کمالوندی

کمالوندی

 

Menurut seorang ulama, Allah telah berjanji dalam Al-Qur'an bahwa bumi pada akhirnya akan diberikan kepada hamba-hamba-Nya yang saleh, dan janji ilahi ini akan terpenuhi terutama dengan munculnya Imam Mahdi af.

Hujjatul Islam Majid Safdari, seorang ulama dan pakar agama, dalam serangkaian sesi tentang penafsiran ayat-ayat Mahdisme pada hari Ahad, menyatakan bahwa Mahdiisme dan harapan akan kemunculannya merupakan masalah mendasar dan esensial dalam ajaran Islam.

Menurutnya, Meskipun Al-Qur'an tidak secara eksplisit menyebut nama Imam Mahdi af, dalam banyak ayat Al-Qur'an telah merujuk pada konsep-konsep seperti aturan keadilan universal, pewarisan orang-orang benar, dan kemenangan akhir dari front kanan, yang secara tidak langsung terkait dengan kemunculan Imam Mahdi af.

Hujjatul Islam Safdari melanjutkan dengan menunjukkan bahwa ayat 128 Surat Al-A'raf merupakan pesan kabar gembira tentang pemerintahan global yang dipimpin oleh orang-orang saleh, yang pada akhirnya akan terwujud dengan datangnya Imam Mahdi af dan menyatakan, Ayat ini mengajarkan kita bahwa bumi pada akhirnya akan diserahkan kepada para hamba Allah yang saleh.

Terkait dengan hal ini, ayat 105 Surat Al-Anbiya’ dengan ungkapan “Kami telah menuliskannya”, yang berarti sesuatu yang pasti, dan sudah ditetapkan, dan menyatakan bahwa warisan bagi hamba-hamba Allah yang saleh telah ditetapkan dalam kitab-kitab suci, “Dan telah Kami tulis dalam Kitab Zabur sesudah Kitab Taurat, bahwa bumi akan diwariskan kepada hamba-hamba Kami yang saleh.”

Demikian pula dalam ayat 55 Surat An-Nur, Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bahwa mereka pada akhirnya akan memperoleh kekhalifahan di bumi dan terbebas dari rasa takut.

"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik."

Pada akhirnya, dapat dikatakan bahwa, menurut Sunnah Ilahi yang tidak dapat diubah, kedaulatan tertinggi dunia berada di tangan orang-orang benar dan orang-orang tertindas, dan akhirnya, suatu hari dunia akan berada di tangan pemiliknya yang sebenarnya. Yakni, hamba-hamba yang saleh dan beriman kepada Allah dan Rasul-Nya akan ditempatkan di sana. Pada hari ini, dunia merasakan manisnya keadilan, keamanan, dan spiritualitas, dan menyembah Allah Yang Maha Esa tanpa rasa takut atau gentar.

Namun pertanyaannya, siapa yang akan mewujudkan Sunnah Ilahi ini?

Tidak diragukan lagi bahwa Imam Mahdi af adalah satu-satunya yang akan mewujudkan Sunnah Ilahi ini dalam sejarah, dan tidak ada orang lain yang akan mampu memenuhi janji Allah tentang pemerintahan orang-orang yang saleh.

Imam Jumat kota Zahedan, Provinsi Sistan va Baluchestan, Iran, menjelaskan tentang posisi dan urgensitas kemunculan Imam Mahdi.

Ayatullah Mosfata Mahami, Imam Salat Jumat Kota Zahedan, dalam sebuah acara Ramadan, mengatakan, “Agama-agama Ilahi, seluruhnya memberikan kabar gembira tentang kemunculan Orang yang Dijanjikan di akhir zaman, dan tegaknya pemerintahan global yang adil, dan keyakinan bersama ini dapat menjadi titik penghubung yang kuat untuk mempersatukan para pengikut agama-agama.”
 
Pada saat yang sama, Imam Jumat Kota Zahedan, juga menyinggung upaya-upaya kubu arogansi global untuk melemahkan keyakinan-keyakinan agama.
 
Ia menuturkan, “Kubu imperialisme global berusaha menyebarkan keyakinan anti-agama atau bermaksud membatasi agama hanya sekadar sebuah hubungan individu.”
 
Di sisi lain Ayatullah Mahami menekankan pentingnya interaksi antaragama, dan menjelaskan, “Kita perlu membangun sebuah front bersatu orang-orang Mukmin sehingga bisa menghadapi serangan musuh, tapi disayangkan sampai sekarang tidak ada interaksi antaragama atau bahkan antarmazhab Islam, yang cukup kuat, dan harus dilakukan upaya untuk memperkuat hubungan ini.”
 
