کمالوندی
Toophan, Rudal Anti-Tank Buatan Iran
Pada 2014, Jenderal Mehdi Farahi, mantan Kepala Organisasi Industri Dirgantara Iran (AIO) mengumumkan untuk pertama kalinya program pembangunan rudal anti-tank, Toophan.
Toophan adalah rudal anti-tank semi-automatic command to line of sight (SACLOS) Iran yang direkayasa ulang dari rudal BGM-71 TOW buatan Amerika Serikat.
“Berdasarkan basis dan platform rudal TOW, kami telah memproduksi rudal Toophan dalam tujuh model, dari Toophan-1 hingga Toophan-7. Tipe rudal Toophan akan terus dikembangkan hingga tipe 11,” kata Jenderal Mehdi Farahi.
Iran menggunakan rudal TOW Amerika sebagai platform hanya terbatas sampai model Toophan-3, tetapi mulai dari Toophan-4, Iran melakukan inovasi dan menciptakan spesifikasi dan kemampuan baru yang lebih mengesankan.
Rudal anti-tank Toophan Iran sudah berulang kali ditampilkan di pameran pertahanan dalam dan luar negeri. Kehadirannya menyita perhatian dari para pakar militer di seluruh dunia.
Rudal anti-tank Iran berkali-kali menunjukkan kinerja yang baik terhadap target lapis baja dalam perang melawan kelompok teroris di Irak dan Suriah. Toophan menghancurkan kendaraan bunuh diri teroris, yang dilapisi dengan pelat logam, dari jarak jauh sebelum mencapai target.
Toophan-1
Model asli rudal TOW, yang diproduksi massal oleh Kementerian Pertahanan Iran pada dekade 1990-an, diberi nama Toophan. Ia punya beberapa spesifikasi khusus dan lebih baik dari model aslinya.
Toophan-1 buatan Iran dibekali hulu ledak 3,6 kilogram, berat 18,5 kg, tingkat penetrasi terhadap lapis baja 550 mm, memiliki jangkauan 70 hingga 3.850 meter, dan kecepatan maksimum 310 meter per detik.
Jangkauan efektif rudal anti-tank ini mencapai 3.500 meter pada siang hari dan 2.500 meter pada malam hari dengan bantuan sistem penargetan termal. Kecepatan rata-ratanya dalam memburu target mencapai 240 meter per detik.
Toophan-2
Mengingat tank-tank baru menggunakan elemen armor reaktif eksplosif, maka generasi kedua Toophan dibangun dengan hulu ledak dua tahap sebagai adaptasi.
Toophan-2 memiliki panjang 145 cm ketika tabung rudal dibuka dan 116 cm ketika tabung ditutup. Ia menggunakan tabung yang berisi hulu ledak primer berdiameter 40 mm. Tabung ini bersifat teleskopik dan hulu ledak utama tertanam di ujung perangkat tersebut.
Hulu ledak pertama untuk menghancurkan elemen armor reaktif dan hulu ledak kedua akan menembus badan target. Rudal Toophan-2 berbobot 19,1 kg, dengan berat hulu ledak 4,1 kg, dan tingkat penetrasi 760 mm, yang menunjukkan peningkatan 38,2% dibandingkan dengan Toophan-1.
Spesifikasi lain dari model ini termasuk metode penargetan dan pemanduan, sama dengan generasi pertama. Secara khusus, kedua model rudal anti-tank ini kemungkinan mengenai target mencapai 95 persen. Rudal ini dapat digunakan pada malam hari dengan jangkauan yang lebih pendek.
Toophan-3
Salah satu model khusus dari keluarga rudal Toophan adalah Toophan-3, yang memiliki dua karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya. Rudal ini dapat menyerang dari atas dan hulu ledaknya bertipe penetrator eksplosif (EFP).
Sistem kerja rudal anti-tank Toophan-3 adalah bahwa setelah rudal ditembakkan dan mencapai kecepatan, ia akan terbang lebih tinggi dari garis pandang langsung menuju ke target.
Rudal tersebut mendeteksi targetnya melalui sensor magnetik dan laser. Ketika telah mencapai posisi di atas target, ia akan meledakkan hulu ledaknya seberat 1,7 kg. Hulu ledak ini mampu menembus rolled homogeneous armour (RHA) dengan ketebalan lebih dari 80 mm.
Diameter hulu ledak ini, yang terletak di belakang sensor dan dekat dengan hidung rudal, mencapai 12,8 cm. Rudal Toophan-3 memiliki berat 19,1 kg dan jangkauan 650 hingga 3.500 meter. Karakteristik dimensi dan fungsional lainnya, termasuk metode panduan, mirip dengan Toophan-1.
Toophan-3M
Rudal anti-tank Toophan-3M merupakan generasi baru dari rudal anti-tank Toophan-3. Kedua rudal ini punya kemampuan top-attack. Dengan memperkenalkan Toophan-3 pada Februari 2018, Iran telah memiliki dua rudal top-attack dari keluarga Toophan.
