کمالوندی
Jenderal Zionis: Situasi Tepi Barat Mirip Hari Terakhir Intifada tahun 1987
Jenderal Rezim Zionis dari Unit Pasukan Cadangan mengatakan, situasi Tepi Barat saat ini sangat mirip dengan hari-hari terakhir Intifada Pertama tahun 1987.
Jenderal sekaligus akademisi Rezim Zionis, Michael Millstein, Minggu (11/12/2022) memperingatkan Dinas Keamanan Internal Israel terkait berlanjutnya pertempuran bersenjata dengan orang-orang Palestina.
Ia menuturkan, "Banyak orang Israel pada masa Intifada Pertama mengklaim kemarahan dan pembangkangan warga Palestina akan segera mereda, akan tetapi dugaan itu meleset, dan pertempuran meluas ke Tepi Barat dan Baitul Maqdis hanya dalam beberapa hari, dan terus berlanjut hingga Perjanjian Oslo."
Millstein menambahkan, "Intifada Pertama adalah pertempuran pertama di dalam wilayah Palestina, di masa itu biasanya pertempuran dilancarkan kelompok Palestina di luar wilayahnya, namun kali ini penduduk Palestina terjun ke medan tempur dalam persatuan yang begitu solid."
"Kondisi saat ini setelah berlalu 25 tahun bisa berbahaya bagi Zionis, terutama perlawanan kali ini tidak sebatas menggunakan batu, tapi senjata api, dan jika Intifada Pertama menghasilkan terbentuknya Otorita Ramallah, maka kali ini perubahan yang diciptakannya akan lebih asasi," pungkasnya.
Ratusan Ribu Zionis Terima Pesan Ancaman di Ponselnya
Surat kabar Rezim Zionis mengabarkan, ratusan ribu Zionis mendapat pesan ancaman di ponselnya dari sebuah kelompok asal Maroko, terkait lawatan ke negara-negara Arab.
Yedioth Ahronoth, Sabtu (10/12/2022) melaporkan, ratusan ribu warga Israel mendapat pesan ancaman di ponselnya terkait kunjungan ke negara-negara Arab.
"Pesan-pesan pendek yang diperoleh dari sebuah kelompok asal Maroko itu memperingatkan lawatan warga Israel ke negara-negara Arab," imbuhnya.
Pesan-pesan ancaman itu juga memuat link media sosial Intagram milik kelompok bernama Atlas, dan alamat sebuah situs fiktif yang penuh slogan-slogan dukungan terhadap rakyat Palestina, dan perlawanan terhadap Rezim Zionis.
Meskipun pejabat Rezim Zionis selalu mengklaim bahwa para pemimpin negara-negara Arab mendukung normalisasi, namun rakyat negara-negara Arab justru mengecam dan mengumumkan penolakan atas Rezim Zionis.
Berkaca dari pengalaman Piala Dunia 2022 Qatar, media-media Rezim Zionis mengakui tingginya tingkat kebencian terhadap Israel di Dunia Arab yang begitu terlihat selama pertandingan Piala Dunia berlangsung di Qatar.
Menurut pengakuan mereka, masyarakat di gang dan jalan-jalan kota menunjukkan kebencian mereka terhadap Israel.
Media Israel: Ribuan Senjata Masuk ke Tepi Barat dari Suriah dan Irak
Di tengah ketidakmampuan Rezim Zionis meredam aksi perlawanan di Tepi Barat, surat kabar Israel mengklaim ribuan senjata diselundupkan ke Tepi Barat, Palestina, dari Suriah dan Irak.
Yedioth Ahronoth, Sabtu (10/12/2022) melaporkan, senjata-senjata yang diselundupkan dari Suriah dan Irak itu disalurkan ke desa-desa dan kota di Tepi Barat, sehingga hampir tidak ada satu pun warga Palestina yang tak memiliki senjata.
Seorang pejabat Zionis kepada Yedioth Ahronoth mengatakan, "Kami memiliki sebuah pasukan gabungan polisi dan tentara Israel, untuk melakukan koordinasi menangani masalah ini. Sebagian besar senjata yang kami sita buatan Amerika Serikat, dari pangkalan-pangkalan militer yang sudah dikosongkan di Irak, dan dicuri lalu dibawah ke Tepi Barat."
Menurutnya masalah ini sulit untuk ditangani, akan tetapi penyelundupan senjata ke Tepi Barat dapat diperlambat dengan cara menutup perbatasan.
Sekitar satu tahun terakhir, berbeda dengan sebelumnya, Tepi Barat setiap hari menyaksikan bentrokan dan kontak senjata antara warga Palestina dengan militer serta pemukim Zionis.
Menurut situs Israel, Walla, awal tahun 2022 di tengah banyaknya ancaman, karena lemahnya Otorita Ramallah dan menurunnya aktivitas pasukan Israel, dikarenakan pembatasan-pembatasan Corona, masuknya senjata ke Tepi Barat mengalami peningkatan signifikan.
Iran Produksi Dua Kapal Tanker Multiguna 800 Ton
Iran memulai pembangunan dua kapal tanker multiguna berbobot 800 ton untuk melayani kapal-kapal armada pelayaran nasional Republik Islam Iran dengan melibatkan dua perusahaan nasional.
Republik Islam Iran secara resmi membuat dua kapal tanker miltiguna dengan berat 800 ton untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas pabrikan dalam negeri dengan investasi senilai tujuh juta euro.
Kedua kapal tanker ini akan sipa digunakan dalam 18 hingga 20 bulan ke depan untuk melayani kapal armada pelayaran nasional Republik Islam Iran.
Berdasarkan kontrak yang ditandatangani hari Sabtu (10/12/2022) antara Arundan Shipbuilding Company dengan Qeshm Maritime Services and Shipping Engineering Company, dua kapal tanker seberat 800 ton akan digunakan untuk mengangkut solar, air, dan kebutuhan barang lainnya.
Pembangunan kapal-kapal ini akan dilakukan berdasarkan kebutuhan armada pelayaran nasional Republik Islam Iran
Amirabdollahian: Integritas Teritorial Iran, Tidak Bisa Diganggu Gugat !
Menteri Luar Negeri Iran menekankan bahwa Republik Islam tidak akan kompromi dengan pihak mana pun dalam masalah integritas teritorial negaranya.
Menlu Iran, Hossein Amirabdollahian di akun Twitternya pada Sabtu (10/12/2022) malam menanggapi pernyataan bersama Cina dan Dewan Kerja Sama Teluk Persia mengenai isu Iran.
