کمالوندی

کمالوندی

Sabtu, 24 Januari 2015 00:00

Fitnah Takfiri dalam Perspektif Rahbar

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (25/11) dalam pertemuannya dengan ulama, cendikiawan dan tamu-tamu peserta Konferensi Internasional Bahaya Kelompok Ekstrem Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam, menilai gerakan Takfiri yang dalam beberapa tahun terakhir kembali dihidupkan merupakan kendala yang dipaksakan dan bikinan tangan-tangan imperialis bagi Dunia Islam.
 

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa motif dari ulah gerakan Takfiri adalah untuk merealisasikan ambisi Amerika Serikat, negara imperialis dan rezim Zionis Israel, khususnya usaha untuk melupakan isu Palestina serta Masjid al-Aqsa. Beliau menjelaskan bahwa pembentukan gerakan ilmiah, rasional dan komprehensif untuk mengikis akar Takfiri, pencerahan terkait peran imperialis menghidupkan kembali gerakan sesat ini serta keseriusan dan tuntutan umum terkait isu Palestina sebagai masalah utama dunia Islam, merupakan tugas utama ulama Islam untuk saat ini.

 

Gerakan Takfiri dan pemerintahan yang mendukung, sejatinya kepanjangan dari sejarah imperialis, di mana fenomena ISIS muncul demi mensukseskan ambisi imperialis Amerika, Eropa dan rezim Zionis Israel. Gerakan ini dengan kedok Islam secara praktis menjadi pelayan kubu arogan dunia. Konspirasi ini dirancang dan dilancarkan dengan bantuan oleh dinas rahasia Barat dan Israel serta dengan menggunakan dolar negara kaya minyak sejumlah negara Arab serta memiliki sejumlah tujuan. Di antara tujuan tersebut adalah menyelewengkan Kebangkitan Islam yang marak di kawasan. Kebangkitan Islam adalah gerakan anti Amerika, anti-despotisme  serta antek-antek Amerika di kawasan. Namun Takfiri mengubah gerakan agung ini menjadi perang saudara dan pembantaian umat Muslim.

 

Kondisi Hamas sebagai poros muqawama yang sendirian di perang 50 hari Jalur Gaza merupakan strategi sistematis. Strategi ini terbentuk melalui proyek penyelewengan semangat Kebangkitan Islam yang dilancarkan pemuda Muslim.  Di tengah-tengah konflik dan fitnah, rezim Zionis Israel seraya mengumumkan Palestina pendudukan sebagai Negara Yahudi semakin gencar melancarkan kebijakan pendudukan al-Quds dan Masjid al-Aqsa serta melemahkan bangsa Palestina.

 

Sementara itu, Takfiri justru dijadikan isu untuk menyibukkan negara-negara Islam sehingga mereka tidak memerangi Israel karena sibuk dengan ulah kelompok ISIS yang merajalela di jalan-jalan serta kota-kota Irak, Suriah, Pakistan dan Libya. Menurut Rahbar, gerakan ini merupakan salah satu kejahatan tak terlupakan Takfiri. Perusakan infrastruktur negara-negara Islam oleh Takfiri dan kini gerakan Takfiri dengan ulahnya mengunggah gambar-gambar kejahatan mereka seperti pemenggalan kepala manusia tak berdosa atau aksi sadis memakan jantung di depan kamera dengan mengatasnamakan Islam adalah strategi sistematis untuk merusak citra Islam.

 

Langkah berulang pesawat Amerika mengirim peralatan militer dan perang kepada ISIS di Irak merupakan fenomena lain yang dijelaskan Rahbar dalam pidatonya. Realita ini semakin menunjukkan kebohongan klaim AS memerangi ISIS melalui Koalisi Internasional Anti-Terorisme, karena tujuan utama koalisi ini adalah melanjutkan perang serta bentrokan antar-Muslim. Tapi yang pasti mereka tidak akan berhasil menggapai tujuan busuknya tersebut. Jelas sudah pihak mana sebenarnya yang diuntungkan dari gerakan sesat ISIS dan Salafi. Oleh karena itu, Rahbar menilai gerakan berbahaya ini harus dicermati lebih serius dan lebih umum ketimbang ISIS.

 

Ideologi radikal Takfiri memiliki akar sejarah yang panjang dan sejak muncul, pemikiran menyimpang ini menuai penentangan dari ulama Islam baik Syiah maupun Sunni. Sementara itu, peran imperialis Inggris dalam kemunculan serta meluasnya Wahabi sebagai simbol nyata gerakan Takfiri serta peran AS dan rezim Zionis Israel dewasa ini dalam menghidupkan kembali serta memperkokoh gerakan ini sangat transparan dalam pandangan pengamat.

