کمالوندی
Zainab Kubra; Teladan Perempuan Sepanjang Masa
Sayidah Zainab dilahirkan pada tanggal 5 Jumadil Awal tahun kelima Hijriah di Madinah. Beliau diasuh dan dibesarkan oleh manusia agung sepanjang sejarah yaitu, Nabi Muhammad Saw, Imam Ali dan Sayidah Fatimah. Selain itu, beliau adalah saudari dari dua pemuda penghulu surga, Imam Hasan dan Imam Husein.
Sayidah Zainab merupakan salah satu wanita yang menjadi contoh bagi seluruh perempuan di berbagai bidang. Zainab tidak hanya berkaitan dengan masa lalu, tapi juga hari ini dan esok. Sebab, kemuliaan manusia, pengabdian, penghambaan, perjuangan untuk menegakkan keadilan, kemerdekaan dan kebenaran adalah nilai-nilai yang tidak terkait hanya untuk periode khusus atau masyarakat tertentu saja.
Manusia besar melampaui sejarah hidupnya. Zainab Kubra, termasuk wanita yang berada dalam naungan pancaran cahaya imamah. Sejak kecil, Zainab berada di pangkuan risalah dan imamah. Sayidah Zainab telah menghiasi diri dengan ketinggian akhlak, kesempurnaan spiritualitas dan keagungan perilaku.
Sayidah Zainab mewarisi ilmu dan marifat Rasulullah Saw. Martabat dan harga diri Sayidah Zainab as mirip dengan Sayidah Khadijah, dan kesucian serta kesederhanaan serta kesopanannya bak Sayidah Fatimah. Kezuhudan, kefasihan dan retorika Zainab dalam berpidato mirip dengan Imam Ali bin Abi Thalib. Beliau juga memiliki kelembutan dan kesabaran seperti Imam Hasan, serta keberanian dan keteguhan hati sebagaimana Imam Husein.
Salah satu karakteristik yang paling menonjol dari Sayidah Zainab adalah keberaniannya yang tiada tara. Dalam ziarah yang biasa dibaca, disebutkan kaya "Labwatul Hasyimiah" atau perempuan pemberani dari keluarga Hasyimi.
Para ahli etika mengklasifikasikan keberanian dalam tiga kategori. Pertama, tidak takut kepada orang lain. Kedua, keberanian yang lebih tinggi dari pertama yaitu keberanian yang dibarengi dengan penguasaan diri. Sedangkan keberanian ketiga adalah keberanian yang lebih tinggi lain, dengan tidak mempertimbangkan situasi dan kondisi, baik itu penentangan maupun kecaman dari pihak lain demi memperjuangkan kebenaran.Zainab menampilkan keberanian pada tingkatan yang tertinggi.
Suara perlawanan Sayidah Zainab melawan kezaliman dan menegakkan keadilan senantiasa tertancap di jantung sejarah. Ketika beliau menjadi perempuan yang ditawan oleh pasukan Yazid, bersama tawanan lainnya pasca terjadinya tragedi Karbala memasuki Istana Yazid, semua orang menanti putri Sayidina Ali ini meminta maaf kepada putra Muawiyah yang membantai Imam Husein. Tapi, Sayidah Zainab dengan keberanian dan keahlian retorikanya menunjukkan kesalahan Yazid di istananya sendiri.
Sayidah Zainab tegar berdiri di hadapan orang-orang zalim Dinasti Umayah dan menyampaikan kebenaran yang dibawa Imam Husein, hingga beliau dan pengikutnya syahid di padang Karbala. Pidato Sayidah Zainab bukan hanya mengguncang pilar-pilar kezaliman Dinasti Umayah, tapi lebih dari itu menghantam sistem rusak di sepanjang sejarah.