Pada pernyataan bersama yang dikeluarkan Presiden Cina dan para pemimpin negara Arab di Riyadh disinggung tiga pulau Bomousa, Tunb Kecil dan Tunb Besar yang diklaim sebagai bagian dari wilayah salah satu negara Arab di pesisir Teluk Persia.
Menlu Iran mengatakan, "Tiga pulau; Bomuosa, Tunb Kecil dan Tunb Besar yang berada di Teluk Persia adalah bagian tak terpisahkan dari teritorial Iran dan, selamanya akan menjadi milik negara ini,".
Para pemimpin negara-negara Teluk Persia dan Cina menyerukan solusi damai untuk masalah tiga pulau antara Iran dan UEA dalam pernyataan bersama mereka. Padahal ketiga pulau tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dari wilayah Iran.
Sebelumnya, Presiden Cina, Xi Jinping bersama pejabat tinggi Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bersama yang meminta Iran tidak mencampuri urusan internal negara lain.
Selain itu, mereka juga menekankan supaya Iran menghormati prinsip hubungan bertetangga yang baik.
Cina dan Arab Saudi dalam pernyataan bersama di Riyadh menyerukan kerja sama Iran dengan Badan Energi Atom Internasional untuk memastikan program nuklirnya bertujuan damai.
Mengenal Upgrade Sistem Anti-Udara Bavar 373
Di perang modern, sistem pertahanan udara memainkan peran vital untuk melawan ancaman udara serta mencegah musuh menguasai medan perang.
Seiring dengan meningkatnya esensi dan ragam ancaman udara seperti berbagai jenis pesawat tempur, rudal balistik, rudal cruise dan drone, maka urgensi memiliki berbagai sistem anti-udara di berbagai jarak kian nyata. Apalagi keberadaan sistem pertahanan udara jarak jauh untuk melawan ancaman dari jarak jauh adalah hal yang sangat urgen mengingat pengalaman perang pertahanan suci dan juga berbagai perang terbaru seperti perang Ukraina.
Sementara itu, Republik Islam Iran meski mendapat sanksi senjata, tapi dengan mengandalkan kemampuan dan para teknisi dalam negeri, berhasil meraih kemajuan menakjubkan di bidang ini. Salah satunya adalah sistem pertahanan udara Bavar 373. Negara-negara maju dunia telah meniti jalan panjang untuk meraih prestasi di bidang sistem pertahanan udara jarak jauh, sementara Iran selama satu dekade berhasil mencapai teknolgi, sains dan pengalaman di bidang ini dan mampu membuat sistem Bavar 373.
Bavar 373 adalah sistem pertahanan udara bergerak jarak jauh buatan dalam negeri yang dikembangkan setelah Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang melarang penjualan senjata canggih ke Republik Islam, yang pada gilirannya menangguhkan pembelian S-300 Rusia oleh Iran.
Tindakan jaringan pertahanan udara terintegrasi Iran dalam beberapa tahun terakhir dalam mendeteksi, mengendalikan, dan akhirnya menghancurkan pesawat penyerang, termasuk UAV Hermes, milik rezim Israel dan drone Global Hawk AS di zona udara Iran, telah membuktikan kemampuan dan otoritas pertahanan udara Iran ke dunia.
Ini telah dicapai sementara negara kita berada di bawah sanksi paling berat selama lebih dari 40 tahun, terutama di bidang militer, namun demikian, dengan langkah-langkah yang diambil oleh para pejabat di bidang ini, hari ini Iran adalah salah satu kekuatan teratas di dunia, di bidang pertahanan udara.
Mengenai alasan pertumbuhan dan otoritas jaringan pertahanan udara Iran untuk menanggapi ancaman, Brigadir Jenderal Khoshghalb dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Sabtu mengatakan: "Pasukan pertahanan udara miltier telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam hal kuantitas dan kualitas dalam berbagai dimensi dan di daerah yang berbeda dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir."
Pertumbuhan dan promosi ini, terutama dalam kemampuan tempur dan kesiapan operasional dan tempur, sangat cepat dan mengesankan, catat jenderal tertinggi itu.
"Tenaga kerja dan peralatan adalah dua komponen penting dan berpengaruh dalam kesiapan operasional dan tempur pertahanan udara, dan di kedua bidang prediksi, perencanaan, dan pandangan ke depan, ada dalam agenda angkatan pertahanan udara angkatan darat."
Seperti yang ditekankan oleh pejabat tersebut, dalam kedua komponen ini, perencanaan kuantitatif dan kualitatif serta adanya rencana khusus telah mengarahkan pertahanan udara untuk mencapai perkembangan yang diinginkan, berkelanjutan, dan berkembang dengan pertumbuhan yang seimbang dan ilmiah.
Khoshgalb melanjutkan dengan mengatakan: "Di bidang peralatan dalam dimensi kuantitatif dan kualitatif, terutama selama setahun terakhir, kami telah menyaksikan lonjakan yang logis dan dapat diterima dalam meningkatkan kemampuan tempur bahwa peralatan baru telah memasuki siklus operasional kekuatan dengan teknologi yang baru."
“Di area misi, kami menggunakan berbagai peralatan dan sistem, termasuk deteksi, pengintaian, pertempuran, intelijen, drone, dunia maya, dan dengan teknologi terbaru di dunia dan di atas teknologi canggih,” kata jenderal tertinggi itu.
Pertahanan udara memiliki situasi yang menguntungkan dalam keragaman dan keragaman peralatan yang berorientasi pada dampak, ia menekankan, "Penggunaan peralatan secara gabungan dan hibrid dalam perencanaan operasional dan teknis adalah agenda kekuatan, yang semuanya untuk meningkatkan kemampuan kami, dan menciptakan suasana ambiguitas dan kebingungan dalam perhitungan strategis, operasional dan taktis musuh."
Wakil Kepala Pertahanan Udara Angkatan Darat untuk Operasi juga merujuk pada pembukaan model baru sistem Bavar 373 dan menganggapnya jauh lebih maju daripada sistem kelasnya sendiri.
"Sistem Bavar 373 adalah salah satu sistem strategis, yaitu efek strategisnya jauh lebih besar daripada efek taktisnya, karena kedalaman penemuan, kedalaman konflik dan konflik dengan beberapa target serta keterpencilannya penting."
Saat ini, sistem Bavar 373 memiliki kehadiran yang berarti di salah satu proyek sensitif dan vital Iran. Berita yang sangat baik tentang model Bavar 373 berikutnya akan segera diterbitkan oleh pejabat tinggi Angkatan Darat Republik Islam Iran, kata komandan itu.
