Tafsir Al-Quran, Surat Al-Hijr Ayat 32-38

Rate this item
(0 votes)

Ayat ke 32-33

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘è┘ÄϺ ÏÑ┘ÉÏ¿┘Æ┘ä┘É┘èÏ│┘Å ┘à┘ÄϺ ┘ä┘Ä┘â┘Ä Ïú┘Ä┘ä┘æ┘ÄϺ Ϭ┘Ä┘â┘Å┘ê┘å┘Ä ┘à┘ÄÏ╣┘Ä Ïº┘äÏ│┘æ┘ÄϺϼ┘ÉÏ»┘É┘è┘å┘Ä (32) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ä┘Ä┘à┘Æ Ïú┘Ä┘â┘Å┘å┘Æ ┘ä┘ÉÏú┘ÄÏ│┘Æϼ┘ÅÏ»┘Ä ┘ä┘ÉÏ¿┘ÄÏ┤┘ÄÏ▒┘ì Ï«┘Ä┘ä┘Ä┘é┘ÆϬ┘Ä┘ç┘Å ┘à┘É┘å┘Æ ÏÁ┘Ä┘ä┘ÆÏÁ┘ÄϺ┘ä┘ì ┘à┘É┘å┘Æ Ï¡┘Ä┘à┘ÄÏÑ┘ì ┘à┘ÄÏ│┘Æ┘å┘Å┘ê┘å┘ì (33)

 

Artinya:

Allah berfirman: "Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?" (15: 32)

 

Berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (15: 33)

 

Sebelumnya, kita telah membahas kisah penciptaan Adam as dan perintah Allah kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya. Namun Iblis yang juga mendapat perintah itu menolak bersujud. Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Allah menanyakan kepada Iblis tentang penyebab keengganannya bersujud kepada Adam. Dalam jawabannya, Iblis mengatakan dengan nada mencibir bahwa ia lebih mulia dari manusia yang diciptakan dari tanah dan lumpur. Ia berkata, "Tuhanku! Aku tidak sudi bersujud kepada makhluk yang Engkau ciptakan dari tanah yang hina."

 

Iblis lupa bahwa ia berhadapan dengan perintah dari Allah, bukan perintah dari Adam untuk bersujud kepadanya. Jika perintah itu datangnya dari Adam mungkin saja Iblis punya hak untuk mengelak dari perintah itu, atau mengatakan bahwa dia diciptakan lebih dahulu daripada Adam sehingga lebih keutamaan di atasnya. Tetapi ketika Allah yang memerintahkan, maka tak ada alasan baginya untuk melaksanakan perintah itu, meski perintah tersebut berkaitan dengan penciptaan sebuah batu yang tak bernyawa.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Keangkuhan adalah sifat yang sangat berbahaya. Keangkuhan itulah yang dapat menjerumuskan siapapun juga bahkan mereka yang telah sampai ke derajat para malaikat sehingga ingkar dan menentang perintah Allah Swt.

2. Keutamaan yang diukur dari sisi penciptaan dan ras adalah pemikiran gaya Iblis. Semuanya di hadapan Allah sama kecuali mereka yang dianugerahi kemuliaan oleh Allah.

 

Ayat ke 34-35

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ü┘ÄϺϫ┘ÆÏ▒┘Åϼ┘Æ ┘à┘É┘å┘Æ┘ç┘ÄϺ ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä Ï▒┘Äϼ┘É┘è┘à┘î (34) ┘ê┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘â┘Ä Ïº┘ä┘ä┘æ┘ÄÏ╣┘Æ┘å┘ÄÏ®┘Ä ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É Ïº┘äÏ»┘æ┘É┘è┘å┘É (35)

 

Artinya:

Allah berfirman: "Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. (15: 34)

 

Dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat". (15: 35)

 

Setelah Iblis mengakui keingkarannya kepada perintah Allah dan tidak mampu mengutarakan alasan logis pengingkaran ini, akhirnya Allah mengusir Iblis dari kedudukan sebelumnya, dan berfirman, "Engkau tidak akan memperoleh rahmatKu hingga hari kiamat nanti."

 

Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat, Iblis yang berasal dari bangsa Jin, berada pada barisan para Malaikat, hal ini karena banyaknya ibadah yang ia lakukan. Oleh karena itu, ketika Allah mengeluarkan perintah bersujud kepada Nabi Adam as, pada saat itu Iblis juga berada pada barisan para Malaikat dan termasuk mereka yang diperintah untuk bersujud. Tetapi setelah Iblis membangkang, ia diusir dari kedudukannya dan mendapatkan laknat dari Allah.

 

Dari dua ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Sikap takabbur dan sombong selain tidak memberikan kemuliaan dan keagungan kepada manusia, justru menjatuhkan derajatnya. Iblis mendapatkan laknat dari Allah karena keangkuhannya.

2. Terkadang satu sikap membangkang, menghapus seluruh amal ibadah.

 

Ayat ke 36-38

 

┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä Ï▒┘ÄÏ¿┘æ┘É ┘ü┘ÄÏú┘Ä┘å┘ÆÏ©┘ÉÏ▒┘Æ┘å┘É┘è ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘è┘ÅÏ¿┘ÆÏ╣┘ÄϽ┘Å┘ê┘å┘Ä (36) ┘é┘ÄϺ┘ä┘Ä ┘ü┘ÄÏÑ┘É┘å┘æ┘Ä┘â┘Ä ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘à┘Å┘å┘ÆÏ©┘ÄÏ▒┘É┘è┘å┘Ä (37) ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë ┘è┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É Ïº┘ä┘Æ┘ê┘Ä┘é┘ÆϬ┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Å┘ê┘à┘É (38)

 

Artinya:

Berkata iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan. (15: 36)

 

Allah berfirman: "(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh. (15: 37)

 

Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. (15: 38)

 

Ketika Iblis mengetahui dirinya dilaknat hingga Hari Kiamat, ia meminta penangguhan kepada Allah agar tetap hidup sampai hari dimana umat manusia dibangkitkan. Karena sunnah Ilahi adalah memberi kesempatan dan waktu sesuai mashalat. Allah memberi waktu kepada Iblis, tetapi tidak sampai hari kiamat, melainkan hingga waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Hal menarik, setan daripada harus meminta maaf dan bertaubat atas kesalahannya, ia meminta waktu kepada Allah dan seraya mengakui ketuhanan Allah, Iblis berkata, "Ya Allah berilah penangguhan kepadaku," tanpa menjelaskan alasan meminta penangguhan. Akhirnya, Allah juga mengabulkan permintaan Iblis dan memberi penangguhan kepadanya.

 

Dari ketiga ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Ketika Allah mengabulkan permintaan dan memberi penangguhan kepada setan yang tidak lain adalah musuh terbesar-Nya, maka kita sebagai manusia tidak seharusnya berputus asa dari rahmat Allah.

2. Tujuan setan adalah untuk menyesatkan umat manusia. Oleh sebab itu, kita harus bersikap hati-hati dan bekal takwa, menjaga diri kita dari godaan-godaan setan.

Read 3557 times