Tafsir Al-Quran, Surat An-Nahl Ayat 58-61

Rate this item
(1 Vote)
Tafsir Al-Quran, Surat An-Nahl Ayat 58-61

Ayat ke 58-59

┘ê┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ Ï¿┘ÅÏ┤┘æ┘ÉÏ▒┘Ä Ïú┘ÄÏ¡┘ÄÏ»┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏú┘Å┘å┘ÆϽ┘Ä┘ë Ï©┘Ä┘ä┘æ┘Ä ┘ê┘Äϼ┘Æ┘ç┘Å┘ç┘Å ┘à┘ÅÏ│┘Æ┘ê┘ÄÏ»┘æ┘ïϺ ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä ┘â┘ÄÏ©┘É┘è┘à┘î (58) ┘è┘ÄϬ┘Ä┘ê┘ÄϺÏ▒┘Ä┘ë ┘à┘É┘å┘Ä Ïº┘ä┘Æ┘é┘Ä┘ê┘Æ┘à┘É ┘à┘É┘å┘Æ Ï│┘Å┘êÏí┘É ┘à┘ÄϺ Ï¿┘ÅÏ┤┘æ┘ÉÏ▒┘Ä Ï¿┘É┘ç┘É Ïú┘Ä┘è┘Å┘à┘ÆÏ│┘É┘â┘Å┘ç┘Å Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘ë ┘ç┘Å┘ê┘å┘ì Ïú┘Ä┘à┘Æ ┘è┘ÄÏ»┘ÅÏ│┘æ┘Å┘ç┘Å ┘ü┘É┘è Ϻ┘äϬ┘æ┘ÅÏ▒┘ÄϺϿ┘É Ïú┘Ä┘ä┘ÄϺ Ï│┘ÄϺÏí┘Ä ┘à┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ¡┘Æ┘â┘Å┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (59)

Artinya:

Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. (16: 58)

Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu. (16: 59)

Sebelumnya telah disebutkan bahwa orang-orang musyrik menganggap malaikat sebagai anak-anak perempuan Allah. Ayat ini menyebutkan, "Mereka menisbatkan hal yang tidak benar mengenai para malaikat dan Allah, padahal mereka sendiri menilai anak perempuan menistakan mereka. Bila seseorang mengabarkan kepada mereka bahwa isterimu melahirkan anak perempuan, kontan wajahnya merah menanggung malu dan menyembunyikan dirinya dari masyarakat. Orang seperti ini selalu berpikir mampukah ia menanggung kehinaan ini. Untuk keluar dari kondisi kejiawaan yang semacam ini, ia bahkan tega menguburkan anak perempuannya dalam keadaan hidup."

Disebutkan dalam sejarah bahwa alasan terpenting orang-orang Arab menganggap hina anak perempuan dikarenakan mereka hidup di lingkungan padang pasir biasanya tidak pernah terlepas dari perang. Tentu saja di medan perang anak perempuan tidak punya kemampuan untuk berperang. Selain itu, bila sebuah kabilah kalah dalam berperang, anak-anak perempuannya bakal ditawan oleh musuhnya yang menang dan akhirnya menjadi budak wanita yang diperlakukan semena-mena.

Namun di masa jahiliyah itu, al-Quran dan Islam menganugerahkan nilai yang tinggi kepada anak perempuan. Nabi Muhammad Saw sendiri banyak memperingatkan umatnya mengenai berbuat baik kepada anak perempuan dan beliau sendiri memberikan perhatian khusus kepada anak perempuannya Fathimah Zahra as.

Dari dua ayat tadi terdapat tiga pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Bila sampai kini disebagian masyarakat mengunggulkan anak laki-laki ketimbang perempuan, dapat dikatakan bahwa mereka masih melestarikan pemikiran jahiliyah.

2. Peran khurafat dan pemikiran yang tidak benar di sebagian manusia masih kuat, sehingga terkadang mereka siap mengacuhkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang paling jelas sekalipun. Sebagaimana yang terjadi di masa jahiliyah, seorang ayah yang dipengaruhi pemikiran khurafat sampai hati menguburkan anak perempuannya dalam keadaan hidup.

3. Agama-agama langit, khususnya Islam mengutuk keras berbagai kepercayaan khurafat terkait anak perempuan dan wanita.

 

Ayat ke 60

┘ä┘É┘ä┘æ┘ÄÏ░┘É┘è┘å┘Ä ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÅÏñ┘Æ┘à┘É┘å┘Å┘ê┘å┘Ä Ï¿┘ÉϺ┘ä┘ÆÏó┘ÄÏ«┘ÉÏ▒┘ÄÏ®┘É ┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘ŠϺ┘äÏ│┘æ┘Ä┘ê┘ÆÏí┘É ┘ê┘Ä┘ä┘É┘ä┘æ┘Ä┘ç┘É Ïº┘ä┘Æ┘à┘ÄϽ┘Ä┘ä┘ŠϺ┘ä┘ÆÏú┘ÄÏ╣┘Æ┘ä┘Ä┘ë ┘ê┘Ä┘ç┘Å┘ê┘Ä Ïº┘ä┘ÆÏ╣┘ÄÏ▓┘É┘èÏ▓┘ŠϺ┘ä┘ÆÏ¡┘Ä┘â┘É┘è┘à┘Å (60)