 
Kebangkitan dan Kesadaran, Kunci Hubungan dengan Imam Mahdi
 
Zahra Esmaelizadeh, salah satu pengajar bidang studi Mahdisme, dalam pertemuan ketiga seputar pengenalan Mahdisme, di hadapan staf pengajar, pelajar agama, mubaligh, dan pelajar Madrasah Ilmiah Fatemieh Andan, Khomeini Shahr, Provinsi Isfahan, menekankan pentingnya makrifatullah dalam kehidupan manusia.
 
Pada saat yang sama, Esmaeilzadeh, menjelaskan cara untuk meningkatkan makrifatullah yang meliputi kewaspadaan dan terhindar dari kelalaian, kesadaran dan kemampuan membedakan hak dari batil, serta mengenal Imam Mahdi.
 
Ia menerangkan tentang istilah matahari bersinar untuk Imam Mahdi, dan mengatakan untuk memanfaatkan keberadaan Imam Mahdi, diperlukan keinginan kuat dan kerinduan mendalam dari diri kita.

 

Imam Ali bin Abi Thalib as adalah orang pertama yang beriman kepada Nabi Muhammad Saw dan secara khusus diberi gelar Amir Al-Mukminin oleh Nabi.

Imam Ali bin Abi Thalib as (23 SH – 40 HQ), dijuluki Amir Al-Mukminin, adalah penerus Nabi Muhammad Saw, suami dari Sayidah Fathimah Az-Zahra (putri Nabi), dan ayah dari Imam Hasan, Imam Husein, dan Zainab Al-Kubra. Menurut sumber-sumber sejarah Sunni dan Syiah, dialah orang pertama yang beriman kepada Nabi Islam dan menerima gelar Amirul Mukminin dari Nabi secara khusus, sehingga menjadi penerus Nabi dalam hal politik dan agama.

Tentu saja, setelah wafatnya Nabi pada tahun 11 HQ, ada faktor-faktor yang menghalangi terjadinya suksesi ini, dan beliau tetap menjauh dari kekhalifahan Muslim selama bertahun-tahun setelah wafatnya Nabi. Nabi Muhammad Saw berkata tentangnya, Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah gerbangnya.

Beliau pun kerap kali menyatakan bahwa hubungan antara aku dan Ali itu seperti hubungan antara Musa dengan Harun.

Imam Ali as memerintah kekhalifahan Islam selama sekitar 5 tahun, dari tahun 35 hingga 40 HQ, dan keadilannya selama periode ini disebut sebagai keajaiban pemerintahan Islam. Dua tahun setelah Pertempuran Siffin antara dirinya dan Muawiyah bin Abi Sufyan, Imam Ali as dibunuh di mihrab masjid saat sedang salat.

Sebagian penting pidato, pernyataan dan surat-suratnya telah dikumpulkan dalam sebuah buku berjudul Nahj Al-Balagha.

Dalam artikel Pars Today kali ini, kita akan melihat beberapa hadis akhlak dari Imam Ali as:

Sibuk dengan aib sendiri

مَن أبصَرَ عَیبَ نَفسِهِ شُغِلَ عن عَیبِ غَیرِهِ (Mizan Al-Hikmah, jilid 8 hadis 322)

"Barang siapa yang melihat aibnya sendiri, tidak akan berkutat dengan aib orang lain."

Seimbang dalam persahabatan dan permusuhan

أحبِب حَبیبَک هَوناً ما عَسى أن یَعصِیَک یَوماً ما و أبغِض بَغیضَک هَوناً ماعَسى أن یَکونَ حَبیبَک یَوماً ما (Nahj Al-Balaghah, Al-Hikmah 268)

"Cintailah orang yang engkau cintai seperlunya, karena bisa saja suatu hari dia akan menjadi musuhmu, dan bencilah orang yang kamu benci seperlunya, karena bisa jadi suatu hari kelak dia akan menjadi orang yang engkau cintai."

Belajar dari pengalaman orang lain

اَلسَّعیدُ مَن وُعِظَ بِغَیرِهِ (Mizan Al-Hikmah, jilid 5, hadis 297)

"Orang yang bahagia itu yang mengambil pelajaran dari orang lain."

Menjauhi paparan fitnah

مَن عَرَّضَ نَفسَهُ لِلتُّهَمَةِ فلایَلومَنَّ مَن أساءَ بِهِ الظَّنَّ (Mizan Al-Hikmah, jilid 6, hal 572)

"Barang siapa yang meletakkannya dirinya pada paparan fitnah, maka jangan menyalahkan orang yang berburuk sangka terhadapnya."

Memaafkan dan Berbuat adil

شَیئانِ لا یوزَنُ ثَوابُهُما: العَفوُ وَالعَدلُ (Ghurar Al-Hikam, hadis 5769)

" Ada dua hal yang mendapat pahala berlimpah; memaafkan dan berbuat adil."

