Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (24)

Rate this item
(0 votes)
Mari, Membuat Hidup Lebih Baik (24)

 

Kehidupan yang lebih baik adalah dambaan semua manusia, tetapi perlu dicatat bahwa sebuah kehidupan yang baik bukanlah seperti tamu yang tak diundang yang mengetuk pintu dan masuk secara tiba-tiba, namun kehidupan yang baik harus dibangun.

Dalam program “Mari, Membuat Hidup Lebih Baik”, kita bergerak selangkah demi selangkah untuk mengenal berbagai keterampilan hidup. Keterampilan individu dan sosial yang mengubah kualitas hidup kita. Kita sepakat bahwa kita harus memulai gerakan serta menghindari stagnasi, kemalasan, dan buang-buang waktu.

Kata kunci ini tidak boleh dilupakan, “Hidup kita tidak akan berkualitas sampai kita meningkatkan kompetensi diri kita.” Keterampilan hidup akan meningkatkan daya adaptasi individu, seseorang dapat menerima tanggung jawab sosial dan individual kehidupan dengan lebih baik, mengekspresikan kemampuannya, dan menghindari kerugian yang disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memecahkan masalah.

Pertama-tama kita harus membekali diri kita dengan keterampilan “berpikir yang benar.” Ketahuilah bahwa pengalaman, belajar, mengambil pelajaran dari orang lain, berkonsultasi dengan orang lain, dan lain-lain, akan memperluas pikiran kita dan meningkatkan kekuatan berpikir kita.

Marilah kita menemukan rahasia keberadaan kita di dunia ini dengan berpikir tentang diri kita, mengenali diri kita, mengetahui alam dan lingkungan kita, dan mengenal Tuhan Yang Maha Kuasa. Kemudian mari kita tanyakan pada diri kita sendiri, “Untuk tugas dan tanggung jawab apa Tuhan menciptakan saya?”

Untuk menjadi lebih baik, kita perlu melihat diri kita yang sebenarnya lewat sebuah cermin yang bersih. Sadar diri adalah sebuah kemampuan untuk mengenali kekuatan dan kelemahan setiap orang. Jika setiap individu dapat memperoleh gambaran realistis tentang dirinya serta mengetahui kebutuhan dan keinginannya dengan baik, maka ia dapat mengenali hak-hak individu dan sosial serta tanggung jawab individu dan sosialnya.

Jadi lewat cermin dalam diri kita, marilah kita berkaca tentang kemampuan, kelemahan, bakat, dan kekurangan kita, dan kemudian membuat daftar yang jelas tentang bakat dan kemampuan kita serta kelemahan dan kekurangan kita.

Pertimbangkan juga fasilitas yang kita miliki dan terakhir buatlah daftar tentang target-target yang ingin kita capai. Kita harus menetapkan tujuan kita berdasarkan kebutuhan dan sumber daya kita serta berdasarkan cita-cita dan keinginan kita dalam hidup. Penetapan tujuan adalah salah satu kunci untuk membuat hidup kita lebih baik.

Hidup tanpa tujuan tidak akan berarti alias sia-sia belaka. Ini seperti duduk di sebuah rawa atau berdiri di ujung gang buntu. Tentu saja tujuan kita juga harus realistis dan bukan khayalan. Jika kita menetapkan tujuan berdasarkan bakat dan kemampuan kita, kita akan semakin dekat untuk mencapai tujuan tersebut.

Ketika tujuan sudah tercapai bahkan yang kecil sekalipun, ia akan terlihat seperti kemenangan besar. Seolah-olah bunga mawar telah mekar di dalam diri kita dan aroma wanginya menyebarkan harapan ke dalam relung hati kita.

Setelah mengenali kelebihan dan kekurangan dalam hidup kita serta menetapkan tujuan, maka ada hal lain yang sangat penting yaitu manajemen waktu. Manajemen waktu berarti tidak menyia-nyiakan kesempatan, waktu, hari, bulan, dan tahun, dan bahkan menghargai setiap menit, detik, dan momen!

Menghargai waktu adalah pencapaian terbesar manusia, dan mereka dapat mencapai tujuan-tujuan besar dengan memanfaatkannya. Manajemen waktu adalah salah satu masalah terpenting, terutama di era dengan perubahan begitu cepat dan teknologi.

Agama Islam, kitab suci al-Quran, Rasulullah Saw, Imam Ali as, dan para imam maksum lainnya telah menjelaskan tentang pentingnya waktu dan tidak menyia-nyiakannya. Seperti penjelasan al-Quran tentang bulan dan musim dalam setahun. “Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah! Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia…” (QS. Al-Baqarah, ayat 189)

Imam Ali as berkata, “Jadikanlah hari ini untuk mempersiapkan bekal untuk besok, dan hargailah waktu yang engkau miliki, dan gunakan kesempatan, waktu luang, dan sarana.”