Dalam kondisi sulit dan kalah secara militer, ketika kepala para syuhada diarak di ujung tombak musuh, dan kondisi paling mengenaskan, Sayidah Zainab menyampaikan pidato yang ditujukan langsung kepada Yazid bin Muawiyah, yang saat itu mengklaim sebagai khalifah kaum Muslimin. Zainab berkata, "Tuhanku! Ambillah hak kami dari orang-orang lalim, dan kirimkanlah kemarahan-Mu kepada orang yang menumpahkan darah kami di bumi, dan membunuh para pendukung kami, ".
Yazid dan pengikutnya menyebarkan propaganda luas supaya langkah Imam Husein dianggap sebagai gerakan bughot dan bertentangan dengan kepentingan umat Islam. Yazid menyebarkan fitnah bahwa Imam Husein as sedang mengejar kekuasaan dan materi dalam revolusinya sehingga ia dengan mudah menumpas para penentangnya. Namun Sayidah Zainab telah menjadi penghalang propaganda itu, dan bahkan juga mengungkap kejahatan dan kebusukan Yazid dan pengikutnya.
Dalam pidatonya yang berapi-api, Sayidah Zainab telah mengguncang pemikiran keliru masyarakat di masa itu. Warga Kufah yang hampir 20 tahun tidak mendengar pidato Imam Ali as, mereka terhentak dengan suara Zainab as yang nadanya seperti perkataan Ali as.
Perkataan seorang perempuan yang menjadi tawanan Yazid menguncang legitimasi pemerintah Bani Umayah. Zainab dengan kecerdasan, kefasihan dan keindahan bahasanya, mengingatkan kepada ayahnya, Ali bin Abi Thalib.
Putri Ali bin Abi Thalib berkata, "Musibah besar menyebabkanku terpaksa harus berbicara dengan orang sepertimu [Yazid] ! Aku melihatmu lebih kecil dari kedudukan zahirmu saat ini. Engkau hina ! Mengapa aku tidak memakimu, ketika aku terluka karena kehilangan orang-orang tercinta. Oh ! Aneh sekali manusia besar yang berada di jalan Tuhan tewas di tangan setan ! Tangan berdarahmu, telah berlumuran darah kami Ahlul Bait Rasulullah Saw, dan mulut kalian dipenuhi sesak oleh daging kami. Ya ! Sesungguhnya bukan tempatnya untuk malu ketika hidup di atas bumi ini dengan bersih dan suci. Srigala gurun liar menerjang mereka dan engkau [Yazid] dengan sombong menduduki singgasana ?"
Zainab menegaskan sebuah poin penting bahwa Ahlul Bait Rasulullah Saw tidak akan bisa dihapus dari sejarah. Putri Ali bin Abi Thalib ini berkata, "Yazid, jika ingin menipu dan makar, maka lakukanlah. Tapi ketahuilah engkau tidak akan bisa menghapus [dalam sejarah] orang-orang mengingat kami. Engkau tidak memiliki kemampuan untuk memusnahkan kami, dan memadamkan orang-orang yang mengingat kami. Suatu hari kebenaran akan datang dengan meneriakkan "Laknat Tuhan bagi orang-orang zalim".
Kemudian, Sayidah Zainab mengakhiri pidatonya dengan bersyukur kepada Allah swt. Beliau berkata, "Kini, aku menyampaikan rasa syukur kepada Allah swt yang memulai kehidupan Ahlul Bait dengan syahadat dan ampunan, serta mengakhiri dengan syahadat dan ampunan serta rahmat ilahi. Tuhanku, tambahkanlah pahala bagi syuhada kami dan nasib kami berada di tangan-Mu."
Dengan pidato ini, Sayidah Zainab menunjukkan bukan hanya kesyahidan saudaranya, Imam Husein bin Ali sebagai sebuah keindahan.Tapi lebih dari itu, putri Ali bin Abi Thalib ini menggambarkan ditawannya Ahlul Bait sebagai puncak keindahan.
Sayidah Zainab melampaui sejarah zamannya. Beliau menunjukkan nilai harga diri keberanian dan ketinggian jiwa kesatria sebagai pakaian kemuliaan. Dalam keadaan sebagai tawanan, putri Ali bin Abi Thalib ini meniupkan optimisme menghadapi kezaliman.