Memikirkan nikmat-nikmat Allah

التَّفَکرُ فی آلاءِ اللّهِ نِعمَ العِبادَةُ (Mizan Al-Hikmah, jilid 9, hal 230)

"Memikirkan nikmat-nikmat Allah adalah sebaik-baik ibadah."

Merasa bangga dengan diri sendiri

اَلعُجبُ رَأسُ الحَماقَةِ (Ghurar Al-Hikam, hal 348)

"Bangga akan diri sendiri adalah puncak kebodohan"

Bermusyawarah

اَلاِستِشارَةُ عَینُ الهِدایَةِ (Ghurar Al-Hikam, 1021, Mizan Al-Hikmah, 12, hal 591)

"Bermusyawarah adalah sumber hidayah."

Menjawab orang bodoh

اَلسُّکوتُ عَلَى الأحمَقِ أفضَلُ (مِن) جَوابِهِ (Ghurar Al-Hikam, 1160, Mizan Al-Hikmah, jilid 3, hal 238)

"Diam menghadapi orang bodoh lebih mulia dari menjawabnya.

Rabu, 30 April 2025 08:03

Apa Ciri-Ciri Orang yang Bertaubat?

 

Taubat dalam Islam merupakan cara untuk membersihkan diri dari dosa, mengubah arah hidup, dan memperkuat hubungan seseorang dengan Tuhan.

Melaksanakan pertaubatan dengan benar dan tepat waktu akan membawa kepada pertumbuhan pribadi dan kedekatan dengan Tuhan serta rahmat-Nya.

Taubat dalam hukum Islam, sebagai salah satu prinsip utama pendidikan moral dan spiritual, merupakan sarana untuk kembali ke jalan ilahi dan mencari keridhaan Tuhan.

Ciri-ciri taubat dijelaskan secara rinci dalam riwayat-riwayat Nabi dan keluarganya serta dalam ayat-ayat Al-Quran.

Artikel dari Pars Tod kali ini membahas beberapa karakteristik dasar pertobatan, dengan mengutip ayat dan hadits:

Niat murni dan penyesalan yang tulus

Pertaubatan harus datang dari hati dan dilakukan dengan ketulusan penuh. Penyesalan yang mendalam atas dosa adalah langkah pertama di jalan pertaubatan. Imam Ali berkata:

لتوبة ندم بالقلب و استغفار باللسان و ترک بالجوارح وَ اِضمارٌ أنْ لایَعُودَ.»

Taubat itu meliputi: penyesala, di dalam hati, memohon ampun dengan lisan, meninggalkan dosa dalam perbuatan, dan bertekad tidak akan mengulanginya. [Ghurar al-Hikam: 2072].

Hadits ini menunjukkan bahwa taubat merupakan proses multidimensi yang meliputi rasa sesal, ungkapan permohonan ampun dengan lisan, dan meninggalkan dosa dalam tindakan.

Keputusan untuk tidak kembali berbuat dosa.

Penerimaan dan perbaikan dosa masa lalu menjadi lengkap apabila seseorang telah mengambil keputusan teguh untuk meninggalkan dosanya.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits, 

التائب من الذنب کمن لا ذنب له

Orang yang bertaubat dari dosa seperti orang yang tidak melakukan dosa apa pun. [Kanzul Ummal: 10174].

Hal ini menunjukkan pentingnya kemauan seseorang untuk bertaubat dari dosa masa lalu dan tidak kembali melakukannya.

Memenuhi hak-hak masyarakat

Jika suatu dosa melibatkan hak orang lain, maka pemulihan hak dianggap sebagai salah satu syarat utama pertaubatan. Imam Shadiq

mengatakan:

ما عُبِدَ اللهُ بِشیءٍ اَفضلَ مِن اداءِ حَقِّ المُؤمِنِ

Tidak ada ibadah kepada Allah yang lebih utama daripada menunaikan hak-hak seorang mukmin. [Bihar, jilid. 74, hal. 242].

Hak sesama manusia memiliki tempat yang tinggi dalam Islam, dan tanpa menunaikannya, pertobatan tidak akan lengkap.

Meminta ampunan dari Tuhan

Meminta ampunan dan memohon ampunan kepada Tuhan, disertai kerendahan hati dan ketulusan, merupakan bagian lain dari pertobatan.

Allah berfirman dalam ayat 8 Surat At-Tahrim, 

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). 

 Ayat ini dengan jelas menyerukan kepada orang-orang beriman agar kembali kepada Allah dengan penuh keikhlasan.