Upgrade ke sistem buatan dalam negeri sebanding dengan ancaman dan Iran telah menguji sistem tersebut pada jangkauan baru, kata Komandan Pasukan Pertahanan Udara Angkatan Darat Iran Alireza Sabahi-Fard di sebuah akademi militer di ibukota Tehran.
Pada Agustus 2019, Iran meluncurkan sistem pertahanan bergerak yang dirancang dan diproduksi di dalam negeri dengan jangkauan operasional 200 km untuk mencegat target musuh yang masuk.
"Kami memantau musuh di pangkalan mereka. Jangkauan radar kami ribuan kilometer," kata komandan Iran itu seperti dikutip Tasnim. Dia menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Iran berada pada tingkat kekuatan pencegahan tertinggi.
Sistem rudal memiliki dua radar deteksi dan keterlibatan yang dapat menahan peperangan elektronik dan bom elektromagnetik. Selain itu, radar mampu mendeteksi rudal antiradiasi yang digunakan untuk menghadapi pertahanan udara.
Sistem pertahanan udara jarak jauh mampu mendeteksi hingga 100 target, melacak 60 target, dan melibatkan enam target secara bersamaan.
Fitur yang membedakan Bavar-373 adalah sistem peluncuran vertikalnya dengan peluncur persegi, kebanyakan digunakan untuk pertahanan udara di kapal perang.
Bavar-373 menggunakan radar pengendali tembakan jarak jauh, yang diberi nama Me'raj-4.
Sistem pertahanan udara menggunakan tiga jenis rudal yang berbeda untuk mencapai sasaran di berbagai ketinggian.
Bavar-373
Fitur Utama Upgrade Bavar 373
Sistem Bavar 373 memiliki beberapa bagian utama di antaranya; pusat komando dan kontrol tembakan, radar pelacakan target, radar deteksi dan identifikasi target dan peluncur. Juga, satu batalion dari Sistem Bavar 373 meliputi; radar Miraj 4, radar pendeteksi, radar pelacak, 6 bola api ganda, pos komando dan perangkat generator. Rudal Sayad 2, 3, 4 dan 4B adalah rudal yang digunakan dalam sistem ini dan dapat mencapai target yang ditentukan di ketinggian 32 km dan jangkauan 306 km untuk dihancurkan. Radar pengontrol tembakan bertahap dari Meraj إشرشق 373 digunakan untuk memandu rudal sistem ini menuju target.
Radar yang dioptimalkan dari sistem ini dapat secara bersamaan mendeteksi 300 target pada jarak lebih dari 450 km, dan jangkauan radar pelacakan sistem ini telah ditingkatkan menjadi 405 km. Keunggulan sistem Bavar 373 dibandingkan rekan asingnya adalah mampu mencegat 100 target pada jarak 405 kilometer. Sementara sistem S300 Rusia hanya mampu mencegat 12 target pada jarak kurang dari 200 km, dan sistem S400 juga mampu mencegat 36 target. Fitur lain dari sistem ini adalah kemampuannya untuk menargetkan 9 target secara bersamaan.
Namun, sistem S-300 dan sistem Patriot Amerika masing-masing mampu menargetkan 6 dan satu target. Hal lain dalam kemampuan sistem ini yang dapat disebutkan adalah bahwa sistem ini dapat secara efektif menangani semua jenis rudal jelajah dan helikopter. Sistem ini juga mampu beroperasi di lingkungan yang terkontaminasi bahan kimia, radiasi radioaktif, dan lingkungan yang terkontaminasi zat mikroba.
Fitur lain dari sistem Bavar 373 yang ditingkatkan adalah kemampuan untuk terhubung ke jaringan, menerima informasi, dan menganalisa informasi di jaringan Fitur penting lainnya dari sistem Bavar 373 adalah sistem Thrust Vector Control (TVC). Dengan cara ini, setelah menembak secara vertikal, rudal Sayyad mengubah jalurnya menuju target dan berubah dari vertikal ke horizontal. Kemudian mereka bergerak menuju tujuan.
Kemajuan Republik Islam Iran dalam Perspektif Ayatullah Khamenei
Tanggal 25 November adalah salah satu lembaran emas sejarah Iran, di mana orang-orang yang mencari Allah dan jujur menjadi sasaran ujian berat.
Orang-orang pemberani di Isfahan, kota budaya dan seni Iran, mempersembahkan hampir dua puluh tiga ribu syahid kepada Revolusi Islam selama tahun-tahun Pertahanan Suci, tetapi hari kedua puluh lima Aban 1361 HS adalah hari yang tak terlupakan. Pada hari ini, jenazah 360 pemuda Isfahan yang semuanya syahid dalam operasi yang disebut "Operasi Muharam" diiringi dan dibawa di atas pundak masyarakat Isfahan, dan hanya beberapa hari kemudian, 250 syahid lainnya yang syahid di operasi yang sama dimakamkan di Isfahan, mereka dimakamkan di kota yang sama.
Dalam kata-kata Pemimpin Besar Revolusi Islam, Jika di suatu tempat di dunia, suatu hari, 360 pemuda berlumuran darah dibawa ke antara orang-orang dan dikuburkan, kota itu akan lumpuh pada hari itu, kota itu akan runtuh, tetapi Isfahan tidak lumpuh. Dalam berita kami dan laporan kami yang sudah pasti bahwa pada malam itu, sejumlah besar anak muda, dan di hari-hari berikutnya, bahkan lebih banyak lagi yang maju ke depan medan tempur. Pada malam yang sama, sebuah kafilah besar yang mendukung para syuhada meninggalkan Isfahan.
Pertemuan warga Isfahan dengan Ayatullah Khamenei
Ayatullah Khamenei menyebut Isfahan sebagai kota ilmu dan iman serta pendidik ulama, kota seni dan warisan seni yang berharga, dan salah satu kota revolusioner terbaik dan mengingatkan bahwa dalam Pertahanan Suci orang-orang pemberani terkenal seperti Shahid Kharazi dan Shahid Kazemi, dua pasukan penerobos mengelola kota ini. Menurutnya, Orang-orang Isfahan benar-benar pantas kami tidak tahu siang dan malam untuk melayani mereka.