Wanita agung ini memberikan pelajaran bagaimana menghadapi kelaliman kapada umat manusia sepanjang sejarah. Seorang perempuan dalam kondisi yang sangat sulit sekalipun mampu menampakkan cahayanya menerangi masyarakat di bidang politik dan sosial yang berada dalam kegelapan.
Di hari yang berbahagia ini, kami menyampaikan selamat atas kelahiran perempuan pemberani Ahlul Bait ini. Salam atasmu, ya Sayidah Zainab.
Basij di Mata Ayatullah Khamenei
"Basij adalah Maktab Cinta dan Maktab Syahid dikenal dan tak dikenal, di mana telah memberi lantunan syahadah dan keberanian sebagai puncak tertingginya. Betapa sastra yang luar biasa dan ungkapan yang tinggi! Pohon lebat penuh buah yang mekarnya menganugerahkan aroma musim semi dan kesegaran kepastian dan hadis cinta."
Ini adalah ungkapan murni Imam Khomeini, semoga Allah merahmatinya, tentang Basij.
Ayatullah Khamenei, dalam pertemuan dengan ratusan anggota Basij, menyebut pembentukan Basij sebagai salah satu prakarsa terpenting Imam Khomeini, dan dengan mengatakan beberapa kata yang menggambarkan Basij, Rahbar menganggap lembaga rakyat ini sebagai budaya, pemikiran, dan wacana yang memiliki kapasitas untuk menggerakkan bangsa besar dapat maju dengan langkah besar.
Pertemuan anggota Basij dengan Ayatullah Khamenei
Bangga menjadi anggota Basij, Imam Khomeini berkata dalam sebuah pernyataan pada bulan Desember 1988 dengan rendah hati, dengan cinta dan pengabdian kepada anggota Basij, "Saya mencium setiap tangan Anda". Rahbar menyatakan, "Kalian Basij hari ini adalah pendengar dari pernyataan ini. Imam tidak mengatakan Basij tahun 60-an, tetapi beliau mengatakan Basij. Anda dan Basiji setelah Anda, sampai periode mendatang, semua termasuk dalam ucapan Imam ini, "Saya mencium tangan Anda".
Ayatullah Khamenei menyebut berkhidmat tanpa pamrih dan tak berharap dari masyarakat dan negara sebagai budaya Basiji dan menyatakan, "Apa arti budaya Basiji? Artinya, kaki setinggi lutut tenggelam dalam lumpur karena membersihkan rumah dan kamar keluarga yang terendam banjir. Artinya menempatkan dirinya dalam bahaya tertular virus Corona dan bahaya kematian demi menyelamatkan pasien Corona dan menjauhkannya dari bahaya kematian. Budaya Basij berarti tidak pernah bosan membantu karena iman.
Dalam skala yang lebih luas, Ayatullah Khamenei menganggap budaya Basij sebagai budaya pejuang tanpa nama seperti syuhada nuklir dan syahid seperti Syahid Kazemi, yang memasuki medan konfrontasi dengan musuh dalam setiap kampanye politik dan militer dengan karya ilmiah dan penelitian dan tanpa berharap apa pun, mereka melakukan semua yang mereka bisa.
Rahbar mengatakan, “Budaya Basij adalah siap menghadapi risiko, tidak takut, berkhidmat untuk semua orang dan untuk negara, lebih mementingkan orang lain, bahkan siap ditindas untuk membebaskan yang tertindas. Anda lihat dalam kasus-kasus baru-baru ini, orang-orang Basij tertindas. Mereka tertindas agar bangsa tidak tertindas oleh segelintir pembuat onar - tidak sadar atau bodoh atau tentara bayaran. Mereka sendiri ditindas untuk menghentikan penindasan terhadap orang lain. Mereka tidak membiarkan diri mereka putus asa."