Tindakan yang benar dan menebus kesalahan di masa lalu

Melakukan perbuatan baik dan menebus kesalahan di masa lalu merupakan ciri lain dari pertobatan. Al-Quran dalam ayat 70 Surat Al-Furqan berfirman:

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِکَ یُبَدِّلُ اللَّهُ سَیِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَکَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِیمًا

Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Segera bertobat dan jangan ditunda

Menunda taubat tidak hanya akan menambah dosa, tetapi juga mengurangi kemungkinan taubat sejati. Imam Jawad berkata, 

تَأْخِیرُ التَّوْبَهِ اغْتِرَارٌ وَ طُولُ التَّسْوِیفِ حَیْرَه

Menunda taubat adalah bentuk kesombongan dan kebodohan, sedangkan memperpanjang taubat adalah bentuk kebingungan dan kekalutan.[Tuhaful Uqul,hal. 456].

Hadits ini menegaskan pentingnya memanfaatkan kesempatan untuk segera bertaubat.

Dampak dan berkah Pertaubatan

Selain membersihkan dosa-dosa masa lalu, pertobatan mendatangkan kedamaian hati dan pertumbuhan rohani bagi individu.

Allah telah berjanji dalam Al-Qur'an bahwa Dia akan menerima orang-orang yang bertaubat dan memasukkan mereka dalam rahmat-Nya.

Dalam Surat Az-Zumar ayat 53 disebutkan, 

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ 

Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Janji ilahi ini menciptakan harapan dalam hati orang-orang untuk kembali kepada Tuhan.

 

Setiap orang dipengaruhi oleh teman-temannya, dan sebagian besar nasib seseorang ditentukan oleh teman-temannya.

Di dunia ini, manusia tidak bisa hidup tanpa teman sebagai orang asing dan pengasingan, dan hidup selamanya tidak ada artinya baginya.

Banyak orang yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesejahteraan berkat dari sahabat yang baik dan penuh kasih sayang. Namun di sisi lain, banyak juga orang yang mengalami kegagalan dan kesia-siaan hanya karena bergaul dan berteman dengan orang yang tidak baik. Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk memiliki teman yang baik dan saleh?

Ada hadits yang diriwayatkan dari Nabi Islam dan keluarganya mengenai hal ini, yang telah dibahas dalam Pars Today.

Berteman dengan orang baik

Nabi Muhamamd saw bersabda:

جـالِسِ الأبْرارَ، فإنّكَ إنْ فَعَلتَ خَيرا حَمِدوكَ و إنْ أخْطَأتَ لَم يُعَنِّفوكَ (تنبيه الخواطر :ج 2،ص122) 

Duduklah bersama orang-orang baik, karena jika kamu berbuat baik, mereka akan memujimu, dan jika kamu melakukan kesalahan, mereka tidak akan menghukummu.

Teman baik

Imam Husein berkata:

مَنْ أحَبَّکَ نَهَاکَ وَمَنْ أبْغَضَکَ أغْرَاکَ (کنزالفوائد، صفحه 128)

Temanmu adalah orang yang mencegahmu berbuat dosa, dan musuhmu adalah orang yang mendorongmu berbuat dosa.

Banyak teman

Imam Hasan Askari berkata:

مَنْ کانَ الوَرَعُ سَجِیَّتَهُ وَالکَرَمُ طَبِیعَتَهُ وَالحِلْمُ خَلَّتَهُ، کَثُرَ صَدِیقُهُ. (بحار الأنوار، جلد ۷۸، صفحه ۳۷۹)

Orang yang naik akhlaknya, murah hatinya, dan penyayang, pasti banyak sahabatnya.

Semua hal buruk

Imam Ali berkata:

جِماعُ الشَّرِّ في مُقارَنةِ قَرينِ السُّوءِ (شرح غرر الحكم : ج3،ص369،ح 4774)

Segala kejahatan terdapat dalam pergaulan dengan teman yang buruk.

 

Teman yang hatinya mati

Nabi Muhammad Saw bersabda:

اِيّاكُمْ وَ مُجالَسَةَ الْمَوْتى قيلَ يا رَسُولَ اللّه ِ مَنِ الْمَوْتى؟ قالَ: كُلُّ غَنِىٍّ اَطْغاهُ غِناهُ. (تنبيه الخواطر،ص284)

Hindari duduk bersama orang yang hatinya mati. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah! Siapakah yang dimaksud? Beliau berkata: Setiap orang kaya yang kekayaannya membuatnya memberontak.

Tugas persahabatan

Imam Shadiq berkata:

مَنْ رَأى أخاهُ عَلى اَمْرٍ يَكْرَهُهُ فَلَمْ يَرُدَّهُ عَنْهُ، وَ هُوَ يَقْدِرُ عَلَيْه، فَقَدْ خانَهُ، وَ مَنْ يَجْتَنِبْ مُصادِقَةَ الاَْحْمَقَ اَوْشَكَ اَنْ يَتَخَلَّقَ بِأَخْلاقِهِ. (بحارالانوار، ج 75، ص 65)

Barangsiapa melihat temannya berbuat jahat, dan meskipun punya kemampuan tapi tidak menghentikannya, maka ia telah berkhianat kepadanya. Dan barangsiapa tidak menjauhi orang yang jahil, maka ia akan menjadi seperti dia.