 

Dalam pertemuannya dengan peserta Konferensi Internasional Bahaya Kelompok Ekstrem Takfiri dalam Pandangan Ulama Islam, Rahbar seraya mengisyaratkan bahwa ISIS dan kejahatannya merupakan buah busuk dari gerakan Takfiri mengatakan, ÔÇ£Gerakan Takfiri ini meski bukan sesuatu yang baru dan memiliki sejarah panjang, namun dalam beberapa tahun terakhir dihidupkan kembali dan diperkuat oleh tangan-tangan imperialis, uang sejumlah negara kawasan serta rencana yang disusun oleh agen-agen rahasia negara imperialis seperti AS, Inggris dan Israel.ÔÇØ

 

Ketika negara-negara Islam di kawasan mengecap revolusi Islam dan pemerintah Arab boneka Barat mulai goyah, maka salah satu opsi selamat bagi imperialis adalah menyelewengkan gerakan agung ini dan kebangkitan bangsa Muslim dari jalur semestinya. Ayatullah Khamenei menyebutkan sejumlah sikap gerakan Takfiri yang membuktikan kontradiksi gerakan ini dengan ajaran Islam. Di antaranya adalah berdamai dengan rezim Zionis, membiarkan muslim Gaza sendiridan dalam perang tak seimbang dengan Zionis serta merusak infrastruktur penting negara-negara Islam.

 

Rahbar berkata, ÔÇ£Saksikanlah berapa banyak jalan, kilang minyak, tambang, badara udara, kota dan rumah di negara-negara ini yang rusak. Dan akibat perang saudara dan pembantaian terhadap saudara Muslim, berapa banyak waktu, uang, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memulihkan kondisi yang ada. Ini adalah kerugian dan pukulan telak yang diberikan gerakan Takfiri selama beberapa tahun kepada dunia Islam hingga saat ini.ÔÇØ

 

Islam adalah agama rahmatan lilalamin dan agung. Rasulullah Saw bersabda, ÔÇ£Aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia.ÔÇØ Rasulullah dan Ahlul Baitnya adalah pribadi-pribadi yang membuat sahabat dan musuh terperangah dengan keluhuran akhlaknya. Al-Quran dan ajaran agama penuh dengan nasehat Ilahi terkait kehormatan manusia dan urgensitas menjaga hak-hak manusia baik itu Muslim maupun kafir. Keindahan Islam sangat menarik fitrah manusia-manusia yang sehat, bahkan mereka yang non Muslim pun akan senang ketika menemukan realita agama Ilahi ini.

 

Pemimpin imperialis dunia yang menyadari eksistensi mereka sangat bergantung dengan penyembunyian wajah indah dan manusiawi Islam Muhammadi, berusaha dengan cara apa pun mencitrakan buruk wajah Islam kepada masyarakat dunia. Sehingga mereka mampu mencegah masyarakat internasional cenderung kepada agama samawi ini. Gerakan Takfiri dengan apik mempersiapkannya bagi musuh Islam.

 

Ayatullah Khamenei di bagian lain pidatonya kepada para ulama dan cendikiawan Islam mengatakan, ÔÇ£Gerakan Takfiri telah merusak citra dan wajah Islam di dunia. Seluruh manusia di dunia menyaksikan di televisi kepala-kepala manusia tak berdosa dipenggal. Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.┬á Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu orang lain) untuk mengusirmu. (al-Mumtahana 8-9). Gerakan Takfiri malah bersikap sebaliknya, mereka membunuh Muslim, orang kafir yang tidak memusuhi Islam pun mereka penggal. Gambar-gambar eksekusi brutal ini mereka sebar ke seluruh dunia. Semua aksi ini mengatasnamakan Islam. Islam yang penuh rahmat, Islam rasional. Namun mereka mengenalkan Islam sebagai agama kekerasan. Apakah ada kejahatan yang lebih besar dari ini? Apakah ada fitnah yang lebih sadis dari ini?