Toophan-4
Model rudal Toophan berikutnya dan kurang dikenal dinamai Toophan-4. Jenis ini memiliki bentuk yang mirip dengan model dasar Toophan, tetapi dibekali dengan hulu ledak termobarik.
Jenis hulu ledak ini sangat efektif untuk menghancurkan markas dan target-target ringan dengan pelindung lapis baja yang tipis. Perbedaan dengan model aslinya adalah memiliki garis merah di hulu ledak. Jenis hulu ledak ini punya fungsi yang berbeda dan lebih kompleks dibandingkan hulu ledak konvensional.
Dalam hulu ledak termobarik, selain ledakan awal dan fragmennya, juga ada radius efek termal untuk mempengaruhi target. Rudal kemudian akan menciptakan gelombang tekanan yang tinggi di lingkungan ledakan. Hulu ledak termobarik sangat efektif untuk menyerang kelompok teroris atau pemberontak yang bersembunyi di gua atau markas mereka.
Jangkauan rudal Toophan-4 berjarak antara 100 dan 3.750 meter, kecepatan maksimum 310 dan kecepatan rata-ratanya mencapai 178 meter per detik, yang menunjukkan sedikit perbedaan daripada model dasar Toophan.
Jangkauan maksimum Toophan-4 tercatat lebih rendah ketimbang model dasarnya. Hal ini karena berat rudal yang mencapai 20 kg, hulu ledaknya saja seberat 3,5 kg. Rudal ini memiliki panjang 117,2 meter dan berdiameter 15,3 sentimeter, serta dapat mencapai daya terbang maksimum dalam 21 detik.
Biasanya, satu hingga dua rudal Toophan-4 dapat ditembakkan dari peluncurnya per satu menit. Rudal ini dapat beroperasi pada suhu minus 32 derajat hingga suhu panas 60 derajat.
Toophan-5
Rudal Toophan-5 dianggap sebagai model yang paling canggih di kelasnya. Gambar-gambarnya memperlihatkan perbedaan yang mencolok bahkan dibandingkan dengan model TOW terbaru buatan luar negeri.
Tidak seperti generasi sebelumnya, rudal ini memiliki metode panduan canggih menggunakan sinar laser, yang selain melindunginya dari kerentanan terhadap perangkat perang elektronik musuh, juga memberikan akurasi yang sangat tinggi.
Rudal ini juga memiliki hulu ledak dua tahap dan tabung teleskopik tiga bagian/tingkat. Penetrasi rudal ini di lapisan baja meningkat lebih daripada generasi sebelumnya.
Rudal Toophan-5 dapat ditembakkan dari peluncur TOW/Toophan yang sudah dimodifikasi. Bagian penargetan dan panduan dari sistem peluncur rudal telah ditingkatkan serta dilengkapi dengan perangkat panduan semi-otomatis berbasis sinar laser.
Modifikasi yang paling mencolok pada Toophan-5 adalah daya penetrasi yang meningkat menjadi 900 mm. Hal ini menjadikannya sebagai salah satu senjata anti-tank milik Iran yang paling efektif.
Setelah rudal Dehlavieh dengan daya penetrasi lebih dari 1.200 mm, Toophan-5 menempati posisi kedua di antara senjata anti-armor Iran. Tentu saja, daya penetrasi ini terbilang besar di antara senjata anti-tank di dunia.
Jangkauan Toophan-5 antara 100 hingga 3.500 meter, beratnya 23 kg, panjang dengan tabung (hulu ledak utama) dalam keadaan terbuka mencapai 147,3 mm dan dalam keadaan tertutup 117,2 mm.
Hulu ledak memiliki bobot 6,2 kg, yang secara signifikan lebih berat daripada model anti-tank Toophan generasi sebelumnya. Kecepatan rata-rata model ini telah berkurang menjadi 167 meter per detik.
Rudal anti-tank Toophan-5 ditembakkan dari peluncur fixed-ground atau dapat dipasang pada kendaraan taktis. Militer Iran juga telah mengujinya pada helikopter Cobra dalam beberapa tahun terakhir.
Toophan-6
Rudal Toophan-6, seperti Toophan-4, memiliki hulu ledak termobarik dan terlihat mirip dengan model dasar Toophan. Namun, bobot hulu ledak yang dibawa oleh modal ini telah naik dari 3,5 kg di Toophan-4 menjadi 5 kg di Toophan-6.
Spesifikasi lain yang berubah di Toophan-6 dibandingkan dengan Toophan-4 mencakup jangkauan 100 hingga 3.500 meter, berat total 21 kg, dan kecepatan rata-rata 170 meter per detik. Seperti Toophan 4 dan 5, rudal ini dapat menembak dari peluncur darat, kendaraan lapis baja, dan helikopter.