Bersikap terhadap teman

Imam Ali berkata:

اِرْحَمْ اَخاكَ وَ اِنْ عَصاكَ، وَصِـلْهُ وَ اِنْ جـَفاكَ. (بحارالانوار، ج 74، ص 166)

Bersikaplah baik kepada temanmu, meskipun dia tidak mematuhimu, dan jalinlah hubungan dengannya meskipun dia mengabaikanmu.

Tiga karakteristik

Imam Ali berkata:

ثَلاثٌ یُوجِبنَ المَحَبَّةَ: حُسنُ الخُلقِ وَ حُسنُ الرِّفقِ وَ التَّواضُعُ. (غرر الحکم و درر الکلم، حدیث۴۶۸۴)

Tiga sifat yang menuntun pada persahabatan yaitu: sifat baik, kebaikan hati, dan kerendahan hati.

 

-Al-Quran, dengan pandangannya yang khusus dan penuh hormat terhadap nikmat alam milik Allah, telah memberikan nasihat kepada manusia tentang bagaimana memperlakukan alam.

Dalam Al-Quran, Allah memperkenalkan manusia sebagai "khalifah Allah" (Al-Baqarah: 30), namun posisi ini membawa tanggung jawab yang berat untuk melestarikan dan menghormati alam. Islam menawarkan seperangkat ajaran moral dengan pandangan yang mendalam dan penuh rasa hormat terhadap lingkungan, termasuk tanah, air, udara, hewan, dan tumbuhan.

Artikel Pars Today ini membahas beberapa rekomendasi berikut:

Al-Quran memandang alam sebagai kumpulan “tanda-tanda kekuasaan Allah” yang merenungkannya merupakan tanda keimanan.

 «إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَالْفُلْكِ الَّتِي تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَتَصْرِيفِ الرِّيَاحِ وَالسَّحَابِ الْمُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ» (بقره:۱۶۴).

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Tidak ada keraguan dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di lautan sebagai nikmat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dihidupkan-Nya bumi dengan air itu setelah matinya, dan Dia tebarkan di bumi itu segala macam binatang yang hidup, dan perputaran angin dan awan yang menundukkan antara langit dan bumi. Ini adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. Dalam tafsirnya terhadap ayat ini, Fakhr al-Razi menegaskan dalam "Al-Tafsir al-Kabir" (Jilid 3, hal. 123) bahwa merusak alam berarti mengabaikan tanda-tanda Allah.

Al-Quran juga memperkenalkan hewan sebagai “umat seperti manusia” sebagaimana dijelaskan dalam al-Quran surat Al-Aman ayat 38:

«وَمَا مِن دَابَّةٍ فِی الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ یَطِیرُ بِجَنَاحَیهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُکُمْ» (انعام:۳۸) 

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu.

Allamah Thabathaba'i dalam tafsirnya pada Al-Mizan (Jilid.7,hal.87) memandang ayat ini sebagai dalil bahwa hewan memiliki hak yang sama dengan manusia.

Begitu pula dalam riwayat-riwayat Nabi Suci (saw) dan para Imam (as), penghormatan terhadap alam dianggap sebagai bagian dari iman:

Hewan

Rasulullah Saw dalam sebuah hadits shahih bersabda:

«مَن قَتلَ عُصْفورا عَبَثا عَجَّ إلى اللّه ِ يَومَ القِيامَةِ مِنهُ ، يقولُ : يا رَبِّ ، إنّ فُلانا قَتلَني عَبَثا و لَم يَقتُلْني لِمَنفَعَةٍ » (كنز العمّال : ۳۹۹۷۱)

Barangsiapa yang membunuh burung pipit tanpa alasan yang benar, maka burung pipit itu akan membawanya kepada Allah pada hari kiamat, lalu ia berkata: "Ya Tuhanku!" Si fulan membunuhku tanpa alasan, dan tidak ada gunanya.(Kanzul Ummal:39971)

Imam Shadiq (as) juga berkata:

«حَقُّ الدَّابَّةِ عَلَیْکَ ... أَنْ لَا تُحَمِّلَهَا مَا لَا تُطِیقُ» (الکافی، ج۵، ص۵۶)

Hak binatang atas dirimu adalah bahwa kamu tidak boleh membebaninya dengan sesuatu di luar kemampuannya.

