Pertemuan Rahbar dengan Presiden Nigeria

Rate this item
(0 votes)
Pertemuan Rahbar dengan Presiden Nigeria

Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar menilai perluasan kerja sama negara-negara Islam untuk membela identitas Islam dan Muslimin sebagai sebuah kebutuhan mendesak.

Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Senin (23/11) dalam pertemuannya dengan Muhammadu Buhari, Presiden Nigeria menegaskan, “Koalisi-koalisi internasional pengklaim perang melawan gerakan teroris sama sekali tidak dapat dipercaya, pasalnya di balik layar, pembentukan dan dukungan atas para teroris semacam ISIS, dilakukan oleh faktor-faktor perusak seperti Amerika.”

Ayatullah Khamenei menyebut “musuh-musuh eksplisit Islam”  dan ”musuh-musuh berbaju Islam” adalah dua sisi mata uang yang sama.

Ia menambahkan, “Negara-negara Islam dalam menghadapi musuh-musuh berbahaya, harus melindungi identitas dan kepentingannya dengan meningkatkan kerja sama.”

Rahbar menilai berharap pada kerja sama dan bantuan Amerika dan Barat dalam memerangi gerakan teroris seperti ISIS dan Boko Haram, keliru dan menuturkan, “Berdasarkan informasi akurat, di Irak, Amerika dan beberapa negara kawasan secara langsung membantu ISIS dan berperan merusak.”

Menurut Rahbar, peningkatan hubungan negara-negara Islam bukan berarti menutup hubungan dengan negara-negara lain.

“Iran menjalin hubungan yang luas dengan seluruh negara kecuali Amerika dan rezim Zionis Israel, akan tetapi Iran percaya negara-negara Islam satu sama lain harus lebih dekat,” ujarnya.

Ayatullah Khamenei juga menunjukkan kegembiraan atas terpilihnya Muhammadu Buhari sebagai seorang Muslim, menjadi presiden Nigeria, negara terkemuka dan penting.

Rahbar menilai kapasitas interaksi dan kerja sama dua negara, luas dan menegaskan, “Kapasitas-kapasitas ini harus diidentifikasi dan didiskusikan.”

Sementara itu, Presiden Nigeria menganggap hubungan negaranya dengan Iran kuat dan bersejarah.

“Iran adalah sebuah negara maju dan besar serta memiliki banyak kapasitas untuk menjalin hubungan dan kerja sama,” tandasnya.

Read 1119 times