کمالوندی

کمالوندی

Senin, 22 Juni 2015 18:54

Bersama Kafilah Ramadhan (2)

Kita bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menjadi tamu Allah Swt di bulan Ramadhan dan menikmati limpahan rahmat dan karunia-Nya di bulan suci ini. Keagungan bulan puasa dapat disimak dalam surat al-Baqarah ayat 185, Allah Swt berfirman, ÔÇ£Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang bathil.ÔÇØSalah satu ciri khas utama Ramadhan adalah adanya kewajiban puasa bagi umat Islam di sepanjang bulan itu. Puasa adalah sebuah kewajiban bagi seorang Muslim dengan niat mendekatkan diri kepada Allah Swt, dengan cara meninggalkan makan dan minum mulai dari terbit fajar sampai azan maghrib selama satu bulan penuh, kadang berjumlah 29 hari dan kadang bisa sampai 30 hari.

Allah Swt menjelaskan tentang kewajiban berpuasa dalam al-Quran ayat 183 dan 184 surat al-Baqarah, ÔÇ£Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, yaitu memberi makan orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.ÔÇØ

Dalam ayat tersebut Allah Swt menyeru kaum Muslim dengan kalimat yang indah dan lembut. Nada bicara seperti inimemberi angin sejuk bagi orang-orang yang berpuasa dan membuat mereka mudah menjalaninya. Ayat tersebut juga mengingatkan bahwa ibadah puasa tidak hanya diwajibkan untuk umat ini, tapi juga sudah dijalankan oleh umat-umat terdahulu. Meski kewajiban berpuasa memiliki waktu khusus, namun dalam kondisi tertentu kewajiban ini masih bersifat fleksibel yaitu, orang-orang karena dalam perjalanan, jatuh sakit, atau tidak mampu menjalaninya di waktu khusus tersebut, mereka bisa menggantikannya di hari lain atau membayar kafarah.

Allah Swt kemudian menerangkan tentang manfaat dan filosofi berpuasa yaitu untuk mencapai derajat takwa. Kabar gembira ini membuat kaum Muslim menyambut dengan antusias datangnya bulan Ramadhan.Hakikat ibadah puasa membawa kebaikan bagi orang-orang yang menunaikannya dan mereka memperoleh rahmat Tuhan. Oleh karena itu, orang-orang Mukmin menyambut bulan Ramadhan dengan penuh cinta dan rasa senang.

Bulan Ramadhan merupakan momentum pensucian jiwa dan introspeksi diri, kesempatan untuk berkhalwat dengan Tuhan, waktu untuk menguji keikhlasan, dan kesempatan untuk membuka lembaran hati serta membaca kembali buku amalan kita. Untuk itu kita perlu bersikap mawas diri ketika menghadiri jamuan Ilahi ini. Allah Swt menyediakan aneka hidangan untuk kaum Muslim mulai dari bangun sahur yang penuh berkah, buka puasa bersama dengan nuansa religius, melakukan tadarus bersama dan khatam Quran,dan kegiatan shalat tahajud yang membawa ketentraman jiwa. Ini adalah sebagian hidangan di bulan penuh berkah dan kita mendapat kehormatan untuk menjadi tamu Allah Swt, sehingga kita bisa mencicipinya sesuai dengan kapasitas masing-masing.

Perasaan senang merupakan salah satu dari nikmat Allah Swt, di mana beragam motivasi berperan dalam menghadirkan perasaan ini. Sebagian orang menikmati partisipasinya di forum-forum dan diskusi ilmiah, sebagian memperoleh kesenangan saat mencicipi menu-menu favoritnya, dan sebagian yang lain justru menikmati kesenangan di atas penderitaan orang lain dan membunuh manusia tak berdosa. Namun kelezatan spiritual merupakan derajat tertinggi dari perasaanjiwa untuk manusia.

Perasaan itu muncul ketika kita menanamkansifat-sifat baik dan mulia dalam diri, tidak merampas hak-hak orang lain, memiliki sifat pemaaf meski kita mampu untuk menuntut balas, atau berinfak kepada orang miskin pada saat kita sendiri dalam kesulitan. Kelezatan spiritual ini mencapai puncaknya dengan puasa di bulan Ramadhan, kegiatan shalat berjamaah, tadarus, dan munajat di pertengahan malam yang memenuhi sekat-sekat hati manusia.