Pohon

Rasulullah Saw bersabda:

«مَنْ قَطَعَ سِدْرَةً صَوَّبَ اللَّهُ رَأْسَهُ فِی النَّارِ» (مسند أحمد، ج۲، ص۳۸۷)

Barangsiapa menebang pohon [sembarangan], maka Tuhan akan memasukkan kepalanya ke dalam api [neraka].

Dalam riwayat lain, Rasullah Saw menganjurkan bercocok tanam dan menanam pohon, bahkan pada malam menjelang Hari Kiamat:

«إِذَا قَامَتِ السَّاعَةُ وَفِی یَدِ أَحَدِکُمْ فَسِیلَةٌ فَلْیَغْرِسْهَا» (مسند أحمد، ج۳، ص۱۹۱)

Jika datang kiamat, sedangkan salah seorang di antara kalian memiliki sebatang pohon di tangannya, maka hendaklah ia menanamnya.

Air

Fiqh menjelaskan bahwa membuang-buang air, bahkan saat berwudhu sekalipun dilarang.

Imam Ali dalam suratnya kepada Malik Ashtar, mengecam pemborosan air dan berkata:

«...وَلْیَکُنْ بِالْمَاءِ غَیْرَ مُسْرِفٍ» (نهج البلاغه، نامهٔ ۵۳).

". ...dan janganlah menghambur-hamburkan air".

Para ulama besar Islam juga menekankan penghormatan terhadap alam dalam fatwa-fatwa mereka:

- Syekh Mufid berpendapat bahwa membunuh binatang tanpa alasan adalah haram dalam Al-Maqana'ah (hal. 234).

- Ibnu Taimiyyah dalam "Majmu' al-Fatawa" (Jilid 2, hal. 457) berkata,"Perusakan pohon dan pencemaran air merupakan penindasan terhadap hak-hak publik".

- Sahib Jawahir dalam Jawahir al-Kalam (Jilid.21, hal. 63) menekankan perlunya menghormati hak-hak hewan dalam penyembelihan agama.

Berdasarkan penjelasan ayat-ayat Al-Qur'an, hadis, dan fiqh, Islam menekankan "tugas utama" terhadap alam dan mengambil pendekatan preventif terhadap krisis lingkungan.

Dari sudut pandang Islam, lingkungan hidup merupakan “amanah Tuhan” dan merusaknya merupakan pengkhianatan terhadap amanah Tuhan. Oleh karena itu, ajaran Islam meemandang penghormatan terhadap alam bukan pilihan, tetapi kewajiban agama. Saat ini, konsep seperti "himi" (kawasan yang dilindungi dalam Islam) dan "haqq al-ma'a" (hak untuk akses yang adil terhadap air) dapat menginspirasi hukum modern.

 

Ayatullah Reshad menyinggung kedudukan penting shalat dalam Islam, dengan mengatakan,"Shalat dalam sistem agama Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah mendalam yang terwujud dalam gaya hidup Islami".

Tehran, Pars Today- Ayatullah Reshad dalam kuliah Akhlak ke-11 yang diselenggarakan di Madrasah Imam Reza yang dihadiri para ulama, profesor, mahasiswa, dan cendekiawan membahas tentang adab shalat dan ciri-ciri orang yang beribadah dengan benar.

Dalam pertemuan ini, yang disertai dengan ceramah umum dan diskusi yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan pemuda, Ayatullah Reshad menjelaskan rahasia Shalat yang menakjubkan dan pengaruhnya yang mendalam pada kehidupan orang-orang beriman.

Terkait kedudukan shalat dalam Islam, Ayatullah Reshad menegaskan,"Shalat dalam sistem keagamaan Islam memiliki tujuan transenden dan hikmah yang mendalam, yang terwujud dalam gaya hidup Islami".

Merujuk pada surat Al-Baqarah ayat 45, Ayatullah Reshad mengungkapkan,“Dan mintalah pertolongan kepada-Nya dengan kesabaran dan shalat; sesungguhnya shalat itu adalah suatu perkara besar, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.”

"Shalat adalah sayap terbang di kerajaan semesta bagi orang-orang yang khusyuk, dan ibadah ini menjadi ringan dan manis hanya bagi orang-orang yang khusuk," ujarnya menjelaskan makna ayat tersebut.

Ia pun merujuk pada riwayat-riwayat dari para Imam Maksum dan menambahkan,"Amirul Mukminin Ali (as) begitu khusuk dalam shalatnya, sehingga ia tidak menyadari anak panah telah tercabut dari kakinya yang diberkahi ketika ia sedang shalat."

Selain itu, pada malam Tasu’a, Imam Husein berkata,“Sesungguhnya aku adalah orang yang paling mencintai shalat,”.

Hal ini menunjukkan betapa besarnya kecintaan Ahlul Bait terhadap kewajiban suci ini.