 

Dalam kondisi seperti ini, apa tugas umat Muslim khususnya ulama dunia Islam serta bagaimana menyikapi fenomena ini dengan benar? Pertama-tama Rahbar menilai dibutuhkan sebuah kebangkitan ilmiah dan rasional oleh ulama berbagai mazhab Islam. Rahbar mengatakan, ÔÇ£Harus dibangun gerakan ilmiah yang besar. Mereka (Takfiri) dengan slogan palsu mengikuti salaf yang saleh masuk ke front ini. Kebencian kaum salaf terhadap ulah dan gerakan Takfiri harus dijelaskan dengan bahasa agama dan rasio.ÔÇØ

 

Ayatullah Khamenei juga menilai pencerahan atas peran Amerika Serikat dan Israel dalam mempersenjatai serta menyebarluaskan gerakan Takfiri sebagai salah satu tugas ulama. Beliau juga sangat menekankan untuk menjaga isu Palestina. Rahbar juga menyebutkan bahwa front musuh Islam khususnya Amerika Serikat dan rezim penjajah Israel semakin lemah. Beliau menyeru umat Islam untuk bersatu.

 

Rahbar mengatakan, ÔÇ£Dengan bantuan Allah Swt dan kemurahan-Nya, Kami (bangsa Iran) berhasil melewati friksi antar-mazhab. Seperti kami membantu Hizbullah yang Syiah, kami juga membantu Hamas dan Jihad Islam Palestina serta kami akan tetap memberikan bantuan kepada mereka. Kami tidak terlilit isu pembatasan mazhab. Kami tidak mengatakan ini Syiah atau ini Sunni. Ini Hanafi, Hambali, Syafii atau Zaidiyah. Yang kami perhatikan adalah tujuan utama mereka, kemudian kami memberi bantuan. Dan kami berhasil memperkuat posisi saudara kami dari Palestina di Jalur Gaza dan berbagai kawasan lain. Serta insyaallah kami akan terus melanjutkan usaha ini.ÔÇØ(

Pada Jumat, 17 Rabiul Awal 83 H (702), dunia dihiasi oleh kelahiran seorang manusia suci dan penerus risalah Nabi Muhammad Saw. Pada hari yang bertepatan dengan wiladah Rasulullah Saw ini, lahirlah Imam Jafar Shadiq as di kota Madinah. Cucu Rasulullah Saw generasi kelima ini akan menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun kemudian.
 

 

Imam Shadiq  as hidup di masa ketika Dinasti Bani Umayah sedang mengalami kemunduran dan Dinasti Bani Abbasiah mulai merebut kekuasaan. Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh beliau untuk menyebarkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan Islam yang murni. Selama 34 tahun dari umur beliau, 65 tahun, Imam Shadiq as memikul tanggung jawab besar sebagai Imam dan pemimpin umat. 

 

Periode Imam Shadiq as merupakan era pemikiran dan munculnya berbagai aliran dan mazhab. Situasi ini telah menyulitkan masyarakat Islam untuk menemukan ajaran-ajaran Islam yang benar dan menyeret mereka kepada jalan sesat. Namun cahaya petunjuk Imam Shadiq as yang terang benderang telah menyinari sudut-sudut kegelapan pikiran. Semua mazhab Islam sepakat bahwa beliau adalah pelopor dan terkemuka di berbagai ilmu seperti kalam, fikih, tafsir, akhlak dan berbagai bidang ilmu lainnya. Empat ribu orang dengan semua perbedaan yang mereka miliki, telah menimba ilmu kepada Imam Shadiq as dan menulis berbagai karya.

 

Di Pekan Persatuan Islam ini, alangkah baiknya kita menyinggung pesan-pesan penting dan berharga Imam Shadiq as. Beliau menilai persatuan, konvergensi dan solidaritas di antara umat Islam sebagai prinsip terpenting Islam, terutama di masa beliau ketika berbagai aliran dan keyakinan menyimpang menyebar luas di kalangan masyarakat.

 

Imam Shadiq as menyebut kaum Muslimin sebagai saudara satu sama lainnya, dan mereka tidak boleh bersikap saling memusuhi. Dalam sebuah riwayat dari Imam Shadiq as disebutkan bahwa "Seorang Muslim adalah saudara Muslim lainnya. Seorang Muslim adalah cermin dan panduan Muslim lainnya. Seorang Muslim tidak akan pernah mengkhianati, menipu dan menindas Muslim lainnya, dan tidak berbohong kepadanya serta tidak mengghibahnya." (Ushul Kafi, Juz 2, Halaman 166).