Toophan-7
Toophan-7 merupakan senjata anti-tank dengn hulu ledak termobarik. Spesifikasi atau gambar dari model ini belum diumumkan sehingga sangat sulit untuk membandingkannya dengan dua model termobarik lainnya dari kelas rudal anti-tank Toophan.
Jalaluddin Rumi
Maulana Jalaluddin Mohammad Maulawi yang lebih dikenal dengan sebutan Rumi hingga kini namanya masih bersinar terang berkat karya-karyanya yang memukau. Pemikiran dan karyanya yang berbahasa Farsi telah menyebar ke segenap penjuru dunia dan diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Maulawi adalah arif dan penyair terkemuka Persia abad ketujuh hijriah atau abad ketiga belas masehi. Kebanyakan para peneliti mengungkapkan bahwa Maulawi dilahirkan tanggal enam Rabiul Awal 604 Hijriah, atau bertepatan dengan 30 Desember 1207 Masehi di Balkh.
Ayah Maulawi, Baha Valad memutuskan untuk meninggalkan Balkh, karena situasi politik dan sosial di kota itu yang tidak kondusif akibat ancaman serangan Moghul. Bersama keluarganya, beliau menuju Mekah untuk menunaikan ibadah haji. Dalam perjalanan singgah di berbagai kota besar seperti: Nisabur, Baghdad, Syam hingga Hijaz.
Maulawi memiliki berbagai karya terkemuka di antaranya: Makatib, Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah dalam bentuk nasr. Di bidang syair, ada Divan Kabir dan Matsnavi-e Maknavi. Selain Makatib yang terdiri dari sebagian surat Maulawi kepada seseorang dan tokoh terkemuka di zamannya, para peneliti meyakini Maulawi tidak memiliki karya lain di bidang tulisan selain syair.
Syair Maulawi disusun oleh murid setianya, Hessamuddin Chilbi, dan ia juga membacakan kembali syair yang ditulisnya kepada Maulawi untuk diperiksa. Kitab Fihi Ma Fihi dan Majalis Sab’ah juga dikumpulkan oleh para muridnya. Fihi Ma Fihi adalah kitab yang merupakan catatan dialog Maulawi di berbagai pertemuan dan kelas.
Divan Kabir yang dikenal dengan nama Divan Shams berisi enam ribu bait syair yang terdiri dari ghazal, rubaiyah dan tarjiat Maulawi.Alasan penamaan kitab syair ini menjadi Divan Shams Tabriz, sebab seluruh syair yang ditulis Maulawi dalam buku ini lahir setelah pertemuannya dengan Shams, yang mengubah jalan hidupnya. Selain itu, ghazal dalam buku tersebut didedikasikan untuk mengingat Shams Tabrizi.
Menurut peneliti sastra Persia, Shafeie Kadkani, unsur-usur afeksi dalam syair Maulawi dari awal hingga akhir menunjukkan keluasan horizonnya. Peneliti sastra Persia tersebut menuturkan, “Horizon pemikirannya seluas semesta, dan masalah partikular dan menengah tidak muncul dalam syairnya.”
Hal tersebut disebabkan karena penguasaan Maulawi terhadap ilmu aqli sangat tinggi. Beliau juga sangat menguasai ilmu-ilmu naqli. Selain berbagai pengetahuannya yang tinggi tersebut, Maulawi juga menggunakan pengalaman yang diperolehnya dalam kehidupan ini sebagai bekal untuk memandang masalah dengan kedalaman dan keluasan horizonnya.
Keluasan alam semesta, dari awal hingga akhir dunia, hubungan Tuhan dan dunia, wahdatul wujud, dan akhirnya masalah manusia serta unsur-unsur yang berkaitan dengannya seperti cinta, kebebasan, kesempurnaan dan jalan yang menghubungkan manusia menuju Tuhan, termasuk pemikiran mendasar yang dituangkan Maulawi dalam bentuk syair yang menawan.
Saking luasnya horizon imaji Maulawi, awal dan keabadian saling terikat dan digambarkan dalam bentuk syair yang menarik. Para kritikus sastra menilainya sebagai karya baru dan orsinil. Maulawi menilai keindahan dalam kesederhanaan dan kenaturalan sesuatu. Ia menggunakan terma baru dan lama dengan penggambaran yang memukau. Untuk mencapai tujuan tersebut, Maulawi menggunakan unsur-unsur penggambaran pendahulunya, tapi dengan makna baru yang memikat dan berbobot.
Doktor Shafeie Kadkanie berkeyakinan bahwa “Kelahiran baru Maulawi terjadi ketika bertemu dengan Shams Tabrizi”. Shams-i-Tabrizi atau Shams al-Din Malekdad Tabrizi adalah orang Tabriz, provinsi Azerbaijan Timur Iran saat ini, dan wafat di Khoy, provinsi Azerbaijan barat.
Shams dikenal sebagai guru spiritual Maulawi. Bahkan Maulawi menulis karya sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya itu berjudul Divan-i Shams-i Tabrizi. Makam Shams-i Tabrizi dinominasikan menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO.