Pertemuan anggota Basij dengan Ayatullah Khamenei
Rahbar menyebut upaya melatih dan menciptakan metode yang terupdate di Basij, serta persiapan Basij untuk memajukan negara, sebagai salah satu kapasitas penting negara dan mengingatkan bahwa kapasitas dan semangat Basij dan tidak takut sebenarnya sudah ada di generasi bangsa Iran sebelumnya, yang sayangnya pada rezim taghut, semangat ini ditindas oleh asing atau pemerintahan yang korup. Pemimpin Besar Revolusi Islam, menyebut pejuang seperti Sheikh Mohammad Khiyabani, Mohammad Taqi Khan Pessian, Mirza Kochak Khan Janggali, Agha Najafi, Asayid Abd Al-Hossein Lari dan Rais Ali Delwari serta ulama seperti Sheikh Jafar Mahalati sebagai Basij yang telah melakukan langkah-langkah berpengaruh
Ayatullah Khamenei menganggap kemenangan revolusi sebagai penyebab pembebasan semangat dan berkembangnya bakat, budaya, dan pemikiran Basij, dan menyebut keberadaan jutaan Basij resmi dan tidak resmi di Iran sebagai kenangan akan Imam Khomeini, yang tetap ada. dan akan tetap untuk masa depan. Rahbar berkata, “Sejalan dengan fenomena mobilisasi ini di negara kita, Basij juga ada di dunia Islam. Kita juga memiliki jutaan orang Basij di dunia Islam. Para Basij tidak mengerti bahasa kita, dan kita juga tidak mengerti bahasa mereka, tapi bahasa hati kita dan hati mereka sama."
Ayatullah Khamenei mengutip dari Imam Khomeini, menyebut Basij sebagai pohon kebaikan yang buahnya bermacam-macam. Rahbar mengatakan, pohon yang baik, seperti disebutkan dalam Al-Quran "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit," Ciri-ciri pohon kebaikan adalah ia menghasilkan buahnya yang manis dan hasilnya di setiap masa.”
Pertemuan anggota Basij dengan Ayatullah Khamenei
Pemimpin Besar Revolusi Islam, sembari mengungkapkan buah manis Basij, mencatat bahwa keberadaan Basij menunjukkan bahwa revolusi itu hidup, lahir dan produktif. Di sisi lain, semangat kerja jihad tanpa berharap dan tanpa nama dan lencana Basij menciptakan lompatan di negeri ini dan memajukannya. Selain itu, kegiatan Basij dikaitkan dengan spiritualitas yang meningkatkan motivasi dan semangat kerja. Rahbar menyebut idealisme dan gerakan menuju nilai-nilai bersama dengan pragmatisme di antara berkah semangat Basiji dan menekankan bahwa Basiji itu praktis. Basij itu tidak hanya berbicara, dia bertindak. Namun seiring dengan pragmatisme, ia bergerak menuju cita-cita. Tentu saja, buah dan berkah ini selama semangat Basiji tetap terjaga di masyarakat dan dia tidak menderita wabah kesombongan.
Ayatullah Khamenei, dalam bagian lain pidatonya tentang kedudukan Basij dalam geografi politik dunia Islam, mengatakan, Front kolonialis Barat memberi perhatian khusus pada kawasan Asia Barat atau Timur Tengah. Karena kawasan itu penting dan pergerakan roda industri dunia Barat adalah karena bergantung pada minyak yang ada di wilayah kita. Sedangkan Iran adalah yang terpenting, karena kekayaannya, minyak, gas, tambang alamnya, lebih banyak dari semua negara tersebut, apalagi merupakan persimpangan jalan; Persimpangan Timur dan Barat, Persimpangan Utara dan Selatan. Dan untuk alasan ini, mereka menciptakan rezim penjarah Zionis sebagai basis mereka di wilayah tersebut untuk berperang dan menjajah.