 

Imam Shadiq as selalu berpesan kepada para pengikut Ahlul Bait as untuk menjalin hubungan baik dengan para pengikut mazhab lainnya. Perilaku, perbuatan dan perkataan beliau telah menarik perhatian para pemimpin dan para pengikut berbagai mazhab lainnya. Kemuliaan akhlak dan ketinggian ilmu beliau telah menarik perhatian Abu Hanifah dan para pemimpin mazhab Ahlus Sunnah lainnya sehingga mereka berbondong-bondong mendatangi beliau untuk memanfaatkan kekayaan ilmu cucu Rasulullah Saw ini.

 

Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq as selama dua tahun. Terkait hal ini, ia mengatakan, "Kalau bukan karena dua tahun, maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka." Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq as berkata, "Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati yang lebih baik dari Imam Jafar Shadiq as dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya."(IbnShahr Ashoob, Manaqib Al Abi Thalib, Juz 3, Hal 372)

 

Perhatian terhadap ilmu di masa kehidupan Aimmah Ahlul Bait as khususnya di masa Imam Shadiq as sangat besar. Beliau hidup di masa yang bertepatan dengan perubahan di bidang ilmu dan budaya. Masuknya berbagai pemikiran dan budaya mencerminkan vitalitas perkembangan ilmu di dunia Islam. Imam Shadiq as yang melanjutkan misi kakeknya, Nabi Muhammad Saw, adalah penggagas aktivitas-aktivitas ilmiah baru. Dalam pergerakan ilmiahnya, beliau menegaskan pentingnya masalah pemikiran dan penalaran dalam agama dan pengenalan kebenaran dan realitas. Beliau juga mengenalkan alat-alat dan sumber untuk mencapai ilmu pengetahuan.

 

Imam Shadiq as berkata, "(dari sahabat-sahabat kami) barang siapa yang tidak berpikir dalam agamanya, maka ia tidak memiliki nilai. Jika salah satu sahabat kita tidak berpikir dan tidak mencari dalam agamanya serta tidak memahami berbagai persoalan dan hukum-hukumnya, maka dia akan membutuhkan orang lain (musuh-musuh kita), dan setiap saat dia membutuhkan mereka, mereka akan mengantarkannya ke jalan yang menyimpang dan sesat, sementara ia sendiri tidak mengetahui dan menyadarinya." (Ushul Kafi, Juz 1, Halaman 25)

 

Menurut Imam Jafar Shadiq as, wahyu adalah salah satu alat dan sumber pengetahuan. Ratusan ayat dalam al-Quran menyinggung wahyu sebagai sumber besar ilmu pengetahuan. Bahkan tidak hanya dalam al-Quran saja, semua kitab Samawi dan para pengikut agama-agama Samawi memperkenalkan wahyu sebagai sumber terpenting ilmu dan makrifat, sebab wahyu bersumber dari ilmu tak terbatas Allah Swt.

 

Terkait dengan wahyu yang membantu manusia untuk mengenal kebenaran, Imam Shadiq as mengatakan, Allah Swt telah menjelaskan segalanya dalam al-Quran, dan aku bersumpah demi Allah, apa yang dibutuhkan masyarakat telah ada supaya tidak ada orang yang berkata seandainya persoalan tertentu itu benar pasti telah diturunkan dalam al-Quran. Dalam sebuah riwayat juga disebutkan bahwa Imam Shadiq as berkata, "Tidak ada hal yang diperselisihkan oleh dua orang kecuali untuk menyelesaikannya ada dalam al-Quran, tetapi akal manusia tidak mencapainya." (Ushul Kafi, Juz 1, Hal. 60).

 

Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.

 

Dalam sirahnya, Imam Shadiq as meyakini bahwa berpikir memiliki nilai yang sangat tinggi. Oleh karena itu, menurut beliau, perkataan terindah dan paling ekspresif adalah perkataan tentang nilai-nilai akal dan pemikiran. Imam Shadiq as berkata, "Pilar keberadaan manusia adalah akal. Akal adalah petunjuk dan pencerah manusia serta pembuka pintu-pintu ilmu dan kesempurnaan kepada manusia. Manusia akan sempurna di bawah perlindungan akal." (Ushul Kafi, Juz 2, Hal. 25)

 

Indera manusia adalah alat dan sumber lain untuk mencapai sebuah pengetahuan. Indera memberikan pemahaman luas tentang alam semesta kepada manusia. Sumber ini memberikan pengetahuan awal dan paling dangkal kepada manusia tentang keberadaan. Jika setiap dari indra ini tidak berfungsi, maka pengetahuan khususnya terkait keberadaan akan hilang. Orang yang kehilangan indrawinya maka seakan-akan ia telah kehilangan ilmunya.