Pemimpin Besar Revolusi Islam, dalam menjelaskan alasan tantangan arogansi dengan Republik Islam, menunjuk pada pemikiran demokrasi liberal, di mana dengan landasa ini, Barat melakukan penjarahan sumber daya negara-negara di dunia selama tiga abad hingga Eropa yang miskin menjadi kaya dengan mengorbankan banyak negara-negara kaya. Mereka mengatakan, kebebasan dan demokrasi, kebebasan dan rakyat. Dengan berbagai istilah ini, mereka menaklukkan negara-negara. Namun mereka melakukan semua yang mereka bisa melawan kebebasan dan rakyat setiap negara.
Rahbar mengutip negara Afghanistan sebagai contoh yang dekat dan jelas, di mana Amerika menyerang negara ini dengan dalih pemerintah negara ini tidak demokratis. Namun setelah 20 tahun kejahatan dan penjarahan, pemerintah yang sama yang telah mereka lawan berkuasa dan mereka pergi dengan aib.
Ayatullah Khamenei menambahkan, “Selama tiga ratus tahun, pertama Eropa, kemudian Amerika, bergerak dengan logika demokrasi liberal. Sekarang, jika ada pemerintah dan satu sistem di dunia yang menolak logika demokrasi liberal dan memberikan identitas kepada rakyat negaranya dengan logika nyata, menghidupkan mereka, menyadarkan mereka, memperkuat mereka dan berdiri menghadapi demokrasi liberal , ini membatalkan logika demokrasi liberal. Dan ini adalah Republik Islam. Demokrasi liberal didirikan di atas negasi agama, dan Republik Islam didirikan di atas agama. Mereka mengaku sebagai rakyat, dan Republik Islam secara harfiah adalah sistem rakyat."
Pemimpin Besar Revolusi Islam menekankan bahwa kemajuan Republik Islam dan pengakuan para analis tentang kemakmuran Iran tidak dapat diterima oleh Barat, dan oleh karena itu, “Tantangan mendasar bagi kita di negara saat ini adalah tantangan kemajuan dan stagnasi. Atau katakanlah tantangan kemajuan dan keterbelakangan. Karena berhenti berarti mundur, dan siapa pun yang berhenti sebenarnya akan mundur. Karena dunia bergerak maju, jika Anda diam, Anda akan tertinggal. Masalahnya adalah kami maju, kami mencari kemajuan, mereka ingin ini tidak terjadi. Semua kekuatan dunia yang angkuh, terutama Amerika dan Eropa, serakah, gelisah, kesal di depan kemajuan Republik Islam ini, sehingga mereka memasuki lapangan dan melakukan segala yang mereka bisa. Tentu saja, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka belum bisa sampai sekarang, dan mereka juga tidak akan bisa setelah ini."
Pertemuan warga Isfahan dengan Ayatullah Khamenei
Rahbar Islam menyebut AS sebagai garis depan kampanye melawan sistem Islam dan berkata, Selama bertahun-tahun setelah kemenangan Revolusi Islam, semua presiden Amerika Serikat, termasuk Carter, Clinton, dan Obama yang berasal dari Demokrat, dan Reagan, Bush, dan orang yang otaknya agak masalah Republikan, hingga presiden yang tidak punya kesadaran dan indera yang ingin menyelamatkan rakyat Iran, semua orang berdiri di depan Republik Islam Iran dan mendapat bantuan dari semua orang yang mereka bisa, termasuk rezim Zionis dan beberapa negara di kawasan, sekalipun demikian, kami mengalami kemajuan dan bergerak ke depan. Berbagai kemajuan ini mengokohkan sistem dan memberinya kekuatan.
Ayatullah Khamenei melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan, "Bagaimana kita bisa maju?" Mereka mengatakan bahwa kemajuan membutuhkan banyak alat, tetapi alat yang paling penting untuk kemajuan adalah harapan. Rahbar menambahkan, "Harapan adalah alat yang paling penting untuk kemajuan, dan musuh terfokus pada hal ini. Musuh menggunakan semua kekuatannya untuk menimbulkan keputusasaan, untuk menimbulkan kebuntuan. Bahkan seorang anak muda yang tidak akrab dengan masalah dunia, terkadang Anda melihat dia terpengaruh, dia juga kecewa. Ketika dia kecewa, dia tidak bekerja. "Kemajuan membutuhkan harapan"."
Rahbar menyinggung beberapa contoh kemajuan dan pergerakan maju dalam beberapa minggu terakhir dan berkata, Ilmuwan Iran telah mencapai metode baru untuk mengobati leukemia, membumikan salah satu peralatan ekstraksi minyak dan gas, pembukaan jalur kereta api di bagian Sistan dan Baluchistan, yang merupakan bagian penting dari perkeretaapian Utara-Selatan, membuka beberapa pabrik, mendirikan kilang lepas pantai pertama, mengoperasikan 6 pembangkit listrik, membuka salah satu teleskop terbesar di dunia, meluncurkan roket pembawa satelit dan meluncurkan rudal baru. Semua ini contoh gerakan maju negara pada saat musuh berusaha mencegah gerakan ini dengan beberapa gangguan.
Menurut Rahbar, “Tindakan-tindakan ini penting karena merupakan tanda gerakan dalam masyarakat. Berarti masyarakat tidak stagnan, bergerak, dan maju. Sangat penting bahwa masyarakat maju dan bergerak. Pemuda Iran hidup dan termotivasi, bahkan di hari-hari ketika musuh menebar kejahatannya."
Mempertimbangkan kerusuhan beberapa minggu terakhir di Iran, di bagian lain pidatonya, Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan bahwa tujuan utama dari mereka yang melakukan kerusuhan adalah untuk membawa rakyat ke medan, tetapi karena mereka gagal membawa orang-orang ke medan, mereka melakukan kejahatan agar mereka bisa membuat letih para pejabat. Cara pandang ini menurut Rahbar adalah salah karena kejahatan ini membuat orang semakin tidak suka dan membenci mereka. Meskipun insiden, kejahatan, dan perusakan seperti itu menimbulkan masalah bagi orang-orang dan bisnis, tetapi orang-orang di belakang dan di balik layar dari kejahatan ini jauh lebih rendah daripada yang dapat merusak sistem.
Rahbar menekankan, “Tanpa ragu, kejahatan ini akan dibersihkan. Pada waktu itu, bangsa Iran akan terus maju di lapangan dengan lebih kuat dan semangat yang lebih segar."