Sebagai penutup, Ayatullah Reshad menyebut Shalat sebagai "lautan pertumbuhan spiritual yang tak terbatas" dan menyatakan, "Rahasia shalat dalam Al-Quran dan riwayat-riwayatnya sangat menakjubkan bukan hanya dari segi kuantitas, tetapi juga dari segi kedalaman dampaknya terhadap jiwa dan ruh manusia".

Rabu, 30 April 2025 07:26

Mengapa Islam Melarang Menggunjing?

 

Mengunjing atau Ghibah adalah membicarakan atau menyampaikan perkataan seseorang kepada orang lain dengan tujuan mengganggu hubungan persahabatan mereka.

Ghibah termasuk kejahatan moral dalam bentuk menjelek-jelekkan orang, memfitnah, dan iri hati.

Artikel Pars Today kali ini akan membahas hadits dari Nabi Muhammad Saw dan Ahlul Baitnya tentang larangan mengghibah orang lain.

1. Penghibah termasuk orang yang jahat 

Rasulullah Saw bersabda:

الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِیمَهِ الْمُفَرِّقُونَ بَیْنَ الْأَحِبَّهِ الْبَاغُونَ‏ لِلْبِرَاءِ الْمَعَایِبَ‏. (کافی، ج ۲، ص ۳۶)

Orang yang banyak mengghibah akan menimbulkan keretakan di antara teman-teman dan akan mencari-cari kesalahan orang yang baik dan tidak bersalah.

2. Penyampai pesan terburuk

Imam Ali bin Abi Thalib berkata:

النَّمِیمَهُ شَرُّ رِوَایَهٍ. (عیون الحکم، ص ۵۱)

Ghibah termasuk pesan yang disampaikan dengan cara yang terburuk.

3.Tidak akan masuk surga

Imam Baqir berkata:

الْجَنَّهُ مُحَرَّمَهٌ عَلَى المُغتَابِینَ وَ المَشَّائینَ بِالنَّمِیمَهِ. (محجه البیضاء، ج ۵، ص ۲۷۶)

Surga diharamkan bagi orang-orang yang suka menggunjing dan ghibah.

4. Membahayakan kehidupan sosial 

Imam Shadiq berkata:

إِنَّ مِنْ أَکْبَرِ السِّحْرِ النَّمِیمَهَ یُفَرَّقُ بِهَا بَیْنَ الْمُتَحَابَّیْنِ وَ یُجْلَبُ الْعَدَاوَهُ عَلَى الْمُتَصَافِیَیْنِ وَ یُسْفَکُ بِهَا الدِّمَاءُ وَ یُهْدَمُ بِهَا الدُّورُ وَ یُکْشَفُ بِهَا السُّتُورُ وَ النَّمَّامُ أَشَرُّ مَنْ وَطِئَ عَلَى الْأَرْضِ بِقَدَمٍ. (بحار الأنوار، ج ۶۰)

Ghibah adalah salah satu bentuk sihir yang paling hebat. Ia memisahkan teman, menciptakan permusuhan di antara rekan dekat, menumpahkan darah, menghancurkan rumah tangga, dan merobek tirai. Seorang tukang ghibah adalah orang terburuk di muka bumi.

5. Hukuman berat

Nabi Muhammad Saw bersabda:

مَنْ مَشَى فِی نَمِیمَهٍ بَیْنَ اثْنَیْنِ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَیْهِ فِی قَبْرِهِ نَاراً تُحْرِقُهُ إِلَى یَوْمِ الْقِیَامَهِ. (وسائل الشیعه، ج ۱۲، ص ۳۰۸)

Barangsiapa yang menggunjing antara dua orang, maka Allah akan menjadikan api di dalam kuburnya menyala-nyala, yang akan membakarnya sampai hari kiamat.

6. Waspadalah terhadap penggunjing

Imam Shadiq berkata:

ثَلَاثَهٌ تُزْرِی بِالْمَرْءِ: الْحَسَدُ وَ النَّمِیمَهُ وَ الطَّیْشُ... احْذَرْ مِنَ النَّاسِ ثَلَاثَهً: الْخَائِنَ وَ الظَّلُومَ وَ النَّمَّامَ؛ لِأَنَّ مَنْ خَانَ‏ لَکَ خَانَکَ وَ مَنْ ظَلَمَ لَکَ سَیَظْلِمُکَ وَ مَنْ نَمَّ إِلَیْکَ سَیَنُمُّ عَلَیْکَ. (تحف العقول، ص ۳۱۵)

Tiga sifat yang dapat merendahkan harkat dan martabat seseorang: dengki, suka m,enggunjing, dan kurang berpikir (kebodohan). Waspadalah terhadap tiga kelompok manusia: pengkhianat, penindas, dan tukang gunjing. Sebab setiap pengkhianat, sekalipun ia bekerja untuk keuntunganmu, pada akhirnya akan mengkhianatimu juga. Demikian pula halnya dengan si penindas dan tukang ghibah, yang meskipun suatu kali ia bertindak demi keuntunganmu dan membicarakanmu, pada akhirnya ia akan terus menindasmu dan menyampaikan keburukanmu kepada orang lain.