Ahmed, seorang mualaf dari ┬áSan Francisco, Amerika Serikat berkisah, ÔÇ£Aku belajar di sekolah Katolik di Florida sebelum memeluk Islam. Di luar jam belajar biasanya aku membaca buku-buku lain. Di sebuah buku yang berbicara tentang Islam, aku menemukan bahwa kaum Muslim harus berpuasa. Puasa yaitu menahan rasa lapar dan haus serta belajar mengendalikan emosi. Mencerna masalah ini tentu saja bukan perkara mudah bagiku. Setelah memeluk agama Islam, aku berpuasa untuk pertama kali pada usia 19 tahun. Pada waktu itu aku dengan penuh bangga memberi tahu teman-teman satu kamar bahwa aku ingin berpuasa di bulan Ramadhan. Ini adalah untuk pertama kalinya bagiku, di mana berbuat sesuatu bukan karena kedua orang tua atau mengejar nilai kelas.ÔÇØ

 

Ahmed lebih lanjut menuturkan, ÔÇ£Aku berpuasa untuk Dzat yang tidak bisa aku lihat, tapi seluruh wujudku merasakan kehadirannya. Momen ini adalah hari terbaik dan mungkin hari yang paling penting dalam hidupku. Teman-temanku yang bukan Muslim mengira bahwa berpuasa hanya menahan lapar dan haus. Namun, ketika aku menjelaskan perasaanku kepada mereka mulai dari pensucian jiwa dan ketenangan batin, mereka mulai menyadari perubahan batinku. Sebenarnya, aku sedang merasakan kelezatan spiritual dengan berpuasa dan mungkin sebelum ini aku tidak pernah merasakannya dalam situasi apapun.ÔÇØ

Bulan Ramadhan merupakan momentum untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Bulan ini memberi kekuatan kepada manusia untuk menemukan jati dirinya dan kemudian menapaki jalan Tuhan. Berpuasa adalah ibadah khusus di bulan ini. Puasa punya banyak kekhususan yang tidak dimiliki oleh ibadah-ibadah lain. Ibadah puasa benar-benar sangat istimewa di mana Allah Swt dalam sebuah hadis Qudsi berfirman, ÔÇ£Puasa adalah untukku dan Aku yang akan membalasnya.ÔÇØSalah satu alasan keistimewaan puasa mungkin karena keikhlasan yang ada di dalamnya. Berbeda dengan jenis ibadah lain yang bisa disaksikan oleh khalayak, puasa adalah sebuah amal ibadah yang tersembunyi.

Ketika kita mendirikan shalat, gerak-gerik kita mulai dari sujud dan rukuÔÇÖ menjadi petunjuk bahwa kita sedang shalat. Demikian juga dalam masalah khumus dan zakat atau infak. Paling tidak para amil zakat mengetahui perkara ini. Ibadah haji, jihad dan semua amal ibadah lain juga seperti itu. Akan tetapi tidak demikian dengan puasa. Puasa sama sekali tidak bisa diidentifikasi dari gerakan badan atau perilaku lahiriyah dan selama seseorang belum memberi tahu pihak lain, maka tidak ada yang mengerti kondisi lahiriyah orang yang sedang berpuasa. Imam Ali as berkata, ÔÇ£Puasa adalah ibadah antara hamba dan penciptanya. Tidak ada yang mengetahui perkara itu kecuali Sang Khalik dan tidak ada yang memberi ganjarannya kecuali Tuhan.ÔÇØ

Pada dasarnya, ibadah puasa secara alamiah mendorong seseorang untuk bersikap ikhlas dan berbuat sesuatu karena Allah Swt. Orang yang menjalani puasa selama satu bulan, maka pekerjaan ini merupakan sebuah latihan ikhlas baginya. Keistimewaan lain ibadah ini adalah; puasa merupakan sarana untuk menumpas musuh Allah Swt. Senjata syaitan adalah syahwat dan ia memperoleh kekuatan dengan mengkonsumsi makanan dan minuman. Rasulullah Saw bersabda, ÔÇ£Syaitan laksana darah yang mengalir dalam diri manusia, oleh karena itu persempitlah jalur mereka dengan menahan lapar.ÔÇØ

Ikhlas merupakan puncak dari fase kesempurnaan spiritual. Ikhlas adalahmensucikan niat dari selain Allah Swt dan melaksanakan ibadah hanya untuk-Nya. Di mata orang yang ikhlas, pujian dan celaan berkedudukan sama, sebab ia beribadah hanya untuk memperoleh keridhaan Tuhan dan bukan keridhaan orang lain. Seorang ahli ibadah berkisah, ÔÇ£Selama 30 tahun aku selalu mendirikan shalat berjamaah di masjid di barisan pertama. Suatu hari aku datang terlambat dan barisan pertama sudah penuh terisi, lalu aku berdiri di barisan kedua. Aku malu karena orang-orang di sekitar menyaksikanku shalat di barisan kedua. Tiba-tiba aku tersadar bahwa penilaian masyarakat ternyata penting bagiku. Kemudian aku mengerti bahwa semua shalatku tercemari oleh riyaÔÇÖ dan tidak ada keikhlasan di dalamnya.ÔÇØ