Mengenai latar belakang kehidupan Shams, tidak banyak yang dijelaskan oleh para sejarawan. Kebanyakan bersandar kepada perkataan Maulawi mengenai gurunya itu. Menurut pengakuan Maulawi sendiri, Shams adalah orang yang mengenalkan cinta bukan kepemikiran sebagai jalan menuju kebenaran.
Menurut Sipah Salar, teman dekat Rumi yang menghabiskan empat puluh tahun dengan dia, Shams adalah putra Imam Ala al-Din. Dalam sebuah karya berjudul Manaqib al-'Arifīn (eulogi Gnostik), Aflaki menyebut nama Ali sebagai Ayah Shams-i Tabrizi dan kakeknya bernama Malik Dad. Menurut Aflaki, mendasarkan perhitungan Haji Bektasy Wali dalam bukunya Maqālāt, Shams tiba di Konya pada usia enam puluh tahun. Namun, sebagian sarjana meragukannya.
Shams menerima pendidikan di Tabriz dan merupakan murid dari Baba Kamal al-Din Jumdi. Sebelum bertemu Rumi, ia tampaknya melakukan perjalanan dari satu tempat ke tempat lain sebagai penenun dan menjualnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Haji Bektasy Wali dalam bukunya menjelaskan seorang pria dengan setelan serba hitam dari kepala sampai kaki datang ke penginapan di Konya, namanya Shams-i Tabrizi. Dia mengaku sebagai pedagang keliling. Dia sedang mencari sesuatu di Konya, dan akhirnya bertemu dengan Maulawi.
Sesuai penjelasan Maqālāt, pada akhir Jumadil Akhir tahun 642 Hijriah (akhir Oktober 1244 M) Shams memasuki Konya. Pertemuan antara Shams dan Maulawi terjadi yang dimulai dengan tanya jawab. Kemudian setelah enam belas bulan terjadi interaksi intens antara Maulawi dan Shams, Shams mengunjungi Konya untuk menjumpai Maulawi tahun 643 Hijriah (1245 M).
Pertemuan Maulawi dengan Shams menimbulkan perubahan besar dalam dirinya. Kehadiran Shams di Konya membawa warna baru bagi Rumi. Maulawi sendiri termasuk orang yang tekun belajar sekaligus mufti besar di zamannya. Selain menguasai dengan baik ilmu-ilmu keislaman, ia mengenal dengan baik tasawuf dan Irfan.
Tapi ketika bertemu dengan Shams, Maulawi seolah menemukan jalan baru, yang tidak ditemuinya di masa lalu. Profesor sastra Persia, Doktor Sirus Shamisa mengutip syair Maulawi menjelaskan, “Hangus, dari mentah menjadi matang, az khami beh pokhtegi rasideh bod, sokht”. Jika perjalanan hidup Maulawi dituliskan dengan tiga kalimat,”Dulu mentah, lalu matang dan terbakar. “Kham bodam, pokhteh shodam, sokht”.
Profesor Zerin Koub dalam bukunya “Tangga-tangga menuju Tuhan” menjelaskan tentang pertemuan penting antara Maulawi dan Shams. Pakar sastra Persia ini menuturkan, “Pertemuan dengan orang asing karismatik mengubah kehidupan faqih dan ulama besar Iran di Konya, dan bagi Maulana menjadi awal kehidupan baru. Kehidupan baru seorang zahid dan khatib menjadi seorang arif dan pencinta.”
Di hadapan Shams, Maulawi seolah tampak menjadi murid yang baru belajar alif ba, dan dituntun menuju tiap tangga maknavi yang harus ditempuhnya. Maulawi bertutur:
Zahed keshvari bodam saheb manbari bodam
Kard ghaza mara eshgh-o kap zanan to
[dahulu zahid, sang pemilik mimbar
tapi jadi pencinta di telapak tanganmu]
Apa yang disampaikan Shams sebenarnya telah dipelajari dan dijalankan oleh Maulawi sebelum bertemu dengannya. Shams membawa Maulawi menuju alam maknawi yang dahulu dipelajarinya di rumah sang ayah ketika masih kecil. Shams mengingatkan Maulawi dan membimbingnya menuju jalan ketaatan kepada Tuhan dan melepaskan kecintaan kepada dunia dengan jalan cinta. Sebab, keterikatan terhadap dunia menjadi penghalang mencapai Tuhan, sekaligus hijab untuk mencapai fana fillah.
Menurut Zerin Koub, “Maulawi menghabiskan usianya untuk mencari Allah dan dunia ghaib. Meskipun sibuk memberikan nasehat kepada masyarakat dan pelajaran kepada para muridnya, tapi ia tidak pernah meninggalkan pencarian menuju kebenaran. Baginya, Shams adalah kepingan dari alam maknawi. Kehadiran Shams membawa Maulawi menuju insan kamil dan cita-citanya.”