Artinya:

Orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, mempunyai sifat yang buruk dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi. Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (16: 60)

Setelah menjelaskan akidah khurafat orang-orang Musyrik dalam ayat sebelumnya, ayat ke-60 surat an-Nahl ini menyebutkan, "Sumber semua keburukan dalam kepercayaan dan perbuatan akibat dari menjauhi keimanan dan hari akhirat. Tidak ada manusia yang beriman akan membolehkan dirinya menilai makhluk Allah sebagai sumber kehinaan dan juga tidak akan berani merampas kehidupannya. Karena kehidupan merupakan anugerah ilahi. Sementara segala sifat kebaikan itu berasal dari Allah. Setiap mukmin dalam segala urusannya selalu berniat untuk mendekatkan dirinya dengan sifat-sifat baik Allah dan mengembangkannya dalam dirinya.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Syirik dan kufur sumber segala keburukan, sementara keimanan dan keikhlasan menjadi sumber segala kebaikan.

2. Kemuliaan, kekuatan dan segala kesempurnaan hanya bagi Allah semata dan manusia untuk sampai pada kesempurnaan harus memiliki sifat-sifat Allah.

 

Ayat ke 61

┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘ê┘Æ ┘è┘ÅÏñ┘ÄϺϫ┘ÉÏ░┘ŠϺ┘ä┘ä┘æ┘Ä┘ç┘ŠϺ┘ä┘å┘æ┘ÄϺÏ│┘Ä Ï¿┘ÉÏ©┘Å┘ä┘Æ┘à┘É┘ç┘É┘à┘Æ ┘à┘ÄϺ Ϭ┘ÄÏ▒┘Ä┘â┘Ä Ï╣┘Ä┘ä┘Ä┘è┘Æ┘ç┘ÄϺ ┘à┘É┘å┘Æ Ï»┘ÄϺϿ┘æ┘ÄÏ®┘ì ┘ê┘Ä┘ä┘Ä┘â┘É┘å┘Æ ┘è┘ÅÏñ┘ÄÏ«┘æ┘ÉÏ▒┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ÏÑ┘É┘ä┘Ä┘ë Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘ì ┘à┘ÅÏ│┘Ä┘à┘æ┘ï┘ë ┘ü┘ÄÏÑ┘ÉÏ░┘ÄϺ ϼ┘ÄϺÏí┘Ä Ïú┘Äϼ┘Ä┘ä┘Å┘ç┘Å┘à┘Æ ┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘ÄÏú┘ÆÏ«┘ÉÏ▒┘Å┘ê┘å┘Ä Ï│┘ÄϺÏ╣┘ÄÏ®┘ï ┘ê┘Ä┘ä┘ÄϺ ┘è┘ÄÏ│┘ÆϬ┘Ä┘é┘ÆÏ»┘É┘à┘Å┘ê┘å┘Ä (61)

Artinya:

Jikalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ditinggalkan-Nya di muka bumi sesuatu pun dari makhluk yang melata, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai kepada waktu yang ditentukan. Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya. (16: 61)

Ayat ini menjelaskan mengenai dua kaidah universal mengenai sunnah ilahi. Ayat 61 ini menyebutkan, "Pemberian waktu kepada manusia pendosa merupakan sunnah ilahi. Karena bila Allah berkehendak untuk membalas langsung setiap dosa yang dilakukan manusia, niscaya tidak akan ada satu manusia pun yang hidup di muka bumi dan kehidupan manusia bakal musnah. Oleh karenanya, kesempatan yang diberikan ini bagi sebagian orang di dunia dan sebagian lainnya di akhirat."

Sunnah ilahi lainnya, Allah memberikan kesempatan kepada manusia pada waktu yang telah ditentukan. Saat tiba waktunya diturunkan azab atau tiba ajalnya, hal ini tidak akan dimajukan atau dimundurkan dan tidak ada yang mampu menghalangi kehendak Allah.

Ayat ini juga menjelaskan peran dosa yang merusak dan menyebutkan, "Dosa tidak saja membinasakan manusia, tapi juga mengancam seluruh makhluk hidup. Ini merupakan tanda bahaya dari manusia kepada seluruh makhluk hidup.

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:ÔÇÄ

1. Setiap dosa atau kezaliman kepada diri sendiri atau orang lain akan menjadi sumber kebinasaan manusia sesuai dengan sunnah ilahi, sekalipun ditangguhkan terjadinya kecuali ia bertaubat dan menebus masa lalunya.

2. Kesempatan yang diberikan Allah kepada orang-orang zalim dan pendosa bukan berarti Allah lalai akan hal tersebut. Karena siksa Allah akan diturunkan pada waktunya. (IRIB Indonesia)

Read 5474 times