Ikhlas dan pensucian amal perbuatan dari selain Tuhan memiliki beberapa tingkatan. Rasul Saw bersabda, ÔÇ£Dengan sarana ikhlas, keunggulan derajat orang-orang yang beriman akan terwujud.ÔÇØ Dari riwayat ini dapat diketahui bahwa ikhlas memiliki beberapa derajat dan kedudukan orang beriman juga diukur dengan kadar keikhlasan mereka. Derajat pertama adalah rasa takut dari neraka dan derajat lain karena kerinduan kepada surga. Derajat utama adalah bahwa manusia tidak mendambakan hal lain kecuali Allah Swt. Imam Ali berkata, ÔÇ£Aku tidak menyembah-Mu karena takut terhadap siksa dan rakus akan surga, tapi aku beribadah karena menemukan Engkau pantas untuk disembah.ÔÇØ

Senin, 22 Juni 2015 18:53

Bersama Kafilah Ramadhan (1)

Allah Swt dalam kehidupan manusia menciptakan momen-momen yang sarat dengan keutamaan dan kedudukan yang tinggi; hari-hari yang penuh rahmat laksana kesejukan angin sepoi yang menyirami kesegaran bagi jiwa dan raga manusia serta memberi mereka semangat baru.Momen-momenitu mengajak manusia untuk bangkit dari tidur dan mengambil jarak dari gemerlap dunia serta merasakan kehadiran Sang Pencipta dan nikmat-nikmat spiritual.Terpaan angin sepoi bisa membawa kita ke poros rahmat Tuhan dan mendorong kita bergegas menuju ke pangkuan-Nya.

Bulan Ramadhan merupakan salah satu dari momen keemasan dalam hidup manusia dan kini para penduduk langit dan malaikatmenyambut gembira kedatangan bulan suci ini. Bulan agung telah tiba dan menebarkan semerbak harum aroma spiritual di tengah masyarakat dan membangunkan jiwa-jiwa yang lalai. Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan suci, refleksi dari pancaran rahmat Ilahi dan pengampunan-Nya.Ramadhan adalah bulan Allah Swt, bulan diturunkannya al-Quran dan bulan yang paling mulia di sepanjang tahun. Di bulan ini, pintu-pintu langit dan pintu surga dibuka, sementara gerbang-gerbang neraka ditutup rapat. Ibadah di bulan ini diberi ganjaran berlipat ganda dan Lailatul Qadar yang ada di dalamnya lebih baik dari seribu bulan ibadah.

Di penghujung bulan SyaÔÇÖban, Rasulullah Saw menyampaikan sebuah khutbah seputar keutamaan dan keagungan Ramadhan dan beliau bersabda, ÔÇ£Wahai hamba Tuhan! Sungguh telah datang kepada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya merupakan paling utamanya hari, malam-malamnya adalah paling utamanya malam, dan detik-detiknya termasuk paling utamanya detik. Inilah bulan ketika kalian diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini, nafas kalian dihitung sebagai tasbih, tidur kalian ibadah, amal kalian diterima, dan doa kalian diijabah. Bermohonlah kepada Allah Tuhan kalian dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Dia membimbing kalian untuk menunaikan puasa dan membaca kitab-Nya. Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini.ÔÇØ

Ramadhan adalah bulan penyucian diri, bulan pembersih jiwa dan batin, bulan untuk melepas diri dari cengkraman syaitan dan hawa nafsu, bulan untuk bertasbih, dan bulan untuk kembali ke jalan Allah Swt. Bulan ini merupakan kombinasi dari kemudahan dan kesulitan. Dari satu sisi, manusia harus berjuang menahan rasa lapar dan haus, memerangi hawa nafsu, menjaga tutur kata, dan menghindari banyak makan. Dari sisi lain, mereka merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta, menghirup aroma wangi pengampunan, dan menyirami diri dengan pancaran rahmat Tuhan.

Ramadhan dengan segala pesonanya kembali mendatangi rumah-rumah manusia dan menghadirkan rasa gembira dalam hati kaum Muslim. Mereka menghitung hari untuk menyambut bulan mulia, rasa gembira juga mengguncang jiwa orang-orang yang baru memperoleh hidayah memeluk agama Islam.Bagi mereka ini adalah pengalaman pertama berpuasa dan menikmati keindahan Ramadhan.

Marcos adalah seorang pemuda dari Filipina dan sekarang memilih nama Ahmad Mukmin setelah memeluk agama Islam. Dia sudah tak sabar menanti datangnya bulan Ramadhan dan berkata, ÔÇ£Saya sebelum ini mengejek bulan Ramadhan dan konsep puasa dalam Islam. Selama 10 tahun saya tinggal di Uni Emirat Arab, ibadah puasa yang dijalankan kaum Muslim adalah mimpi buruk bagi saya. Sebuah bulan di mana kita semua membatasi diri di rumah-rumah dan menutup toko-toko kita di kota. Tidak hanya perkara ini yang membuat saya membenci bulan Ramadhan. Sebelumnya saya percaya puasa adalah sebuah bentuk siksaan terhadap jiwa dan raga manusia.ÔÇØ