Ketika itu Maulawi meliburkan kelas yang diampunya. Ceramah dan pelajarannya dihentikan. Sebagai gantinya ia menghadiri majlis Shams. Tentu saja kehadiran Maulawi di majlis itu membuat suasana semakin meriah.
Diliburkannya kelas dan ceramah Maulawi membuat sebagian muridnya kecewa. Mereka menuding Shams sebagai penyebabnya. Sebagian dari murid Maulawi mulai melakukan tindakan tercela terhadap Shams supaya Maulawi kembali mengajar dan meninggalkan Shams. Akhirnya Shams meninggalkan Konya tanpa pamit kepada Maulawi hingga setahun lamanya tanpa kabar.
Tapi, ketidakhadiran Shams justru menimbulkan masalah bagi Maulawi. Ia murung dan tidak mau menyampaikan pelajaran dan ceramah. Kemudian, Maulawi mengirimkan pengikutnya untuk mencari Shams, tapi mereka tidak menemukan tanda-tanda hingga surat Shams dari Damaskus sampai di tangan Maulawi. Akhirnya Maulawi sendiri menemui Shams.
Profesor Annemarie Schimmel dalam bukunya “Keagungan Shams” menjelaskan kehidupan Maulawi setelah bertemu dengan Shams. Peneliti sastra Persia dari Jerman ini menuturkan, “Kehidupan Maulana dilalui dengan ibadah dan tafakur serta diskusi serta pertemuan Sama’...tiga tahapan dalam diri Maulawi terulang, setelah mengalami terbakar dalam gairah cinta Shams al-Din, ia tenang dalam pembicaraan Salah Al-Din Zerkub, dan akhirnya pengaruh Hesamuddin Chilbi menyempurnakan pemikirannya. Setelah mencapai puncak cinta Shams-i Tabrizi, dan ketenangan dalam persahabatan dengan Zerkoub, kemudian kembali menjadi mursyid dan sheikh di dunia dalam bentuk seorang guru”.
Pada musim gugur tahun 672 Hq atau 1273 M, Maulawi jatuh sakit hingga dokter tidak berdaya untuk mengobatinya. Ulama, penyair, arif sekaligus ilmuwan Iran ini wafat pada 5 Jumadil Akhir 672 H atau 17 Desember 1273 M di usia 68 tahun.
Hamas: Konfrontasi Baru dengan Israel Terjadi di Tepi Barat
Salah satu pemimpin Hamas mengatakan, konfrontasi mendatang dengan rezim Zionis akan terjadi di Tepi Barat, yang dianggapnya sebagai titik lemah Israel.
Basem Naim, seperti dilaporkan situs al-Khaleej al-Jadeed, Senin (27/9/2021), menyerukan agar kota-kota dan desa-desa di Tepi Barat digelorakan untuk tujuan tersebut.
"Untuk mencapai tujuan strategis ini, pertama-tama harus ada konsensus nasional untuk menentang kebijakan koordinasi keamanan dengan rezim Zionis," tambahnya.
Menurut anggota senior Hamas ini, rezim penjajah terlalu lemah untuk bertahan dalam perang yang erosif jangka panjang. Dia meminta semua orang untuk membela rakyat Palestina dan memainkan perannya dalam melawan rezim penjajah Zionis.
Sebelum ini, Kepala Biro Politik Hamas Khaled Mashal juga menyerukan untuk mengintensifkan perlawanan di Tepi Barat.
"Perlawanan terhadap pasukan rezim Zionis menunjukkan bahwa perlawanan berakar di semua orang Palestina. Perlawanan rakyat di Tepi Barat perlu ditingkatkan meskipun dalam situasi sulit saat ini," kata Mashal.
Hizbullah Lebanon Kutuk Serangan Israel ke Jenin
Hizbullah Lebanon mengutuk serangan Israel ke kamp pengungsi Jenin dan berbagai daerah di Tepi Barat, yang menyebabkan lima orang gugur dan sejumlah warga Palestina ditangkap.
"Serangan seperti itu memperlihatkan kebijakan kriminal dan berbahaya dari musuh Zionis," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, Senin (27/9/2021) seperti dilansir IRNA.
Hizbullah memuji kewaspadaan rakyat Palestina dan perlawanan heroik mereka terhadap serangan Israel, yang membuat beberapa tentara Zionis terluka.
Hizbullah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada semua orang Palestina dan keluarga para syuhada.
"Semoga Allah Swt meningkatkan dejarat mereka di akhirat dan semoga pengorbanan ini mengarah pada kemenangan yang akan segera terjadi, Insya Allah," tambahnya.
Pasukan Israel menyerang kota Beit 'Anan di barat laut al-Quds pendudukan pada hari Minggu. Serangan ini kemudian memicu bentrokan hebat antara tentara Zionis dan warga Palestina.