Ayatullah Khamenei, saat menggambarkan dominasi dan tekanan Amerika terhadap Iran, mengatakan, Tekanan ini sedemikian rupa sehingga disebutkan dalam memoar para pemimpin politik era Pahlavi, bahkan Mohammad Reza Pahlavi mengeluhkan meningkatnya pemerasan Amerika, tetapi dia tidak berani berbicara. Menurut Rahbar, Terjadinya revolusi tiba-tiba membuyarkan tidur mereka dan Revolusi Islam merupakan pukulan fatal bagi kebijakan kolonial. Revolusi menciptakan penghalang yang kuat dan mendorong mereka ke tepi dan terisolasi. “Ini menjadi identitas baru. Artinya, negara mengubah identitas ketergantungan pada Inggris dan Amerika menjadi identitas independensi, kekuatan, berdiri di atas kaki sendiri, berbicara dengan kuat, tidak membayar pemerasan. Hal utama adalah tidak membayar uang pemerasan."
Merujuk pada isu ekspor Revolusi Islam ke bangsa dan negara lain, Pemimpin Revolusi Islam menambahkan, “Kami tidak bermaksud mengekspor revolusi, tetapi revolusi kami seperti aroma bunga, seperti udara musim semi, yang menyebar dan tidak ada yang bisa menghentikannya. Ketika Anda memiliki taman yang penuh dengan bunga di sini, para tetangga di sekitar memanfaatkan bau bunga ini, tidak ada yang bisa menghentikannya. Dan ini terjadi. Di negara-negara lain, bangsa-bangsa tersadar dan bangun."
Ayatullah Khamenei mengingatkan bahwa Barat banyak melakukan persekongkolan untuk menghadapi sistem Islam. Dengan dukungan habis-habisan, mereka mengirim Irak untuk berperang dengan Iran, yang manifestasi nyatanya adalah kekalahan Saddam dan pendukung Baratnya dalam delapan tahun Pertahanan Suci. Rencana Amerika lainnya, yang diungkapkan sekitar 15 tahun yang lalu oleh tokoh-tokoh negara ini, adalah untuk menggulingkan enam negara Irak, Suriah, Lebanon, Libya, Sudan dan Somalia, sehingga pada akhirnya, kedalaman dan perluasan strategis Iran di wilayah tersebut akan hancur dan melemahnya negara tersebut pada akhirnya akan menyebabkan runtuhnya Republik Islam Iran sendiri. Namun rencana mereka, konspirasi mereka digagalkan oleh kekuatan Republik Islam yang hebat dan efisien. Perwujudan dan panji kekuatan besar ini adalah seseorang bernama Haj Qassem Soleimani... yang menggagalkan rencana mendalam musuh, semoga Allah meridainya."
Letjen Syahid Qassem Soleimani
Menyatakan bahwa negosiasi tidak akan menyelesaikan masalah kami dengan Amerika, Pemimpin Besar Revolusi Islam memberikan penjelasan tentang tujuan musuh mengusulkan JCPOA II dan III, dan mengatakan, "Beberapa orang mengklaim pemahaman politik dan mengatakan bahwa untuk mengakhiri kerusuhan, kami harus menyelesaikan masalah kita dengan Amerika atau mereka mengatakan Anda harus mendengarkan suara bangsa untuk mengakhiri kerusuhan. Pertanyaannya adalah, bagaimana masalah kita dengan Amerika akan diselesaikan? Apakah dengan bernegosiasi dan mendapatkan komitmen masalah akan berakhir? Pada pertemuan di Aljazair, mereka duduk dan bernegosiasi dengan Amerika Serikat tentang masalah pembebasan sandera pada tahun 1960 dan mengambil komitmen. Apakah Amerika memenuhi kewajibannya? Apakah dia menghapus sanksi dan mengembalikan kekayaan kita?"
Dari sudut pandang Pemimpin Besar Revolusi Islam, dengan memahami dan menganalisis kampanye besar-besaran ini, kita dapat memahami apa alasan desakan musuh pada JCPOA II dan III. JCPOA II berarti bahwa Iran harus sepenuhnya meninggalkan kawasan. JCPOA III berarti Iran berkomitmen untuk tidak memproduksi senjata strategis penting apa pun dan tidak memiliki drone dan rudal.