Ayatullah Al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam
Dalam hal ini, Ayatullah Khamenei menunjuk pada perang Ahzab di masa awal Islam dan perang yang dipaksakan oleh Irak terhadap Iran, dan mempertimbangkan kemampuan untuk membuat peluang dari ancaman sebagai bagian dari sifat bangsa yang beriman. Rahbar mengingatkan, Dalam perang Ahzab, semua suku musyrik maju ke medan tempur. Bukan saja hati orang-orang beriman tidak gentar, tetapi dengan mengingat janji Allah, bertambah keimanan mereka dan mereka mengubah ancaman ini menjadi peluang. Sama seperti bangsa kita juga mengubah ancaman menjadi peluang dalam Pertahanan Suci dan melawan perang Ahzab dan dukungan menyeluruh dari kekuatan melawan agresor. Bahwa semua kekuatan bangkit untuk mendukung Saddam, peluang ini menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa bangsa Iran tidak akan gagal.
Pemimpin Besar Revolusi Islam juga mengingatkan bahwa dalam gangguan ini, bahkan dari apa yang disebut ancaman ini – yang sekarang mereka anggap sebagai ancaman bagi bangsa Iran – bangsa Iran menunjukkan kebenaran dan orientasinya dengan kehadiran yang besar.
Rahbar berkata, "Tanggal 13 Aban tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Beberapa orang turun ke jalan atas permintaan Amerika, [tetapi] bangsa besar Iran datang pada 13 November dan berteriak melawan Amerika. Contoh dari tanggal 13 Aban. Contoh lain adalah penguburan para syahid ini. Seorang syahid terkasih dan seorang pemuda syahid akhir-akhir ini - di antara syahid terkasih yang syahid keamanan, syahid Basiji, syahid kepolisian, anggota masyarakat yang syahid - misalnya, mari kita asumsikan syahid Ruhollah Ajamian, yang merupakan pemuda tak dikenal. Artinya menyarankan agar rakyat Iran turun ke jalan."
Ayatullah Khamenei menyebutkan peluang lain yang tercipta dari kerusuhan, munculnya para pelaku di balik layar yang mengaku berpihak pada bangsa Iran dan menambahkan, Permusuhan dengan semua keinginan dan kesucian bangsa Iran berarti permusuhan dengan Islam, membakar Al-Quran, membakar masjid, permusuhan dengan Iran dan membakar bendera dan tidak menghormati lagu kebangsaan, mengungkap wajah para pelaku di balik layar yang sebenarnya.
Basij, Mata Air Keimanan dan Perjuangan di Masa Sulit
Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam menilai Basij bangkit dari dalam masyarakat dan perwakilan seluruh kelompok yang memiliki semangat tidak pernah lelah, yang siap terjun di berbagai medan untuk menunjukkan potensinya, serta tidak gentar menghadapi segala ancaman.
Basij dibentuk atas instruksi mendiang pendiri Republik Islam Iran, Ayatullah Khomeini pada 26 November 1979, menyusul berbagai ancaman dan serta sensitivitas banyak masalah pasca kemenangan Revolusi Islam.
Dengan pengalaman 44 tahun Revolusi Islam dan pemerintahan Republik Islam Iran, sekarang telah terbukti bahwa Basij adalah sebuah kekayaan abadi dan bernilai tinggi demi stabilitas, kemajuan dan keamanan bangsa Iran. Kekayaan besar ini menambah animo dan semangat Revolusi Islam dan juga gerakan-gerakan revolusioner dan jihad, demi membangun masa depan yang lebih cerah.
Rahbar dalam pertemuan dengan ribuan relawan Basij dari seluruh Iran, menilai kehadiran penuh semangat para pemuda di berbagai sektor khususnya di medan perlawanan terhadap imperialisme global, sebagai salah satu mukjizat Revolusi Islam. Kehadiran tersebut merefleksikan semangat dan animo para era pertama Revolusi dan juga pertahanan suci.
Beliau mengatakan, musuh semakin meningkatkan permusuhannya dari semua sisi sehingga muqawama (resistensi) yang bersumber dari pemikiran revolusioner dan Islami di kawasan dapat diberantas, akan tetapi para pemuda dan pejuang mukmin, setelah berhasil menghancurkan tumor Takfiri Daesh, berhasil membuat musuh bertekuk lutut dan sekaligus membuktikan kepada semua pihak bahwa "kita bisa".
Basij dengan kriteria tersebut, sekarang menjadi salah satu pilar utama menjaga pemerintahan Republik Islam Iran. Dalam kondisi sulit dan krisis, di mana dibutuhkan gerakan massif dari rakyat, Basij telah membuktikan efektivitasnya.
Perspektif dan teladan Basij yang mencatat berbagai pengalaman sukses di Iran, kini menjadi pusat perhatian gerakan revolusioner di berbagai negara dunia. Salah satu di antara pengaruh Basij adalah pembentukan pasukan relawan rakyat di Irak dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh.
Gerakan-gerakan jihad Hizbullah Lebanon, perjuangan Front Jihad Islam Palestina dan berbagai kelompok muqawama di Suriah dan Yaman mengahdapi kelompok-kelompok teroris dan pasukan penjajah, merupakan contoh nyata kedalaman strategi Basij di tingkat dunia Islam. Peran dan pengaruh signifikan Basij menunjukkan bahwa gerakan ini mampu menyebarkan budaya, prinsip dan nilai-nilai islami dan revolusioner kepada masyarakat dunia.
Bangsa Iran dengan semangat Basij selama bertahun-tahun pasca kemenangan Revolusi Islam, bukan hanya terjun ke medan perang pertahanan suci dan menjaga keamanan Iran, melainkan juga berkiprah di sektor pembangunan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan prestasi besar itu, Basij layak untuk mendapat status bahwa dia bangkit dari dalam masyarakat dan sebagaimana yang telah dikemukakan Rahbar, Basij adalah perwakilan dari setiap kelompok masyarakat yang memiliki semangat kerja tanpa lelah dan siap terjun ke segala medan jika diperlukan.
Bangsa Iran dengan semangat Basiji dan berdasarkan komitmen mereka dengan Imam Khomeini, akan melawan segala bentuk makar dan memperjuangkan cita-cita Republik Islam. Kehadiran dan kesiapan tersebut juga bersumber dari peran Rahbar bahwa jika alunan merdu pemikiran Basij dikumandangkan di sebuah negara, maka kerakusan musuh dan para penjajah akan terjauhkan."
Sekarang masyarakat dunia telah menyadari perubahan besar menyusul gerakan revolusioner Basij. Dengan seluruh upaya musuh untuk mempropagandakan citra buruk Republik Islam dan menebar Iranphobia, akan tetapi Iran kini menjadi pusat kebangkitan Islam di antara bangsa-bangsa regional dan fakta ini telah membuat musuh-musuhnya gusar.
