Perjuangan Irak Rebut Al-Ramadi dari ISIS

Rate this item
(0 votes)
Perjuangan Irak Rebut Al-Ramadi dari ISIS

Militer Irak telah memulai operasi pembebasan kota al-Ramadi dari cengkeraman kelompok teroris ISIS. Sumber keamanan Irak hari Sabtu (23/5) menyatakan militer Irak yang didukung relawan rakyat dan pasukan suku melancarkan serangan terhadap kelompok teroris di sekitar kota al-Ramadi. Serangan tersebut menjadi yang pertama kalinya dilancarkan pasukan Irak setelah ibukota provinsi al-Anbar jatuh ke tangan ISIS. Terkait hal ini, Syeikh Rafi Abdul Karim al-Fahdawi, ketua suku adat terbesar di wilayah Houssayba menyatakan serangan yang dilancarkan terhadap kelompok teroris ISIS mengalami kemajuan signifikan, dan hingga kini sejumlah wilayah berhasil direbut kembali dari kendali kelompok teroris.

Pekan lalu, kelompok teroris takfiri ISIS menyerang kota al-Ramadi dan menguasai ibukota provinsi al-Anbar itu. Jatuhnya al-Ramadi menunjukkan kegagalan koalisi internasional anti-ISIS pimpinan AS, yang telah memulai membombardir wilayah Irak dengan dalih memerangi teroris. Sejak operasi pembebasan al-Ramadi dimulai, pasukan Irak berhasil merebut kota Houssayba yang terletak di sebelah timur ibukota provinsi al-Anbar.

Sementara itu, Sekjen gerakan Badr mengungkapkan dimulai operasi keamanan menjaga Baghdad dari kemungkinan serangan ISIS yang berambisi menguasai ibukota Irak. Belajar dari pengalaman jatuhnya al-Ramadi, militer Irak harus memperkuat keamanan Baghdad.Hadi al-Amiri menyatakan, sangat keliru orang yang berpandangan koalisi internasional anti-ISIS akan mencapai keberhasilan dalam memerangi kelompok teroris di Irak.

Sekjen Badr menegaskan, relawan rakyat dan militer Irak selama 10 hari melancarkan operasinya telah berhasil merebut delapan ribu kilometer persegi di provinsi Salahuddin dari tangan teroris.Tapi kemudian, pasukan relawan meninggalkan wilayah itu setelah media pendukung teroris ISIS dan Baath melancarkan serangan propaganda merusak citra mereka. Tujuan utama media pro-ISIS dan Baath tersebut adalah menghalangi masuknya relawan rakyat demi mencegah direbutnya kembali al-Ramadi dari tangan teroris. Oleh karena itu, Hadi al-Amiri menegaskan urgensi penyelidikan terhadap faktor penyebab jatuhnya al-Ramadi dan Mosul, serta menghukum orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Khatib Shalat Jumat Najaf, Sayyid Sadruddin Qabanchi mengatakan faktor penyebab jatuhnya provinsi Al-Anbar adalah pengkhianatan, bukan kekuatan ISIS. Menurut Sayyid Sadruddin dalam khutbah yang disampaikan hari Jumat (22/5), sebanyak 12 ribu polisi provinsi al-Anbar menyerahkan senjata dan melarikan diri meninggalkan kota al-Ramadi. Terkait hal ini, Menteri Pertahanan Irak akan menindaklanjuti penyebab jatuhnya kota al-Ramadi. Menurut Khalid al-Abidi, larinya pasukan keamanan kota al-Ramadi tidak dapat diterima dan mereka harus diadili. Larinya pasukan keamanan kota al-Ramadi meninggalkan tugas mereka mengamankan provinsi al-Anbar dari serangan ISIS menjadi jalan bagi kelompok teroris menguasai wilayah tersebut.

Read 1721 times