Agresi Israel ke Gaza dan Bungkamnya Negara-negara Arab

Rate this item
(0 votes)

Selama beberapa hari terakhir, warga Palestina di Jalur Gaza menjadi target serangan brutal militer rezim Zionis Israel. Perdana Menteri Rezim Zionis Benyamin Netanyahu menegaskan untuk melanjutkan pembunuhan massal warga Palestina. Ia menyinggung tentang pertempuran panjang dan rumit.

 

Jaringan 2 televisi Israel melaporkan bahwa Angkatan Udara rezim Zionis telah melakukan 860 serangan udara di Gaza dan menjatuhkan 600 ton bahan peledak ke wilayah yang diblokade tersebut. Semua kejahatan tersebut terjadi ketika rezim-rezim reaksioner Arab tetap bungkam dan bahkan hanya menyaksikan perang baru yang dilancarkan oleh rezim Zionis di berbagai wilayah Palestina.

 

Dalam pernyataannya pada Kamis (10/7), Gerakan Muqawama Islam Lebanon (Hizbullah) mengecam keras kebungkaman yang mengherankan dari masyarakat dunia dan rezim-rezim Arab terhadap kejahatan dan serangan rezim Zionis serta pembantaian warga tak berdosa Palestina khususnya di Gaza.

 

Hizbullah menilai agresi sadis dan kejahatan rezim Zionis terhadap bangsa Palestina ini menguak watak kriminal Israel, dan dalam rangka mempersiapkan program perluasan permukiman ilegal.

 

Hizbullah juga menegaskan bahwa rezim Zionis tidak akan mampu mematahkan tekad perjuangan bangsa tertindas Palestina, heroisme dan ketegaran bangsa Palestina,  dan bahwa kepercayaan mereka terhadap opsi muqawama merupakan satu-satunya jalan untuk menghadapi rezim Zionis. Muqawama telah memberikan kehormatan dan kemuliaan kepada bangsa dan kelompok-kelompok Palestina serta akan mengembalikan seluruh hak-hak mereka yang terampas hingga tercapai kemenangan.

 

Menteri Luar Negeri Lebanon juga mengecam kebungkaman pemerintah-pemerintah Arab. Gebran Bassil mengatakan, amat disayangkan hingga kini tidak ada sikap keras dan bahkan satu kalimat tegas pun belum terdengar dari pemerintah-pemerintah Arab untuk mengecam rezim Zionis. Ia menambahkan, kebungkaman ini telah mendorong Israel untuk melanjutkan kejahatannya terhadap rakyat Palestina.

 

Data terbaru menunjukkan bahwa selama empat hari terakhir, sedikitnya 90 warga Palestina gugur syahid dan ratusan lainya terluka akibat serangan Israel. Sementara Sekretaris Jenderal PBB mengatakan, berbagai laporan menunjukkan bahwa selama beberapa hari terakhir, serangan Israel telah menyebabkan sekitar 150 rumah penduduk Palestina hancur dan kira-kira 900 orang kehilangan tempat tinggal.

 

Dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB, Ban mengakui memburuknya situasi di berbagai wilayah Palestina pendudukan. Ia mengatakan, sekarang ini upaya pengembalian ketenangan dan gencatan senjata di wilayah-wilayah pendudukan lebihmendesakdari sebelumnya.

 

Sekjen PBB menuntut gencatan senjata antara Israel dan kelompok-kelompok pejuang Palestina secepat mungkin. Dalam menanggapi tuntutan tersebut, PM Rezim Zionis mengatakan, gencatan senjata tidak ada dalam agenda kami.

 

Sementara itu, Gerakan Muqawama Palestina (Hamas) telah merespon ancaman serangan darat Israel ke Gaza. Hamas menyatakan siap untuk menyerang balik pasukan Israel jika rezim Tel Aviv melancarkan serangan darat ke Gaza. Pada Kamis, para pejuang Palestina telah menembakkan beberapa rudal ke arah wilayah-wilayah pendudukan tahun 1948. Sirine peringatan di kota Tel Aviv, Haifa dan Ashkelon telah berdering beberapa kali.

 

Di sisi lain, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tengah berusaha untuk menyiapkan pertemuan daruratDewanHAM PBBdi Jenewa. Dalam pertemuan Komite Eksekutif OKI pada Kamis di Jeddah, Arab Saudi, organisasi itu menyatakan bahwa pihaknya sedang membentuk sebuah kelompok kerja yang terdiri daripara menteridarinegara-negara anggota OKI untuk menekan Dewan Keamanan PBB menghentikan serangan Israel di Palestina.

 

Pengalaman menunjukkan bahwa langkah-langkah tersebut hanya terkesan formal saja, sementara tidak ada langkah serius yang diambil oleh negara-negara Arab untuk menghentikan kejahatan Israel. Sebagai contoh, Liga Arab sebagai lembaga Arab terpenting hingga sekarang hanya mengeluarkan kecaman tanpa disertai dengan tindakan.

 

Sementara Arab Saudi yang dianggap sebagai pemimpin negara-negara Teluk Persia dan merupakan anggota penting dari Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) hanya menyaksikan pembunuhan di Palestina, dan bahkan tidak mengambil langkah apapun.

Read 1683 times