Tidak diragukan lagi, gerakan basiji bangsa-bangsa regional akan maju dan akan abadi dan dengan kebangkitan bangsa-bangsa regional, para anasir kaum imperialis akan satu-per-satu keluar dari medan dan ini menunjukkan kekuatan dan kebesaran umat Islam serta bernilainya perspektif basiji.
Salah satu di antara capaian besar di bidang ini adalah partisipasi kokoh pasukan Modafe-e Haram dengan semangat revolusioner dan basiji dalam pertempuran melawan kelompok teroris Takfiri Daesh hingga kehancuran kelompok durjana tersebut di Suriah dan Irak.
Sebagaimana ditekankan Rahbar, "Di sejumlah negara tetangga, tidak ada kepercayaan pada kemampuan untuk menghancurkan Daesh, namun ketika masuk ke medan (tempur), mereka menyaksikan kemenangan dan menerima pesan Revolusi Islam; yaitu kita bisa."
Imam Khomeini menyebut Basij sebagai sajarah thayibah, pohon yang baik. Bapak Revolusi Islam ini berkata, “Masalah Basij, tidak lain dari masalah yang ada sejak awal Islam, dan bukan sesuatu yang baru, dan memiliki [akar] sejarah dalam Islam. Karena tujuan kita adalah Islam, maka setiap pemuda adalah sebuah kekuatan untuk membela Islam dan seluruh rakyat, dan siapapun dengan profesinya masing-masing, demi mencegah serangan kafir dan musuh,”.
Revolusi Islam Iran lahir dari rahim Islam Muhammadi, dan sejak awal kelahirannya menghadapi berbagai konspirasi masif dan terorganisir yang dilancarkan musuh-musuh Islam. Rakyat Iran selama bertahun-tahun menderita demi memperjuangkan tercapainya kemenangan Revolusi Islam. Secara sukarela mereka menjaga dan mempertahankan Revolusi Islam dengan memasuki arena dan melakukan gerakan yang bernilai. Dalam kondisi demikian, Imam Khomeini dengan kecerdasan dan wawasan luasnya yang jauh ke depan secara resmi menginstruksikan pembentukan Basij.
"Republik Islam Iran –dengan bantuan dan petunjuk Allah Swt dan dengan kebangkitan dan kewaspadaan Imam Khomeini ra serta perjuangan rakyat– telah mampu mewujudkan Islam yang menjadi harapan umat Islam dalam bentuk sebuah sistem politik dan meletakkan pondasi awal," imbuhnya.
Ayatullah Khamenei menilai perlawanan di jalan Allah Swt sebagai langkah yang bisa membawa pada pahala akhirat dan juga membawa pahala dunia, yaitu martabat, kekuatan dan kemajuan.
Ditegaskannya, "Selama 38 tahun, Republik Islam Iran terlibat permusuhan dengan kubu arogansi, Zionisme, dan (rezim-rezim) reaksioner, namun hari ini ratusan atau mungkin ribuan kali lipat lebih maju dan lebih kuat dari sejak awal revolusi, dan ini adalah makna pahala dunia dari perlawanan dan ketahanan."
Mengenal Kapal Penyerang Speed Boat Zolfaghar
Hari ini Republik Islam Iran dengan dukungan besar industri pertahanan dan pasukan yang kuat, kemampuan dan peralatan laut IRGC dan militer, mampu dengan kuat dan solid menjamin keamanan Teluk Persia, Laut Oman dan Selat Hormuz di level tertinggi.
Komandan AL IRGC (NEDSA), Laksamana Muda Alireza Tangsiri terkait hal ini mengatakan, keamanan permenen Teluk Persia dan Selat Hormuz adalah garis merah kami, dan kami tidak memiliki toleransi dengan siapa pun untuk menerapkan stabilitas keamanan di wilayah Teluk Persia dan Selat Hormuz.
Pasukan AL IRGC senantiasa melakukan interaksi dengan AL militer Republik Islam terkait masalah penting ini. Tentunya untuk masalah ini dibutuhkan peralatan dan persenjataan kuat, di mana NEDSA mampu memproduksinya melalui kerja sama dengan industri pertahanan dan perusahaan berbasis ilmu pengetahuan, serta memasukkan produksi ini ke unit tempurnya.
Unit angkatan laut IRGC selama beberapa tahun lalu menambahkan sejumlah persenjataan dan beragam peralatan ke unit tempurnya seperti generasi baru speed boat, kapal selam cerdas, sistem rudal cruise, distrik rudal bawah tanah dan peralatan serupa.
Perahu Cepat dan Perang Asimetris
Masalah penting adalah di strategi perang asimetris AL IRGC adalah memanfaatkan kapal cepat yang dilengkapi dengan pelontar rudal dan roket, serta peluncur torpedo memiliki posisi khusus. Daya tahan dan ketahanan, peningkatan kecepatan hingga 95 knot, serta kemampuan untuk membawa dan menembakkan rudal adalah beberapa fitur unik dari kapal baru peluncur roket, peluncur rudal, dan kapal pengintai baru Angkatan Laut IRGC. Sampai saat ini ratusan beragam kapal cepat dan dengan beragam kemampuan telah bergabung dengan NEDSA. Penambahan volume kapal atau kapal cepat ini ke Angkatan Laut IRGC berarti mereka memainkan peran penting dalam doktrin kekuatan ini.
Latar belakang dari penggunaan kapal cepat (speed boat) ini kembali ke era perang pertahanan suci (Perang Iran-Irak), dan pejuang Islam melalui strategi ini mampu menggagalkan strategi Amerika di Teluk Persia. Jenis pertama speed boat IRGC adalah Azarakhsh dan hingga kini, yakni tahun 1401 Hs (2022) industri pertahanan dan militer angkatan bersenjata Iran mampu memproduksi beragam kapal cepat canggih dari kapal sederhana Ashura.
Speedboat atau Perahu Cepat
Perahu cepat atau speedboat adalah kapal kecil tapi dengan kecepatan tinggi yang biasa digunakan untuk kapal patroli, menjaga perbatasan laut, dan membela dari serangan potensial agresor seperti bajak laut dan negara-negara yang bermusuhan ke perbatasan maritim dan laut sebuah negara.
