏ»┘æ┘Å┘å┘Æ┘è┘ÄϺ ┘ü┘É┘è Ϻ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ ┘à┘ÄϬ┘ÄϺÏ╣┘î (26)

 

Artinya:

Allah meluaskan rezeki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).(13: 26)

 

Melanjutkan penjelasan mengenai akibat yang diterima oleh orang-orang saleh dan orang-orang yang durhaka, ayat ini menegaskan bahwa balasan yang diterima dua kelompok manusia tersebut baik di dunia maupun akhirat kelak, berdasarkan perhitungan ilahi yang tepat dan sempurna. Allah Swt berdasarkan aturan hukum ilahi, akan memberi atau mencabut rezeki-Nya. Tentu saja rezeki yang diterima oleh orang-orang kafir di dunia tidak ada artinya dibanding rezeki orang-orang mukmin di akhirat. Karena itu, jangan pernah membandingkan apa yang diterima di dunia oleh kedua golongan ini. Karena segala nikmat dan musibah di dunia ini hanya bersifat sementara dan fana.

 

Dengan demikian, jangan pernah kita merasa puas dan gembira secara berlebihan saat rezeki datang melimpah. Sebalinya, di saat duka dan kekurangan rezeki, jangan pernah merasa putus asa dan terlarut dalam kesusahan. Ketahuilah bahwa Allah Swt Maha Bijaksana. Dunia hanyalah ranah ujian dan cobaan. Sedang Akhirat adalah ranah balasan.

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1.Rezeki ada di tangan Allah Swt. Rezeki tidak diperoleh lewat cara-cara batil seperti melanggar janji, kikir, dan tamak.

2.Dunia adalah alam yang fana dan sementara. Betapa banyak manusia yang tertipu dengan keindahan lahir dunia. Karena itu, kita mesti waspadadengan godaan di dunia ini.

Read 4339 times