 

Jika seseorang tidak mempunyai mata dan buta sejak lahir, maka ia tidak akan memiliki ilmu pengetahuan dan pemahaman khusus terkait dengan penglihatan. Imam Shadiq as mengungkapkan bahwa lima indera manusia sebagai sumber pengetahuan, namun lima sumber ini tidak bisa sempurna dalam memberikan ilmu dan informasi kepada manusia kecuali dibarengi dengan petunjuk akal dan bergerak dalam cahaya petunjuk akal.

 

Ketika menjawab pertanyaan Abu Shakir tentang kelima indera manusia, Imam Jafar Shadiq as berkata, "Anda mengatakan bahwa lima indera manusia sebagai satu-satunya sumber pengetahuan, padahal indera-indera ini tanpa petunjuk akal tidak akan memiliki peran dalam pengetahuan manusia, seperti halnya kegelapan yang tidak akan berakhir tanpa cahaya."(al-Amaali Sheikh Shaduq, hal. 351)

 

Imam Shadiq as telah menjelaskan berbagai ilmu tentang Tuhan kepada salah satu muridnya bernama Mufadhal, yang dikenal dengan "Tauhid Mufadhal." Terkait hal ini, beliau menggunakan metode yang sangat menarik untuk menjelaskan makrifatullah. Menurut beliau, ketidakpahaman manusia terhadap alam semesta menjadi salah satu faktor munculnya keraguan tentang keberadaan Tuhan.

Sabtu, 24 Januari 2015 00:00

Iran-Oman akan Gelar Manuver AL

Pasukan Angkatan Laut Republik Islam Iran dan Oman berencana melakukan latihan operasi pertolongan dan penyelamatan bersama di perairan selatan Iran dalam beberapa bulan mendatang.


Panglima Angkatan Laut Iran Laksamana Habibollah Sayyari pada Selasa (20/1) mengatakan, latihan maritim itu dijadwalkan akan diadakan di timur Selat Hormuz dan Laut Oman antara tanggal 21 April dan 21 Mei.

Sayyari lebih lanjut menggambarkan Iran dan Oman sebagai dua pemain utama dalam menciptakan keamanan di kawasan.

Sejauh ini, Iran dan Oman telah menggelar beberapa manuver bantuan dan penyelamatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapan dalam menyediakan layanan bantuan, operasi penyelamatan, peningkatan level kerjasama regional dan bertukar pengalaman terkait hal ini.

Panglima senior Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan Israel harus bersiap untuk "pembalasan khusus" atas teror terhadap enam anggota gerakan muqawama Lebanon, Hizbullah, dan seorang jenderal Iran di Dataran Tinggi Golan, Suriah.

"... Kami pasti akan mempertimbangkan pembalasan khusus dalam masalah ini," kata Brigadir Jenderal Hossein Salami kepada al-Alam pada Sabtu (24/1).

Salami juga menjelaskan rencana untuk memperluas medan perang anti-Israel, dan membuka front baru di Tepi Barat pendudukan.

"Ini adalah bagian dari realitas baru yang secara bertahap akan terwujud," tambahnya.

Salami mengatakan mendukung pejuang perlawanan Palestina dan Lebanon serta menciptakan infrastruktur defensif baru bagi umat Islam yang tinggal di dekat wilayah pendudukan Israel telah dan akan menjadi agenda Iran.

Di lain pihak, Hizbullah juga berjanji akan membalas kejahatan Israel itu.(

Sebanyak 35 anggota parlemen Irak yang ragu atas keseriusan Aliansi Internasional untuk menghancurkan ISIS, menuntut pembentukan sebuah komite penyidik kinerja aliansi tersebut.

Kelompok teroris Takfiri ISIS-Baath, pada Juni 2014 menyerang kota Mosul, Provinsi Ninawa  dan menguasai kota tersebut. Setelah menguasai Mosul dan sejumlah wilayah Irak, ISIS melakukan berbagai aksi sadis yang menjadi bukti nyata dari pelanggaran HAM dan kejahatan anti kemanusiaan. Di antara aksi tersebut adalah pelanggaran hak kaum minoritas, khususnya Yazidi Irak.

Aksi ISIS di Irak dan warga Kobani Suriah mendorong Amerika Serikat yang telah menarik pasukannya dari Baghdad di tahun 2011, kembali memikirkan untuk menempatkan kembali militernya di Irak dengan dalih melindungi warga khususnya etnis minoritas Irak. AS bersama dengan lebih dari 40 negara yang mengamini kebijakannya pada September 2014 membentuk aliansi internasional memerangi ISIS yang sebenarnya bikinan Washington sendiri.