Akan tetapi, Marcos setelah melakukan kajian dan penelitian yang panjang memilih memeluk agama Islam dan mulai memahami makna hakiki berpuasa. Pandangannya tentang bulan puasa juga berubah total. Setelah masuk Islam, Marcos menunaikan ibadah puasa selama beberapa hari dan mengenai pengalaman pertamanya itu ia berkisah, ÔÇ£Selama ini saya belum pernah merasakan kedamaian seperti ini. Sekarang saya memahami tentang pengaruh-pengaruh puasa bagi dimensi spiritual manusia. Ibadah puasa selain bukan menyiksa diri, tapi justru sangat bermanfaat bagi kesehatan.ÔÇØ

Marcos lebih lanjut menuturkan, ÔÇ£Berpuasa satu bulan selama setahun adalah sebuah pekerjaan yang sangat rasional dan oleh karena itu, Tuhan mewajibkan puasa untuk hamba-Nya sekali dalam satu tahun dan bukan kewajiban sepanjang tahun.Ramadhan kini telah menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan bagi saya. Sebuah pengalaman yang sarat dengan kedamaian dan kegembiraan. Saya tak sabar menanti datangnya bulan Ramadhan.ÔÇØ

Penantian datangnya Ramadhan juga dilakukan oleh Amina, seorang mualaf yang tinggal di Yordania. Wanita yang sebelumnya bernama Caroline ini menganggap puasa sebagai latihan untuk melatih kesabaran, mengendalikan hawa nafsu, dan meningkatkan derajat spiritual. Dia menyebut ibadah shalat dan membaca al-Quran sebagai amal shaleh untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Berkenaan dengan puasa, Amina yang berasal dari Afrika Selatan ini berkata, ÔÇ£Puasa adalah sebuah jalan baik untuk meningkatkan kedamaian jiwa. Di bulan puasa, kaum Muslim menahan diri dari makan dan minum mulai dari azan subuh sampai terbenamnya matahari dan mendekatkan jiwa mereka ke sisi Tuhan.ÔÇØ

Ramadhan adalah bulan Allah Swt, sebuah momentum untuk mengingat-Nya.Refleksi kecintaan yang paling kecil adalah mengingat Dzat yang kita cintai. Pecinta harus selalu mengingat kekasih dan mengingatnya merupakan jalan utama untuk membuktikan kecintaan. Para pemuka agama menganggap zikir sebagai sebuah keharusan untuk meningkatkan derajat orang Mukmin guna mencapai keridhaan Tuhan. Sebab, berzikir bukan hanya menggerakkan lisan,tapi kehadiran seorang pecinta di hadapan Sang Kekasih. Zikir adalah penyatuan antara orang yang jatuh cinta dengan Dzat yang ia cintai. Imam Ali as berkata, ÔÇ£Zikir adalah kebersamaan dengan kekasih.ÔÇØ Pada dasarnya orang yang selalu mengingat Tuhan, Dia juga akan mengingat hambanya itu. Dan ini adalah pengertian dari kecintaan dan kebersamaan dengan Tuhan.

Tubuh manusia membutuhkan makanan dan minuman untuk meneruskan kelangsungan hidupnya, begitu juga dengan jiwa manusia, ia jugamemerlukan nutrisi untuk melanjutkan kehidupan spiritual dan menapaki derajat kemanusiaan. Imam Ali as menyebut zikir dan mengingat Tuhan sebagai sumber kekuatan jiwa seseorang. Adapun berkenaan dengan keutamaan dan berkah zikir di bulan puasa, Imam Ali Zainal Abidin as dalam munajatnya memperkenalkan zikir sebagai sumber kehidupan hati dan berseru, ÔÇ£Ya Tuhanku! Hatiku hidup dengan mengingat-Mu dan api kegelisahan dan kesakitan hanya padam dengan bermunajat kepada-Mu.ÔÇØ

Salah satu dari kriteria berzikir di bulan Ramadhan adalah kelezatan dan kenikmatannya. Rasulullah Saw dalam doa harian bulan Ramadhan berseru, ÔÇ£Ya Allah! Anugerahkan kepadaku di dalamnya kelezatan dan kenikmatan berzikir kepada-Mu.ÔÇØ Selama manusia belum merasakan kelezatan dan kenikmatan beribadah kepada Allah Swt, maka mereka belum mampu memahami arti penghambaan dan zikir serta belum menikmati dampaknya dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi. Kelezatan hidup akan terasa ketika dihabiskan dengan mengingat kekasih dan tidak melewati sedetik pun tanpa menyebutnya.

Oleh karena itu, orang yang memahami kehadiran permanen kekasih dan mengerti hakikatnya, mereka akan menikmati kehidupan yang damai dan suci.Bulan Ramadhan adalah momentum terbaik untuk menggapai kehidupan yang damai bertaburan rahmat Tuhan. Ramadhan adalah bulan untuk memperbanyak munajat. Allah Swt membuka pintu rahmat seluas-luasnya pada bulan ini dan manusia dapat memohon apa saja yang mereka inginkan. Sebenarnya, salah satu tugas orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan adalah berdoa dan memohon kebutuhan-kebutuhannya kepada Allah Swt. Seorang hamba harus selalu menjulurkan tangannya kepada Sang Pencipta untuk memohon segala kebutuhan.