Mengacu pada kata-kata para perusuh, Ayatullah Khamenei menjelaskan, "Mereka mengatakan agar mendengarkan suara bangsa! Anda mendengar suara gemuruh bangsa dikumandangkan pada tanggal 13 Aban tahun ini? Anda mendengar suara bangsa Iran? Memangnya sudah berapa berlalu sejak pemakaman Syahid Soleimani? Kerumunan besar itu adalah suara bangsa Iran, pemakaman yang dihadiri sepuluh juta orang itu, atau mungkin lebih dari sepuluh juta dalam arti tertentu, adalah suara bangsa Iran. Hari ini, pemakaman para syahid adalah suara bangsa Iran. Ketika ada satu orang mati syahid di Isfahan, di Shiraz, di Masyhad, di Karaj, di tempat lain, banyak orang berbaris dan meneriakkan slogan melawan teroris, melawan perusuh. Inilah suara bangsa. Mengapa Anda tidak mendengar suara bangsa?"
Di akhir pidatonya, Ayatullah Khamenei memberikan nasehat kepada para Basij dengan membacakan ayat 139 Surat Al-Imran "وَ لا تَهِنوا وَ لا تَحزَنوا وَ اَنتُمُ الاَعلَونَ اِن کُنتُم مُؤمِنین" (Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.)
Ledakan Mengguncang Timur Tel Aviv
Media-media berbahasa Ibrani Kamis (1/12/2022) sore mengkonfirmasi sebuah ledakan di dekat restoran di timur Tel Aviv.
Seperti dilaporkan FNA, Kanal 12 Televisi rezim Zionis Israel mengkonfirmasikan bahwa sebuah paket bom meledak di Or Yehuda dan polisi rezim ini langsung dikerahkan ke lokasi ledakan.
Sampai saat ini belum ada laporan lebih detail yang dirilis mengenai korban dan kerugian akibat insiden ini.
Berita lain menyebutkan, media-media Zionis Kamis malam melaporkan bahwa militer rezim ini meningkatkan kesigaannya di berbagai wilayah pendudukan karena takut balasan potensial kelompok muqawama atas gugurnya pemuda Palestina dan penembakan rudal muqawama.
Tingkat kewaspadaan yang meningkat di wilayah pendudukan terjadi ketika perlawanan Palestina melakukan uji coba rudal baru di pantai Gaza pada hari Kamis.
Di uji coba rudal muqawama Palestina, tiga rudal ditembakkan ke arah pantai.
Faksi muqawama Palestina di Jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir aktif melakukan uji coba rudal di pantai Gaza untuk meningkatkan kemampuan militer dan menjaga level kesiapannya.
Muqawama Palestina di perang Pedang Quds berhasil membuat rezim Zionis lengah dengan memanfaatkan rudalnya, dan berhasil menarget mayoritas titik di bumi pendudukan.
Peningkatan kemampuan rudal dan meluasnya kapasitas militer muqawama Palestina termasuk di sektor produksi dan uji coba beragam rudal dilakukan dengan tujuan pertahanan dan melawan balik serangan udara dan rudal Zionis serta penargetan warga dan instalasi Palestina oleh rezim ilegal ini.
Kematian Misterius Direktur Perusahaan Keamanan asal Inggris di Erbil
Sumber media Irak mengabarkan kematian misterius seorang warga negara Inggris, di dekat bandara Erbil, Wilayah Kurdistan Irak.
Akun media sosial Sabereen News, Kamis (1/12/2022) mengabarkan, Andy Turley, seorang direktur perusahaan keamanan asal Inggris, tewas secara misterius di dekat bandara Erbil.
Perusahaan keamanan yang dimaksud, beroperasi di Provinsi Basrah, Irak, namun sampai sekarang masih belum diketahui detail sebab tewasnya warga Inggris tersebut, dan siapa pelakunya.
