Penyesalan Sekjen PBB atas Kejahatan Israel di Palestina

Rate this item
(0 votes)
Penyesalan Sekjen PBB atas Kejahatan Israel di Palestina

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa militer rezim Zionis Israel telah menarget tujuh sekolah lembaga dunia ini di Jalur Gaza selama agresi militer 50 hari ke wilayah yang diblokade itu. Serangan ke sekolah-sekolah PBB juga merenggut nyawa 44 warga Palestina.

Penegasan tersebut disampaikan Ban Ki-moon, Sekretaris Jenderal PBB dalam sebuah surat yang dilampirkan dalam laporan hasil penyelidikan perang di Gaza dan dipublikasikan Senin, 27 April.

Ban dalam surat tersebut menambahkan, saya menyesalkan terhadap fakta ini bahwa sedikitnya 44 warga Palestina tewas dan 227 lainnya yang menggunakan pusat-pusat pendidikan PBB sebagai tempat penampungan darurat, terluka dalam serangan militer Israel.

Transformasi internasional menunjukkan bahwa kejahatan-kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina masih menjadi pusat perhatian global. Kelanjutan reaksi internasional terhadap berbagai kejahatan rezim Zionis telah membuktikan kegagalan langkah-langkah rezim ini untuk menutupi kejahatan-kejahatannya, dan hal ini juga sekaligus menunjukkan bahwa kejahatan mengerikan Israel di Palestina tidak pernah terhapus dari benak masyarakat internasional.

Tuntutan dari berbagai belahan dunia tentang perlunya penyelidikan terhadap kejahatan rezim Zionis dan penanganan atas para pelakunya menunjukkan perkembangan gerakan internasional untuk menindak secara hukum terhadap rezim anti-kemanusiaan itu dan mengambil langkah anti-Israel di arena internasional.

Agresi militer Israel ke Gaza selama 50 hari pada tahun 2014 telah merenggut nyawa sedikitnya 2.200 warga Palestina dan melukai belasan ribu lainnya. Serangan tersebut juga merusak 89.000 rumah penduduk Palestina, di mana 15.000 rumah rata dengan tanah atau rusak total dan tidak dapat dihuni lagi.

Selain itu, lebih dari 140 sekolah dan 350 pusat industri juga rusak parah akibat serangan militer Israel ke Gaza. Kondisi tersebut semakin memperburuk situasi Gaza yang telah diblokade Israel selama bertahun-tahun.

Perilaku-perilaku keji rezim Zionis membuktikan bahwa rezim penjajah ini tidak meyakini adanya batasan dalam melakukan kejahatan. Langkah-langkah Israel yang mengabaikan berbagai resolusi PBB dan melakukan pelanggaran berulang terhadap konvensi-konvensi internasional telah membuat masyarakat internasional kehilangan kesabaran mereka.

Penyelenggaraan berbagai pertemuan lembaga-lembaga internasional terkait tindakan rezim Zionis dan adopsi sebagian besar resolusi, pernyataan dan laporan anti-Israel PBB dan lembaga-lembaga yang berafiliasi dengan badan dunia ini menunjukkan bahwa masyarakat internasional sedang menghadapi sebuah rezim yang jahat.

Namun tidak adanya tindakan nyata PBB terhadap kejahatan rezim Zionis dan hanya cukup dengan mengeluarkan resolusi dan laporan terkait kejahatan rezim penjajah al-Quds tersebut telah membuat Israel semakin berani untuk meningkatkan tindakan menyimpangnya di arena internasional dan regional.

Perilisan laporan komite investigasi terkait kejahatan rezim Zionis dalam perang 50 hari di Gaza mengingatkan kembali laporan komite pencari fakta yang dipimpin oleh Richard Goldstone tentang serangan militer Israel selama 22 hari ke wilayah yang sama pada tahun 2009.

Dalam laporannya tentang fakta perang 22 hari di Gaza pada April 2009, Goldstone menyertakan 20.000 dokumen, foto dan wawancara langsung dengan lebih dari 200 pengamat. Laporan ini dengan jelas membuktikan bahwa Israel dalam agresi ke Gaza telah terlibat dalam kejahatan perang dan kejahatan anti-kemanusiaan.

Meskipun hasil laporan komite pencari fakta PBB telah membuktikan kejahatan perang rezim Zionis di Gaza, namun pada prakteknya tidak diambil tindakan apapun terhadap rezim penjajah ini. Hal itu terjadi disebabkan sabotase Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat serta sikap pasif Dewan Keamanan PBB dalam menindaklanjuti laporan tersebut.

 

Sikap pasif itulah yang membuat Israel semakin berani untuk mengulang kembali kejahatan-kejahatannya. Sikap para pejabat PBB khususnya Ban, yang hanya cukup mengeluarkan kecaman secara lisan terhadap kejahatan rezim Zionis, tidak berdampak apapun kecuali berlanjutnya kejahatan rezim anak haram Barat ini dan kekhawatiran masyarakat internasional.

Read 1916 times