 
Senin, 22 Juni 2015 18:51

Menuju Tuhan di Bulan Suci

Waktu begitu cepat berlalu. Entah yang keberapa kali siklus siang dan malam telah kita lewati dalam kehidupan ini. Anak-anak tumbuh menjadi remaja, kemudian beranjak dewasa dan tua. Satu-persatu datang, dan pergi meninggalkan alam dunia ini. Lalu, apa yang sudah disiapkan untuk menyambut datangnya kematian yang tidak pernah diduga dan dipastikan, kapan akan datang menjemput. Rutinitas kehidupan acapkali membuat kita lalai untuk mempersiapkan diri menyambut kematian dan mengisi kehidupan ini sesuai tuntunan agama.

Datangnya bulan suci Ramadhan menjadi momentum yang baik bagi manusia untuk merenungkan perjalanan hidupnya. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik terhadap Ramadhan sesuai dengan al-Quran serta bimbingan Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya. Orang yang berpuasa harus merenungkan mengapa Allah swt mewajibkan berpuasa? Mengapa dalam waktu tertentu yang telah ditetapkan tidak boleh makan dan minum, serta hal lainnya yang sebelumnya halal ?

Di bulan agung ini, Allah swt menganugerahkan hadiah tertinggi dan terbesar bagi umat manusia yaitu al-Quran. Saking pentingnya ibadah di bulan suci Ramadhan, Imam Sajad dalam doanya berkata, "Tuhanku sampaikan salawat bagi Muhammad dan Ahlul baitnya, dan anugerahilah kami kemampuan untuk bisa memahami keutamaan bulan Ramadhan dan memuliakannya".

Rasulullah Saw dalam salah satu sabdanya menyatakan bahwa bulan suci Ramadhan adalah bulan ketika pintu-pintu langit dibuka. Bulan ini juga disebut sebagai bulan Tuhan. Orang yang berpuasa di bulan suci Ramadhan dalam keadaan spiritual dan moralitas tertinggi. Sebab, Puasa adalah anugerah besar yang dihadiahkan Allah swt kepada manusia untuk menyempurnakan spiritualnya.

Di dalam puasa ada kenikmatan spiritual yang tidak akan didapatkan di mana pun selainnya. Tapi, untuk meraih kenikmatan spiritual tersebut membutuhkan kesadaran yang tinggi dan perjuangan yang besar. Sebab tidak sedikit orang yang berpuasa di bulan suci Ramadhan, tapi tidak meraih kenikmatan maknawi tersebut.

Beruntunglah orang yang bisa menggunakan waktunya di bulan suci Ramadhan untuk meraih kenikmatan maknawi dan menyempurnakan kualitas spiritualitasnya. Tidak mengherankan jika orang-orang yang beriman dengan suka cita menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Terkait hal ini, Rasulullah Saw bersabda, "Jika seorang hamba mengetahui keutamaan bulan suci Ramadhan, maka ia dengan segenap jiwa dan raga akan mencintainya, [bahkan] menghendaki seluruh bulan dalam setahun sebagai bulan Ramadhan".

Ramadhan adalah musim semi ibadah. Bulan suci ini adalah kawah candra dimuka bagi penyucian diri manusia. Di bulan agung ini jalan mendekatkan diri kepada Allah semakin singkat dan cepat. Dalam salah satu Khutbahnya menjelang kedatangan bulan suci Ramadhan, Rasulullah Saw bersabda, "Wahai manusia! Bulan Tuhan yang dipenuhi berkah, rahmat dan ampunan-Nya telah datang kepada kalian. Bulan yang terbaik di sisi Tuhan. Siangnya adalah hari yang terbaik, dan malam harinya pun yang terbaik. Setiap saat adalah yang terbaik. Di bulan jamuan ilahi ini, Allah swt menganugerahkan keutamaan dan penghormatan yang tinggi,".

Rasulullah Saw dalam khutbahnya mengingatkan jangan sampai ada seorang pun yang tidak mendapatkan rahmat dan magfirahnya di bulan suci Ramadhan. Nabi Muhammad Saw menasehatkan supaya di bulan ini lebih banyak berbuat kebajikan seperti: bersedekah kepada orang yang membutuhkan, menghormati orang tua, menyayangi anak kecil dan yang lebih muda, menjalin silaturahmi, menjaga mata dan telinga dari dosa, menyayangi anak yatim, bertaubat dari dosa, dan berdoa, terutama ketika shalat,".

