Latihan Militer Iran di Penghujung 2014

Rate this item
(0 votes)
Latihan Militer Iran di Penghujung 2014

Militer Republik Islam Iran memulai manuver besar-besaran pada Kamis (25/12/2014) pagi, dengan melibatkan satuan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan unit pertahanan rudal. Latihan yang mengusung slogan Muhammad Rasulullah Saw ini digelar di wilayah selatan Iran, tenggara, dan perairan Laut Oman.

Manuver gabungan militer Iran akan dilaksanakan selama tujuh hari. Latihan ini mencakup area seluas 2,2 juta kilometer persegi yang membentang dari timur Selat Hormuz sampai ke wilayah utara Samudera Hindia.

Wakil Panglima Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Abdolrahim Mousavi mengatakan bahwa salah satu dari tujuan manuver ini adalah untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negara. Menurutnya, senjata dan taktik baru akan diuji dan dievaluasi selama manuver tersebut. Militer Iran juga akan menampilkan latihan dalam memerangi terorisme.

Sebelumnya, Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari mengatakan, berbagai jenis kapal perang, kapal perusak, kapal selam, rudal, jet tempur, dan helikopter akan mengambil bagian dalam latihan tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan angkatan laut.

Akan tetapi, manuver Muhammad Rasulullah Saw hanya akan menampilkan sebagian dari kemampuan tempur dan pertahanan Angkatan Bersenjata Iran.

Brigjend Mousavi menandaskan bahwa manuver itu membawa pesan perdamaian dan persahabatan bagi negara-negara regional di bawah panji persatuan Islam dan kawasan. Meski demikian, pesan lain kegiatan itu adalah mendemonstrasikan kekuatan dan kemampuan militer Iran di hadapan musuh.

Latihan militer di Iran berjalan sesuai dengan program yang sudah dirancang dan bagian dari sebuah kegiatan rutin di setiap negara. Republik Islam mengincar dua tujuan utama dalam berbagai manuver militer. Pertama, setiap latihan militer di Iran bertujuan untuk menampilkan kekuatan dan uji coba peralatan tempur baru untuk merespon setiap ancaman potensial musuh. Dan kedua, latihan militer di Iran juga membawa pesan perdamaian dan persahabatan bagi negara-negara tetangga dan regional. Hal ini berbeda dengan manuver militer di sejumlah negara lain.

Republik Islam selalu menyerukan perdamaian dan persahabatan dan dalam berbagai kesempatan, negara ini mendukung stabilitas dan keamanan regional dan internasional. Setiap langkah dalam kebijakan dalam negeri dan luar negeri Iran dibarengi dengan perdamaian dan persahabatan.

Dalam kasus nuklir, Iran juga ingin menggunakan energi nuklir untuk kepentingan damai, dan senjata atom sama sekali tidak punya tempat dalam doktrin militer dan pertahanan Iran.

Iran sejalan dengan kebijakan mendukung perdamaian dan keamanan global, mengusulkan penghapusan kekerasan dan ekstremisme di dunia. Setelah mendapat sambutan dari banyak negara, proposan itu kemudian disahkan sebagai resolusi oleh Majelis Umum PBB.

Keseluruhan perilaku dasar Tehran membuktikan bahwa Iran belum pernah menjadi pihak yang memulai ancaman dan perang serta selalu berupaya untuk menjamin perdamaian dan keamanan regional dan dunia.

Demi memperkuat kemampuan militer dan pertahanannya, Iran senantiasa memproduksi peralatan militer dalam negeri dan menggelar sejumlah manuver. Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa kehadiran pasukan asing di wilayah Timur Tengah tidak membawa sesuatu kecuali peningkatan ketidakamanan dan kekerasan.

 

Iran percaya bahwa negara-negara regional melalui koordinasi dan kerjasama, mampu menjamin keamanan dan perdamaian bagi bangsa-bangsanya tanpa melibatkan pihak asing.

Read 1918 times