Seumber keamanan di Kementerian Dalam Negeri Irak beberapa waktu lalu juga mengabarkan tewasnya seorang warga Amerika Serikat di pusat kota Baghdad.
Pada saat yang sama, Angkatan Bersenjata Kanada melaporkan tewasnya seorang perwira militer negara itu secara misterius di kota Baghdad.
Angkatan Bersenjata Kanada di akun Twitternya menulis, "Eric Cheung meninggal di Baghdad di luar kondisi operasi. Saat ini penyelidikan sedang dilakukan terkait kasus ini."
Hakim ke Dubes AS: Irak Tak Mau Dijadikan Sumber Ancaman bagi Tetangga
Ketua Gerakan Hikmah Nasional Irak kepada Dubes AS menegaskan bahwa negaranya tidak mau dijadikan perantara untuk mengancam keamanan dan stabilitas negara-negara tetangga.
Sayid Ammar Hakim, Jumat (2/12/2022) melakukan pertemuan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Irak, Alina L. Romanowski. Dalam pertemuan itu, dibicarakan perkembangan politik terbaru Irak, dan kawasan serta hubungan Baghdad-Washington.
Pada pertemuan tersebut Ammar Hakim juga menekankan urgensi stabilitas di Irak sebagai salah satu pilar utama keamanan dan stabilitas kawasan Asia Barat.
Selain itu, Ammar Hakim menilai dukungan regional dan transregional, dukungan parlemen, stabilitas keamanan dan peningkatan pendapatan finansial Irak, sebagai faktor keberhasilan pemerintah baru pimpinan Perdana Menteri Mohammad Shia Al Sudani.
Bantah Klaim AS, SANA: Pemimpin Daesh Dibunuh Pasukan Suriah
Kantor berita Suriah, SANA membantah klaim Amerika Serikat bahwa Pemimpin kelompok teroris Daesh tewas di tangan milisi Free Syrian Army, FSA.
Langkah Serius Tehran-Baghdad Perluas Kerja Sama Bilateral
Duta besar Republik Islam Iran di Baghdad, menyebut kunjungan terbaru PM Irak ke Iran sebagai langkah serius untuk memperluas hubungan bilateral dua negara bertetangga dan berpengaruh di kerja sama regional.
PM Irak, Mohammad Shia' Al Sudani 29 November 2022 untuk pertamanya berkunjung ke Iran sebagai perdana menteri baru Irak.
Perdana menteri Irak di kunjungannya kali ini bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, presiden dan menlu Iran.
Sekaitan dengan ini, Dubes Iran di Baghdad, Kazem Al-e-Sadeq di tweetnya terkait kunjungan terbaru PM Irak ke Iran menulis, "Kunjungan resmi Mohammad Shia' Al Sudani, perdana menteri Irak ke Iran sebuah langkah serius untuk mengembangkan hubungan bilateral antara dua negara bertetangga dan berpengaruh di kerja sama regional."
"Pemerintah baru Irak memiliki pendekatan konstruktif untuk memperdalam hubungan yang komprehensif dan mewujudkan kepentingan bersama kedua negara besar Irak dan Iran," ujar Al-e Sadeq.
Khatib Jumat Tehran: Kampus Dibangun dari Darah Syuhada, Tak Khianati Revolusi
Khatib Salat Jumat kota Tehran mengatakan, universitas-universitas Iran, dibangun dari darah syuhada, oleh karena itu tidak akan merusak Revolusi Islam.
Hujatulislam Kazem Sedighi, Jumat (2/12/2022) dalam khutbah Jumatnya hari ini bertepatan dengan Hari Mahasiswa Iran, menyinggung sejumlah aksi melanggar kehormatan universitas di beberapa kampus negara ini.
Ia menuturkan, "Universitas-universitas dibangun atas nama, dan dari darah para syuhada, oleh karena itu aksi-aksi semacam ini tidak akan mampu merusak Revolusi Islam."