Untuk mengatur waktu dan bergerak untuk mencapai target, maka dibutuhkan tekad, kerja keras, ketekunan, dan tidak takut gagal. Jadi, dibutuhkan semangat, kerja keras, dan ketekunan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Banyak dari kesuksesan di dunia dicapai dari tekad seseorang yang benar-benar ingin berhasil. Para peneliti mengatakan semangat dan antusiasme berasal dari pikiran positif. Dengan demikian, pikiran negatif merupakan hambatan besar untuk mewujudkan hidup yang lebih baik.


Seorang manusia membutuhkan kesehatan jiwa dan raga untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan meraih tujuan-tujuannya. Memperhatikan gizi serta kesehatan fisik dan mental merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan. Kesehatan fisik sangat ditentukan oleh hal-hal seperti menjaga keseimbangan makan dan minum, tidur yang cukup dan tepat waktu, serta nutrisi yang sehat dan olahraga.

Di sisi lain, kesehatan mental tidak kalah pentingnya dari kesehatan fisik. Bercengkrama dengan Tuhan, meningkatkan ketakwaan diri, dan membangun komunikasi yang sehat dengan orang lain, terutama anggota keluarga, sangat efektif untuk kesehatan mental seseorang.

Untuk hidup lebih baik, kita harus menyebarkan kasih sayang dan menerima kasih sayang. Cinta itu seperti air kehidupan, yang jika dipotong, ia akan layu dan mati seperti bunga tanpa air. Kasih sayang itu seperti hujan yang menyegarkan udara kehidupan dan mengubah kuncup menjadi bunga.

Komunikasi positif dengan anggota keluarga dapat sangat bermanfaat. Komunikasi yang saling menghormati dan ramah terutama dengan ayah dan ibu adalah sangat penting. Mereka adalah sumber cinta, pengorbanan, dan kebesaran jiwa. Mereka menghabiskan hidupnya seperti seorang tukang kebun, membesarkan dan mendidik anak-anak mereka.

Menghargai dan menjaga martabat mereka adalah salah satu tanda dari kedewasaan seseorang. Di sisi lain, menjaga teman dekat yang setia menemani dalam kesulitan dan memiliki rasa simpati, juga merupakan salah satu keterampilan yang harus dipelajari seseorang.

Empati dan kasih sayang, berbicara dengan baik, dan mentolerir orang lain, jujur, sabar, mengendalikan amarah serta menjaga tutur kata merupakan tanda lain dari kesehatan mental seseorang. Sifat mulia ini akan menyebarkan kebaikan dan membuat lingkungan masyarakat menjadi baik.

Oleh karena itu, setiap orang harus berusaha memperbaiki dirinya sebab masyarakat juga akan memperoleh manfaat darinya. Hidup yang lebih baik akan mudah dicapai di lingkungan sosial yang sehat dan sarat dengan kebajikan moral. Dalam kondisi sosial yang bobrok, kehidupan yang lebih baik akan sulit diwujudkan.

Sekarang kehidupan di dunia modern disertai dengan banyak tekanan psikologis. Jika tekanan ini berlangsung terlalu lama, akan berdampak negatif pada kehidupan masyarakat dan menimbulkan masalah yang serius. Namun, hal ini dapat dicegah dengan belajar mengontrol stres dan mengendalikan emosi positif dan negatif.

Hubungan positif antar-individu akan memberi kehidupan warna dan rasa baru. Ketika kita membuang sifat buruk dan menggantikannya dengan sifat positif, kita telah berada di jalur pertumbuhan dan keluhuran. Jadi, sangat penting bagi kita untuk memanfaatkan pengalaman orang lain, menggunakan kata-kata para panutan, dan berkonsultasi dengan orang bijak.

Hidup ini harus dicintai dan selalu optimis atas setiap momen manis-pahitnya. Kita harus menikmati hidup dan membuat kenangan untuk semua momen, sebab kita hanya punya kesempatan untuk hidup sekali.

Belajar dari orang lain dan memilih panutan yang tepat adalah kesempatan yang baik untuk mewujudkan perubahan. Kehidupan yang membentur jalan buntu dan penyebabnya dapat membantu kita untuk mengenali keburukan dalam hidup dan kemudian menghindarinya. Dengan membangun kembali diri kita sendiri, kita dapat membuat momen hidup menjadi lebih baik dan lebih indah, serta menjalani kehidupan yang lebih baik. 

Read 842 times