Meski Amerika menyatakan tujuan dari pembentukan aliansi ini adalah untuk memerangi ISIS, namun kinerja mereka selama empat bulan sejak dibentuk menunjukkan bahwa misi utama mereka bukan membantu pemerintah Irak dalam menghancurkan kelompok teroris ini. Dari satu sisi, AS dan Barat mendapat tekanan berat karena tidak melakukan langkah nyata dan praktis dalam memerangi kejahatan ISIS yang menjadi bukti nyata tiga kejahatan yang tercantum dalam anggaran dasar Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) yakni kejahatan anti kemanusiaan, kejahatan perang dan kejahatan anti perdamaian.

Di sisi lain, AS dan sekutu Baratnya dengan bantuan diplomasi dolar minyak sejumlah negara Arab memakai kedok bantuan kemanusiaan dan membentuk aliansi internasional anti-ISIS demi meredam represi publik internasional terhadap mereka.

AS dan sekutu Barat serta Arabnya yang selama empat tahun lalu mendukung penuh kelompok teroris di Suriah mulai dilanda kekhawatiran bahwa perang yang mereka gelar terhadap teroris ISIS bakal memperkokoh posisi Presiden Bashar al-Assad.

Oleh karena itu, kekhawatiran tersebut membuat aliansi pimpinan Amerika ini tidak serius memerangi ISIS dan hanya puas mencantumkan di agenda kerjanya untuk memperlemah teroris. Dengan demikian para petinggi Irak termasuk Perdana Menteri Haider al-Abadi mengkritik kinerja aliansi pimpinan Amerika dan mereka menilai aliansi ini bukan menjadi penyempurna strategi Baghdad dalam memerangi ISIS.

Realita transfromasi keamanan di Irak lemahnya posisi teroris ISIS di negara ini bukan disebabkan oleh kinerja aliansi internasional pimpinan Washington, namun dikarenakan kerjasama rakyat dan militer dalam berjuang memberantas anasir teroris dari negara mereka.

Sabtu, 24 Januari 2015 00:00

Dinamika Perundingan Nuklir Iran

Babak baru perundingan nuklir antara Iran dan AS di tingkat ahli digelar di Zurich, Swiss, sekitar sepekan setelah pertemuan Jenewa antara Iran kelompok 5+1. Bersamaan dengan pertemuan penting tersebut, Menlu Iran, Mohammad Javad Zarif bertemu dengan sejawatnya dari AS, John Kerry di sela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-45 di Davos, Swiss. Kedua pejabat tinggi ini membahas tantangan tercapainya kesepakatan komprehensif mengenai masalah nuklir Iran.

Menlu Zarif Jumat malam (23/1) mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Kerry mengenai isu seperti jumlah sentrifugal, metode pengayaan uranium, dan berbagai masalah lainnya.Kepala diplomasi Iran ini menegaskan bahwa sebagian organ pemerintah AS menghendaki tercapainya kesepakatan dengan Tehran. Meskipun demikian, diplomat senior Iran ini mengakui adanya sebagian pihak yang tidak menghendaki tercapainya kesepakatan dengan Tehran.

Statemen Menlu Iran tersebut menunjukkan sinyalemen penting mengenai keberadaan kubu di Washington yang menghendaki sanksi baru demi meningkatkan tekanan lebih besar terhadap pemerintah Iran. Padahal Iran dan kelompok 5+1 telah memperpanjang kesepakatan setelah tidak tercapai 24 November 2014 lalu.

Selama ini, Komite Urusan Publik AS-Israel, AIPAC yang merupakan salah satu kelompok lobi paling berpengaruh di Washington semakin intensif mendorong Kongres AS mengeluarkan undang-undang baru anti-Iran.Tapi pekan lalu, Presiden AS, Barack Obama menyatakan penentangannya terhadap sanksi baru terhadap Tehran. Obama menegaskan akan memveto RUU sanksi baru yang disodorkan Kongres, karena dinilai akan mengancam perundingan nuklir dengan Iran.