Iran sebelum kemenangan Revolusi Islam memiliki angkatan laut terkuat di kawasan dengan membeli kapal dan kapal perang, tapi selama perang pertahanan suci, para komandan Sepah Pasdaran (IRGC) di sektor maritim berpikir untuk menggunakan berbagai jenis kapal cepat dengan kemampuan untuk dipasang beragam senjata seperti ranjau latu, pelontar roket jarak pendek dan peluru 12,7 mm untuk menunaikan kewajiban dan misi laut.
Dengan dimulainya proses pembangunan dan operasionalisasi kapal jenis ini, nilai tempurnya menjadi lebih jelas dan desain jenis baru dengan kemampuan lebih telah dipertimbangkan. Dalam hal ini, Organisasi Industri Kelautan Kementerian Pertahanan telah mengambil langkah besar dalam pembangunan berbagai jenis kapal berkecepatan tinggi dan telah melakukan investasi yang baik di bidang ini dan telah membangun kapal dengan kemampuan berbeda untuk menjalankan berbagai misi NEDSA di Teluk Persia. Di antara kapal-kapal modern ini, kapal cepat Zolfaghar yang memiliki kemampuan tempur dan operasional yang menguntungkan. Kapal ini dirancang dan diproduksi oleh para ahli di industri pertahanan Republik Islam Iran.
Fitur Umum
Kapal cepat kelas Zolfaghar termasuk di antara kapal berkecepatan tinggi Iran yang terkenal yang dirancang dan diproduksi secara lokal dan memiliki jangkauan dan kecepatan operasi yang lebih tinggi daripada kapal berkecepatan tinggi Azarakhsh. Dan kecepatan yang sesuai mampu beroperasi di kondisi laut yang berbeda. Semua komponen kapal Zolfaghar seperti sistem dorong, poros dan baling-baling serta komponen lainnya diproduksi di Iran.
Kapal selam Zolfaghar dirancang untuk melakukan serangan mematikan dan serangan ofensif (hit and run) terhadap kapal musuh dan memiliki kemampuan tinggi untuk melakukan misi tersebut. Zolfaghar dikenal sebagai kapal patroli maritim dan ofensif dan dirancang berdasarkan ide serangan cepat terhadap kapal musuh dan dilengkapi dengan rudal anti kapal jarak pendek dan sistem radar laut. Pada tanggal 22 Agustus 2010, Hari Industri Pertahanan, generasi baru kapal cepat Zolfaghar yang bergerak cepat diresmikan.
Ahmad Vahidi, Menteri Pertahanan saat itu, saat menjelaskan karakteristik generasi baru Zolfaghar mengatakan: Zolfaghar adalah kapal patroli laut, yang dirancang berdasarkan serangan cepat terhadap kapal musuh dan dilengkapi dengan rudal dan senjata. Dia menyatakan: Efisiensi yang baik, kecepatan tinggi, manuver cepat dan kemampuan pelaut yang baik adalah beberapa karakteristik kapal Zolfaghar generasi baru. Badan kapal ini dirancang dan dibangun berdasarkan standar internasional dan memiliki peralatan telekomunikasi, navigasi, dan elektronik lokal tercanggih. Kapal cepat tipe baru Zolfaghar dilengkapi dengan rudal "Nasr", yang dirancang berdasarkan serangan cepat terhadap kapal musuh.Teknologi tercanggih dan terbaru telah digunakan dalam desain dan konstruksi kapal selam cepat ini.
Spesifikasi Teknis
Panjang kapal cepat Zolfaghar sekitar 16 meter, lebar badan sekitar 4 meter, tinggi kolom 1 meter, muatan standar 14 ton, dan dengan dua mesin diesel kecepatannya sekitar 52 knot, setara dengan 97 kilometer per jam. Jangkauan operasional Zolfaghar adalah 320 mil laut atau setara dengan sekitar 576 km. Zolfaghar dilengkapi dengan dua meriam 12,7 mm di bagian depan dan belakang, serta rudal anti kapal Kowsar dengan jangkauan 25 km. Kapal cepat Zolfaghar tentunya dilengkapi dengan rudal Kowsar di generasi lama dan rudal Nasr 1 di generasi baru. Kapal cepat Zolfaghar memiliki kemampuan untuk dipasang meriam 12,7 dan 23 mm serta roket 107 dan 122 mm tergantung kebutuhan satuan tempur.
Kapal cepat ini dilengkapi dengan peralatan elektronik, telekomunikasi, dan optik tercanggih ini serta memiliki kecepatan dan kemampuan manuver yang signifikan, dan desainnya didasarkan pada kondisi cuaca dan karakteristik Teluk Persia. Kapal cepat ini juga memiliki kemampuan untuk membawa 3 awak kapal. Radar pencarian kapal ini juga bertipe permukaan dan memiliki jangkauan minimal 30 km.
Memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina
Pendudukan Palestina dan pembentukan rezim Zionis tidak sah pada Mei 1948 adalah awal dari perang dan ketidakamanan di Asia Barat.
Para prajurit dari rezim yang kejam ini telah membunuh puluhan ribu orang Palestina yang tertindas, melukai dan menangkap mereka, dan menelantarkan jutaan anak-anak, laki-laki dan perempuan. Oleh karena itu, pada tanggal 29 November 1977, Majelis Umum PBB menamai hari ini sebagai "Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina" untuk menarik perhatian negara-negara terhadap masalah bangsa yang tertindas ini.
Tentu saja, resolusi ini, seperti resolusi lain dari organisasi ini mengenai rakyat Palestina, hanyalah dukungan lisan dan tidak mengatasi rasa sakit dan penderitaan mereka. Mungkin menyebut 29 November sebagai hari solidaritas dengan rakyat Palestina adalah bentuk pendamaian bagi mereka karena kejamnya Resolusi 181 tahun 1947, yang disetujui oleh Majelis Umum PBB pada hari yang sama. Menurut resolusi ini, 57% tanah Palestina diberikan kepada orang Yahudi yang sebagian besar berasal dari negara lain. Resolusi 181 menjadi awal dari pengumuman keberadaan rezim Zionis sekitar enam bulan kemudian. Tentu saja, rezim agresor ini telah menduduki sekitar 85% wilayah Palestina melalui perang dan penjajahn.
Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB sejauh ini telah mengeluarkan resolusi tentang perlunya rezim Zionis mematuhi kewajibannya dan mengakhiri kekerasan dan agresi, tetapi otoritas rezim ini tidak memperhatikan resolusi tersebut. Namun, Dewan Keamanan, yang memberlakukan sanksi dan bahkan serangan militer terhadap negara-negara yang tidak mematuhi resolusinya, tidak mengambil tindakan praktis apa pun terhadap Zionis.
