Mencermati Lobi Menlu Israel, AS dan Perancis

Rate this item
(0 votes)

Muncul berita mengenai babak baru pergerakan petinggi Rezim Zionis Israel untuk menarik dukungan lebih besar dari pendukung mereka terkait kebijakan arogan Tel Aviv. Berita ini mencuat di sela-sela arogansi dan brutalitas rezim ilegal ini di kawasan semakin luas.

 

Dalam hal ini, Departemen Luar Negeri Israel menyatakan, hari Kamis (26/6) Menlu Avigdor Lieberman bertemu dengan Menlu AS, John Kerry dan Menlu Perancis, Laurent Fabius di Paris.

 

Dalam statemen Deplu Israel dijelaskan, Lieberman membicarakan kondisi pemerintahan nasional bersatu Palestina dan transformasi Timur Tengah dengan sejawatnya dari AS dan Perancis.

 

Israel juga meminta masyarakat internasional untuk tidak berinteraksi dengan pemerintahan nasional bersatu Palestina yang dibentuk awal Juni tahun ini. Namun masyarakat internasional bukan saja tidak mengindahkan seruan Israel, tapi malah menyatakan dukungannya terhadap pembentukan pemerintahan ini serta siap meningkatkan hubungannya dengan Palestina. Masalah ini kia menguak keterkucilan Israel di pentas internasional.

 

Puncak keterkucilan Israel kian kentara ketika muncul kebencian terhadap rezim Zionis ini dalam beberapa bulan terakhir di negara-negara Barat khususnya di Amerika Serikat yang pemerintahannya termasuk pendukung utama Tel Aviv. Penerapan berbagai sanksi oleh negara-negara anggota Uni Eropa terhadap produk distrik Zionis serta kebencian luas opini publik di Eropa dan Amerika atas kejahatan Israel mengindikasikan betapa dalamnya protes global terhadap rezim ilegal ini.

 

Kondisi seperti ini membangkitkan kekhawatiran pejabat Israel dan petinggi rezim ini mulai aktif menggelar lobi dengan petinggi Eropa dan Amerika guna mencari kepastian berlanjutnya kebijakan dukungan negara-negara tersebut terhadap Tel Aviv. Di sisi lain, para pengamat menilai tidak menutup kemungkinan adanya hubungan antara pertemuan menlu AS, Perancis dan Israel di Paris dengan transformasi konsporatif terbaru di kawasan serta eskalasi pergerakan teroris di Timur Tengah.

 

Disebutkan bahwa apa yang tengah terjadi di Irak memiliki latar belakang tersendiri dan ada pihak-pihak di balik layar aksi kelompok teroris Daulah Islamiyah fil Iraq wa Syam (DIIS). Dan dalang utama dari kekacauan di Irak adalah Amerika, Israel dan sejumlah negara Eropa serta Arab. Dalam koridor ini, petinggi Amerika, Israel dan Eropa berunding untuk membahas lebih intensif konspirasi kolektif mereka di kawasan.

 

Sementara itu, transformasi di kawasan menunjukkan bahwa dampak dari konspirasi dari para konspirator tidak hanya terbatas pada negara-negara kawasan, namun berkembang luas hingga mengancam kepentingan mereka sendiri. Sepertinya masalah ini membuat mereka khawatir, sehingga mereka terdorong untuk lebih banyak lagi melakukan perundingan.

 

Bagaimana pun juga lobi yang digelar Rezim Zionis dan pendukungnya mengindikasikan bahwa kawasan Timur Tengah masih tetap berada dalam ancaman konspirasi Israel beserta sekutunya. Dan masalah ini membutuhkan kewaspadaan lebih besar masyarakat internasional dalam menghadapi konspirasi tersebut yang menjadi ancaman serius bagi keamanan regional dan internasional.

Read 1685 times