Iron Dome tidak Mampu Lawan Roket Palestina
Komandan pertahanan udara Israel mengakui bahwa sistem Iron Dome tidak mampu melawan rudal dan roket yang ditembakkan oleh kelompok perlawanan Palestina di Gaza.
Brigadir Jenderal Gilad Biran dalam wawancara dengan situs Walla Israel, Senin (27/9/2021), mengatakan sistem Iron Dome bukanlah solusi untuk melawan roket Gaza dan ia hanya sebagian dari solusi.
Menurutnya, sistem ini bekerja tidak efektif selama perang 12 hari di Gaza. Ribuan roket ditembakkan ke wilayah pendudukan selama perang dan semua orang merasakan kepanikan di Tel Aviv.
"Dalam dua hari pertama perang, ratusan roket ditembakkan ke wilayah pendudukan. Jumlah ini belum pernah terjadi sebelumnya," kata Brigjen Biran.
"Masyarakat Israel harus tahu bahwa jika pecah perang di perbatasan utara, akan ada kehancuran besar-besaran. Jika terjadi perang skala penuh, rezim ini pasti akan menemui banyak kelemahan," ungkapnya.
Surat kabar rezim Zionis, Haaretz dan Channel 12 sebelumnya melaporkan bahwa Iron Dome secara keliru menembakkan rudal ke drone dan pesawat tempur militer Israel selama pertempuran dengan kelompok perlawanan di Gaza.
Kebakaran di Pangkalan Militer AS, Camp Victory di Irak
Sumber media Irak mengabarkan terjadinya kebakaran di pangkalan militer Amerika Serikat, Camp Victory di dekat bandara internasional Baghdad, Irak.
Dikutip IRNA, Selasa (28/9/2021), sejumlah video yang beredar luas di media sosial Irak menunjukkan kepulan asap tebal di atas pangkalan militer di dekat wilayah Al Radwaniyah, lokasi yang menjadi konsentrasi pasukan AS.
Salah satu sumber keamanan Irak di pangkalan militer Camp Victory mengatakan, kepulan asap tersebut disebabkan oleh terbakarnya sisa ban kendaraan-kendaraan pengangkut personel, dan kendaraan militer AS.
Pangkalan militer Camp Victory yang ditempati pasukan AS, sebelumnya beberapa kali menjadi sasaran serangan kelompok perlawanan Irak.
Sampai sekarang detail insiden kebakaran di pangkalan militer AS ini belum dipublikasikan.
Israel Takut pada Drone Bunuh Diri Hamas dan Hizbullah
Sumber media rezim Zionis Israel mengabarkan, Tel Aviv sangat mengkhawatirkan Hamas dan Hizbullah Lebanon dalam perang mendatang karena keduanya diduga akan menggunakan drone-drone bunuh diri.
Kanal 12 televisi Israel, Selasa (28/9/2021) mengabarkan ketakutan Tel Aviv atas pertempuran mendatang melawan Hizbullah Lebanon dan Hamas Palestina.
Kalkulasi Israel menyebutkan, dalam pertempuran mendatang yang diprediksi terjadi di perbatasan utara atau perbatasan Gaza, Hamas dan Hizbullah akan menggunakan drone-drone bunuh diri dalam menghadapi militer Israel.
Angkatan Udara Israel meyakini bahwa drone-drone tersebut membawa bahan peledak, dan mampu menghancurkan target dengan akurasi tinggi.
Menurut Israel, sekarang Hamas dan Hizbullah tengah berusaha menciptakan drone-drone semacam ini, dan bermaksud memperoleh teknologinya dari Iran sehingga bisa memproduksi sendiri.
Kanal 12 TV Israel mengklaim, serangan udara Israel ke sejumlah negara kawasan dimaksudkan untuk melemahkan kemampuan modern ini.
Dalam perang terbaru Palestina dan Israel di Jalur Gaza, Hamas dan Hizbullah melakukan koordinasi yang erat.
80 Ribu Warga Iran Tiba di Irak untuk Hadiri Arbain
Ketua Organisasi Haji dan Ziarah Republik Islam Iran Alireza Rashidian mengatakan bahwa lebih dari 80.000 warga Iran telah tiba di Irak untuk menghadiri peringatan Arbain Huseini as di Karbala.
Sebelum penyebaran Virus Corona, jumlah peziarah Arbain dari Iran ke Irak mencapai beberapa juta orang. Namun tahun ini, pemerintah Baghdad membatasi jumlah peziarah disebabkan masalah tersebut.
"Semua fasilitas yang diperlukan telah disiapkan untuk memfasilitasi pergerakan peziarah Arbain di Iran dan Irak, dan menurut rencana, beberapa Mokeb (tenda dan posko layanan) akan disiapkan untuk melayani para peziarah di perbatasan," kata Rashidian seperti dikutip ISNA, Senin (27/9/2021).
Dia menambahkan, jumlah peziarah Arbain dari Iran ke Irak akan mencapai puncaknya pada hari Selasa, dan setelah itu kita akan menyaksikan gelombang kembalinya para peziarah ke negara mereka.