Tampaknya, terdapat dua arus utama yang berseberangan menyikapi masalah nuklir Iran. Di satu sisi, para ahli Iran dan kelompok 5+1 melanjutkan perundingan mengenai pembahasan teknis, hingga mencapai kesepakatan final yang disepakati kedua belah pihak. Tapi di sisi lain, muncul aksi untuk membatasi program pengayaan uranium Iran, sehingga menjadi sebuah program yang tidak penting, dan tetap mempertahankan sanksi untuk menjegal tercapainya kesepakatan nuklir komprehensif. Berlanjutnya masalah ini berdampak terhadap perundingan nuklir. Masalah ini juga menyebabkan tidak tercapainya kesepakatan kompherensif antara Iran dan kelompok 5+1 pada 24 November 2014 lalu.

Sejatinya, arogansi AS menjadi pemicu tidak tercapainya kesepakatan nuklir komprehensif. Sebagian analis politik berkeyakinan bahwa AS yang terus melanjutkan kebijakan ancamannya, termasuk sanksi terhadap Iran, terpaksa mundur selangkah dalam perundingan nuklir.

Pekan lalu, Deputi Menkeu AS urusan terorisme dan Intelejen Keuangan, David Cohen, mengatakan, "Meskipun kami tidak mendukung penerapan sanksi baru berkaitan dengan masalah nuklir yang dirundingkan.Tapi, statemen dan tindakan menunjukkan berlanjutnya penerapan sanksi,". Pernyataan pejabat Gedung Putih ini menunjukkan kebijakan jelas AS untuk mempertahankan struktur umum sanksi sebagai metode penekan Iran, dan AS berupaya untuk mempertahankan  sebagian sanksi dalam kondisi "ditangguhkan", dan bukan "dicabut".

Tujuan perundingan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 adalah mencapai kesepakatan nuklir komprehensif yang akan menjamin seluruh hak Iran di bidang nuklir, termasuk pencabutan seluruh saksi. Oleh karena itu, perundingan nuklir yang digelar baru-baru ini membahas masalah pencabutan penuh sanksi. Kini kesepakatan nuklir antara Iran dan kelompok 5+1 diperpanjang hingga Juli 2015 mendatang. Lebih penting dari itu, kesepakatan yang tercapai mengenai masalah ini, sebagaimana ditegaskan Menlu Iran, merupakan bentuk pengakuan terhadap hak bangsa Iran.

Jaksa Agung Iran menegaskan dijelaskannya berbagai dimensi pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar kepada para pemuda Barat dan Amerika Utara.

IRIB News (24/1) melaporkan, Hujatulislam Sayid Ebrahim Raeisi, Jaksa Agung Iran, Sabtu (24/1) dalam acara seminar nasional panitia perayaan Pekan Fajr Revolusi Islam di Tehran mengatakan, ÔÇ£Pesan Rahbar yang komprehensif dan penuh makna kepada para pemuda Eropa dan Amerika Utara memiliki banyak dimensi untuk dijelaskan, dan pihak-pihak yang kompeten harus menjelaskan dimensi-dimensi ini.ÔÇØ

Jaksa Agung Iran juga menilai masyarakat sebagai elemen terpenting kekuasaan dan keamanan nasional di Iran. ÔÇ£Negara-negara lain memasukkan kekuasaan militer, ekonomi dan ketergantungan pada kekuasaan-kekuasaan adidaya sebagai bagian dari elemen kekuasaan. Akan tetapi Iran menganggap masyarakat berbudaya dan sadar sebagai indikator kekuatan dan keamanan nasional terpenting yang dapat membuat musuh putus asa dan mundur,ÔÇØ paparnya.

Hujatulislam Raeisi menjelaskan, ÔÇ£Transformas terbaru di dunia khususnya upaya memecah belah para pengikut mazhab terutama Sunni dan Syiah, menciptakan kelompok-kelompok teroris dan penghinaan terhadap kesucian Nabi Muhammad Saw, merupakan satu rantai yang termasuk ke dalam program strategis imperialisme.ÔÇØ

Jaksa Agung Iran menuturkan, ÔÇ£Tujuan Barat dengan melakukan penghinaan atas Nabi Muhammad Saw adalah mengukur tingkat sensitivitas Dunia Islam sehingga mereka tahu apakah masyarakat mencintai Nabinya atau tidak. Dalam hal ini mereka harus waspada.ÔÇØ

Kantor berita Jerman (24/1) melaporkan, Jean Kahwaji, Komandan militer Lebanon, Jumat (23/1) dalam pertemuannya dengan keluarga tentara yang disandera teroris, mengatakan, ÔÇ£Keberadaan militer menepis kekhawatiran soal terjaganya Lebanon, akan tetapi semua pihak harus mendekat ke militer dan mendukungnya.ÔÇØ

Kahwaji juga menekankan urgensi independensi militer di seluruh wilayah Lebanon. ÔÇ£Militer Lebanon akan melaksanakan seluruh tugasnya dan para teroris sampai kapanpun tidak akan pernah berhasil mencapai tujuannya di negara ini,ÔÇØ katanya.

