Tafsir Al-Quran, Surat Ibrahim Ayat 19-22

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 19-20

 

Ïú┘Ä┘ä┘Ä┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ▒┘Ä Ïú┘Ä┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘Ä┘à┘ÄϺ┘ê┘ÄϺϬ┘É ┘ê┘ÄϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ▒┘ÆÏÂ┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ÏÑ┘É┘å┘Æ ┘è┘ÄÏ┤┘ÄÏú┘Æ ┘è┘ÅÏ░┘Æ┘ç┘ÉÏ¿┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘è┘ÄÏú┘ÆϬ┘É Ï¿┘ÉÏ«┘Ä┘ä┘Æ┘é┘ì ϼ┘ÄÏ»┘É┘èÏ»┘ì (19) ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ï░┘Ä┘ä┘É┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï¿┘ÉÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘ì (20)

 

Artinya:

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi dengan hak? Jika Dia menghendaki, niscaya Dia membinasakan kamu dan mengganti(mu) dengan makhluk yang baru. (14: 19)

 

Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah. (14: 20)

 

Pada acara yang lalu, kita telah membahas akar kekufuran dan pengingkaran sebagian manusia terhadap ajaran para nabi dan akibat ulah tersebut. Ayat yang baru saja kita dengar, menyeru kaum Kafir manusia dan semua manusia dengan mengatakan, "Jangan mengira keberadaan langit, bumi dan kalian -wahai manusia- sebagai sesuatu yang kebetulan atau tanpa rencana, dan bahwa semua itu diciptakan oleh alam yang tidak berakal. Ketahuilah, seluruh alam dicipta dan diatur di bawah pengelolaan ilahi. Jika Allah menginginkan, umat manusia akan digantikan dengan makhluk lainnya." Alam semesta memiliki tujuan dan perputarannya tidak sia-sia sebagaimana yang kalian saksikan. Karena itu salah jika kalian mengira dapat berbuat semaunya dan Allah akan membiarkan kalian begitu saja.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sesungguhnya Allah Swt tidak membutuhkan kita, apalagi kepada ibadah dan munajat kita. Maka, jangan sombong dan takabur di hadapan Allah.

2. Dunia tanpa manusia, sia-sia belaka. Bahkan jika generasi saat ini dimusnahkan oleh Allah, maka akan digantikan oleh generasi manusia lainnya.

 

Ayat ke 21

 

┘ê┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘ÄÏ▓┘Å┘êϺ ┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ï¼┘Ä┘à┘É┘èÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘äÏÂ┘æ┘ÅÏ╣┘Ä┘ü┘ÄϺÏí┘Å ┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ÏºÏ│┘ÆϬ┘Ä┘â┘ÆÏ¿┘ÄÏ▒┘Å┘êϺ ÏÑ┘É┘å┘æ┘ÄϺ ┘â┘Å┘å┘æ┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ Ï¬┘ÄÏ¿┘ÄÏ╣┘ïϺ ┘ü┘Ä┘ç┘Ä┘ä┘Æ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÅÏ║┘Æ┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï╣┘Ä┘å┘æ┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘É Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï┤┘Ä┘è┘ÆÏí┘ì ┘é┘ÄϺ┘ä┘Å┘êϺ ┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘ç┘ÄÏ»┘ÄϺ┘å┘ÄϺ Ϻ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Å ┘ä┘Ä┘ç┘ÄÏ»┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ┘â┘Å┘à┘Æ Ï│┘Ä┘ê┘ÄϺÏí┘î Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘å┘ÄϺ Ïú┘Äϼ┘ÄÏ▓┘ÉÏ╣┘Æ┘å┘ÄϺ Ïú┘Ä┘à┘Æ ÏÁ┘ÄÏ¿┘ÄÏ▒┘Æ┘å┘ÄϺ ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘å┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ ┘à┘ÄÏ¡┘É┘èÏÁ┘ì (21)

 

Artinya:

Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong: "Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab: "Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri". (14: 21)

 

Dalam kehidupan manusia, pada umumnya masyarakat awam mengikuti para pemimpinnya. Ketika pemimpinnya bukan orang baik, maka masyarakat akan rusak. Namun, Allah Swt tidak pernah mengizinkan perbudakan di antara manusia. Dan tiada yang bisa ditaati secara absolut selain Tuhan, bahkan orang tua sekalipun. Pada Hari Kiamat, hal ini tidak bisa dijadikan alasan.

 

Ayat ini mengatakan, "Mereka yang di dunia mengikuti secara buta dan menuruti keinginan para pemimpinnya, maka pada hari kiamat akan disatukan dengan mereka dan mereka tidak memiliki jalan keselamatan." Orang yang congkak di dunia mengatakan kepada para nabi dan pendakwah kebenaran, "Bagi kami tidak ada bedanya kamu menasehati ataupun tidak, kami akan tetap melanjutkannya." Di akhirat pun ketika menjawab protes orang yang mengikutinya pada hari kiamat, mereka mengatakan, "Tiada bedanya bersabar atau tidak, tidak ada jalan keselamatan".