Palestina tentu saja tidak hanya menghadapi pengabaian dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, tetapi sayangnya, banyak negara-negara Islam, termasuk negara-negara Arab, bukan hanya tidak banyak mendukung mereka, tetapi telah menjalin hubungan persahabatan dengan Zionis. Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian perdamaian dan persahabatan dengan rezim Zionis pada tahun 1978, dan Yordania mengikutinya pada tahun 1994.
Tentu saja, sejumlah negara Arab lainnya memiliki hubungan rahasia dengan rezim ini di masa lalu, meski mereka menunjukkan diri sebagai pendukung rakyat Palestina. Namun pada tahun 2020, Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan mengumumkan hubungan ini di bawah judul "Perjanjian Abraham", dan para pengamat percaya bahwa Arab Saudi dan beberapa pemerintah Arab lainnya juga akan bergabung dengan pakta pengkhianatan ini.
Di sisi lain, pemerintah seperti Turki dan Republik Azerbaijan telah lama memiliki hubungan politik, perdagangan, bahkan militer dan keamanan yang luas dengan rezim kriminal Israel. Dengan cara ini, mereka memperkuat rezim ini secara politik dan ekonomi, dan faktanya, mereka menegaskan kebrutalan Zionis terhadap Palestina.
Tentu saja, di depan pemerintah yang menutup mata terhadap penindasan terhadap warga Palestina dan pembunuhan, pengusiran dan pendudukan tanah mereka, ada negara-negara, baik Arab maupun non-Arab, yang tidak melupakan mereka dan menghormati hak-hak rakyat Palestina untuk kembali ke tanah air mereka dan mendukung untuk mengakhiri kejahatan zionis.
Di antara para pendukung bangsa Palestina, Republik Islam Iran telah menjadi titik harapan mereka yang dapat diandalkan karena dukungannya yang menyeluruh, jujur, dan praktis serta telah memicu kemarahan para Zionis. Sejak kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, Iran menganggap keberadaan rezim Zionis sebagai ilegal dan tidak sah dan telah meminta pemerintah lain untuk memberikan dukungan praktis bagi aspirasi rakyat Palestina. Dalam hal ini, Imam Khomeini ra, pendiri Republik Islam Iran, mencanangkan hari Jumat terakhir bulan suci Ramadan sebagai "Hari Quds Sedunia" dan meminta semua umat Islam untuk berpawai setiap tahun pada hari ini sebagai tanda solidaritas dengan rakyat Palestina.
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam juga telah menghadirkan solusi yang demokratis dan adil untuk menyelesaikan masalah Palestina, yang menurutnya, pertama, para pengungsi Palestina kembali ke tanah mereka, dan kemudian penduduk asli Palestina, termasuk Muslim, Yahudi. dan Kristen, dalam sebuah referendum, mereka menentukan sistem politik masa depan mereka. Tentu saja, rezim Zionis yang menyebut dirinya demokratis tidak pernah menerima rencana logis berdasarkan suara rakyat ini.
Secara umum, selama bertahun-tahun keberadaannya, rezim penjarah Zionis telah menunjukkan bahwa ia tidak akan menerima rencana atau kesepakatan apa pun, kecuali kepentingan tidak sahnya sepenuhnya dimasukkan di dalamnya di satu sisi, dan di sisi lain, ia tidak memberikan keistimewaan terkecil bagi orang Palestina. Seperti dalam Kesepakatan Damai Oslo pada tahun 1993 dan 1995 antara Organisasi Pembebasan Palestina dan Zionis Israel, meskipun banyak konsesi yang diperoleh rezim ini, ia menolak untuk menerapkan sedikit komitmennya terkait Palestina.
Sekarang, setelah 74 tahun sejak berdirinya rezim Zionis, rakyat Palestina telah memahami dengan baik fakta bahwa mereka tidak dapat mengandalkan pemerintah kompromi Arab dan non-Arab dan majelis internasional untuk mewujudkan hak-hak mereka yang hilang. Demikian juga, pengalaman telah menunjukkan kepada mereka bahwa penjajah Zionis, melalui negosiasi, tidak mau mengakui hak asasi manusia mereka yang paling minim sekalipun. Mereka kini telah menyadari bahwa pilihan terbaik dan paling terhormat untuk menegaskan hak-hak mereka adalah perlawanan rakyat terhadap agresor Zionis.
Intifadah Palestina dimulai berdasarkan sikap ini dan rakyat telah berperang melawan penjajah dengan tangan kosong, kemauan dan keyakinan. Namun seiring dengan Intifada, kekuatan militer perlawanan telah tumbuh secara signifikan selama beberapa tahun terakhir, dan pasukan perlawanan Palestina di Jalur Gaza telah berulang kali menunjukkan kekuatan mereka kepada Zionis dan menyebabkan banyak korban dan kerusakan.
Konfrontasi terpenting mereka dengan rezim Zionis adalah selama pertempuran "Pedang Quds" pada Mei 2021, di mana Palestina menggunakan ratusan roket untuk membalas kejahatan perang Zionis. Namun perkembangan penting yang terjadi dalam perjalanan perlawanan rakyat Palestina selama lebih dari setahun adalah bergabungnya rakyat Tepi Barat Sungai Yordan di Timur Palestina yang diduduki untuk perjuangan bersenjata melawan pasukan Zionis. .
Dengan cara ini, para pejuang Palestina tidak mentolerir pembunuhan orang, penghancuran rumah dan tawanan mereka, dan mereka memberikan balasan yang menyakitkan terhadap serangan tentara dan pemukim Zionis dan telah menciptakan masalah keamanan baru bagi rezim Zionis. Kini, rezim ekspansionis ini, yang pernah berencana mengambil kendali dari Sungai Nil di Mesir hingga Sungai Efrat di Irak, dikepung di Palestina yang diduduki oleh pasukan perlawanan Hizbullah Lebanon dari utara dan perlawanan Palestina di selatan dan barat.
Selain itu, ada berita tentang gerakan militer warga Palestina yang tinggal di Palestina Pendudukan melawan Zionis, yang dianggap sangat berbahaya bagi mereka. Secara umum, sementara pendudukan dan kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina dan khususnya pemukiman mereka terus berlanjut, peningkatan semangat dan motivasi rakyat Palestina untuk melawan rezim haus perang ini menjanjikan kemenangan mereka dalam waktu dekat.



