Pemerintah Irak hanya mengizinkan 60.000 warga Iran menghadiri Arbain pada tahun ini, dan itu pun harus melalui jalur udara, dan semua perbatasan antara Irak dan Iran ditutup untuk peziarah Arbain.
Setelah ribuan peziarah Iran nekad berkumpul di perbatasan dengan Irak, pihak berwenang setempat terpaksa membuka perbatasan untuk sementara. Hingga sekarang perbatasan-perbatasan darat itu kembali ditutup.
Perbatasan Mehran di Provinsi Ilam dan perbatasan Shalamcheh di Provinsi Khuzestan telah dipertimbangkan untuk dibuka bagi kembalinya para peziarah Iran dari Irak.
Tanggal 20 Safar, yang tahun ini jatuh pada hari Senin, 27 September 2021 diperingati sebagai Hari Arbain Imam Husein as oleh Umat Muslim bermazhab Syiah dan pecinta Ahlul Bait di seluruh dunia.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura. Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik itu tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat Islam dari berbagai penyimpangan.
Jawaban Iran atas Kesalahan Laporan Grossi Soal CCTV di Fasilitas Nuklir
“Sangat disesalkan bahwa setelah tiga operasi sabotase teroris di fasilitas nuklir Iran selama setahun terakhir, IAEA belum mengutuk tindakan keji ini, bertentangan dengan banyak resolusi Konferensi Umum IAEA dan Majelis Umum PBB, dan bahkan peralatan dan aset mereka serta keselamatan dan keamanan inspekturnya."
Kazem Gharib Abadi, Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Internasional yang berbasis di Wina, mentweet pada Senin (27/09/2021) pagi, mengingatkan masalah ini dan mereaksi laporan Direktur Jenderal IAEA pada Minggu (26/9) malam bahwa Iran tidak mengizinkan untuk memasang kembali kamera CCTV di kompleks Tessa di Karaj serta menilai permintaan ini di luar kesepakatan kedua belah pihak dalam pernyataan bersama.
Kazem Gharib Abadi, Wakil Tetap Iran untuk Organisasi Internasional yang berbasis di Wina,
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan dalam sebuah laporan pada Minggu malam bahwa dari 20 hingga 22 September, Republik Islam Iran telah mengizinkan para inspektur IAEA untuk memperbaiki peralatan pengawasan dan mengganti kartu memori kamera di semua lokasi yang diperlukan di Iran kecuali ruang kerja sentrifugal di kompleks Tessa, Karaj.
Laporan itu dipublikasikan ketika sebelumnya, perwakilan Iran untuk IAEA mengatakan bahwa IAEA tidak memiliki kewajiban untuk memberikan laporan terkait pemahaman bersama yang telah berakhir masa berlakunya dan pencatatan data.
Sekaitan dengan hal ini, Gharib Abadi mengingatkan isi pernyataan bersama Kepala Badan Energi Atom Iran dan Dirjen IAEA pada 12 September, dan mencatat bahwa hal itu dengan jelas dinyatakan dalam pertemuan di Tehran dan baru-baru ini di Wina bahwa sebagaimana investigasi dan masalah hukum terkait kompleks Tessa, Karaj masih berlangsung, peralatan pemantauan kompleks ini tidak berada di bawah layanan teknis.
Iran tidak pernah menerima pendekatan baru IAEA untuk mengutip laporan dugaan, seraya menekankan argumen hukum dan kokoh.
Sekalipun demikian, karena keyakinan akan perlunya interaksi lanjutan dengan IAEA sebagai badan hukum internasional yang mengawasi kegiatan nuklir, Iran terus membuka pintu untuk kerja sama. Namun Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tampaknya berusaha mengajukan pertanyaan dan menciptakan ambiguitas baru demi mempersiapkan Amerika Serikat dan Barat untuk meningkatkan tekanannya terhadap Iran.
“Sangat disesalkan bahwa setelah tiga operasi sabotase teroris di fasilitas nuklir Iran selama setahun terakhir, IAEA belum mengutuk tindakan keji ini, bertentangan dengan banyak resolusi Konferensi Umum IAEA dan Majelis Umum PBB, dan bahkan peralatan dan aset mereka serta keselamatan dan keamanan inspekturnya."
Laporan baru Grossi dari perspektif ini juga menunjukkan bahwa IAEA telah menjauhkan diri dari prosedur teknis dalam hal-hal yang bertentangan dengan prinsip ketidakberpihakan IAEA dalam misi yang diembannya.
Dalam hal ini, ada sejumlah alasan untuk ini, yang menimbulkan keraguan tentang bagaimana badan tersebut memantau.
