Konspirasi Baru AS-Saudi di Yaman

Rate this item
(0 votes)
Konspirasi Baru AS-Saudi di Yaman

Berbagai kalangan membayangkan pasca tercapainya kesepakatan antara kelompok Ansarullah dan pemerintah Sanaa, situasi dan kondisi Yaman akan membaik.Tapi faktanya tidak demikian, sebab Yaman saat ini menjadi target pihak-pihak yang tidak menghendaki terwujudnya stabilitas di negara Arab itu. Sumber keamanan Yaman melaporkan masuknya seratus teroris ke Sanaa selama beberapa hari lalu. Dilaporkan terjadi tiga ledakan bom di kota Rada, provinsi al-Beidha yang dilancarkan kelompok teroris takfiri. Kini, pertempuran antara gerakan Ansarullah dan kelompok teroris al-Qaeda masih terus berlanjut. Pertempuran tersebut menyebabkan kerusakan sejumlah bangunan, dan pemadaman listrik di sebagian kota.

Fenomena ini menunjukkan adanya tangan-tangan pemain yang berperan di balik konflik terbaru di Yaman. Salah satunya adalah Amerika Serikat. Washington sejak  tahun 2000 lalu berambisi untuk mendirikan pangkalan militer di sebuah pulau milik Yaman dekat laut Merah. Selama satu dekade lalu, para pejabat Gedung Putih menggulirkan prakarsa baru bernama perang melawan terorisme dengan menggandeng Sanaa.Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Washington telah mengirimkan para penasehat dan ahli militernya ke Yaman.

Ketika revolusi rakyat meletus di Yaman, AS memainkan peran signifikan untuk menempatkan pengganti Ali Abdullah Saleh yang tidak disukai rakyatnya. Dengan dukungan AS dan negara-negara Arab di kawasan, Abd Rabbah Mansur Hadi secara resmi menjadi presiden Yaman, dan lalu lalang para pejabat Washington pun semakin meningkat demi mewujudkan kepentingannya di negara Arab itu.

Selain AS,  Arab Saudi termasuk negara yang tidak menghendaki terwujudnya stabilitas dan perdamaian di Yaman. Sejumlah dokumen rahasia yang bocor menunjukkan keterlibatan Riyadh dalam mendukung berbagai kelompok teroris yang menimbulkan kekacauan di Yaman. Arab Saudi termasuk pihak yang tidak menghendaki tercapainya kesepakatan antara kelompok Hauthi dan gerakan Ansarullah dengan pemerintah Sanaa. Oleh karena itu, setelah tercapai kesepakatan damai kedua belah pihak, Riyadh melancarkan gelombang instabilitas di Yaman dengan meminjam tangan kelompok-kelompok teroris takfiri. Indikasi ini diperkuat dengan terbongkarnya keterlibatan rezim Al Saud mendanai kelompok teroris al-Qaeda yang beroperasi di Yaman. Targetnya menyeret Yaman dalam perang saudara.

Bersamaan dengan terjadinya pertempuran antara gerakan Ansarullah dan kelompok teroris al-Qaeda, di wilayah selatan Yaman pun merebak isu separatisme yang menunjukkan menguatnya konspirasi baru untuk memecah belah negara Arab itu. Jika masalah ini tidak diwaspadai, maka rakyat dan pemerintah Yaman akan menebusnya dengan harga yang sangat mahal, bahkan mungkin tidak bisa ditebus.(

Read 1757 times