Ibadah di bulan suci Ramadhan tidak hanya puasa. Untuk memanfaatkan anugerah besar ini berbagai amal ibadah dianjurkan untuk dikerjakan. Bulan Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk menyempurnakan diri, menyucikan hati dan pikiran serta perbuatan dari dosa, serta meminta ampunan Allah swt.

Salah satu amalan terbaik di bulan suci Ramadhan adalah membaca al-Quran. Meskipun membaca al-Quran dalam setiap saat berpahala dan sangat dianjurkan, tapi di bulan suci Ramadhan keutamaannya sangat besar. Sebab, al-Quran diturunkan di bulan Ramadhan. Turunnya al-Quran di bulan suci ini secara keseluruhan, dan sekali di malam lailatul Qadar.

Dalam sebuah hadis disebutkan, "Segala sesuatu ada musim seminya, dan musim semi al-Quran adalah Ramadhan." Oleh karena itu, keutamaan membaca al-Quran di bulan suci Ramadhan lebih tinggi dibandingkan bulan lainnya. Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang membaca satu ayat al-Quran di bulan Ramadhan, maka pahalanya lebih utama dari membaca seluruh al-Quran di bulan lain,". Bulan suci Ramadhan juga merupakan kesempatan yang baik untuk memahami kandungan mulia ayat suci al-Quran.

Amalan lain yang dianjurkan dilakukan di bulan suci Ramadhan adalah memberi makanan berbuka kepada orang lain yang berpuasa. Terkait hal ini, Rasulullah Saw bersabda, "Siapapun yang memberi makanan untuk berbuka bagi yang berpuasa, maka pahalanya sama seperti membebaskan seorang budak dan menghapus dosa-dosanya, ".

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Bagaimana dengan orang yang tidak mampu [memberi makan untuk berbuka] ?". Nabi Muhammad Saw menjawab, "Ia bisa berikan susu, atau air maupun beberapa butir kurma. Allah swt akan memberikan pahala." Memberi makan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa

merupakan amalan mulia yang sangat dianjurkan dalam Islam. Oleh karena itu, di sejumlah negara Islam digelar acara berbuka puasa bersama di masjid sebagai bentuk perwujudan dari seruan Rasulullah Saw tersebut.

Di bulan suci Ramadhan sangat dianjurkan untuk memperbanyak berdoa, memohon ampunan dan bermunajat. Sangat banyak doa khusus yang dianjurkan dibaca di bulan suci Ramadhan dengan kandungan maknanya yang dalam. Ada doa yang dibaca khusus di siang hari, malam hari, waktu sahur dan menjelang berbuka puasa.

Dari sekian doa, salah satunya adalah doa Imam Sajad yang dikenal dengan doa Abu Hamzah Tsomali. Doa ini biasa dibaca di waktu sahur. Abu Hamzah adalah salah seorang pengikut setia Imam Sajad, dan doa ini diajarkan oleh Imam Sajad kepadanya. Oleh karena itu, dikenal sebagai doa Abu Hamzah.

Doa dan munajat di malam hari, terutama malam yang kemungkinan Lailatul Qadr sangat dianjurkan. Al-Quran menjelaskan bahwa Lailatul Qadr lebih utama dari 1.000 bulan.Terkait hal ini, Rasulullah Saw bersabda,"Barang siap yang terjaga di malam Qadr, dan mukmin serta meyakini hari pembalasan, maka seluruh dosanya akan diampuni,". Di malam itu, seorang Mukmin memohon ampunan dari Allah untuk dirinya dan orang lain. Di malam mulia ini sangat dianjurkan untuk membaca doa Jausyan Kabir, selain membaca al-Quran, shalat dan doa lainnya.

Di bulan suci Ramadhan sangat dianjurkan untuk makan sahur. Dalam hadis dijelaskan bahwa Mukmin jangan sampai tidak makan sahur meskipun dengan beberapa butir kurma. Rasulullah Saw bersabda, "Malaikat memohonkan ampunan untuk orang-orang yang berdoa dan makan di waktu sahur,".

Seluruh rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan menjadikan manusia menyucikan dirinya dan menyempurnakan spiritualitasnya. Rasulullah dalam sebuah pidatonya menyambut bulan suci Ramadhan bersabda, "karunia ilahi, inayah dan rahmat Allah swt  ada di bulan ini. Barang siapa yang menghendaki nikmat ilahi, maka harus memanfaatkan setiap saat [dari bulan Ramadhan],".

 

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, masalah nuklir berhubungan dengan semua komponen negara dan tim perunding Iran bergerak dalam koridor yang sudah ditetapkan secara tertulis dan lisan oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam.

Rouhani menyampaikan hal itu dalam pertemuan bersama antara pemerintah dan parlemen pada Ahad (21/6/2015) sore di Tehran.