 

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Petunjuk atau kesesatan pemimpin sebuah masyarakat berperan terhadap kebahagiaan mapun penderitaan rakyat.

2. Orang yang di dunia merasa berkuasa dan dirinya mampu melakukan apa saja, pada hari kiamat menyatakan ketidakmampuannya dan hidup terhina serta sengsara.

 

Ayat ke 22

 

┘ê┘Ä┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ïº┘äÏ┤┘æ┘Ä┘è┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘Å ┘ä┘Ä┘à┘æ┘ÄϺ ┘é┘ÅÏÂ┘É┘è┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏú┘Ä┘à┘ÆÏ▒┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘Ä ┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘ÄÏ╣┘ÆÏ»┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘é┘æ┘É ┘ê┘Ä┘ê┘ÄÏ╣┘ÄÏ»┘ÆϬ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄÏú┘ÄÏ«┘Æ┘ä┘Ä┘ü┘ÆϬ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ ┘â┘ÄϺ┘å┘Ä ┘ä┘É┘è Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Å┘ä┘ÆÏÀ┘ÄϺ┘å┘ì ÏÑ┘É┘ä┘æ┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ Ï»┘ÄÏ╣┘Ä┘ê┘ÆϬ┘Å┘â┘Å┘à┘Æ ┘ü┘ÄϺÏ│┘ÆϬ┘Äϼ┘ÄÏ¿┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ ┘ä┘É┘è ┘ü┘Ä┘ä┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘ä┘Å┘ê┘à┘Å┘ê┘å┘É┘è ┘ê┘Ä┘ä┘Å┘ê┘à┘Å┘êϺ Ïú┘Ä┘å┘Æ┘ü┘ÅÏ│┘Ä┘â┘Å┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÄϺ Ï¿┘É┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ▒┘ÉÏ«┘É┘â┘Å┘à┘Æ ┘ê┘Ä┘à┘ÄϺ Ïú┘Ä┘å┘ÆϬ┘Å┘à┘Æ Ï¿┘É┘à┘ÅÏÁ┘ÆÏ▒┘ÉÏ«┘É┘è┘æ┘Ä ÏÑ┘É┘å┘æ┘É┘è ┘â┘Ä┘ü┘ÄÏ▒┘ÆϬ┘Å Ï¿┘É┘à┘ÄϺ Ïú┘ÄÏ┤┘ÆÏ▒┘Ä┘â┘ÆϬ┘Å┘à┘Å┘ê┘å┘É ┘à┘É┘å┘Æ ┘é┘ÄÏ¿┘Æ┘ä┘Å ÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ïº┘äÏ©┘æ┘ÄϺ┘ä┘É┘à┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘Ä┘ç┘Å┘à┘Æ Ï╣┘ÄÏ░┘ÄϺϿ┘î Ïú┘Ä┘ä┘É┘è┘à┘î (22)

 

Artinya:

Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu". Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih. (14: 22)

 

Berdasarkan ayat ini, orang yang berdosa dan bersalah pada Hari Kiamat selalu mencari alasan. Setiap orang mengatakan orang lain sebagai penyebab kesesatannya. Dalam ayat sebelumnya, orang yang bersalah menyebut pemimpin buruk turut andil dalam kesesatan mereka. Ayat ini menjelaskan ulah para pendosa yang mengalungkan dosa kepada setan sebagai penyebab utamanya. Tapi setan tidak menerima tuduhan tersebut dengan mengatakan,"Jika aku menjanjikan kalian kepada masa depan yang lebih baik, Tuhan pun memberikan janji tersebut, lalu mengapa kalian mengikuti ajakanku dan meninggalkan perkataan para nabi?"

 

Selain itu, aku pun tidak memaksa kalian melakukan dosa, tapi hanya mengajak dan membisikkan saja. Dengan pilihan sendiri kalian melanggarnya. Lalu, mengapa mencelaku. Pada Hari Kiamat, aku menyesali segala perbuatanku terdahulu dan aku berlepas diri dari perbuatan kalian yang menyekutukan Allah dan menjadikanku sebagai Tuhan kalian.

 

Dalam hal ini, salah satu karakteristik ahli neraka adalah saling berlepas diri antara satu dengan yang lainnya. Di dalam neraka, antara satu dengan yang lain saling melaknat dan mengecam.

 

Dari ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Pekerjaan setan, menipu manusia dengan bisikan bukan dengan paksaan melakukan dosa. Maka sebagai alasan, jangan mengalungkan dosa-dosa sendiri pada setan.

2. Menaati selain Allah, dari apa yang tidak disenangi-Nya termasuk syirik.

3. Mengikuti setan pada hakikatnya kezaliman kepada diri sendiri dan para nabi ilahi yang telah bersusah payah memberikan petunjuk pada umat manusia.

Read 2276 times