Palestina dan Keanggotaan Penuh di PBB

Rate this item
(0 votes)
Palestina dan Keanggotaan Penuh di PBB

Seorang negosiator Palestina, Saeb Erekat mengatakan bahwa sekarang adalah kesempatan yang tepat untuk mengupayakan keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan memperhatikan transformasi regional dan internasional.

Erekat pada Sabtu (13/12/2014) malam menuturkan, ÔÇ£Sebuah proposal untuk keanggotaan Palestina di PBB akan segera kami ajukan. Proposal ini memuat isu-isu penting Palestina, termasuk pembentukan negara merdeka dengan Ibukota Quds, masalah pengungsian, pembangunan distrik Zionis, para tawanan, dan masalah-masalah lain.ÔÇØ

Sementara itu, Duta Besar Palestina di Dewan HAM PBB, Ibrahim Khraishi menyatakan bahwa penyelenggaraan konferensi negara-negara penandatangan Konvensi Jenewa pada Rabu ini merupakan sebuah langkah untuk dukungan internasional kepada bangsa Palestina dan kecaman terhadap tindakan-tindakan rezim Zionis Israel dalam melanggar konvensi.

Pada November 2012, negara-negara anggota PBB menyetujui permintaan para pemimpin Palestina untuk mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara dan status Palestina naik menjadi negara pengamat non-anggota. Menyusul kegagalan perundingan Palestina-Israel setelah dua dekade, rakyat Palestina pada 2014 mengajukan keanggotaan di 10 lembaga internasional dan pada April lalu, Palestina ditetapkan sebagai anggota Konvensi Jenewa.

Palestina telah mengajukan permohonan keanggotaan di sejumlah konvensi, perjanjian, dan lembaga internasional. Permohonan itu mendapat respon positif dari masyarakat dunia dan PBB dalam beberapa tahun terakhir. Palestina sekarang telah resmi menjadi anggota di beberapa konvensi dan perjanjian internasional. Fenomena ini mengindikasikan dukungan lebih lanjut dunia terhadap hak-hak bangsa Palestina.

Dengan mengamati perkembangan Palestina selama beberapa tahun terakhir, maka dapat disimpulkan bahwa proses peningkatan posisi Palestina di PBB masih terus berlanjut. Jelas bahwa perjuangan ini tidak lepas dari muqawama bangsa Palestina.

Saat ini, Palestina ingin menyempurnakan proses tersebut dan memperoleh keanggotaan penuh di PBB. Hal ini sejalan dengan upaya mereka untuk membentuk sebuah negara merdeka Palestina dan mendapatkan pengakuan dari masyarakat internasional.

Tahun 2014 juga sudah ditetapkan oleh PBB sebagai Tahun Solidaritas Dunia dengan Bangsa Palestina dan dunia menyaksikan pernyataan dukungan luas negara-negara dunia, termasuk Eropa terhadap masalah pembentukan negara Palestina.

Dukungan luas dunia untuk bangsa Palestina telah menyebabkan Amerika Serikat berada di bawah tekanan, karena Paman Sam ÔÇô sebagai sekutu utama Israel ÔÇô selalu menentang pembentukan negara merdeka Palestina. Dengan memperhatikan sejumlah bukti, AS tampaknya tidak akan memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang pengakuan resmi Palestina, sebab Washington tengah menghadapi tekanan opini publik dunia.

 

Jika kondisi tersebut benar-benar tercipta, maka hal itu adalah indikasi dari perubahan perimbangan global yang menguntungkan bangsa Palestina. Proses ini tentu saja akan menambah kekhawatiran para pejabat rezim Zionis.

Read 1503 times