Menurutnya, negosiasi nuklir sudah memasuki tahap sensitif dan menandaskan, ÔÇ£Negosiasi merupakan isu yang berhubungan dengan semua Iran dan kami berharap dengan bantuan parlemen dan dukungan rakyat, selain bisa mewujudkan hak-hak bangsa dan menjamin kepentingan negara, juga dapat mencapai hasil yang bisa diterima dan menggembirakan.ÔÇØ

Rouhani menyebut negosiasi nuklir sebagai salah satu pembicaraan terpenting diplomatik Iran dan menambahkan, misi penting ini berjalan sesuai dengan arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam, Dewan Tinggi Keamanan Nasional dan Undang-Undang Dasar.

Pada kesempatan itu, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani juga menyoroti perkembangan terkini perundingan nuklir dan mengatakan, ÔÇ£Saya berharap negosiasi nuklir Iran dengan Kelompok 5+1 mencapai hasil yang baik dan semua harus berupaya untuk mendukung menteri luar negeri dan tim perunding Iran.ÔÇØ

ÔÇ£Tema penting lainnya adalah bahwa sikap saling curiga terhadap sesama dalam isu-isu nasional seperti masalah nuklir sangat merugikan, kadang secara keliru dikutip dan diekspose di media dan sebagian pihak juga membuat keputusan yang keliru berdasarkan analisa-analisa yang salah itu. Jadi, saat ini kita lebih membutuhkan sikap sehati dan sekata dan semua harus saling percaya,ÔÇØ tegas Larijani.

Menurutnya, kekuatan-kekuatan regional juga sedang mengeluarkan biaya demi mempertahankan kepentingannya, tentu saja dua perang Irak dan Afghanistan memperlihatkan kelemahan analisa dan kalkulasi Amerika Serikat dan setelah hal itu terungkap, gerakan-gerakan ekstrim dan teroris mulai unjuk diri.

ÔÇ£Tentu saja, di kawasan juga ada negara-negara yang terjebak dalam keangkuhan, di mana masalah ini merugikan mereka sendiri dan negara-negara lain,ÔÇØ ujarnya.

 

Dokumen perjanjian kerja sama keamanan dan militer antara Iran dan Suriah ditandatangani dalam pertemuan bersama menteri dalam negeri kedua negara.

Mayjen Mohammad Ibrahim Al Shaar, Mendagri Suriah, Ahad (21/6) tiba di Tehran disambut Babak Dinparast, Wakil Mendagri Iran untuk urusan internasional.

Seperti dilaporkan kantor media Kemendagri Iran, tujuan kunjungan Al Shaar ke Tehran adalah untuk menandatangani dokumen perjanjian kerja sama keamanan dan militer Iran-Suriah.

Selain itu lawatan Al Shaar juga dimaksudkan untuk membahas transformasi regional, memperdalam hubungan bilateral dan negosiasi terkait perkembangan Suriah dalam perang melawan kelompok-kelompok teroris.

Mendagri Suriah dalam kunjungan dua hari ke Iran dijadwalkan bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani, Abdolreza Rahmani Fazli, Mendagri, Ali Shamkhani, Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional, dan Brigjen Hossein Ashtari, Komandan Polisi Iran.

 

Armada ke-35, Angkatan Laut Iran, Senin (22/6) dilepas ke perairan bebas untuk menjaga keamanan jalur pelayaran kapal-kapal Iran.

IRNA (22/6) melaporkan, Armada ke-35 AL Iran yang terdiri dari kapal logistik Bandar Abbas dan kapal perusak Alvand, mulai bertugas pasca masuknya kembali Armada ke-34 ke wilayah Iran.

Laksamana Habibollah Sayyari, Komandan AL Iran menyebut tugas armada laut Iran di perairan bebas adalah untuk menjaga keamanan jalur pelayaran dan perang melawan para teroris.

Armada ke-34 AL Iran, 8 April lalu diberangkatkan ke wilayah Utara Samudra Hindia, Teluk Aden, Selat Bab Al Mandeb dan Laut Merah.

Berdasarkan arahan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, armada-armada laut Iran hadir di perairan bebas dunia seperti India, Sri Lanka, garis khatulistiwa, perairan Indonesia, Selat Malaka, laut Cina, Samudra Pasifik, Terusan Suez, Laut Mediterania dan Samudra Hindia Utara serta Selatan.

Armada-armada laut Iran sampai saat ini tercatat 2.700 kali bertempur dan menggagalkan aksi teror para perompak laut di perairan bebas.

 

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran bertolak ke Luxembourg untuk melakukan pembicaraan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa dan timpalan-timpalannya dari Jerman, Inggris dan Perancis.

Seperti dilansir FNA, Mohammad Javad Zarif meninggalkan Tehran, ibukota Iran menuju Luxembourg, Senin (22/6), dan dijadwalkan bertemu dengan Federica Mogherini, Frank-Walter Steinmeier, Philip Hammond danLaurent Fabius untuk membicarakan proses terbaru perundingan nuklir.

Sebelumnya, Menlu Iran telah melakukan pertemuan bilateral dengan mitranya dari Cina dan Rusia, serta menggelar pertemuan tripartit dengan mitra-mitranya itu untuk membahas proses terbaru negosiasi nuklir.