Dalam sebuah catatan yang menilai kekhawatiran Republik Islam Iran tentang pemberian akses seperti ini, François Nicoullaud, mantan Duta Besar Prancis untuk Tehran, mengatakan:
"Bagi Iran, protokol tambahan ganda dikaitkan dengan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran, ditambah serangan malware Stuxnet, teror ilmuwan nuklir Iran, dan pengalaman mata-mata dari berbagai negara yang menyusup ke inspeksi IAEA , semua itu mengingatkan apa yang terjadi di Irak."
Baca juga: Rusia Desak IAEA Berhenti Politisasi Program Nuklir Iran
Gareth Porter, seorang analis dan penulis Amerika, menulis dalam catatan tentang bagaimana rezim Zionis menggunakan informasi yang ada di lembaga-lembaga internasional, termasuk IAEA, untuk meneror ilmuwan Iran:
Menurutnya, "Iran memiliki alasan kuat untuk percaya bahwa Israel dapat mengakses informasi yang dikumpulkan dari wawancara IAEA dengan para ilmuwan Iran dan merencanakan teror lebih lanjut."
Jelas bahwa sesuai dengan prinsip pengawasan IAEA, Iran tidak diharuskan untuk memenuhi kewajiban di luar pengamanan, dan jika secara sukarela merekam data-data ini, itu tidak berarti bahwa Iran telah membuat kewajiban kepada IAEA, sehingga IAEA menjadikan sebagai sebagai hak teknis dan memiliki tuntutan atas Republik Islam.
Dengan menekankan poin ini, perwakilan Iran untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina menganggap permintaan IAEA kepada Iran berada di luar kesepakatan kedua belah pihak dalam pernyataan bersama.
Arbain, Rahbar Jelaskan Cara Menangkal Propaganda Musuh
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pidato sambutan peringatan Arbain menyinggung beragam serangan propaganda musuh dengan berbagai metode dan alat terhadap bangsa Republik Islam Iran untuk mempengaruhi opini publik. Dia menganggap gerakan-gerakan untuk mengungkap fakta dan kebenaran sebagai penetralisir serangan propaganda itu.
Pidato sambutan itu disampaikan Rahbar melalui konferensi video dari Huseiniyah Imam Khomeini ra di Tehran di hadapan para peserta peringatan Arbain di Universitas Tehran pada hari Senin (27/9/2021).
Peringatan Arbain di Universitas Tehran dihadiri oleh para mahasiswa, dosen dan masyarakat umum. Dalam sambutannya, Ayatullah Khamenei menyebut periode dari Asyura hingga Arbain sebagai salah satu periode terpenting dalam sejarah Islam.
"Jika hari Asyura adalah puncak perjuangan dan pengorbanan jiwa-jiwa yang terkasih dan mulia, maka periode 40 hari setelah itu adalah puncak perjuangan untuk menjelaskan dan mengungkap kebenaran. Penjelasan yang penuh semangat dari Imam Sajjad as, Hazrat Zainab sa dan Yang Mulia Ummu Kulthum, dan kesabaran yang luar biasa dari keluarga Nabi (Saw) telah menyempurnakan pengorbanan itu dan melanggengkan kebangkitan di Karbala," kata Ayatullah Khamenei seperti dilansir situs Kantor Rahbar.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyinggung serangan propaganda musuh terhadap bangsa Iran untuk mempengaruhi opini publik dengan berbagai metode dan alat, dan menilai langkah-langkah untuk menjelaskan fakta dan kebenaran sebagai penetralisir serangan propaganda itu.
"Kalian, mahasiswa-mahasiswa yang tercinta, yang merupakan buah hati bangsa dan harapan sejati negara, dengan mengutamakan masalah penjelasan tentang kebenaran dan fakta, maka masing-masing dari kalian seperti pelita yang menerangi sekitar kalian dan menghapus ambiguitas," ujarnya.
Ayatullah Khamenei lebih lanjut menilai adanya fasilitas seperti media dan dunia maya (media sosial) untuk pencerahan dan menjawab ambiguitas sebagai penting.
"Tentu saja, prinsip yang pasti dalam hal jihad pencerahan dan penjelasan atas kebenaran di hadapan opini publik adalah penggunaan metode yang bermoral, penjelasan masalah dengan logika, ketegasan, rasionalitas lengkap, dan penggunaan perasaan dan reaksi emosional, serta menghindari hinaan, fitnah, kebohongan, dan penipuan," jelasnya.
Rahbar juga mengungkapkan kepuasannya bahwa para pemuda sekarang ini telah dibekali dengan pemikiran, rasionalitas dan kesadaran. Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya untuk memperkuat karakteristik tersebut.
"Jalan Sayid al-Syuhada (Imam Husein as) adalah jalan yang diberkati dan manis, yang mengarah pada hasil dan kesuksesan yang pasti. Insya Allah kalian, anak-anak muda, melalui inspirasi dari jalan ini dan pengetahuan yang tercerahkan, akan mampu membawa negeri ini ke puncak kebahagiaan material dan spiritual," pungkasnya.



























