Ketika Teroris Takfiri Jadi Bumerang Bagi AS

Rate this item
(0 votes)
Ketika Teroris Takfiri Jadi Bumerang Bagi AS

Amerika Serikat sedang membahas opsi serangan militer terhadap teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah Suriah setelah tewasnya wartawan Amerika di tangan kelompok itu.

Beberapa pejabat AS mengatakan, Washington tengah mempelajari sebuah intervensi yang lebih serius di Suriah, termasuk potensi serangan udara dan peningkatan signifikan serangan militer terhadap ISIS.

Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Ben Rhodes mengatakan, AS akan mengambil semua langkah darurat di Suriah untuk melindungi kepentingan-kepentingannya, termasuk kemungkinan tindakan militer langsung terhadap ISIS di negara itu.

ÔÇ£Kelompok ISIS secara signifikan telah menjadi sebuah ancaman bagi AS dan pemerintah Barack Obama juga menyikapi hal itu dengan serius,ÔÇØ tegasnya.

Para pejabat AS mengklaim bahwa Obama telah lama menolak keterlibatan dalam konflik internal di Suriah, tapi kemajuan yang dicapai teroris ISIS mulai dianggap sebagai ancaman bagi kepentingan AS dan sekutunya di kawasan.

Pemenggalan James Foley, wartawan Amerika oleh ISIS sepertinya telah menjadi amunisi untuk intervensi militer AS di Suriah dan memunculkan konsesi di tim keamanan Obama mengenai cara merespon ISIS.

Pemerintah Obama tampaknya terjebak dalam sebuah kontradiksi yang aneh. Fenomena ini memperlihatkan sejauh mana AS menjalankan kebijakan standar ganda dan bersikap medua dalam menyikapi isu terorisme dan masalah-masalah lain.

Pasca meningkatnya kekacauan di Suriah dan terbentuknya oposisi bersenjata untuk memerangi pemerintahan konstitusional Suriah, AS telah menyediakan bantuan finansial dan senjata kepada kelompok-kelompok yang mereka sebut sebagai ÔÇ£Freedom Fighters.ÔÇØ

AS dan sekutunya mengaku bahwa bantuan tersebut ditujukan kepada oposisi moderat di Suriah. Akan tetapi dalam praktiknya, bantuan itu jatuh ke tangan kelompok-kelompok teroris Takfiri seperti, Front al-Nusra dan ISIS.

Pemerintah Damaskus juga berkali-kali memperingatkan tentang bahaya manuver Barat di Suriah yang mendukung kelompok teroris di negara itu. Namun sayangnya, para pemimpin Barat mengabaikan peringatan tersebut. Tidak hanya itu, beberapa pemimpin dunia termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin juga mengingatkan Barat agar tidak bermain api di Suriah. Dia menegaskan bahwa kelompok teroris pada akhirnya akan menjadi bumerang bagi AS dan negara-negara Barat.

Sekarang, AS dan Barat mulai memahami bahaya teroris ISIS setelah kelompok itu menebarkan teror di Irak dan juga mengancam kepentingan AS dan sekutunya di negara tersebut.

Pada dasarnya, pemerintah Obama baru sekarang memahami peringatan Presiden Bashar al-Assad tentang konsekuensi mendukung kelompok teroris di Suriah. Washington sekarang ÔÇô dalam sebuah langkah yang dinilai oleh beberapa pihak sebagai kerjasama tidak tertulis dengan Damaskus ÔÇô bermaksud menyerang kelompok teroris ISIS di Suriah.

Read 1704 times