Sayid Abbas Araqchi dan Majid Takht-Ravanchi, masing-masing Wakil Menlu Iran yang saat ini berada di Wina, akan bergabung dengan Zarif di Luxembourg.

Putaran kedelapan perundingan nulir untuk melanjutkan penulisan draf Rencana Aksi Bersama telah dimulai sejak tanggal 17 Juni di Wina.

 

Ketua Kantor Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, kelompok teroris ISIS ditakdirkan untuk hancur dan musnah.

"ISIS menghadapi kegagalan dan kehancuran. Dan penindasan tidak akan pernah berkelanjutan," kata Ayatullah Mohammad Mohammadi-Golpayegani kepada wartawan ketika menjelaskan masa depan ISIS, Ahad (21/6) malam, seperti dilansir IRNA.

Ia menambahkan, Tuhan tidak akan berlama-lama dalam memberikan hukuman kepada penindas, dan Dia akan menghukum mereka di dunia ini.

Menurutnya, ISIS dan kelompok-kelompok Takfiri berafiliasi dengan Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, dan kelompok-kelompok ini pada akhirnya akan mengalami kekalahan.

Ketua Kantor Rahbar lebih lanjut menuturkan, semua rakyat di Irak, baik Syiah maupun Sunni dan orang-orang yang memiliki hati yang condong kepada Islam dan tanah air mereka, akan berdiri dengan kuat untuk melawan kelompok Takfiri ini.

"Di tempat-tampat lain juga akan seperti ini, di mana menurut al-Quran, kebatilan pasti akan hancur," pungkasnya.

 

Direktur Pelaksana Perusahaan Ekspor Gas Nasional Republik Islam Iran(NIGEC) mengabarkan ekspor listrik negara ini ke lima negara tetangganya.

Alireza Kameli mengatakan, perusahaan-perusahaan Iran menurut rencana akan mengekspor listrik yang diproduksi dari gas ke Turki, Afghanistan, Pakistan, Irak dan Uni Emirat Arab. Demikian dilaporkan media Iran, Senin (22/6).

Kameli lebih lanjut menyinggung kelanjutan pembicaraan antara perusahaan-perusaan Iran dan asing terkait ekspor listrik tersebut.

Ia menambahkan, pasca penandatanganan perjanjian pertama pada tahun 2014, sekarang berbagai kesepakatan awal dengan empat perusahaan Iran untuk mengubah gas menjadi listrik telah ditandatangani.

Direktur Pelaksana NIGEC menyebut alasan utama ekspor gas dari Kementerian Perminyakan sebagai penganekaragaman di ekspor gas.

"Salah satu cara penganekaragaman ekspor gas adalah pengubahannya menjadi listrik, di mana Kementerian Perminyakan telah masuk di sektor ini," pungkasnya.

 

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei menyampaikan pesan khusus untuk acara pemakaman epik 270 syuhada Perang Pertahanan Suci pada hari Selasa (16/6) di Tehran. Pesan beliau sebagai berikut:
 

Bismillahirrahmanirrahim

Shalawat dan salam Allah Swt kepada para syuhada tercinta yang telah menghidupkan pelita Tauhid di seluruh persada islami Iran melalui pengorbanan mereka. Shalawat dan salam Allah Swt kepada para syuhada penyelam mazlum yang kemunculan dan kehadiran mereka telah mengantarkan bara yang takkan pernah padam ini dan telah mengibarkan panji kenangan luhur dan berharga serta khazanah spiritualitas umat dengan penuh gempita.

Salam kepada tangan-tangan terbelenggu dan tubuh-tubuh yang teraniaya kalian dan salam pada jiwa-jiwa tayyibah bersayap kalian yang terbang menuju keridhoan Allah Swt. Salam kepada kalian yang mengharumkan kembali nuansa kehidupan dan memberikan semangat baru pada jiwa-jiwa. Dan syukur tanpa batas kepada Allah Swt yang Maha Bijaksana dan Pengasih karena telah memberikan petunjuk yang tiada keraguan di dalamnya untuk kalbu yang terjaga pada saat-saat yang diperlukan oleh bangsa pencari Allah Swt dan mukmin kepada-Nya ini, untuk membersihkan diri dari segala debu.

Dan salam kepada kalian bangsa besar, loyal, awas dan bertanggungjawab, yang memahami, meneguk dan menjawab seruan lembut ilahi. Kehadiran berbobot kalian hari ini pada acara pemakaman para syuhada yang kembali ke tanah air mereka, merupakan salah satu peristiwa tak terlupakan dalam revolusi. Rahmat Allah untuk kalian dan syukur tanpa batas kepada Allah Swt, Sang Pemilik Hati dan juga salam tanpa akhir kepada Imam Mahdi as yang menjadi pemilik kekayaan besar ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sayid Ali Khamenei