Kedudukan Sayidah Fathimah Maksumah di Dunia dan Akhirat

Rate this item
(0 votes)
Kedudukan Sayidah Fathimah Maksumah di Dunia dan Akhirat

Selain alam dunia, ada juga yang namanya alam akhirat. Masing-masing dari dua alam ini memiliki kapasitas untuk mengenal. Manusia juga demikian, di dua alam ini ia akan menampakkan kapasitasnya sebatas keberadaan dirinya. Terkait masalah ini, Ahlul Bait Rasulullah Saw memiliki posisi istimewa.

Mereka yang memiliki derajat kemaksuman dan keimamahan, sangat kecil kapasitasnya bila mengenal mereka melalui alam dunia. Selain para Imam Maksum as, ada sebagian anak-anak mereka yang menampakkan keistimewaan sebagai hamba Allah khusunya putra putri para Imam Maksum. Keberadaan Sayidah Fathimah Maksumah merupakan salah satu putri Imam Maksum yang harus dihormati. Masyarakat pun telah memanfaatkan keberadaan makamnya dengan baik dari sisi spiritual sepeninggal beliau.

 

Kedudukan Duniawi Sayidah fathimah as

 

Sebagaimana kita tahu bahwa alam akhirat adalah manifestasi hakiki alam dunia ini. Akhirat setiap orang nantinya akan menggambarkan kedudukan hakiki seseorang ketika di dunia ini. Itulah mengapa, sebelum kita memahami kedudukan Sayidah Fathimah Maksumah di akhirat, kita gali terlebih dahulu kepribadiannya saat beliau di dunia ini.

 

Sebagai putri seorang Imam Maksum, Sayidah Fathimah Maksumah besar di bawah asuhan seorang ibu yang bertakwa bernama Najmah Khatun bersama saudaranya yang bernama Imam Ridha as dan belajar serta mencapai kesempurnaan di bawah bimbingan Imam Maksum as. Sayidah Fathimah Maksumah mendapatkan gelar “Fidaha Abuha” dari ayahnya Imam Musa Kazhim sebagaimana gelar yang dimiliki Sayidah Fathimah az-Zahra as dari ayahnya Rasulullah Saw. Itulah mengapa saudara beliau yakni Imam Ridha as terkait Sayidah Fathimah Maksumah mengatakan, “Man Zara al-Ma’sumata Biqum Kaman Zarani...barang siapa yang menziarahi Maksumah di Qom, maka ia seperti menziarahiku.” Kisah tentang ucapan Imam Musa Kazhim as terkait putrinya juga berkaitan dengan posisi keilmuannya dan ini merupakan stempel dan bukti posisi keilmuwan Sayidah Fathimah Maksumah.

 

Posisi Ukhrawi Sayidah Fathimah Maksumah

 

Pujian yang paling penting para Imam Maksum as terkait kepribadian Sayidah Fathimah Maksumah adalah mengenai kedudukan dan posisi ukhrawinya. Posisi yang secara umum berkaitan dengan sebuah pintu yang menuju surga dan syafaat beliau untuk para pengikut Ahul Bait as.

 

Pintu masuk ke surga

 

Imam Shadiq as menjelaskan tentang gambaran masuknya seseorang dari kota Qom

 

Tempat Masuk Ke Surga

امام صادق(ع) تصویر ورود به بهشت را از شهر قم تبیین می‌کنند:

إِنَّ لِلهِ حَرَماً وَ هُوَ مَکَّةُ أَلَا إِنَّ لِرَسُولِ اللَّهِ حَرَماً وَ هُوَ الْمَدِینَةُ أَلَا وَ إِنَّ لِأَمِیرِ الْمُؤْمِنِینَ حَرَماً وَ هُوَ الْکُوفَةُ أَلَا وَ إِنَّ قُمَّ الْکُوفَةُ الصَّغِیرَةُ أَلَا إِنَّ لِلْجَنَّةِ ثَمَانِیَةَ أَبْوَابٍ ثَلَاثَةٌ مِنْهَا إِلَى قُمَّ تُقْبَضُ فِیهَا امْرَأَةٌ مِنْ وُلْدِی اسْمُهَا فَاطِمَةُ بِنْتُ مُوسَى وَ تُدْخَلُ‏ بِشَفَاعَتِهَا شِیعَتِی الْجَنَّةَ بِأَجْمَعِهِمْ

Bagi Allah ada sebuah haram, yaitu Mekah. Bagi Rasulullah juga ada sebuah haram, yaitu Madinah. Bagi Amirul Mukminin ada sebuah haram, yaitu Kufah. Sesungguhnya Qom adalah Kufah kecil. Ketahuilah bahwa surga memiliki delapan pintu dan ketiga pintunya menghadap ke kota Qom. Di Qom ada seorang perempuan dari anak keturunanku yang akan meninggal dunia dan namanya adalah Fathimah binti Musa as dan dengan syafaatnya, seluruh pengikutku akan masuk surga.

Salah satu perkara akhirat hanya khusus milik Allah dan dengan izinnya adalah syafaat. Oleh karena itu berfirman:

یَوْمَئِذٍ لا تَنْفَعُ الشَّفاعَةُ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمنُ وَ رَضِیَ لَهُ قَوْلا

Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.(QS. Thaha:109)

Oleh karena itu syafaat adalah sebuah kedudukan yang sangat agung khususnya terkait dengan seseorang harus dijelaskan oleh Imam Maksum as. Terkait masalah syafaat sebuah umat dengan cara melalui ziarah ke makam Sayidah Fathimah Maksumah as bisa ditafsirkan dengan dua makna:

 

Syafaat di dunia

 

Makna pertama; sebagaimana lahiriahnya hadis maknanya adalah mensyafaati para pengikut. Dengan artian bahwa para pengikut Ahlul Bait yang memiliki kesalahan di dunia maka dengan cara menziarahi makam Sayidah Fathimah Maksumah, maka mereka akan diampuni kesalahannya dan akan dimasukkan ke dalam surga atau melalui ziarah ke makam beliau, mereka akan diberi kedudukan yang tinggi di surga.

Imam Ridha as berkata:

مَنْ زَارَهَا فَلَهُ الْجَنَّةُ

Barang siapa yang menziarahinya, maka baginya surga. Maknanya adalah barang siapa yang benar-benar menziarahi Sayidah Fathimah Maksumah secara hakiki, maka ia akan masuk surga.

Makna kedua; sebagaiman firman Allah Swt bahwa untuk mendapatkan surga, seseorang harus berusaha di dunia ini:

وَسارِعُوا إِلى‏ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّکُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّماواتُ وَ الْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقینَ

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali Imran: 133)

Mendapatkan hidayah di dunia ini dengan sendirinya sama dengan masuk ke dalam surga. Menziarahi Sayidah Fathimah Maksumah karena tingginya spiritualitas di dalamnya, menjadikan seseorang memperbaiki urusannya di dunia dan selanjutnya adalah keselamatan seseorang dari api neraka di alam akhirat dan masuk ke dalam surga. Bahkan mendapatkan posisi yang tinggi di surga.

Kesimpulannya, keberadaan Sayidah Fathimah Maksumah as yang penuh berkah tidak hanya terbatas pada masa hidupnya yang pendek namun keberkahan itu sampai kini meliputi dunia Islam dan umat manusia pada umumnya baik dari sisi keilmuan maupun spiritual. Bahkan di akhirat, puncak kedudukannya akan menjadi jelas yakni seluruh para pengikutnya akan masuk surga karena syafaatnya. (Emi Nur Hayati)

Read 1452 times