Gelombang Pengunduran Diri Pejabat Israel Pasca Perang Gaza

Rate this item
(0 votes)
Gelombang Pengunduran Diri Pejabat Israel Pasca Perang Gaza

Berbagai pemberitaan menyebutkan putaran baru pengunduran diri dan pemecatan para pejabat Israel menyusul kekalahan rezim Zionis dalam perang terbaru dengan muqawama Gaza. Dalam hal ini, pengunduran diri Panglima Polisi Distrik Pusat Israel dan juga rencana pengunduran diri direktur kantor Perdana Menteri Israel, merupakan berita terhangat terkait gelombang pengunduran diri para pejabat Israel sebagai dampak dari kekalahan dalam Perang 51 Hari di Gaza.

Eyal Haimovsky, direktur kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, setelah liburan nanti dia akan mengundurkan diri dari jabatannya. Dia menduduki posisi tersebut sejak dua setengah tahun lalu dan pengumuman pengunduran dirinya mengindikasikan bahwa gelombang pengunduran diri serta pemecatan para pejabat Israel telah sampai ke kantor Netanyahu. Masalah ini tentunya menjadi peringatan genting bagi Netanyahu.

Sementara itu, berbagai berita menyinggung berlanjutnya gelombang pengunduran diri para pejabat militer dan keamanan rezim Zionis pasca kekalahan dalam perang Gaza dengan berbagai macam alasan dan dalam hal ini Panglima Polisi Distrik Pusat  Israel, Bruno Stein, juga terpaksa mengundurkan diri.

Para pejabat militer Israel pekan lalu juga memutuskan untuk mengganti Panglima Divisi Regional Gaza saat ini dengan mantan panglima divisi tersebut Mickey Adelstein.

Kegagalan militer rezim Zionis dalam perang terbaru melawan Jalur Gaza juga talah membuat Menteri Peperangan Israel, Moshe Yaalon, memecat Panglima Angkatan Udara Israel, Hagi Topolansky.

Di sisi lain, PM Israel Benjamin Netanyahu juga sedang berencana menunjuk Yuval Ganot sebagai calon kepala staf gabungan angkatan bersenjata rezim Zionis menggantikan Benny Gantz.

Dalam beberapa pekan terakhir juga terjadi perang verbal antarpara pejabat Zionis yang diikuti dengan pengunduran diri banyak pejabat. Ini mengindikasikan dalamnya perselisihan di antara para pejabat Israel menyusul kekalahan mereka dalam perang Gaza. Para pengamat politik menilainya sebagai tsunami politik.

Setelah kekalahan rezim Zionis dalam perang terbaru di Gaza, banyak pejabat politik dan militer Israel yang mengundurkan diri atau terpaksa mundur. Akan tetapi Netanyahu dan sejumlah pejabat tinggi rezim Zionis berusaha menjauhkan diri dari gelombang pengunduran diri tersebut dengan berbagai trik.

Kekalahan telak rezim Zionis dalam perang ketiga melawan Gaza itu sedemikian menyakitkan sehingga parlemen Zionis cepat-cepat membentuk sebuah komite untuk menyelidiki sebab-sebab kegagalan rezim ini dalam perang di Gaza. Komite tersebut dengan memanggil Netanyahu untuk mendengar penjelasannya, pada intinya telah mempersingkat tugas mereka.

Pada hakikatnya, perluasan kritik internal terhadap Netanyahu pada akhirnya tidak akan menyisakan alasan baginya untuk tetap bertahan di jabatannya.

Eskalasi perselisihan antara para pejabat Israel itu membuat rezim ini berada di tepi jurang tragedi politik baru yang akan sulit bagi Tel Aviv untuk keluar darinya. Kekalahan perang di Gaza membuat kondisi politik rezim Zionis penjajah Palestina itu carut marut dan ini merupakan bukti dari dampak pukulan muqawama Palestina terhadap Israel yang mampu menggetarkan seluruh pilar Israel.

Read 1847 times