Khatib Jumat Tehran menambahkan, "Di masa sebelum Revolusi, saat Amerika Serikat mendominasi seluruh urusan negara mulai dari militer, kebudayaan, hingga hubungan internasional dan pemilihan wakil rakyat, gerakan mahasiswa langsung mengibarkan bendera Islam, maka dari itu ketika sejumlah peristiwa melanggar kehormatan universitas Iran di kampus terjadi belakangan ini, hal itu tidak akan bisa merusak Revolusi, karena universitas-universitas selalu melaksanakan kewajibannya di bawah naungan bendera Wilayah."
Menurut Sedighi, Republik Islam Iran selama 43 tahun berhadapan dengan seluruh kekuatan setan dan imperialis dengan semua rekam jejak dan fasilitas canggih serta bahaya-bahaya yang diciptakannya, dan musuh-musuh selalu kalah."
"Bangsa Iran telah mengubah seluruh ancaman penjajah menjadi peluang, pasalnya bangsa ini memiliki keyakinan bahwa seluruh umat adalah satu jiwa, satu kekuatan rasional dan satu hati," imbuhnya.
Hujatulislam Sedighi menegaskan, "Mengapa rakyat Iran sulit dikalahkan, karena mereka punya keyakinan wakil Imam Mahdi, adalah pemimpin mereka, dan Imam Mahdi tidak akan pernah meninggalkan mereka sendirian, dan Allah Swt sudah berjanji barangsiapa bertakwa maka ia akan dibantu-Nya."
Komodor Baloch: AL Iran Kini Dilengkapi Kapal Selam Superberat
Wakil Koordinator Angkatan Laut Militer Iran mengatakan, tidak lama lagi AL Militer Iran akan menerima kapal selam-kapal selam superberat.
Komodor Babak Baloch, Jumat (2/12/2022) menyinggung peningkatan dan kemajuan signifikan peralatan militer Iran di laut dan perairan bebas.
"Militer Republik Islam Iran tengah menjalani proses bermartabat dan kuat di bidang pertahanan perbatasan laut, dan memberi pengaruh pada perkembangan regional serta internasional," imbuhnya.
Wakil Koordinator AL Militer Iran menjelaskan, "AL Militer Iran sebelum Agresi militer Rezim Baath Irak ke Iran di era 80-an, telah menguasai banyak wilayah laut yang sensitif, dan tidak membiarkan manuver apa pun dilakukan di masa perang melawan Rezim Baath Irak, dan berkat upaya AL Militer Iran, ekspor minyak negara ini di masa perang tidak berhenti meski sehari."
"Seusai perang, kondisi ini dan semua peralatan yang ada dipertahankan, penyediaan peralatan dengan bersandar pada ilmu pengetahuan, desain dan produksi kapal-kapal baru dilakukan oleh personel AL Militer Iran," pungkasnya.
Anggota Parlemen Zionis: Qatar Musuh Kami !
Seorang anggota Parlemen Rezim Zionis, Knesset mengatakan, Qatar adalah negara yang anti-Israel, dan musuh besar Tel Aviv.
Dikutip stasiun televisi Alalam, Minggu (27/11/2022), Amichai Chikli di akun Twitternya menunjukkan kemarahan atas boikot yang dilakukan para penonton Piala Dunia 2022 Qatar, asal negara-negara Muslim, terhadap wartawan Israel.
Anggota Parlemen Rezim Zionis itu menegaskan, "Qatar adalah musuh kami, dan negara ini sama sekali tidak bisa diharapkan."
Wartawan Israel yang datang ke Qatar untuk meliput Piala Dunia 2022, mengaku dijauhi oleh para penonton dari negara-negara Arab yang ingin diwawancarainya.
Salah seorang penonton Piala Dunia Qatar 2022 dari salah satu negara Arab, bahkan mengatakan kepada wartawan Israel, "Anda tidak diterima di sini, tidak ada Israel yang ada hanya Palestina."



