Komandan militer Lebanon terkait bentrok senjata yang terjadi antara militer dan teroris di wilayah Ras Baalbek, Timur lebanon menjelaskan, ÔÇ£Sekalipun transformasi kawasan telah menciptakan situasi sulit, namun militer, dengan pasukan, perlengkapan dan fasilitas yang dimilikinya selalu siaga.ÔÇØ

Kahwaji mengatakan bahwa militer Lebanon solid dan dapat menjalankan tugasnya. Ia menuturkan, ÔÇ£Para tentara Lebanon yang disandera teroris memainkan peran penting dalam melindungi tanah air.ÔÇØ

Komandan militer Lebanon itu menyebut situasi nasional kondusif dan menghimbau seluruh rakyat Lebanon untuk bangkit menghadapi terorisme.

Kahwaji melanjutkan, ÔÇ£Militer Lebanon sampai kapanpun akan menerima setiap program yang dapat membantu menyelamatkan para tentara sandera. Akan tetapi masalah ini tidak boleh menjadi alasan untuk bahan taruhan media dan politik.ÔÇØ

 

Ia juga memuji upaya pasukan Lebanon dalam menghadapi para teroris pada hari Jumat (23/1) yang menewaskan dan melukai sejumlah aparat keamanan.

Gedung Putih memprotes kunjungan mendatang Perdana Menteri rezim Zionis Israel ke Amerika Serikat.

Tasnim News (24/1) mengutip Fox News melaporkan, di saat Benyamin Netanyahu, PM Israel menyampaikan maksudnya untuk berkunjung ke Amerika, Josh Earnest, Juru Bicara Gedung Putih secara terbuka menilai langkah ini sebagai pelanggaran protokoler.

Ia juga mengatakan, ÔÇ£Barack Obama, Presiden Amerika tidak akan menemui Benyamin Netanyahu.ÔÇØ

Netanyahu direncanakan berkunjung ke Amerika dan berpidato di Kongres bulan Maret mendatang atas undangan John Boehner, Ketua Parlemen Amerika.

Kunjungan Netanyahu ke Amerika dapat menjadi peluang bagi dirinya untuk mendorong anggota Kongres menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran.

Padahal Obama berulang kali memperingatkan akan memveto langkah-langkah semcam ini. Obama percaya penjatuhan sanksi-sanksi baru atas Iran pada kondisi seperti sekarang ini akan merugikan perundingan nuklir.

Di tengah protes luas Muslimin dunia, Charlie Hebdo tetap menerbitkan edisi terbarunya dengan sampul bergambar karikatur Nabi Muhammad Saw lebih dari tujuh juta eksemplar.

Fars News (24/1) melaporkan, surat kabar Perancis Le Figaro menulis, perusahaan MLP, distributor majalah mingguan satir Charlie Hebdo, Jumat (24/1) mengumumkan, ÔÇ£Edisi terbaru Charlie Hebdo bertema ÔÇ£orang-orang yang selamatÔÇØ dengan gambar karikatur Nabi Muhammad Saw dicetak ulang dan oplahnya melampaui tujuh juta ekslempar.ÔÇØ

Menurut perusahaan distributor ini, hingga akhir Sabtu, tujuh juta eksemplar majalah Charlie Hebdo edisi terbaru berhasil dipasarkan dan sejak Senin lalu 300 ribu eksemplar dicetak.

Dua pekan lalu Charlie Hebdo menerbitkan karikatur menghina Nabi Muhammad Saw dan sepekan setelahnya kembali melakukan penghinaan yang sama dalam lima juta eksemplar. Langkah ini spontan memicu kemarahan Dunia Islam dan Muslimin dari seluruh penjuru dunia.

Kantor majalah satir Charlie Hebdo yang kerap menerbitkan karikatur-karikatur menghina tokoh-tokoh yang dihormati Islam khususnya Nabi Muhammad Saw, beberapa waktu lalu diserang orang bersenjata. Akibatnya 12 orang termasuk dua polisi tewas.

Oplah majalah ini biasanya hanya mencapai beberapa ribu eksemplar saja, namun dewan direksi berusaha meningkatkan oplah majalah tersebut.