7. Kebiasaan menggunjing

Imam Hassan berkata:

مَنْ نَمَّ إِلَیْکَ نَمَّ عَلَیْکَ. (بحار الأنوار، ج ۷۲، ص ۲۷۰)

Barangsiapa yang membicarakan [keburukan] orang lain kepadamu, maka ia akan menyampaikan mengenai dirimu kepada orang lain.

 

Di tengah krisis Gaza dan ancaman pengusiran warga Palestina, alih-alih bersatu, Mahmoud Abbas semakin kehilangan kesempatan untuk memainkan peran sebagai pemimpin yang layak dengan mengutuk Hamas dan menyangkal perannya dalam perpecahan nasional Palestina.

Menurut Pars Today, situs web berita dan analisis Middle East Eye dalam sebuah artikel menulis, "Menghadapi bencana Gaza, Mahmoud Abbas, Kepala Otoritas Palestina, mengutuk Hamas dan menyangkal tanggung jawabnya atas perpecahan nasional, alih-alih menyajikan prakarsa untuk persatuan nasional."

Abbas menolak hasil pemilu 2006, yang dimenangkan Hamas di bawah pengawasan internasional, dan memicu pemisahan Gaza dan Tepi Barat. Pembagian ini telah membagi Palestina menjadi tiga bagian teritorial.

Jajak pendapat September 2024 oleh Pusat Penelitian Palestina menunjukkan bahwa hanya 6 persen warga Palestina yang akan memilih Mahmoud Abbas. Boikot pidato Abbas oleh kelompok-kelompok seperti Front Rakyat Untuk Pembebasan Palestina dan Inisiatif Nasional juga menunjukkan besarnya perpecahan.

Abbas belum mengajukan rencana apa pun untuk rekonsiliasi nasional dalam 20 tahun terakhir.

Rezim Zionis memajukan proyek aneksasi dengan memperluas permukiman, menggusur ratusan warga Palestina pada tahun 2022,yang menewaskan 150 orang di Tepi Barat. Namun, Abbas gagal menghadapi kekerasan pemukim Zionis, meskipun ada koordinasi keamanan dengan Tel Aviv. Seruannya agar Hamas menyerahkan Gaza kepada organisasi tersebut dilakukan ketika rezim Zionis melanggar perjanjian gencatan senjata di Gaza.

Palestina membutuhkan kepemimpinan yang mempersatukan dalam menghadapi ancaman pengusiran dan kejahatan Zionis. Namun dengan menebar perpecahan, Abbas justru melemahkan Palestina di hadapan musuh bersama.

 

Prancis telah melarang pertunjukan boneka atau warna merah pada protes pro-Palestina.

Tehran, Pars Today- Di Prancis saat ini dilarang memajang warna merah atau boneka yang mewakili anak-anak Palestina pada demonstrasi yang mendukung Gaza, tempat rezim Israel telah melakukan genosida sejak Oktober 2023.

Pemerintah Prancis telah memberi tahu penyelenggara pawai pro-Palestina bahwa mereka tidak lagi diizinkan memajang boneka atau warna merah.

Pada pawai dukungan Gaza yang diadakan di Paris pekan ini, jumlah petugas polisi meningkat dibandingkan pekan-pekan sebelumnya, dan boneka, warna merah, dan pakaian tradisional Palestina dilarang.

Olivia Zemor, Direktur Institut Eropa-Palestina terkait hal ini mengatakan,"Pemerintah Prancis memberi tahu bahwa kami tidak diizinkan untuk menunjukkan kondisi ibu, anak, dan tahanan Palestina, dan mereka berkata: Ini mengejutkan, membicarakan tentang anak-anak yang meninggal di pelukan ibu mereka sungguh menyedihkan."

Seorang pengunjuk rasa pro-Palestina juga menyesalkan kontradiksi tersebut, dengan mengatakan, "Demonstrasi tersebut mengejutkan pemerintah, sedangkan pembantaian anak-anak di Gaza tidak mengejutkan."

Setiap pekan, demonstrasi untuk mendukung Gaza diadakan di salah satu daerah di Paris, ibu kota Prancis.

Menurut data terbaru Kementerian Kesehatan Gaza, sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023, rezim Israel telah membunuh lebih dari 51.305 warga Palestina dan melukai 117.096 lainnya.